Anda di halaman 1dari 1

Mesin Perekam mimpi pertama di dunia

Sejumlah ilmuwan Jepang mengambil langkah


pertama dalam menciptakan mesin perekam
mimpi. Terdengar seperti khayalan ilmiah, tapi itu
lah yang sedang berlangsung di sebuah
laboratorium di jepang.

Tim ilmuwan di Kyoto, Jepang mengembangkan


teknologi pembentukan gambar dalam mimpi,
yang dapat dengan cepat membaca pikiran
manusia. Mereka telah mengembangkan sistem
ini dengan MRI Scanners untuk membentuk gambar secara langsung dari otak. Percobaan
menunjukkan subjek gambar disusun kembali berdasarkan kulit lapisan luar otak.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menggunakan program komputer menscan para relawan
yang menatap ratusan gambar diam berbeda warna, seperti hitam, putih dan abu-abu .
kemudian program meniru unsure-unsur dan huruf yang terlihat, walaupun hasilnya masih lebih
kabur dibanding warna asli.

Langkah berikutnya, para peneliti akan belajar bagaimana caranya memvisualisasikan gambar
dalam pikiran orang. Teknologi ini pun diperkirakan sanggup merekam mimpi.

“Memang agak sedikit seperti cerita khayal bersifat ilmiah, sebagai contoh, jika anda berusia 50
tahun dan telah bermimpi indah sebelumnya, anda bisa menelitinya dan menunjukkannya
kepada anak-anak anda.” Ujar Yoshiyuki Onuki, salah seorang relawan percobaan.

Para ilmuwan pun mengatakan, teknologi membaca otak manusia akan dikembangkan agar
manusia dapat berkomunikasi langsung dari pikiran mereka dengan peralatan elektronik.
Dengan berkomunikasi tanpa gerak tubuh dan bahasa, maka keyboard dan tombol akan
menjadi benda kuno.

“Walaupun terdapat banyak bentuk komunikasi, internet atau alat kecil lainnya, semua itu
dibatasi oleh tubuh. Penemuan ini berarti kami memiliki metode komunikasi yang dapat
berhubungan langsung dengan otak.” Jelas Dr. Yukiyasu Kamitani, juru bicara para Ilmuwan.

Teknologi baru ini membuka pintu pada banyak kemungkinan baru. Namun para ilmuwan
memperingatkan, bahwa itu bisa membawa masalah pada budaya dan masalah rahasia pribadi.
Mereka yang ingin “mengunci kepribadiannya ,” mungkin harus menunggu sedikit lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai