Anda di halaman 1dari 80

Fisiologi Cairan Tubuh

Pendahuluan
• Air merupakan salah satu dari dua pelarut
terpenting dalam tubuh.
• Dia memiliki keistimewaan karena memiliki
konsentrasi molar yang tinggi yang
menyebabkannya dapat menyediakan ion
hidrogen yang tidak ada habisnya dalam
tubuh.
Minyak dan air tidak bercampur
• Air dan lemak adalah dua pelarut utama dalam tubuh.
• Membran sel lemak memisahkan cairan intraseluler
dengan cairan ekstraseluler.
• Bahan yang larut dalam air tidak akan dengan mudah
melewati membran lemak kecuali ada mekanisme
transportasi khusus.
• Dapat diharapkan bahwa air tidak akan dengan mudah
melewati membran sel.
• Bahkan, dalam dua lapisan lemak buatan, air tidak
dapat melintas dengan mudah dan hal ini konsisten
dengan harapan kita.
• ... tetapi kebalikannya, air melintasi hampir
semua membran dalam tubuh dengan
mudah!
• Molekul air melintasi membran sel dengan 2
jalur yang dapat kita katakan sebagai jalur
lemak dan jalur saluran air.
• Jalur lemak merujuk pada air yang melintasi
dua lapisan lemak dari membran sel dengan
cara difusi.
• Hal ini penting karena jalur ini tersedia dalam
semua sel dalam tubuh.
• Komposisi lemak dari berbagai membran sel
bervariasi sehingga angka aliran cairan yang
melintasi membran sel juga bervariasi.
• Pada sebagian membran fluktuasi air sangat
tinggi dan tidak dapat diperhitungkan dengan
difusi air yang melintasi barier lemak.
• Fakta ini mengarah pada satu hipotesis bahwa
membran harus mengandung protein yang
menyediakan saluran air yang melewati
saluran tersebut air dapat lewat.
• Saluran air sekarang sudah ditemukan.
• Aliran air melalui saluran ini dapat terjadi
sebagai hasil dari difusi atau filtrasi.
Air dapat melintasi membran kapiler
melalui
• Celah interseluler diantara sel-sel endotel
• Lubang pada daerah tertentu di sel-sel
endotel dimana sitoplasma begitu tipisnya
sehingga dia menimbulkan defisiensi yang
dikenal sebagai fenestrasi
• Difusi disepanjang membran sel lemak dari sel
endotel.
• Celah interseluler dalam membran kapiler
memiliki diameter sekitar 7 nm yang lebih
besar dari radius molekul air yang berukuran
0,12 nm.
• Karena total daerah permukaan dari kapiler
dalam tubuh sangat besar (6.300 m2) dan
dindingnya tipis (1 mm), total fluktuasi difusi
air disepanjang kapiler di dalam tubuh sangat
besar.
• Fenestrasi ditemukan hanya pada kapiler di
daerah tertentu dimana permeabilitas air
yang sangat tinggi diperlukan untuk fungsi
pada daerah tersebut.
• Permeabilitas air yang tinggi sangat jelas
diperlukan di kapiler glomerulus dan
permeabilitas air disini lebih tinggi
dibandingkan dengan kapiler otot.
• Daerah lain yang memiliki fenestrasi adalah
kapiler di vili usus dan dalam kelenjar yang
tidak memiliki duktus.
• Air juga dengan mudah memasuki kapiler
limfe melalui celah diantara sel endotel limfe.
• Celah-celah ini berfungsi sebagai katup flap
dan hal ini mendorong aliran limfe ke depan
ketika kapiler ditekan.
• Dibagian lain dari tubuh permeabilitas air di
membran kapiler cukup rendah.
• Sebagai contoh adalah barier darah-otak.
• Sel endotel kapiler disini dihubungkan dengan
penghubung yang ketat yang sangat
membatasi gerakan air melalui jalur
interseluler.
Aquaporins: Lubang air pada
membran sel
• Aquaporin 0 ditemukan dalam lensa mata.
Tugasnya adalah untuk mempertahankan
kejernihan lensa.
• Aquaporin 1 ada dalam membran sel darah
merah, tubulus konvulasi proksimal dan bagian
menurun yang tipis dari Henle di ginjal, jaringan
sekretori dan absorpsi di mata, pleksus koroid,
otot polos, endotel kapiler yang tidak memililki
fenestra, kelenjar keringat ekrin, duktus biliaris
hati dan epitel kandung empedu.
• Aquaporin 2 adalah saluran air yang responsif
terhadap Anti Diuretik Hormon (ADH) dalam duktus
pengumpul dalam medulla.
• Aquaporin 3 dan 4 ada dalam membran basolateral
dalam duktus pengumpul. Mereka tidak diubah oleh
kadar ADH. Baru-baru ini aquaporin 4 telah ditemukan
di neuron yang mengeluarkan ADH dari nuklei
supraoptik dan paraventrikular dalam hipotalamus dan
telah disarankan bahwa dia dapat terlibat dalam
osmoreseptor hipotalamus yang mengatur
keseimbangan air.
• Aquaporin 5 ditemukan dalam kelenjar air
mata dan lidah dan dalam paru-paru.
• Gerakan air melintasi membran sel penting
untuk integritas seluler tetapi dapat
menyebabkan masalah.
• Perbedaan yang kecil dalam konsentrasi
solute menyebabkan perbedaan tekanan
osmotik yang besar disepanjang membran sel
dan membran sel dari sel-sel binatang tidak
dapat menanggung setiap perbedaan tekanan.
• Gerakan air dapat menghilangkan perbedaan
dalam kelarutan disepanjang membran sel
tetapi hal ini sendiri merupakan satu masalah
karena dia menyebabkan terjadinya
perubahan dalam volume sel.
• Konsekuensinya peraturan dari konsentrasi
solute intraseluler penting untuk
mengendalikan volume sel.
Kompartemen cairan
• Laki-laki standar dengan berat 70 kg
mengandung 42 liter air – 60% dari berat
badan.
• Secara hipotesis wanita dewasa mengandung
55% dari berat badannya yang berupa air:
persentase yang rendah ini karena lebih
tingginya kandungan lemak.
Variasi dalam kandungan air
• Variasi karena usia
• Neonatus mengandung lebih banyak air
dibandingkan dengan orang dewasa: 75-80% air
dengan proporsi lebih banyak cairan ekstraseluler
lalu orang dewasa.
• Pada saat lahir, jumlah cairan interstisial secara
proporsional tiga kali lebih besar dibandingkan
dengan pada orang dewasa.
• Pada umur 12 bulan, jumlahnya telah menurun
menjadi 60% yang mana merupakan nilai orang
dewasa.
• Total air dalam tubuh sebagai sebuah
persentase terhadap berat badan total
menurun secara progresif dengan
meningkatnya usia.
• Pada umur 60 tahun, total air dalam tubuh
telah menurun menjadi hanya 50% dari berat
badan total pada laki-laki sebagian besar
karena peningkatan jaringan lemak.
• Variasi diantara jaringan
• Sebagian besar jaringan kaya-air dan
mengandung air sebanyak 70-80%.
Variasi diantara individu
• Variasi diantara individu dalam rasio dari total air
dalam tubuh terhadap total berat badan cukup
besar tetapi sebagian besar dari variasi tersebut
adalah karena perbedaan jumlah jaringan lemak.
• Orang dewasa yang gemuk memiliki rasio yang
lebih rendah.
• Untuk jaringan tertentu dari tubuh variasi lebih
sedikit tetapi setiap variasi yang terjadi masih
disebabkan oleh perbedaan dalam jumlah
jaringan lemak.
• Plasma: 93% air (& 7% ‘plasma solid’)
• Lemak: 10-15% air
• Tulang: 20% air
Kompartemen
• Pembagian utama kompartemen adalah
menjadi:
• Cairan intraseluler (sekitar 23 liter)
• Cairan ekstraseluler (sekitar 19 liter)
Cairan Intraseluler
• Lokasi: perbedaan antara cairan intraseluler dan
cairan ekstraseluler jelas dan mudah untuk
dimengerti: mereka dipisahkan oleh membran sel
• Komposisi: cairan intraseluler tinggi dalam
potassium dan magnesium dan rendah dalam
kadar ion natrium dan ion klorida
• Perilaku: cairan intraseluler bersikap sama
dengan perubahan yang dilakukan dalam cairan
ektraseluler
Cairan Ekstraseluler
• Cairan ekstra seluler dibagi menjadi beberapa
kompartemen (misalnya plasma, cairan
interstisial, cairan tulang dan jaringan
penghubung padat dan cairan transeluler)
• Kompartemen ini dibedakan dengan lokasi
yang berbeda dan karakteristik kinetik yang
berbeda
• Cairan interstisial terdiri dari semua cairan
yang terletak dalam interstisial dari semua
jaringan tubuh.
• Ini juga sebuah cairan “virtual”.
• Cairan interstisial membasahi seluruh sel
dalam tubuh dan menghubungkan antara
cairan intraseluler dan kompartemen
intravaskuler.
• Oksigen, zat gizi, sampah dan messenger kimia
semua lewat melalui cairan interstisial.
• Cairan interstisial memiliki karakteristik
komposisi dari cairan ekstraseluler tetapi
dengan tambahan dia dibedakan dengan
kenyataan bahwa konsentrasinya biasanya
rendah protein (dibandingkan dengan
plasma).
• Limfe diperkirakan merupakan bagian dari
cairan interstisial. Sistem limfatik
mengembalikan protein dan kelebihan cairan
intraseluler ke sirkulasi. Limfe lebih mudah
diambil untuk analisis dibandingkan dengan
bagian lain dari cairan intraseluler.
• Plasma adalah satu-satunya kompartemen utama
yang hadir sebagai kumpulan cairan yang
sebenarnya dalam satu lokasi. Dia berbeda dari
cairan intraseluler dalam hal dia memiliki lebih
tinggi kandungan proteinnya dan alirannya yang
tinggi (fungsi transport). Darah mengandung sel
merah dan putih sehingga plasma disebut ‘cairan
interstisial dari darah’. Kompartemen cairan
disebut volume darah mengandung cairan
ekstraseluler (plasma) dan cairan intraseluler (air
sel merah).
• Cairan tulang & jaringan penghubung padat
sangat berarti karena dia mengandung sekitar
15% dari total air dalam tubuh. Cairan ini
hanya dapat digerakkan dengan sangat lambat
dan kurang penting pengaruhnya dalam
intervensi cairan akut.
• Cairan transeluler adalah kompartemen kecil
yang mewakili semua cairan tubuh yang dibentuk
dari aktivitas transport dari sel. Dia meliputi
cairan serebrospinal, cairan gastrointestinal, urin
dalam kandung kemih, aqueous humour dan
cairan sendi. Dia penting karena melibatkan
fungsi khusus. Fluktuasi cairan yang terlibat
dengan cairan gastrointestinal cukup signifikan.
Komposisi elektrolit dari berbagai cairan
transelular agak berbeda.
Keseimbangan Air
• Keluar masuknya air dapat ditinjau dari dua
hal yaitu keseimbangan eksternal dan
fluktuasi internal.
• Keseimbangan eksternal merujuk pada
perbandingan antara air yang masuk dari dan
air yang keluar ke lingkungan luar. Dari waktu
ke waktu, input sama dengan output dan
organisme berada dalam keseimbangan air.
• Keseimbangan internal merujuk pada gerakan
air melintasi kapiler tubuh (termasuk sekresi
dan absorpsi dari berbagai cairan transeluler)
dan gerakan air antara cairan interstisial dan
intraseluler.
Keseimbangan Eksternal
• Volume air dalam tubuh yang normal
dikontrol secara ketat oleh mekanisme yang
sensitif yang memberikan respon terhadap
perubahan dalam osmolaritas atau volume
intravaskuler. Perkiraan kebutuhan air setiap
hari didasarkan pada beberapa faktor tetapi
perkiraan yang berdasarkan pada angka
metabolik mungkin yang paling akurat.
• Dengan adanya penyakit, perkiraan
kebutuhan cairan ini tidak dapat diandalkan.
Pemberian cairan harus selalu didasarkan
pada keadaan klinis (contohnya kehilangan
darah, kehilangan cairan internal dalam ruang
ketiga, hemodinamik yang tidak normal
memerlukan loading volume intravaskuler,
oliguria dengan gagal ginjal akut).
• Air diperlukan untuk mengganti kehilangan yang
bersifat normal yang terdiri dari:

•  Kehilangan yang tidak dirasakan – dari kulit dan


saluran pernapasan

•  Urin

•  Keringat

•  Kehilangan dari tinja


• Kehilangan urin yang wajib terjadi karena
keperluan untuk mengeluarkan berbagai
bahan terlarut dari tubuh. Kehilangan yang
lain (misalnya berkeringat dan kehilangan
melalui tinja) cukup kecil pada kondisi normal.
Kehilangan air melalui tinja sekitar 200
mls/hari tetapi diare dapat berhubungan
dengan kehilangan cairan dan elektrolit dalam
jumlah besar.
• Kebutuhan air setiap hari dapat sangat bervariasi.
Kebutuhan air minimal untuk urin bergantung
pada jumlah zat terlarut yang dikeluarkan setiap
hari dan konsentrasi maksimum dari urin dapat
dicapai. Sebagai contoh, jumlah zat terlarut
setiap hari adalah 600 mOsms pada seorang
pasien dengan kemampuan mengkonsentrasikan
urin maksimum sebanyak 1200 mOsm/kg akan
membutuhkan volume urin minimal sebanyak
500 mls/hari untuk mengeluarkannya.
• Jika volume urin yang keluar kurang dari
jumlah ini, zat terlarut akan berakumulasi dan
akan terjadi gagal ginjal. Pasien yang sakit dan
tua biasanya tidak dapat mencapai
osmolalitas urin 1200 mOsm/kg jadi volume
urin minimal yang diperlukan untuk
mengeluarkan zat terlarut dapat lebih banyak
dari 500 mls.
• Jumlah minimal dari kehilangan cairan tubuh
yang dapat terjadi disebut sebagai kehilangan
air yang wajib. Hal ini membuat sebuah
gambaran tentang jumlah minimal cairan yang
harus dimasukkan yang diperlukan untuk
mempertahankan keseimbangan air total.
• Nilai dalam contoh ini totalnya adalah 1.600
mls. Pada pasien yang mengalami stress,
kehilangan cairan wajib ini lebih besar.
Volume urin wajib bervariasi (misalnya,
jumlah zat yang terlarut dapat menurun atau
konsentrasi urin maksimum dapat lebih
rendah dari 1.200 mOsm/liter).
• Ada juga antar-hubungan antara kedua faktor
ini: bila zat terlarut setiap hari meningkat,
osmolalitas urin maksimum menurun sampai,
pada zat terlarut tinggi, dia sama dengan
osmolalitas plasma. Hal ini terjadi karena
peningkatan aliran urin perlu untuk membawa
peningkatan zat terlarut yang dikeluarkan dari
medullary osmole dan waktu yang diperlukan
dalam tubulus berkurang.
• Masukan cairan berasal dari 2 sumber utama:

•  Eksternal : masukan cairan dan makanan


secara oral (dan atau cairan intravena)

•  Internal : produksi air secara metabolik


• Makanan adalah sumber air yang penting
karena hampir semua makanan adalah
makhluk hidup dan memiliki kandungan air
yang tinggi. Sebagian makanan yang diproses
dapat memiliki kandungan air yang sangat
sedikit.
• Air metabolik adalah air yang diproduksi
selama oksidasi dari makanan. Karbohidrat
dimetabolik secara lengkap menjadi karbon
dioksida dan air. Air metabolik sekitar 350
sampai 400 mls/hari (misalnya 5 mls/kg). Hal
ini melampaui sebagian dari kehilangan air
wajib.
• Masukan air yang melebihi keperluan
dikeluarkan sebagai urin. Kehilangan cairan
dengan cara lain tidak dibawah kendali
regulator untuk mempertahankan
keseimbangan cairan. Ginjal adalah organ
efektor utama yang secara efektif
mengeluarkan kelebihan air.
• Pasien yang dirawat di rumah sakit dapat
memiliki sumber input atau kehilangan cairan
yang lain (misalnya cairan intravena, muntah,
kehilangan pada rongga ketiga, diare) dan
volume yang terlibat dapat sangat signifikan.
Keseimbangan Internal
• Faktor utama yang mengatur gerakan air
diantara cairan intraseluler dan cairan
interstisial adalah tekanan osmotik.
• Pertukaran difusi dari air dalam kapiler tubuh –
hal ini sangat besar: sekitar 80.000 liter sehari
• Aliran limfe sekitar 1 sampai 2,5 liter/hari dengan
aktivitas normal
• Glomerular filtration rate (GFR) 180 liter sehari
dan sebagian besar cairan ini diabsorpsi dalam
tubulus ginjal
• Pertukaran cairan dalam usus sekitar 8 sampai 9
liter/hari
• Pertukaran melalui diffusi jauh lebih besar
dibandingkan dengan kehilangan cairan dari
kapiler melalui filtrasi.
Kehilangan cairan yang tidak
dirasakan
• Istilah diatas merujuk pada kehilangan cairan
akibat:

•  Difusi transepidermal: air yang melewati


kulit dan hilang dengan penguapan, dan

•  Kehilangan air melalui penguapan dari


saluran pernapasan
• Kehilangan air tanpa disertai bahan terlarut ini
berbeda dengan keringat karena keringat
mengandung air dan bahan terlarut.
Perbedaan lain adalah bahwa keringat
dihasilkan oleh kelenjar khusus di dalam kulit.
• Kehilangan yang tidak dirasakan ini tidak
dapat dieliminir. Kehilangan setiap hari sekitar
400 mls pada seorang dewasa.
• Kehilangan yang tidak dirasakan dari saluran
pernapasan juga sekitar 400 mls/hari pada
seorang dewasa yang tidak stres. Kehilangan
air disini bervariasi: dia meningkat jika
ventilasi meningkat dan dapat diturunkan jika
gas yang diinhalasi dilembabkan pada
temperatur 37oC (misalnya pada seorang
pasien ICU yang mendapat ventilasi buatan).
• Kehilangan cairan yang tidak dirasakan pada
seorang dewasa sekitar 800 mls. Hal ini sama
dengan kehilangan sekitar 480 kcals/hari yang
merupakan sekitar 25% dari produksi jantung
basal.
• Setiap hari, aktivitas akan meningkatkan
kehilangan cairan yang tidak dirasakan melalui
pernapasan sehingga kehilangan cairan yang
tidak dirasakan secara keseluruhan lebih dari
minimum: diperkirakan sekitar 50 mls/jam
disarankan untuk digunakan pada pasien yang
dirawat di rumah sakit yang tidak mengalami
stres.
• Produksi air metabolik (400 mls/hari) juga
tidak diukur dan dapat dipertimbangkan untuk
mengganti sampai 50% dari kehilangan yang
tidak dirasakan.
• Pada analisis pasien yang sederhana dari
keseimbangan cairan pasien, kehilangan
cairan yang tidak dirasakan diperkirakan dapat
diseimbangkan dengan produksi air metabolik
dan keduanya diabaikan.
• Hal ini tidak akurat (terutama karena keringat
juga diabaikan) tetapi para klinisi tidak
memiliki banyak pilihan karena volume dari
cairan ini tidak diukur dengan mudah.
• Praktek klinis yang biasa adalah untuk
menghitung masukan air per (oral + cairan IV)
dan kehilangan cairan per (urin + kehilangan
lain yang dapat diukur) dan membuat
perkiraan klinis dari tambahan cairan yang
diperlukan.
• Perkiraan klinis didasarkan pada faktor-faktor
seperti penilaian volume darah (tekanan
darah meliputi postural drop, denyut nadi,
banyaknya urin, adanya vasokonstriksi perifer
yang didasarkan pada warna dan temperatur)
dan pengetahuan tentang patofisiologi dari
proses penyakit (seperti kehilangan yang
diharapkan, misalnya pada cedera luka bakar).
Keringat
• Keringat adalah pengatur suhu tubuh yang
penting tetapi juga dapat menjadi sumber
utama dari kehilangan air dan zat terlarut.
Kehilangan panas dapat cukup signifikan
karena ada kehilangan sebanyak 0,58 kcals
untuk setiap air yang diuapkan.
• Angka berkeringat maksimal adalah 50
mls/menit atau 2.000 mls/jam pada orang
dewasa. Angka ini tidak dapat diteruskan
tetapi kehilangan sampai 25% dari air tubuh
total mungkin terjadi pada stres yang berat:
hal ini dapat mengakibatkan kematian.
Kehilangan karena keringat
• Kehilangan cairan – cukup banyak pada
lingkungan yang panas, atau jika aktif secara
fisik
• Kehilangan zat terlarut – menurun dengan
aklimatisasi (terbiasa)
• Kehilangan panas – dapat terjadi dalam
jumlah besar karena panas dari penguapan
air; jadi berperan penting dalam pengaturan
suhu tubuh
Limfe
• Limfe adalah nama yang diberikan kepada
cairan interstisial yang memasuk pembuluh
limfe.
• Kapiler limfe ada pada hampir semua jaringan.
Perkecualian utama adalah sistem saraf pusat
dan tulang. Saluran interstisial yang kecil ada
di otak dan cairan mengalur ke cairan
serebrospinal dan kemudian kembali ke
sirkulasi melalui vili arachnoid.
Tiga fungsi dari sistem limfe adalah
• Mengembalikan protein dan cairan dari cairan
interstisial ke sirkulasi untuk mempertahankan
konsentrasi protein cairan interstisial dan
mempertahankan gradien tekanan onkotik
disepanjang membran kapiler. Udem akan terjadi jika
tekanan onkotik cairan interstisial tidak dipertahankan
agar tetap rendah.
• Peran dalam absorpsi dan transportasi lemak dari usus
kecil
• Peran imunologi kelenjar limfe dan sirkulasi dari sel
imun seperti limfosit dan sel dendrit, menyingkirkan
bakteri.
Cairan dan usus
• Cairan dalam usus umumnya merupakan
bagian dari kompartemen transeluler.
Pertukaran cairan dalam usus cukup besar.
Jumlah bersihnya sekitar 9-10 liter cairan yang
memasuki usus setiap harinya
• Sekitar 98% dari cairan ini diserap kembali
menghasilkan kehilangan air melalui tinja
hanya sebanyak 200 mls/hari.
• Penyerapan kembali terjadi sebagian besar di
jejenum dan ileum. Sekitar 1.500 mls/hari
memasuki kolon dari ileum. Hal ini berarti
bahwa lebih dari satu liter per hari diserap
dalam kolon.
• Kehilangan cairan melalui usus dapat internal
atau eksternal. Kehilangan eksternal meliputi
kehilangan melalui muntah, diare dan fistula.
Kehilangan internal merujuk pada kehilangan
cairan ke usus sebagian bagian dari cairan
ekstra seluler yang non fungsional.
• Pada obstruksi usus halus, sekitar 1.500 mls
cairan secara cepat dikumpulkan di usus.
Ketika terjadi muntah, sekitar 3.000 mls cairan
berada dalam usus.
• Jika pasien hipotensi, maka sekitar 6.000 mls
dikumpulkan di usus.
• Resusitasi cairan intravena yang signifikan
diperlukan sebelum operasi pada pasien
dengan obstruksi usus.
• Selain lendir lambung, semua sekresi lain ke
usus bersifat basa dengan tinggi kadar
[HCO3]
• Kehilangan cairan yang tidak normal dari usus
menyebabkan gangguan asam-basa dan hal ini dapat cukup
parah. Kondisi yang sering terjadi adalah:

•  Muntah menyebabkan alkalosis metabolik disertai


dengan hiponatremia, hipokloremia dan hipokalemia

•  Diare akut (terutama infeksius) menyebabkan asidosis


metabolik yang hiperkloremik dengan normal anion gap

•  Diare kronik (terutama non-infeksius) dapa menyebabkan


alkalosis metabolik
Cairan Serebrospinal
• Cairan serebrospinal adalah bagian dari cairan
transeluler. Dia terdapat dalam ventrikel dan
rongga subarachnoid dan membasahi otak dan
korda spinalis. Cairan serebrospinal terdapat
dalam meninges dan bertindak sebagai tameng
untuk melindungi otak dari cedera akibat posisi
atau gerakan. Telah diperkirakan bahwa efek
‘water bath’ memberikan pada otak yang
memiliki berat 1.400 gram ini sebuah berat
bersih sebanyak 50 gram.
• Total volume cairan serebrospinal adalah 150
mls. Produksi hariannya adalah 550 mls/hari jadi
pertukaran cairan serebrospinal sekitar 3-4 kali
per hari. Cairan serebrospinal dibentuk oleh
pleksus choroid (50%) dan secara langsung dari
dinding ventrikulus (50%). Aliran cairan
serebrospinal melalui foramen Magendie &
Luschka ke dalam ruang subarachnoid dari otak
dan korda spinalis. Ini diserap oleh vili arachnoid
(90%) dan secara langsung ke dalam venula otak
besar (10%).
• Tidak ada saluran limfe di otak dan cairan
serebrospinal memenuhi peran pengembalian
cairan interstisial dan protein ke sirkulasi.
• Cairan serebrospinal dipisahkan dari darah
dengan barier darah-otak. Hanya bahan yang
larut dalam lemak yang secara mudah dapat
melintasi barier ini dan ini penting untuk
mempertahankan perbedaan komposisi.

Anda mungkin juga menyukai