Anda di halaman 1dari 3

NITROGEN

Nitrogen organik merupakan bentuk nitrogen yang terikat senyawa organik, terutama
nitrogen bervalensi tiga yang biasanya berupa pertkulat yang tidak larut dalam air. Nitrogen
organik biasa disebutami noatau albuminoid nitrogen. Senyawa ini mencakup protein,
polipeptida, asam amino, urea (H2NCONH2), dan senyawa lainnya. Kadar nitrogen organik
pada perairan alami dan air tanah biasanya rendah, yakni sekitar 0,01 mg/liter.
Sumber nitrogen organik di perairan berasal dari proses pembusukan makhluk hidup
yang telah mati, karena protein dan polipeptida terdapat pada semua organisme hidup. Sumber
antropogenik nitrogen organik adalah limbah industri dan limpasan dari daerah pertanian,
terutama urea. Urea juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan plastik dan obat-obatan,
serta sebagai pelarut selulosa pada industri kertas. Rumah pemotongan hewan memberikan
kontribusi yang besar terhadap keberadaan nitrogen organik di perairan.

Siklus Nitrogen
Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari udara. Nitrogen bebas dapat
ditambat/difiksasi terutama oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis polongan) dan
beberapa jenis ganggang. Nitrogen bebas juga dapat bereaksi dengan hidrogen atau oksigen
dengan bantuan kilat/ petir. Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa amonia
(NH3), ion nitrit (N02- ), dan ion nitrat (N03- ). Gas nitrogen tidak dapat digunakan secara
langsung oleh sebagian besar organisme sebelum ditransformasi yang melibatkan menjadi
senyawa NH3, NH4, dan NO3 sebelum digunakan dalam siklus. Pada tumbuhan dan hewan,
senyawa nitrogen ditemukan sebagai penyusun protein dan klorofil. Dalam ekosistem terdapat
suatu daur antara organisme dan lingkungan fisiknya. Beberapa bakteri yang dapat menambat
nitrogen terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain, misalnya Marsiella crenata. Selain
itu, terdapat bakteri dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara langsung, yakni
Azotobacter sp. yang bersifat aerob dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc
sp. danAnabaena sp. (ganggang biru) juga mampu menambat nitrogen. Di dalam setiap daur,
terdapat gudang cadangan utama unsur yang secara terus menerus bergerak masuk dan
keluar melewati organisme. Selain itu, terdapat pula tempat pembuangan sejumlah
9
unsur kimia tertentu yang tidak dapat didaur ulang melalui proses biasa. Dalam waktu yang
lama, kehilangan bahan kimia tersebut menjadi faktor pembatas, kecuali apabila tempat
pembuangan itu dimanfaatkan kembali. Pada akhirnya, daur bolak balik ini cenderung
mempunyai mekanisme umpan balik yang dapat mengatur dirinya sendiri (self regulating) yang
menjaga siklus tersebut agar tetap seimbang.
Diantara beberapa siklus biogeokimia lainnya, seperti siklus fosfor dan sulfur, siklus
nitrogen adalah siklus biokimia yang sangat kompleks. Gambar berikut memperlihatkan tiga
diagram siklus nitrogen yang sangat kompleks tersebut. Nitrogen di perairan sebagai molekul
N2 terlarut, amonium (NH4),
Nitrit (NO2-), Nitrat (NO3) dan sebagai bentuk organik seperti urea, asam amino, serta
range berbeda. Gambar 2. Siklus Nitrogen di Alam
1. Amonia (NH3)
Amonia (NH3) dan garam-garamnya bersifat mudah larut dalam air. Sumber amonia di
perairan adalah pemecahan nitrogen organik (protein dan urea) dan nitrogen anorganik yang
terdapat di dalam tanah dan air, yang berasal dari dekomposisi bahan organic oleh mikroba dan
jamur (amonifikasi). Sumber amonia adalah reduksi gas nitrogen yang berasal dari proses difusi
udara atmosfer, limbah industri dan domestik. Amonia yang terdapat dalam mineral masuk ke
badan air melalui erosi tanah. Selain terdapat dalam bentuk gas, amonia membentuk senyawa
kompleks dengan beberapa ion logam. Amonia juga dapat terserap kedalam bahan-bahan
tersuspensi dan koloid sehingga mengendap di dasar perairan. Amonia di perairan dapat
menghilang melalui proses volatilisasi karena tekanan parsial amonia dalam larutan meningkat
dengan semakin meningkatnya pH. Ikan tidak bisa bertoleransi terhadap kadar amonia bebas
yang terlalu tinggi karena dapat mengganggu proses pengikatan oksigen oleh darah dan pada
akhirnya dapat meningkatkan sifokasi. Pada budidaya intensif, yang padat penebaran tinggi dan
pemberian pakan sangat intensif, penimbunan limbah kotoran terjadi sangat cepat.
2. Nitrit (NO2-)
Sumber nitrit dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Kadar nitrit pada perairan
relatif karena segera dioksidasi menjadi nitrat. Perairan alami mengandung nitrit sekitar 0,001
mg/liter. Di perairan, nitrit ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit, lebih sedikit daripada
nitrat, karena bersifat tidak stabil dengan keberadaan oksigen. Nitrit merupakan bentuk
peralihan antara amonia dan nitrat (nitrifikasi) dan antara nitrat dan gas nitrogen (denitrifikasi)
yang terbentuk dalam kondisi anaerob.
3. Nitrat (NO3)
Nitrat adalah sumber utama nitrogen di perairan, namun amonium lebih disukai oleh
tumbuhan. Kadar nitrat di perairan yang tidak tercemar biasanya lebih tinggi daripada kadar
amonium. Kadar nitrat lebih dari 5 mg/liter menggambarkan terjadinya pencemaran
antropogenik yang berasal dari aktivitas manusia dan tinja hewan. Kadar nitrogen yang lebih
dari 0,2 mg/liter menggambarkan terjadinya eutrofikasi perairan. Nitrat adalah bentuk nitrogen
sebagai nutrien utama bagi pertumbuhan tanaman dan alga. Nitrat nitrogen sangat mudah larut
dalam air dan bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi sempurna di perairan.
Secara umum siklus nitrogen dilaut dapat dilihat pada Gambar 2.
nitrogen, fosfor, dan nutrien di perairan darat

Anda mungkin juga menyukai