Sistem Ventilasi Kamar Mesin
Sistem Ventilasi Kamar Mesin
Aliran dianggap incompressible (perubahan densitas yang terjadi hanya sebesar 0.0354998 kg/m3)
Laju massa udara yang dibutuhkan dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan:
dQ
= ṁ c p =ρAV c p
dT
(1)
Dimana:
Untuk aliran udara inkompresibel densitas akan konstan, sehingga didapat laju aliran volumetrik
(AV). Setelah didapat laju volumetrik udara yang dibutuhkan, langkah selanjutnya menentukan
daya mekanik fan yang dibutuhkan untuk mengakomodir laju volume tersebut. Untuk
mendapatkan daya mekanik fan (Air Horse Power) dapat digunakan persamaan:
Persamaan di atas untuk menghitung energi yang diterima fluida (dalam hal ini udara) untuk
menaikkan head atau tekanan fluida tersebut. Dengan H adalah head fan dan dP fan adalah beda
tekanan antara inlet dan outlet fan. Q (laju volumetrik) yang digunakan adalah Q yang dibutuhkan
untuk mendinginkan kamar mesin (sudah dicari sebelumnya). Persamaan energi di bawah dapat
digunakan untuk mencari kapasitas beda tekanan antara inlet dan outlet kipas.
1 1
P1 + ρ ν21 +ρg z 1 +d Pfan = P2 + ρ ν 22 +ρg z2 (3)
2 2
Untuk intake fan v1=v2=0, karena udara ditarik dari luar dan didorong ke ruangan yang relatif jauh
lebih besar dari luas penampang fan. Asumsi ini diambil jika intake fan tidak menggunakan duct.
69 P1=0
59
49
39
q
Tr 40 C
29
19
9
15 20 25 30 35 40
Ti
Ti(°C) q (m3/s)
20 15.02941 Kapasitas fan dihitung dengan sedikit modifikasi persamaan (3).
21 15.82043 1 1
22 16.69935 P1 + ρ ν21 +ρg z 1 = P2 + ρ ν 22 +ρg z2 (3 a)
2 2
23 17.68166
24 18.78676 Dengan P - P =100 Pa (pressure drop maksimum yang diperbolehkan) ,
2 1
25 20.03922
m
26 21.47059 v 1 =0 , z 1 = z 2. Didapat v 2 =13.484
s
27 23.12217
28 25.04902 Kecepatan yang didapat di atas adalah kecepatan maksimum yang
29 27.3262 diperbolehkan agar rugi tekanan tidak melebihi 100 Pa. Dengan rumus
30 30.05882 kontinuitas didapat luas penampang aliran minimum agar kecepatan tidak
31 33.39869 m
melebihi angka 13.484
32 37.57353 s
33 42.94118
Q
34 50.09804 A=
v
35 60.11765
m3 m
Dengan Q=6 0.1175 dan v =13.484 , didapat luas penampang aliran A=4.45844 m 2.
s s
Luas tersebut merupakan luas penampang aliran. Sedangkan luas penampang aliran fluida pada
grille selalu lebih kecil dari luas penampang geometri grille tersebut. Faktor yang mempengaruhi
antara lain: perubahan luas penampang, belokan, kekasaran permukaan. Agar grille dan inlet filter
tidak memiliki tahanan aliran yang besar, sebaiknya luas penampang tidak mengecil, belokkan
dikurangi/dihilangkan, belokkan yang ada dibuat dengan radius besar, kekasaran permukaan
material grille diusahakan serendah mungkin. Untuk analisis lebih lanjut, harus ditentukan
terlebih dahulu bentuk grille yang akan digunakan. Grafik karakteristik sistem di bawah belum
mempertimbangkan adanya tahanan filter udara pada inlet.
Berikut adalah grafik karakteristik sistem dengan luas penampang aliran inlet sebesar
4.45844 m 2
300
250
200
Pressure Drop [Pa]
150
100
50
0
0 20 40 60 80 100 120
Debit [m3/s]
Berikut adalah grafik hubungan antara debit dengan rugi tekanan pada grille
rugi tekanan per 1 m panjang grill VS debit
500
450
400
pressure drop [Pa]
350
300
250 grill kisi
grill 1/4 circle
200
150
100
50
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4
debit [m3/s]
Grafik di atas mendeskripsikan rugi tekanan untuk setiap lubang grille dengan debit tertentu,
dengan arah aliran dari luar ke dalai. Sebagai contoh pemilihan ukuran, misal debit yang
m3
dibutuhkan 60 dan rugi tekanan yang diinginkan tidak lebih dari 100 Pa. Terlihat pada grafik
s
m3
untuk pressure drop 100 Pa bekerja pada debit sekitar 0.254 untuk grille tipe kisi. Angka ini
s
m3
merupakan debit tiap lubang, maka untuk mendapatkan 60 dibutuhkan sekitar 236 lubang.
s
Dengan luas setiap lubang 0.02 m2 maka dibutuhkan luas 4.72 m2. Sedangkan untuk grille tipe
m3
seperempat lingkaran dengan rugi tekanan 100 Pa debit tiap lubang 0.141245 dengan luas
s
tiap lubang 0.017 m2 maka dibutuhkan luas sebesar 7.3 m2
gambar 1 grill
setengah lingkaran gambar 2 grill kisi
Rangkuman
Total beban pendinginan : 334812.434 W
Asumsi-asumsi :
Aliran inkompresibel
Temperatur kamar mesin maksimum 40 °C
Temperatur udara luar 35 °C
Temperatur pemukaan motor diesel maksimum 200 °C
Beban pendinginan transmisi 50% dari beban pendinginan motor diesel
Radiasi dan konduksi belum dipertimbangkan (selain engine)
Rugi tekanan pada grille sebesar 100 Pa
Fungsi kontrol:
Temperatur maksimum ruangan sebesar, terletak pada daerah genset yang berseberangan
dengan partisi ruang kabin
Hasil iterasi yang dilakukan telah memenuhi syarat, yaitu residual hasil perhitungan tidak melebihi
setengah persen dari jumlah komponen terkecil. Berlaku untuk laju aliran massa dan laju aliran
panas