BAB I
PENDAHULUAN
Yunus pendidikan Islam di Indonesia telah ada sejak pertama kali agama Islam
Islam datang ke Indonesia sejak abad pertama Hijriyah atau abad ke VII
Masehi kemudian meluas dan berkembang pada abad XIII Masehi yang di
tandai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di beberapa daerah seperti
kerajaan Perlak dan Samudra Pasai di Aceh sekitar tahun 1292 – 1297 M terus
menyebar kepulau Jawa, Indonesia bagian Timur dan lain sebagainya.2
Masuknya Islam ke bumi nusantara ini di bawa melalui para guru sufi atau
pedagang Islam (Gujarat) yang mengemban tugas pendidikan dan misi suci
pendidikan pada saat itu masih sangat sederhana dan bersifat individual, dimana
1
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Mutiara, Jakarta, 1900, h. 5-6
2
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta, 1995, h. 17
3
Monfred Ziemek, Pesantren Dalam Perubahan Sosial, P3M, Jakarta, 1986, h. 16
4
Mahmud Yunus, Op.Cit, h.18
2
harus dicapai, landasan teori, cara, dan metode dalam mendidik,6 hal ini tidak
terlepas dari kerja-kerja intelektual muslim dan para ulama, dan tokoh-tokoh
Islam khususnya para alumni Timur Tengah yang mendalami Islam di pusat
Para alumni Timur Tengah ini merupakan kelompok yang pertama kali
Pemikiran pendidikan Islam yang di bawa para alumni Timur Tengah banyak
motori oleh para alumni Timur Tengah ini puncaknya terjadi pada abad 18 atau
awal abad 19 M, akhir abad 19 dan awal abad 20 adalah masa di mana arus ke
Indonesia.
5
Rochidin Wahab, Sejarah Pendidikan Islam Di Indonesia, Alfabeta, Bandung, Cet. I,
2004, h. 6
6
Abuddin Nata, ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, Rajawalai
Pers, Jakarta, 2009, h. 21
3
Indonesia yang di usung oleh para alumni Timur Tengah tampilah tokoh Mahmud
Salah satu kepeloporan Mahmud Yunus yang hingga saat ini hampir-hampir
dilupakan oleh sejarah adalah usaha yang dilakukannya untuk menempatkan mata
Yunus terpilih mewakili Majlis Islam Tinggi (MIT) sebagai penasehat Residen
Gyu Gun (Lasykar Rakyat), Mahmud Yunus termasuk salah seorang tokoh yang
seperti Ahmad Dt. Simarajo dan Khatib Sulaiman. Kedekatan Mahmud Yunus
pertimbangkan oleh Jepang untuk diterima. Sejak saat itu pelajaran agama Islam
mengusulkan hal yang sama kepada Jawatan Pengajaran Sumatera Barat yang
pada waktu itu dikepalai oleh Sa’aduddin Jambek. Usul inipun diterima, dan
Jawatan Pengajaran Sumatera Barat pada tahun 1946. Pada waktu Mahmud
Agama Islam pada Jawatan Agama Propinsi Sumatera, bersamaan dengan itu pula
pindahnya Ibukota Propinsi Sumatera ke kota itu. Di sini Ia mengusulkan pula hal
yang sama kepada Jawatan Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan (PP & K)
provinsi. Usul ini diterima oleh kepala Jawatan PP&K propinsi yang pada waktu
itu dikepalai oleh Abdullah Nawawi. Usul ini dibawa ke dalam forum konferensi
Pendidikan dan Pengajaran se- Sumatera yang diadakan di Padang Panjang bulan
Maret 1947 dan diterima secara bulat oleh peserta konferensi. Dengan demikian
negeri di Sumatera pada tahun 1947. Sementara daerah Sumatera Barat telah
selama sebulan penuh. Kursus ini dikuti oleh utusan kabupaten dari seluruh
pengaruhi oleh situasi dan kondisi dimana sistem pendidikan tradisional masih
diterapkan, bahkan yang menarik dari pemikiran Mahmud Yunus yang menarik
7
http./ /.ulama-minang.blogspot.com./2010/01/prof drh-mahmud-yunus-1899-1992,htm/
5
tidak dalam usaha purifikasi (pembersihan atau pemberantasan) Islam dari praktek
bid’ah, tahayul dan khurafat sebagaimana keadaan yang dilakukan pemikir Islam
pada saat itu, pemikiran Mahmud Yunus justru terfokuskan kepada bagaimana
pengetahuan modern.8
adalah berbicara tentang upaya pembenahan yang dilakukan para tokoh, atau
karena itu penulis akan membahas maksud pemikiran Mahmud Yunus dalam
B. Fokus Penelitian
8
Didin Syafrudin, Tokoh dan Pemimpin Agama, Litbang Depag RI dan PPIM, Jakarta,
1998, h. 282
6
1. Batasan Masalah
2. Rumusan Masalah
a. Tujuan Penelitian
b. Manfaat Penelitian
7
manfaat, yaitu manfaat secara teoritis, dan manfaat secara praktis emperis,
Islam di Indonesia.
Yunus.
2). Hasil studi ini juga di harapkan sebagai salah satu alternatif dalam
C. TINJAUAN PUSTAKA
8
Islam namun hanya bagian dari pendidikan Islam yang diteliti. Salah
agama Islam.9
9
Dwi Madiyana, Pemikiran Pendidikan Mohammad Natsir, ttp. 2007
10
Hujair AH. Sanaky, Study Pemikiran Pendidikan Islam Modern, ttp. 2007
9
pendidikan.11
atau bisa dilihat dari konsep pemikiran Mahmud Yunus yang tersebar
D. METODE PENELITIAN
tertentu”.12
kejadian dalam arti penelitian deskriptif itu adalah akumulasi data dasar
segala konsep dan teori yang ada itu diungkap secara apa adanya dengan
satu orientasi teoritis bukan praktis, oleh karena itu dalam penelitian ini
Mahmud Yunus.
13
http://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kualitatif
14
Ibid, h.76
15
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian, Pustaka Setia, Bandung, 2008, h.122.
16
Ibid.
11
2. Sumber Data
macam yaitu:
sumber pertama.17 Dalam hal ini penulis menjadi instrumen kunci pencari
Jakarta.
Jakarta.
Jakarta.
Jakarta.
Mahmud Yunus.
dari data yang ada, kemudian untuk menarik kesimpulan secara general
18
Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Tekhnik, Tarsito,
Bandung, 1990, h.134
13
Indonesia.
19
Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Yayasan Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta,
1995, h. 42