Anda di halaman 1dari 7

KONSTRUKSI

GENERATOR ARUS SEARAH

A. Pembentukan Tegangan Induksi.

Generator arus searah (AS) adalah mesin listrik yang mengubah tenaga mekanik (dalam bentuk perputaran)
menjadi bentuk tenaga listrik arus searah melalui media medan magnet. Prinsip kerja yang digunakan pada
generator listrik AS didasarkan pada kaidah induksi listrik. Kaidah tersebut berbunyi:
Bila kawat penghantar listrik bergerak memotong fluks magnet maka pada kawat penghantar listrik
tersebut terbentuk tegangan listrik induksi atau gaya gerak listrik (GGL).
Sehubungan dengan hal tersebut maka konstruksi dasar sebuah
generator listrik AS terdiri dari pasangan kutub magnet dan U B
kumparan kawat penghantar listrik. Kutub magnet berfungsi untuk A
menghasilkan medan magnet sedangkan kumparan kawat
penghantar listrik berfungsi untuk tempat terbentuknya tegangan sumbu putar
C
induksi. Kumparan kawat penghantar listrik yang digunakan pada
generator listrik berupa kumparan berbentuk empat persegi D S
panjang. Perhatikan gambar GAS -1a.
Kumparan ABCD berputar pada sumbu putar yang melalui
arah gerakan sisi
tengah-tengah sisi AD dan BC. Perhatikan gambar GAS -1b). kumparan
Garis netral membagi dua daerah medan magnet menjadi dua garis netral
(a)
A
bagian yakni bagian Utara dan bagian Selatan. Sisi kumparan AB B arah putaran
 kumparan
dan sisi kumparan CD disebut sisi aktif, karena pada sisi inilah
terbentuk tegangan induksi. Bila dilihat dari garis netral maka sisi
kumparan AB terletak di daerah Utara (bagian atas) dan sisi C
kumparan CD terletak di daerah Selatan (di bagian bawah). D
Kumparan ABCD berputar searah dengan arah putaran jarum jam (b)
namun arah gaya gerakan sisi kumparan AB dan sisi kumparan Gambar GAS-1: a) Konstruksi dasar generator
b) Penampang melintang
CD terlihat bertentangan. Arah gaya gerakan sisi kumparan AB ke
kanan sedangkan arah gerakan sisi kumparan CD ke kiri.
Pada suatu saat, kedua sisi kumparan akan melewati garis netral dan berada di daerah yang terbalik dari keadaan
semula. Sisi kumparan AB berada di daerah Selatan (di bawah garis netral) dan sisi kumparan CD berada di bagian
Utara (di atas garis netral). Ini berarti bahwa arah gerakan kedua sisi kumparan akan terbalik dari arah semula.
Perbedaan agar gerakan sisi kumparan AB dan sisi kumparan CD tentunya menyebabkan berbedanya arah
tegangan induk terbentuk pada masing-masing sisi kumparan ABCD. Arah tegangan induksi terbentuk dalam sisi
kumparan dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan Flemeing yang menyatakan bahwa:
Bila tangan kanan direntangkan sedemikian rupa dalam medan magnet dimana telapak tangan kanan
menghadap kutub Utara sedangkan arah gerakan kawat penghantar listrik searah dengan arah ibu jaring
yang direntangkan maka arah tegangan induksi terbentuk pada kawat penghantar listrik searah dengan
arah keempat jari lainnya yang direntangkan.
Berdasarkan kaidah tersebut maka dapat dilihat bahwa bila kumparan ABCD berputar searah dengan arah putaran
jarum jam, maka:
 arah tegangan induk terbentuk pada setiap sisi kumparan yang berada di daerah Utara adalah menjauhi.
 arah tegangan induk terbentuk pada setiap sisi kumparan yang berada di daerah Selatan adalah mendekati.
Pada gambar GAS -1 dan gambar GAS -2a)
dapat dilihat bahwa kuat arus listrik mengalir dari arah gerakan u
ujung kumparan A ke ujung kumparan D. sisi kumparan
Kumparan ABCD adalah bagian dalam dari suatu AB Umax
generator sehingga ujung kumparan A disebut garis netral
arah putaran
berpotensial negatip dan ujung kumparan D  kumparan
disebut berpotensial negatip. Demikian pula
sebaliknya, bila sisi kumparan AB berada di t
bagian Selatan dan sisi kumparan CD berada di
CD
bagian Utara maka kuat arus listrik mengalir dari
ujung kumparan D ke ujung kumparan A sehingga
ujung kumparan D disebut berpotensial negatip (a) (b)
dan ujung kumparan A disebut berpotensial Gambar GAS -2 : a) Potongan melintang
negatip. Ini berarti bahwa potensial ujung A dan b) Bentuk tegangan induksi terbentuk

47029352.doc47029352.doc 1
ujung D berganti-ganti sesuai dengan kedudukan
masing-masing sisi kumparan aktip.
Bila kumparan ABCD berputar dengan kecepatan sudut  yang tetap dalam medan magnet yang homogen maka
bentuk tegangan induksi adalah berbentuk seperti sinusoidal. Perhatikan gambar (GAS -2b).

B. Penyearahan.
Pada gambar GAS-2 b) dapat dilihat bahwa tegangan induksi
terbentuk pada kumparan ABCD yang merupakan bagian
dalam generator AS adalah tegangan ABB sedangkan bentuk U B
tegangan yang dikehendaki adalah tegangan AS. Perubahan belahan komutator 1
tegangan ABB menjadi tegangan AS pada generator AS sikat 1 A
dilakukan dengan menggunakan komutator. Perhatikan
sumbu putar
gambar GAS -3. C
Pada dasarnya komutator berbentuk cincin yang terdiri dari
dua belahan yang disatukan dengan menggunakan bahan D S
sikat 2
isolasi listrik. Setiap belahan cincin disebut komutator. Belahan belahan komutator 2
komutator dibuat dari bahan tembaga. Masing-masing sisi
kumparan dihubungkan secara tetap dengan satu belahan Gambar GAS -3: Konstruksi dasar generator arus searah
komutator. Sisi kumparan AB dihubungkan dengan belahan
komutator-1 melalui ujung A dan sisi kumparan CD
dihubungkan dengan belahan komutator-2 melalui ujung D.
Sebagaimana diketahui, potensial ujung A dan potensial ujung D bergantian positip dan negatip. Ini berarti bahwa
potensial komutator-1 dan komutator-2 berganti positip dan negatip. Untuk mengeluarkan tenaga listrik yang
terbentuk dalam kumparan ABCD, digunakan pasangan sikat-1 dan sikat-2. Pasangan sikat ini merupakan bagian
yang tetap. Kedua sikat bergesekan secara bergantian dengan pasangan komutator yang ada.
Penempatan komutator sedemikian rupa dimana masing-masing isolator komutator bergesekan dengan masing-
masing sikat pada saat tegangan induk terbentuk pada sisi kumparan AB dan CD adalah nol. Ini berarti bahwa
perpindahan gesekan antar sikat dan belahan komutator terjadi pada saat sisi kumparan pada garis netral sehingga
perpindahan gesekan terjadi pada saat tegangan dalam kumparan ABCD adalah nol.
Penyearahan tegangan ABB menjadi tegangan AS terjadi karena
adanya pergantian gesekan antara satu belahan komutator sikat 1
dengan sikat-sikat. Perhatikan gambar GAS -4. Bila kumparan  belahan komutator 1

AB berada di daerah Utara maka arah arus listrik terbentuk


menjauhi dan ini berarti bahwa belahan komutator 1 berpotensial
negatip. Sebaliknya, kumparan CD berada di daerah Selatan
maka arah arus listrik terbentuk mendekati dan ini berarti bahwa
belahan komutator 2 berpotensial positip. Pada situasi pertama sikat 2  belahan komutator 2
ini sikat 1 bergesekan dengan belahan komutator 1 sehingga
berpotensial negatip dan sikat 2 bergesekan dengan belahan
komutator 2 sehingga berpotensial positip. Seterusnya, bila sikat 1
 belahan komutator 2
kumparan CD berada di daerah Utara maka arah arus listrik
terbentuk menjauhi dan ini berarti bahwa belahan komutator 2
berpotensial negatip. Sebaliknya, kumparan AB berada di daerah
Selatan maka arah arus listrik terbentuk mendekati dan ini berarti
bahwa belahan komutator 1 berpotensial positip. Pada situasi ini
sikat 1 bergesekan dengan belahan komutator 2 sehingga
berpotensial negatip dan sikat 2 bergesekan dengan belahan sikat 2  belahan komutator 1

komutator 1 sehingga berpotensial positip. Ini berarti bahwa Gambar GAS -4:
masing-masing sikat senantiasa bergesekan dengan sisi a). Kedudukan komutator situasi pertama
kumparan yang polaritasnya sejenis melalui masing-masing b). Kedudukan komutator situasi kedua
belahan komutator. Ini berarti bahwa sikat 1 berpotensial negatip
dan sikat 2 berpotensial positip.
arah gerakan
Bila kumparan ABCD berputar satu kali berarti sisi kumparan
AB u
tegangan induk terbentuk pada kumparan
merupakan tegangan sinusoidal satu gelombang garis netral Umax
arah putaran
penuh yakni satu bagian fasa positip dan satu 
kumparan
bagian fasa negatip. Sedangkan polaritas terbentuk
pada masing-masing sikat adalah tetap yakni sikat
1 berpolaritas negatip dan sikat 2 berpolaritas t
CD
positip. Gambaran ini dapat dilihat pada gambar

(a) (b)
47029352.doc47029352.doc Gambar GAS -5 : a) Potongan melintang 2
b) Bentuk tegangan induksi terbentuk
GAS -5. Bentuk tegangan yang keluar dari
generator sudah berbentuk tegangan AS namun
masih belum tegangan searah murni. Artinya, arah
arus listrik sudah searah namun besar setiap saat
berubah-ubah atau turun naik. Bentuk tegangan AS
searah seperti ini disebut tegangan AS berdenyut
(pulsating direct current).
Untuk menghasilkan tegangan AS yang murni dapat dilaksanakan dengan memperbanyak pasangan belahan
komutator dan masing-masing pasangan belahan komutator memiliki pasangan kumparan. Antar belahan
komutator dihubungkan menggunakan bahan isolasi listrik. Semakin banyak pasangan belahan komutator maka
akan semakin ratalah tegangan AS yang dihasilkan generator AS. Secara praktis, belahan komutator merupakan
lempeng yang umum juga disebut segmen komutator.
Perangkat komutator dan sikat pada generator AS mempunyai dua fungsi yakni sebagai 1) tempat pengambilan
tegangan induksi dari dalam generator dan 2) sebagai penyearahan tegangan ABB menjadi tegangan AS.

C. Lilitan Angker
Telah dinyatakan bahwa perataan hasil penyearahan menggunakan komutator akan semakin rata bila pasangan
belahan komutator semakin banyak. Perhatikan contoh penyearahan menggunakan 2 (dua) pasang belahan
komutator pada gambar GAS -6 berikut.
sikat 1 belahan komutator 1 u
 U
belahan komutator 3
Umax
belahan komutator 4

sikat 2  belahan komutator 2

(a) (b) t
Gambar GAS -6: a). Komutator 2 pasang belahan
b). Hasil penyearahan menggunakan 2 pasangan belahan komutator

Semakin banyak pasangan belahan komutator maka akan semakin ratalah hasil penyearahan dan semakin banyak
pula kumparan yang ada. Secara praktis, sisi-sisi kumparan dililitkan pada suatu benda berbentuk selinder dan
mempunyai alur bagian luarnya yang disebut angker. Angker dibuat dari bahan ferromagnet dalam bentuk lempeng
tipis. Sisi kumparan dimasukkan kedalam alur tersebut dengan cara tertentu sehingga kumparan tempat terbentuk
tegangan induksi disebut lilitan angker.
Tiap kumparan lilitan angker harus
diusahakan sedemikian rupa agar Y1 Y
sebuah sisinya mengahadap kutub Y Y2 Y1 Y2
Utara dan sisi lainnya menghadap kutub
Selatan yang berikut. Demikian pula,
antar ujung lilitan kumparan setiap
pasang komutator mempunyai U S U S U S
hubungan tertentu. Sesuai dengan
kebutuhan, terdapat berbagai variasi
lilitan angker Pada dasarnya dikenal dua 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8
jenis pola lilitan angker, yakni lilitan Yk
gelung dan lilitan gelombang. Perhatikan Yk
gambar GAS-8 yang memperlihatkan (a) Lilitan gelung (b) Lilitan gelombang
bentangan lilitan angker. Gambar GAS -8: Bentuk lilitan

Y1 lebar kumparan (coil span) jarak antar dua sisi pada kumparan yang sama; dihitung dalam alur.
=
Y2 langkah maju (front pitch) jarak antar dua sisi pada kumparan yang berbeda ; dihitung dalam alur
=
Y langkah lilitan (winding pitch), jarak antar dua sisi kumparan yang berbeda; dihitung dalam alur
=
Yk langkah komutator (comutator jarak antar dua ujung kumparan terhubung pada komutator, dihitung dalam komutator
= pitch)

1. Lilitan gelung
Lilitan gelung (lap winding) diperoleh bila langkah lilitan Y merupakan selisih lebar kumparan Y1 dan langkah
maju Y2.

47029352.doc47029352.doc 3
Y = Y1 - Y2 …………….. (1)
Bila dilihat dari kedudukan sikat-sikat maka sisi-sisi kumparan akan membentuk percabangan atau hubungan
paralel.
2. Lilitan gelombang
Lilitan gelombang (wave winding) diperoleh bila langkah lilitan Y merupakan perjumlahan lebar kumparan Y1
dan langkah maju Y2.
Y = Y1 + Y2 …………….. (2)
Bila dilihat dari kedudukan sikat-sikat maka sisi-sisi kumparan tidak akan membentuk percabangan atau
hubungan seri.

D. Konstruksi Dasar Kutub Magnet


Sebagaimana diketahui unsur pokok pada sebuah generator adalah adanya kutub magnet yang menghasilkan
medan magnet dan kumparan kawat tempat terbentuknya tegangan induksi. Pada generator AS berkapasitas kecil,
kutub magnet yang digunakan umumnya kutub magnet alam. Pada generator AS berkapasitas sedang dan besar
kutub magnet yang digunakan adalah kutub magnet buatan. Pembuatan magnet buatan dilaksanakan berdasarkan
prinsip elektromagnetik yakni kemagnetan yang terjadi karena adanya aliran kuat arus listrik. Oleh karena itu, pada
generator listrik AS berkapasitas sedang dan besar terdapat dua lilitan kumparan yakni lilitan angker atau kumparan
tegangan dan kumparan kemagnetan. Kuat arus listrik yang digunakan untuk penguatan magnet adalah listrik AS.
Berdasarkan sumbernya dikenal dua jenis generator AS yakni generator AS penguatan terpisah dan penguatan
sendiri .
1. Generator AS penguatan terpisah (separate excited) adalah generator AS yang arus kemagnetannya
bersumber dari luar generator AS tersebut.
2. Generator AS penguatan sendiri (self excited) adalah generator AS yang arus kemagnetannya
bersumber dari generator AS tersebut.
Pada generator AS penguatan sendiri terdapat hubungan tertentu antara kumparan kemagnetan dan lilitan
angker. Pada dasarnya antara kedua kumparan dapat dihubungkan secara seri atau secara paralel/shunt. Bila
digunakan 2 (dua) jenis kumparan kemagnetan maka hubungan antara kumparan kemagnetan dan lilitan
angker dapat dilaksanakan dalam bentuk hubungan campuran.
Masing-masing lilitan angker dan kumparan kemagnetan mempunyai 2 (dua) ujung. Untuk memudahkan sistem
penyambungan, ujung-ujung kumparan ditempatkan pada kotak terminal. Gambar GAS-9 memperlihatkan gambar
konstruksi dasar untuk generator.

A1 A2 9
F1 F2 8
7

10

1 = Angker
2 = Lilitan Angker/Kumparan
Tegangan
3 = Inti Magnet
4 = Kumparan Kemagnetan
5 = Komutator
6 = Sikat
7 = Poros
8 = Kotak Terminal
1 2 3 4 5 6 9 = Terminal
10 = Badan generator
Gambar GAS -9: Konstruksi Dasar Generator Terpisah

Pada kotak terminal setiap ujung kumparan mempunyai penunjuk khusus dalam bentuk standar huruf yang
menyatakan jenis ujung terminal. Untuk standar Jerman (VDE) huruf penunjuk tersebut adalah :
 A1 dan A2 adalah ujung-ujung lilitan angker (kumparan tegangan).
 D1 dan D2 adalah ujung-ujung kumparan kemagnetan seri.
 E1 dan E2 adalah ujung-ujung kumparan kemagnetan shunt.
 F1 dan F2 adalah ujung-ujung kumparan kemagnetan terpisah.

E. Generator Penguatan Terpisah

47029352.doc47029352.doc 4
Generator penguatan terpisah (separate excited) adalah generator
AS yang arus kemagnetannya bersumber dari luar generator AS Im Ia
tersebut. Sumber arus searah tersebut dapat berupa aki maupun
generator AS yang lebih kecil. Besar kuat arus kemagnetan Im tidak Rm RL
Rv U0
mempunyai hubungan dengan besaran listrik yang terdapat pada G U UL
generator AS karena kumparan kemagnetan Rm tidak mempunyai
hubungan dengan lilitan angker Ra generator AS. Perhatikan Um
gambar GAS-10 yang merupakan diagram kelistrikan rangkaian
generator AS penguatan terpisah .
Gambar GAS -10: Diagram kelistrikan
Im = Um/(Rm + Rv) ………………………. (3) Generator Penguatan Terpisah
U = U0 –iARa ……………………………….. (4)

F. Generator Seri
Generator seri ialah generator AS dimana kumparan
kemagnetan dihubungkan secara seri dengan lilitan angker. Ise IL
Perhatikan gambar GAS-11 berikut. Jenis kawat yang digunakan
untuk kumparan kemagnetan hubungan seri adalah kawat yang Ia
Rse
berdiameter besar dan jumlah lilitan yang sedikit. Hal ini RL
dimaksudkan agar tahanan kumparan kemagnetan seri Rs dapat
dibuat sekecil-kecilnya sehingga penurunan tegangan pada G
kumparan kemagnetan seri dapat dibuat sekecil-kecilnya.
Pada hubungan seri ini terdapat hubungan antara besar arus
kemagnetan Ise, arus angker Ia dan arus besal IL dalam bentuk : Gambar GAS -11: Generator seri
Ise = Ia = IL …………………………………… (5)
Ini berarti bahwa arus kemagnetan Generator Seri Ise akan berubah-ubah bila besar beban berubah-ubah.
Besar tegangan sumber U sama dengan perjumlahan tegangan pemakaian.
U0 = Ua + Use + U …………………………….. (6)

G. Generator Shunt
Generator shunt ialah generator AS dimana kumparan
kemagnetan dihubungkan secara paralel dengan lilitan angker. Ish IL
Perhatikan gambar GAS-12 berikut. Jenis kawat yang digunakan
Ia
untuk kumparan kemagnetan hubungan paralel adalah kawat
yang berdiameter kecil dan jumlah lilitan yang banyak. Hal ini Rsh RL
dimaksudkan agar tahanan kumparan kemagnetan shunt Rsh G
dapat dibuat sebesar-besarnya sehingga kuat arus kemagnetan
shunt Ish dapat dibuat sekecil-kecilnya.
Pada hubungan shunt ini terdapat hubungan antara besar arus
GAS-12 : Generator shunt
kemagnetan Ish arus angker Ia dan arus besal IL dalam bentuk:
Ia = Ish + IL …………………………….. …… (7)
Besar tegangan sumber U sama dengan masing-masing tegangan pemakaian.
U = Ush = UL ………………………………… (8)

H. Generator Campuran
Generator campuran ialah generator AS dimana kumparan kemagnetan terdiri dari dua jenis kumparan kemagnetan
yakni kumparan kemagnetan yang dihubungkan secara seri dan secara paralel dengan lilitan angker. Jenis kawat
yang digunakan untuk kumparan kemagnetan tetap menggunakan sifat masing-masing jenis kumparan kemagnetan
bila berdiri sendiri-sendiri yakni:
1. Kumparan kemagnetan hubungan seri dibuat dari kawat yang berdiameter besar dan jumlah lilitan yang sedikit.
Hal ini dimaksudkan agar tahanan kumparan kemagnetan seri Rse dapat dibuat sekecil-kecilnya sehingga
menurunkan tegangan pada kumparan kemagnetan seri dapat dibuat sekecil-kecilnya .
2. Kumparan kemagnetan hubungan paralel dibuat dari kawat yang berdiameter kecil dan jumlah lilitan yang
banyak.
Hal ini dimaksudkan agar tahanan kumparan kemagnetan shunt Rsh dapat dibuat sebesar-besarnya sehingga
kuat arus kemagnetan shunt Ish dapat dibuat sekecil-kecilnya.

47029352.doc47029352.doc 5
Sehubungan dengan adanya dua kumparan kemagnetan
maka terdapat dua kemungkinan sifat kemagnetan yang IL

IL
ditimbulkan oleh kedua jenis kumparan kemagnetan tersebut
yakni saling memperkuat ataukah memperlemah. Lihat Ish Ise
gambar GAS -13. Ia
RL
1. Bila arah arus kemagnetan seri Ise pada satu kutub Rsh Rse
magnet searah dengan arah arus kemagnetan shunt Ish G
maka generator penguatan campuran disebut generator
campuran memperkuat.
2. Bila arah arus kemagnetan seri Ise pada satu kutub
magnet berlawanan arah dengan arah arus kemagnetan
shunt Ish maka generator penguatan campuran disebut Gambar GAS -13: Generator penguatan campuran
generator campuran memperlemah.
Pada hubungan campuran ini terdapat hubungan antara besar arus kemagnetan Ish , Ise, arus angker Ia dan arus
besan IL dalam bentuk:
Ise = Ia …………………………… (9)
Ia = Ish + IL …………………….... (10)
Besar tegangan sumber U sama dengan masing-masing tegangan pemakaian.
U - Use = Ush = UL ……………… (11)
Simbol Besaran Satuan Simbo Besaran Satuan
l
U Tegangan sumber volt V Ra Tahanan lilitan angker ohm 
U0 Tegangan induksi volt V RL Tahanan beban ohm 
UL Tegangan beban volt V Rm Tahanan kemagnetan ohm 
Um Tegangan kemagnetan volt V Rsh Tahanan kemagnetan shunt ohm 
Ia Kuat arus angker ampere A Rse Tahanan kemagnetan seri ohm 
Im Kuat arus kemagnetan ampere A
IL Kuat arus beban ampere A
Ish Kuat arus kemagnetan shunt ampere A
Ise Kuat arus kemagnetan seri ampere A

I. Nilai Tegangan
Besar tegangan induksi terbentuk pada kawat secara umum dapat dinyatakan dalam bentuk besarnya fluks
magnetik yang dipotong oleh kawat penghantar listrik dalam setiap detik, yaitu :
d
u (t) = - …………………………………… (12)
dt
Bila dijabarkan lebih lanjut, maka besar tegangan sesaat terbentuk pada kumparan ABCD adalah:
u (t) = N x B x l x v ………………..……. (12a)
Bila kumparan tegangan ABCD diputar dengan kecepatan n yang tetap, maka besar tegangan induksi terbentuk
pada kumparan ABCD adalah :
2 pz
U0 = x n x  …....…………………. (13)
60 a
Simbo Besaran Satuan Singkatan
lu tegangan induksi sesaat volt V
U0 tegangan induksi volt -
 fluks magnetik weber -
B induksi magnetik
N jumlah lilitan kumparan
l panjang sisi kumparan aktif
v kecepatan linear gerakan kawat
p jumlah pasang kutub magnet
z jumlah penghantar sisi aktip lilitan angker
a jumlah cabang sisi lilitan angker
n Putaran generator
s = jumlah kumparan
m = jumlah
k = jumlah segmen komutator
p = jarak antar kutub magnet

47029352.doc47029352.doc 6
N= jumlah alur
u= jumlah sisi penghantar tiap alur

47029352.doc47029352.doc 7

Anda mungkin juga menyukai