Berbagai Kebohongan Dan Racun Obama Disebarkan Di Tengah
Berbagai Kebohongan Dan Racun Obama Disebarkan Di Tengah
Sungguh, demokrasi yang dia dengung-dengungkan bukanlah sebatas pemilihan penguasa oleh
umat, sebagaimana yang mereka tonjolkan kepada masyarakat. Dalam hal pemilihan penguasa
oleh umat itu, Islam justru jauh mendahului demokrasi. Namun persoalannya, demokrasi
hakikatnya adalah menyerahkan hak membuat hukum dan undang-undang kepada manusia,
bukan kepada Tuhan manusia. Oleh karena itu, dari sisi ini demokrasi merupakan ide kufur.
Sebab, Allah SWT telah menjadikan hak untuk menetapkan hukum dan undang-undang semata
milik Dia. Allah SWT berfirman:
Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah (QS al-An’am [6]: 57).
HAM yang dibangun di atas liberalisme juga merupakan racun yang mematikan! HAM hanyalah
hak bagi mereka yang melanggar kehormatan Islam, yang murtad dari Islam, yang berani berlaku
lancang terhadap al-Quran al-Karim dan Rasul saw., serta hak bagi para pelaku kemaksiatan
homoseksual dan pornografi. Sebaliknya, jika terkait dengan keterikatan seorang Muslim dengan
agamanya, pemakaian kerudung atau niqab (cadar) oleh Muslimah, atau pembangunan menara
masjid, hak-hak semacam ini ditolak bahkan diperangi dengan kuat!
Pluralisme yang mereka maksud juga bukanlah bahwa kaum minoritas secara agama atau ras
harus hidup di bawah naungan Islam di Indonesia yang Muslim. Namun, pluralisme yang mereka
maksudkan adalah bagiaman menjadikan minoritas non-Muslim bias menghalangi penerapan
Islam di Indonesia yang telah Allah wajibkan. Dalihnya adalah kebebasan beragama dan bahwa
agama-agama itu setara dalam hal kebenaran selama mengimani ide ketuhanan. Demikian
sebagaimana yang dikatakan oleh Obama! Sesungguhnya melalui ide pluralisme itu mereka
ingin (perkara politik) agar kaum minoritas non-Muslim bisa menghalangi penerapan hukum-
hukum syariah. Padahal penerapan hukum-hukum syariah itu adalah wajib bagi kaum Muslim
secara sekaligus di bawah Daulah Khilafah. Dalam penerapan syariah di bawah Khilafah itulah
terdapat kebangkitan kaum Muslim yang sahih dan pembebasan mereka dari penjajahan. Di
bawah Khilafah yang menerapkan syariahlah sesungguhnya terletak kemuliaan kaum Muslim. Di
dalam Khilafah pula terdapat penjagaan atas hak-hak minoritas keagamaan dalam menunaikan
ibadah mereka dan penjagaan atas kehidupan mereka tanpa kezaliman dan penindasan.
Dalam pembicaraannya tentang hubungan Amerika dengan Islam, Obama mengatakan bahwa
AS tidak memerangi Islam, melainkan memerangi al-Qaeda yang dia sebut sebagai teroris.
Namun masalahnya, ini terkait dengan kepentingan Amerika. Siapa saja yang tidak
menyenangkan Amerika, atau yang mengkritik berbagai kebijakan Amerika yang imperialistik,
akan disebut al-Qaeda, atau memiliki hubungan dengan al-Qaeda. Berdasarkan sebutan itu,
Amerika memiliki hak untuk membunuh mereka dengan alasan memerangi teroris! Hal itu
tampak jelas di dalam pidato Obama dengan ucapannya, bahwa bangsa Amerika menghadapi
bahaya terorisme.
Sebaliknya, pembunuhan dan penumpahan darah ratusan ribu kaum Muslim tak berdosa oleh
militer Amerika tidak pernah disebut terorisme! Berbagai aksi kejahatan yang dilakukan oleh
Yahudi yang menduduki Palestina juga tidak dia sebut sebagai terorisme! Dengan demikian,
dalam pandangan Obama, darah bangsa Amerika terpelihara, sementara darah kaum Muslim
boleh ditumpahkan dan mereka dianggap sebagai seburuk-buruk manusia!
Terkait Afganistan, Obama pun menyatakan berbagai ungkapan menyesatkan. Ia menyatakan,
“Amerika dan negara-negara sekutu bekerja untuk “membangun pemerintahan Afganistan dan
masa depannya”, dan “Amerika bekerja agar tidak ada tempat yang aman bagi ekstremis dan
pelaku kekerasan”. Begitulah, Obama menggunakan kata-kata penuh penyesatan untuk
memalingkan pikiran dari kebenaran! Masalahnya, benarkah Amerika dan negara-negara sekutu
bekerja untuk membangun Afganistan dan masa depannya? Ataukah bahwa militer Amerika dan
sekutu melancarkan perang brutal di Afganistan?! Faktanya, sejak memegang tampuk
pemerintahan pada Januari 2009 lalu, Obama telah menambah jumlah pasukan Amerika di
Afganistan menjadi 150 ribu personel saat ini!
Terakhir, isi pidato Obama tidak lain hanyalah kebohongan-kebohongan yang jelas, kedustaan
yang telanjang, dan kerancuan yang amat gamblang-dengan menyatakan bahwa Amerika tidak
ingin memerangi kaum Muslim dan bahwa Obama akan menarik militer Amerika dari Irak
(tahun 2011). Kerancuan tersebut terbukti dengan pengiriman 30 ribu tentara Amerika ke
Afganistan.
Terkait dengan Irak, kebohongan Obama juga tampak nyata. Kementerian Luar Negeri AS
mengumumkan pengiriman 7000 veteran ke Irak. Mereka adalah tentara bayaran di bawah
kontraktor keamanan yang buruk untuk disebut: Blackwater. The Guardian (15/8/2010)
menyiarkan bahwa penarikan militer pendudukan dari Irak hanyalah propaganda untuk
memperbaiki potret Obama dari Bush Jr. pendahulunya. The Guardian menambahkan bahwa
Amerika menginginkan dari Irak sebuah pangkalan militer tetap bagi AS sebagaimana yang ada
di Korea Selatan. Tujuannya adalah untuk menempatkan ribuan tentara Amerika di pangkalan-
pangkalan tetap di Irak. Kenneth M. Pollack, di dalam artikelnya di Washington Post
(22/8/2010), juga menyatakan bahwa klaim Amerika akan menarik militernya dari Irak tidak lain
hanyalah kebohongan semata. Ia menambahkan, bahwa di sana terdapat 50 ribu veteran Amerika
di Irak, tetapi dengan nama lain!
Telah tampak jelas bahwa Obama ingin memperbaiki potretnya dengan ucapan-ucapan yang
menipu, seperti yang dia ulang-ulang tentang upayanya mewujudkan perdamaian di Palestina
yang jauh lebih banyak dibanding pendahulunya. Di dalam pidatonya, ia menyebutkan
dorongannya bagi aktivitas perdamaian di Palestina untuk mewujudkan rencana dua negara. Ia
menyatakan hal itu sebagai wujud perhatiannya pada pembentukan negara bagi orang-orang
Palestina dan sebuah negara bagi Yahudi (Israel). Ia menyebutkan pembentukan dua negara itu
demi kemaslahatan orang-orang Palestina! Padahal semua itu adalah bagian dari penyesatan dan
tipudaya.
Apa yang disodorkan Obama itu, yang pertama dan terakhir, adalah untuk kepentingan Yahudi.
Dengan solusi dua negara itu, para penguasa di negeri-negeri kaum Muslim, baik Arab maupun
non-Arab, mengakui pendudukan Yahudi atas sebagian besar Palestina dan menjadikan Israel
sebagai negara yang paling kuat persenjataannya di kawasan itu. Mereka hanya memberikan
kompensasi berupa negara semu yang kecil di sebagian tanah Palestina. Negara kecil untuk
rakyat Palestina itu tak mengakar. Persenjataannya terlucuti. Negara kecil itu tidak memiliki
kedaulatan penuh atas batas-batas wilayahnya, udaranya, transportasi dan komunikasinya,
bahkan hingga atas keamanannya. Itulah yang selalu dinyatakan oleh entitas Yahudi baik pagi
maupun sore!
Pernyataan Obama seputar dukungan kepada negara Yahudi sudah amat jelas. Obama
menyatakan, “dukungan Amerika kepada negara Yahudi adalah doktrin tetap Amerika yang
tidak berubah”. Amerika juga menjual 20 buah pesawat F-35 ke negara Yahudi itu. Dalam
kampanye Pemilu Presiden sebelumnya, Obama pun telah mengumumkan bantuan keuangan
untuk entitas Yahudi yang mencapai 30 miliar dolar Amerika untuk 10 tahun.
Begitulah, wahai kaum Muslim. Pidato Obama penuh racun dan kebohongan. Tepuk tangan
dari antek-antek yang telah terjajah dan terpedaya tidak akan meminimalkan bahayanya. Orang-
orang itu telah menjual agama mereka dengan sekerat dunia yang sedikit, bahkan hingga tanpa
sekerat pun dari dunia.
Karena itu, wahai kaum Muslim, berhati-hatilah dan waspadalah dari racun-racun tersebut
sebelum terlambat! []
KOMENTAR AL-ISLAM: