Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang di laksanakan secara
kontinyu baik oleh pendidik, maupun peserta didik. Upaya meningkatkan kualitas
pendidikan terus menerus dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Hal
tersebut lebih terfokus pada tujuan pendidikan nasional, sesuai UU Republik
Indonesia No. 26 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas), pasal 1
dan 2, yaitu pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
untuk masyarakat, bangsa dan negara.
Hal ini juga didukung oleh pencanangan “Gerakan peningkatan mutu
pendidikan” pada tanggal 2 Mei 2002, usaha peningkatan mutu pendidikan juga
dilakukan dengan pengadaan dan peningkatan mutu tenaga pengajar. Oleh karena itu
dalam setiap program pengembangan pendidikan, faktor pengadaan dan peningkatan
mutu pendidikan dan tenaga kependidikan dalam melaksanakan tugasnya dengan
profesional.
Tujuan pendidikan nasional menyebut pendidikan kejuruan merupakan
pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang
tertentu, dan juga bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan peserta didik, agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini
sesuai dengan peran dan fungsi mata diklat “kerja kayu” yang menjabarkan
kompetensi dasar (Menggunakan Perkakas Tangan dan Peralatan Listrik), yang
harus dimiliki seorang peserta didik SMK dalam bidang keahlian teknik konstruksi
kayu.
SMK sebagai salah satu jenjang pendidikan formal yang diharapkan mampu
menghasilkan lulusan yang dapat terjun langsung pada dunia kerja, yang siap menanti
saat ia menamatkan pendidikan di SMK, selaku lembaga pendidikan yang
mengeluarkan tenaga ahli di bidang keahliannya. Hal tersebut dijawab dengan
membekali para tamatan SMK dengan pengetahuan, sikap dan ketrampilan.
Disamping itu para tamatan SMK ini juga dibekali dengan pengetahuan dan
pemahaman tentang (K3) keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja sebagai salah
satu syarat keberhasilan dalam sebuah kompetensi, berkaitan dengan hal ini, penulis
yang bertugas mengajarkan kompetensi kejuruan “menggunakan perkakas/peralatan
tangan dan listrik” pada mata diklat “kerja kayu” di SMK Negeri 2 Tanimbar Selatan
(Kabupaten Maluku Tenggara Barat) melihat hal pencapaian kompetensi ini sebagai
sebuah hal yang tidak bisa dilepaspisahkan dari penerapan (K3) keselamatan dan
kesehatan kerja dalam menjalankan kompetensi menggunakan perkakas/peralatan
tangan dan listrik oleh siswa pada praktek di bengkel.
Berbalik pada pengalaman singkat saat penulis mengajar pada praktek
menggunakan perkakas/peralatan tangan dan listrik, dengan objek yang diajarkan
adalah siswa kelas X, jurusan teknik Bangunan, Program studi Teknik Konstruksi
Kayu. Pada tahun ajaran 2007/2008, seorang siswa asuhan saya tersayat pisau pahat
dan terjerat mesin trimmer, serta saat praktek siswa tidak menggunakan masker
pelindung karena persediaannya sangat terbatas, ini membuktikan bahwa sistim
keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja masih sangat dikesampingkan. Hingga
hal-hal seperti ini dapat terjadi dan sampai saat ini hal penerapan keselamatan,
keamanan, kesehatan kerja belum juga diangkat ke permukaan sebagai salah satu
pemenuhan pencapaian kompetensi oleh peserta didik/siswa SMK, khususnya di
SMK Negeri 2 Tanimbar Selatan (Kabupaten Maluku Tenggara Barat)
Demikian penulis melihat hal ini sebagai bahan penelitian dengan tujuan
pencapaian; memaknai keselamatan, keamanan, dan kesehatan kerja sebagai salah
satu pengetahuan yang harus dipahami maknanya oleh peserta didik/siswa untuk
pencapaian keberhasilan kompetensi dan juga sebagai satu kesatuan yang tidak
terpisahkan antara kompetensi “menggunakan perkakas/perlatan tangan dan listrik
dengan (K3) keselamatan, dan kesehatan kerja. Kenyataannya pada tahun ajaran
2008/2009 hasil pengamatan penulis kepada siswa kelas X (sepuluh) jurusan Teknik
Bangunan dengan program keahlian Teknik Konstruksi Kayu tidak memenuhi syarat
nilai kompetensi (7,0) lebih dari 20 % dan standar klasikal keselamatan, kesehatan
dan keamanan kerja saat berada/praktek di bengkel kerja kayu di SMK Negeri 2
Tanimbar Selatan (Kabupaten Maluku Tenggara Barat) Berdasarkan hal tersebut
di atas ini disebabkan karena adanya beberapa faktor dapat mempengaruhi hal
tersebut yaitu :
- keterbatasan peralatan pelindung diri yang tidak memadai dan standar pada
bengkel kerja kayu di SMK Negeri 2 Tanimbar Selatan (Kabupaten Maluku
Tenggara Barat).
- Kesadaran siswa akan keselamatan, kesehatan, keamanan kerja (K3), menjadi
hal yang dikesampingkan.
- Pemahaman tentang K3, diajarkan tetapi saat melakukan praktek, peralatan
pelindung diri, terbatas, dan ini merupakan salah satu kendala yang ada pada
bengkel kerja kayu di SMK Negeri 2 Tanimbar Selatan (Kabupaten Maluku
Tenggara Barat), sehingga siswa tidak dibiasakan untuk bekerja dengan
melengkapi diri.
- Penggunaan mesin saat praktek, dengan tidak memperhatikan aspek-aspek
keamanan diri dan alat.
Skenario pembelajaran yang dijalankan selama proses ini adalah penulis
menggunakan beberapa metode yang bervariasi yaitu metode ceramah,diskusi,
demonstrasi, pemberian tugas dan pendampingan siswa praktek, agar memberikan
motivasi pada siswa untuk lebih meningkatkan motivasi siswa dalam melakukan dan
menjalankan tata cara keselamatan dan kesehatan kerja sesuai standar yang berlaku
di sekolah, secara tidak langsung hal ini menjadi kendala untuk siswa praktek di
bengkel dan proses belajar siswa di kelas.
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa saat praktek di bengkel, penulis
menggunakan metode pemberian tugas dan latihan praktek, karena metode ini
terpusat pada siswa, penulis juga mengefektifkan pendampingan dan bimbingan
dengan cara membagi siswa dalam kelompok kecil dan masing-masing kelompok
akan di dampingi oleh salah satu dari tim pengajar mata diklat konstruksi kayu
dengan kompetensi dasar “menggunakan perkakas tangan dan listrik”. Hal ini
nampaknya lebih optimal dalam proses pembelajaran di bengkel, secara tepat dan
lebih mudah dipahami oleh siswa, serta dapat merubah sikap dan tingkah laku serta
cara pandang peserta didik ke arah perubahan yang lebih baik dan dinamis serta lebih
efektif.
Dengan demikian sangat perlu mengadakan suatu penelitian tentang
penerapan metode pemberian tugas dan latihan Praktek, dengan tujuan untuk
dapat meningkatkan penerapan Keselamatan, dan Kesehatan (K3)
kerja pada praktek kerja kayu menggunakan metode latihan
praktek di SMK Negeri 2 Tanimbar Selatan (Kabupaten Maluku
Tenggara Barat) (judul yang ambil untuk diteliti) dan memberi
pemahaman belajar bagi siswa tentang permasalahan “Penerapan
keselamatan, dan kesehatan kerja oleh kelas X jurusan teknik
bangunan, bidang keahlian teknik konstruksi kayu di bengkel kerja
kayu di SMK Negeri 2 Tanimbar Selatan (Kabupaten Maluku
Tenggara Barat).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
yang akan dirumuskan adalah sebagai berikut :
1. Apakah Metode Latihan Praktek dapat membantu siswa dalam
meningkatkan Pemahaman tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
(K3) pada praktek kerja kayu di bengkel di SMK Negeri 2 Tanimbar Selatan
(Kabupaten Maluku Tenggara Barat) Apakah Metode Latihan
Praktek dapat meningkatkan hasil belajar/praktek pada
praktek kerja kayu, siswa kelas X Teknik Konstruksi kayu di SMK Negeri 2
Tanimbar Selatan (Kabupaten Maluku Tenggara Barat)

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk:
1. Mengetahui Metode Latihan Praktek dapat membantu siswa dalam
meningkatkan Pemahaman tentang Keselamatan dan
Kesehatan kerja (K3) pada praktek kerja kayu di bengkel SMK
Negeri 2 Tanimbar Selatan (Kabupaten Maluku Tenggara Barat).
2. Mengetahui Metode Latihan Praktek dapat meningkatkan
hasil belajar/praktek pada praktek kerja kayu, siswa kelas X Teknik
Konstruksi kayu di SMK Negeri 2 Tanimbar Selatan (Kabupaten Maluku
Tenggara Barat).
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk siswa dapat menambah wawasan serta tingkat
penguasaan materi dan jobsheet yang diterima, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menggunakan perkakas/peralatan
mesin tangan listrik dengan baik.
2. Untuk siswa dapat menambah wawasan serta tingkat
penguasaan materi dan jobsheet yang diterima, yang pada akhirnya dapat
melaksanakan/melakukan K3 (keselamatan, dan kesehatan) kerja di bengkel
saat praktek.
3. Bagi tenaga guru maupun pengajar lainnya selalu
berusaha meningkatkan mutu proses belajar mengajar dengan menggunakan
metode yang bervariasi dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu
kelulusan dan keterampilan siswa, serta dapat menjawab permasalahan K3
yang dikesampingkan selama ini saat praktek.
4. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk
menyediakan sarana dan prasarana serta media pembelajaran yang memadai
bagi guru untuk meningkatkan dan menjawab permasalahan kualitas
belajar/praktek siswa selama ini.
5. Sebagai bahan referensi untuk peneliti melakukan
penelitian selanjutnya, yang berkaitan dengan objek penelitian ini.
PROPOSAL

MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG KESELAMATAN DAN


KESEHATAN KERJA DAN HASIL BELAJAR PADA PRAKTEK
KERJA KAYU MENGGUNAKAN METODE LATIHAN PRAKTEK DI
SMK NEGERI 3 AMBON

OLEH
HOKBI. N. FORDATKOSU
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITS NEGERI MAKASSAR
2009

TUGAS
KESIMPULAN

OLEH
HOKBI. N. FORDATKOSU
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITS NEGERI MAKASSAR
2009

TUGAS
KESIMPULAN

OLEH
DANIEL. LOLOLUAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITS NEGERI MAKASSAR
2009

Anda mungkin juga menyukai