PENDAHULUAN
Keluarga, Karang Taruna, Pramuka, OSIS, dan Lembaga Sosial Masyarakat. Itu
semua merupakan sebagian contoh dari sekumpulan individu yang memiliki pemikiran
yang bermacam-macam, namun memiliki latar belakang, sejarah, dan tujuan sama,
yang kita kenal dengan organisasi. Setiap organisasi dibentuk pasti memiliki visi, misi,
dan tujuan. Ketiga hal itulah yang menjadi pedoman dan arah kemana organisasi
tersebut akan berjalan.
Dalam mencapai suatu tujuan, diperlukan dukungan dari dalam maupun dari
luar. Segala keinginan juga tujuan lain yang timbul di tengah bejalannya proses
mencapai tujuan harus diseimbangkan. Prosesnya pun harus berjalan secara efektif dan
efisien agar tujuan yang telah disepakati bersama pada saat awal pembentukan
organisasi tersebut dapat tercapai.
Dalam kenyataannya, menjalankan proses yang efektif dan efisien dalam
mencapai tujuan tidaklah semudah membalik telapak tangan, apalagi jika organisasi
tersebut terdiri dari berpuluh-puluh, beratus-ratus, atau bahkan berjuta-juta individu yang
pemikiran satu dengan yang lain tidaklah sama. Sehinggga tidaklah mengherankan, jika
banyak pemimpin organisasi besar yang harus mengalokasikan sebagian besar
waktunya untuk menjalankan organisasi, sehingga waktu untuk istirahat dan bersenda
gurau bersama keluarga sering dirasa kurang. Dalam kesehariannya, para pemimpin
tersebut harus merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, juga melakukan
pengawasan para anggotanya dalam usaha-usaha mencapai tujuan. Proses itulah yang
dikenal dengan manajemen.
Kata manajemen mungkin lebih sering didengar dalam dunia yang berhubungan
dengan bisnis, namun dalam penerapannya, manajemen dibutuhkan untuk menjalankan
semua tipe kegiatan yang terorganisir.
Dari tahun ke tahun, perkembangan manajemen tidak dapat dilepaskan dari
peran para ahli. Manajemen mulai dekenal sejak Frederick Winslow Taylor
mengenalkan sebuah teori manajemen yang kemudian disebut dengan manajemen
ilmiah. Teori tersebut kemudian terus dikembangkan seiring bejalannya waktu karena
dirasakan adanya kekurangan-kekurangan. Dari hasil pengamatan, teori manajemen
dapat dibagi menjadi empat sesuai dengan era-era dimana teori tersebut mulai
dikenalkan. Keempat era tersebut adalah era manajenen ilmiah, era teori organisasi
klasik, era hubungan manusiawi, dan era manajemen modern. Keempat era
perkembangan teori manajemen tersebut akan dibahas lebih lanjut di bab-bab
selanjutnya.
I.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pendapat dari para ahli di setiap era manajemen.
2. Untuk meningkatkan pemahaman tentang perkembangan teori manajemen.
3. Untuk melengkapi tugas mata kuliah Manajemen Teknik Industri.
BAB II
LANDASAN TEORI
Taylor juga mengenalkan beberapa prinsip dasar yang merupakan inti dari
manajemen ilmiah, yaitu:
B. Elton Mayo
Elton Mayo adalah seorang profesor dari Harvard yang juga adalah seorang
psikolog, sosiolog, dan teoritikus organisasi kelahiran Australia. Pada tahun 1927,
beliau diundang untuk bergabung dengan Hawthorne Studies yang meneliti factor-
faktor yang dapat maningkatkan produktivitas pekerja. Dari penelitian tersebut,
Elton Mayo menyimpulkan bahwa:
1. Perilaku dan sentimen memiliki kaitan yang sangat erat.
2. Pengaruh kelompok sangat besar dampaknya pada perilaku individu.
3. Standar kelompok menentukan hasil kerja masing-masing karyawan.
4. Uang tidak begitu menjadi faktor penentu output bila dibandingkan
dengan standar kelompok, sentimen kelompok, dan rasa aman.
B. Abraham Maslow
Abraham Maslow dilahirkan di Brooklyn, New York, pada 1908. Beliau
adalah Bapak Manajemen Modern. Beliau menganggap bahwa manusia adalah
sumber daya yang paling penting dalam sebuah organisasi.
Abraham Maslow membagi kebutuhan manusia menjadi lima, yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka
otomatis seseorang akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan ini.
Sebagai akibatnya, kebutuhan sosial akan terabaikan. Seperti
menyediakan istirahat makan siang, istirahat, dan upah yang cukup untuk
membeli kebutuhan pokok.
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan, jika seseorang merasa dalam
bahaya, maka kebutuhan yang lebih tinggi cenderung akan terabaikan.
Pemenuhan standar keamanan dan keselamatan kerja sangatlah
penting.
3. Kebutuhan sosial. kebutuhan untuk berinteraksi dan berkomunikasi.
Membuat tim kerja dapat menjadi salah satu solusinya.
4. Kebutuhan penghargaan yaitu kebutuhan timbal balik atas usaha yang
telah diperbuatnya. Memberikan reward dan pujian dapat membuat
karyawan merasa dihargai.
5. Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu bertindak sesuai dengan keinginan dan
minatnya, salah satu contohnya adlah menyatakan pendapat.
BAB IV
KESIMPULAN
Businessballs, Maslow’s Hierarchyof Needs, 2009 [Online accesed 11 Sep. 2009]. URL:
http://www.businessballs.com/maslow.htm
Fikri, Sejarah Teori Aliran Manajemen,2009 [Online accesed 11 Sep. 2009].URL:
http://fikricerita.blogspot.com
id.wikipedia.org, Elton Mayo, 2009 [Online accesed 11 Sep. 2009]. URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/ Elton Mayo.htm
id.wikipedia.org, Frederick Winslow Taylor, 2009 [Online accesed 11 Sep. 2009]. URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/ Frederick_Winslow_Taylor.htm
id.wikipedia.org, Henry Fayol, 2009 [Online accesed 11 Sep. 2009]. URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/ Henry Fayol.htm
id.wikipedia.org, Henry Gannt, 2009 [Online accesed 11 Sep. 2009]. URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/ Henry Gannt.htm
id.wikipedia.org, Manajemen, 2009 [Online accesed 11 Sep. 2009]. URL:
http://id.wikipedia.org/wiki/manajemen.htm
Mulyana, Slamet, Teori Manajemen Ilmiah, 2008 [Online accesed 11 Sep. 2009]. URL:
http://wsmulyana.wordpress.com
Yanuar, Ardana, Manajemen 2, 2009 [Online accesed 11 Sep. 2009]. URL:
http://kuliahqta.blogspot.com/2009/03/manajemen-2.html