Anda di halaman 1dari 25

Yohana Caroline Kesar

2007310028
 Perbanding administrasi publik merupakan cabang
dari Administrasi Publik.
 Tujuan pendekatan perbandingan adalah untuk
memperkuat pemahaman kita terhadap proses
administrasi publik yang lebih luas dengan berusaha
untuk memperluas ranah basis empiris  dengan
melihat jauh lebih dalam terhadap proses
administrasi pada seluruh latar sosial-ekonomi dan
budaya, kita akan lebih melihat secara keseluruhan
ranah yang lebih luas.
 Metode perbandingan
meminimalisir proses administasi dalam banyak area maka
dipopulasikan dengan lebih dari dua per tiga populasi dunia untuk
mempersempit kerangka keterangan dalam kegiatan administrasi
publik yang lebih luas
 Kekurangan metode perbandingan :
 kondisi ekologis, historis, dan budaya yang menentukan
pandangan memalui dimana ketika kita melihat komunitas lain
(Rowwat 1988, Rockman & Aberbach, 1988)
 Pencarian fokus tujuan (objek) yaitu terdapat ketidakseragaman
dalam orientasi budaya dan politik dan oleh karenanya membuat
sebuah perbandingan bermasalah dalam menentukan standar.
 Kesulitan intelektual investigator dalam membuat pernbandingan
pada negara dalam area geografis yang berbeda.
 Untuk memecahkan masalah tersebut maka
kecenderungan perbandingan utama dari para ahli dan
praktisi menekankan pada perbedaaan nilai, perbedaan
kapasitas organisasional, dan perbedaan latar hukum dan
politik dimana administrasi tersebut terjadi.
 John Gaus
menempatkan lingkungan politik sebagai variabel kunci
bagaimana menjalankan birokrasi.
orang, tempat, teknologi fisik dan sosial, dan budaya
menentukan pasang surut dan mengalirnya fungsi-fungsi
dari pemerintah.
 Rigs
lingkungan meliputi hubungan antara administrastor
dan pemimpin politik, negosiasi dan transaksi dengan
unit-unit politik lainnya, dan jaringan dengan
kelompok-kelompok publik (Montgomery, 1990, p.
511; Riggs, 1961).
Terdapat perbedaan pada birokrasi di bawah
penyebarluasan politik yang berbeda yang mana,
terdapat upaya untuk menempatkan tipologi pada
jenis birokrasi dan hubungan kekuatan yang berbeda
yang mereka terapkan pada penempatan birokrasi
yang berbeda (Beetham, 1996; Raadshelders, 1998).
 Memperhitungkan perbedaan yang nyata dalam tanggapan
birokrasi terhadap organisasi manusia oleh Fred Riggs yaitu
da Model Prismatic :
karakteristik klasik birokrasi = perbedaan antara lapisan
pelaksanaan,hirarki, dan criteria kulifikasi ukan norma bagi
seluruh masyarakat . Menurut model klasik, birokrasi adalah
bentuk organisasi yang berkonsep rasional, dan menerapkan
admoinistrasi berdasarkan pengetahuan yang relevan.
Model Prismatic : aturan administrative ,spesialisasi dan
diferensiasinya tinggi. Tambahan, aturan didefinisi dengan
baik dan hubungan hirarki dipahami dengan jelas.
memposisikan bahwa beberapa asumsi dibuat antara jumlah
fungsi yang ditampilkan dan struktur. struktur secara
fungsional berdifusi ketika menampilkan beberapa fungsi.
Secara fungsional spesifik jika terbatas.
 MODEL HIPOTETIKAL FUSED adalah karakteristik
masyarakat dimana struktur komponen tinggi
terdifusi, dalam model turunan, struktur komponen
sangat spesifik. Model mempresentasikan secara asli
sam dengan jenis hipotetikal seperti jenis fused dan
difraksi. Yang dirancang untuk mewakili situasi
lanjutan antara hasil dan fused dan difraksi dari
serangkaian , dan dikombinasi secara relatif sifat
sumbu dengan diffraksi sebagian .
 SYSTEM DIFRAKSI terkait untuk mendemonstasikan
administrative lebih efisiensi dan rendah korupsi, dan
rendah nepotisme. Seperti model Weber, model ini
menggambarkan masyarakat non tunggal.
 Ringkasan kepustakaan sejarah bidang perbandingan administrasi
publik. Heady (1984, p. 11)
 Pertama, perubahan tradisional
 kedua, orientasi perkembangan
 sistem perubahan tradisional
 Cakupan dari teori formulasi
 Dwight Waldo
mendukung usaha dalam mengambil pendekatan perbandingan
secara serius, mengambil masalah dengan kekacauan muncul dalam
bidang administrasi yang lebih besar.
 Ketekunan Heady dan Riggs, bersemangat untuk membawa
perbandingan administrasi kembali tidak bergaung kuat seperti
terlihat dari kurangnya ilmu pengetahuan dalam jurnal Amerika.
Sebaliknya, usaha penggambaran administrasi di negara-negara
berkembang muncul sebagai komponen teori negara dan lembaga-
lembaga dalam politik perbandingan
 Pembangunan administrasi merupakan pembentukan kembali
administrasi atau pembaharuan dari administrasi kolonial
untuk mencapai tujuan dan sasaran pada suatu negara. Kunci
dari pembangunan adminitrasi terletak pada perluasan dan
perbedaan struktur dan sektor pada birokrasi.

 Huddleston (1984) berpendapat bahwa pembangunan


administrasi merupakan area perbandingan administrasi yang
menekankan pada persoalan-persoalan dan kemisikinan pada
negara-negara berkembang. Administrasi publik dalam konteks
tersebut berperan sebagai alat untuk mengatur pertumbuhan
ekonomi dan proses pembangunan. Namun, pembangunan
administrasi tidak selalu dapat diterapkan di seluruh negara.
 Victor Thompson (1964) mengemukakan bahwa
pembangunan administrasi membutuhkan inovasi
dan perubahan serta sasaran yang jelas dari para
administrastor.
 Weidner berpendapat bahwa pembangunan
administrasi memandu pencapaian sasaran politik,
ekonomi, dan sosial suatu organisasi.
 Deva (1976) mengatakan bahwa perkembangan
administrasi di Barat (umumnya mengadopsi nilai
anti-komunisme) tidak sesuai dengan negara
berkembang.
 Pada tahun 1960 proyek administrasi pembangunan gagal
bermetamorfosa karena model birokrasi barat tidak selalu
sesuai dan tepat dengan birokrasi di negara berkembang. Para
sarjana mengatakan bahwa pembangunan administrasi yang
ditawarkan Barat tidak seluruhnya sesuai dengan negara
berkembang. Walaupun begitu, kebanyakan negara-negara
berkembang meperoleh dana untuk pembangunan dari
pendanaan negara pendonor yaitu negara-negara Barat
 Pada tahun 1980, terjadi perdebatan antara para administrator
dengan para sarjana administrasi tentang transfer gaya
birokrasi dari negara maju untuk negara-negara berkembang.
Hal tersebut memunculkan kegagalan negara Barat untuk
memahami dinamika politik dan budaya di negara berkembang
sehingga negara berkembang justru mencapai kegagalan dalam
pembangunan berkelanjutan.
 Montgomery menyatakan pembangunan administrasi bukan
hanya membutuhkan modal atau pendanaan yang diberikan
negara Barat namun perlunya unsur penerimaan masyarakat
dimana porsi desentralisasi lebiih besar dibandingkan
pengambilan keputusan dengan otoritas penuh.
 Administrasi pembangunan selalu hadir dalam administrasi
publik walaupun kekurangan ide-ide menarik. Kasus-kasus
pembangunan yang gagal timbul dari adanya maladministrasi.
Maladministrasi merupakan penyebab utama kinerja yang
buruk di pembangunan ekonomi di negara-negara selatan.
Maladministrasi meliputi penyalahgunaan kekuasaan,
penolakan pada perubahan, aturan yang kaku, kuatnya simbol
status, dan lain-lain.
Untuk menghadapi tantangan maladministrasi dibutuhkan
desentralisasi. Richard Stern mengungkapkan bahwa
desentralisasi dalam proses administrasi modern merupakan
kata kunci dalam pembangunan.
 Rondinelli menyatakan bahwa desentralisasi perlu
karena karena kebutuhan pada tahun 1960 mendorong
untuk tersedianya struktur yang menjamin mobilitas,
modal, sumber daya manusia, dan teknologi.
 Dengan adanya desentralisasi, dapat meningkatkan
partisipasi dan sebagai perangkat administrasi untuk
mendelegasikan tanggung jawab. Sehingga, negara
donor harus melihat desentralisasi sebagai sarana
untuk mempromosikan pembangunan perdesaan.
 Terkait dengan desentralisasi, Bank Dunia telah
mengaitkan perencanaan pembangunan dan lembaga
yang terdesentralisasi.
 Fokus pada aspek operasional administrasi pembangunan
dan menggaris bawahi arti penting perencanaan dan
teknik manajerial dari suatu prespektif perbandingan. 
 Honadle menemukan bahwa bagian perkembanan
administrasi telah terjadi tiga perubahan pada tahun
antara 1960 dan 1980.
 Fase pertama dimaksudakan sebagai turunan dari teori
Model prismartik Riggs administrasi .
 Fase kedua, istilah “pengakua petani” melihat proliferasi
dari studi penting pada area pedesaan. Perubahan akhir di
area “pertumbuhan untuk kapasitas melalui ekuitas”.
 Kita mengarahkan perhatian ke aspek operasional bagian
kepentingan dan mempertimbangkan pengelolaan
institusi dan pembangunan kapasitas
 Perencanaan merupakan aktivitas pembuatan keputusan.
Perencanaan juga merupakan kontrol proses karena hal tersebut
mencakup kumpulan informasi dan penyusunan sumber daya “dalam
sebagai akibat kerangka prioritas dalam rangka untuk
memaksimalisasikan peningkatan persetujuan sasaran. “Murray 1975,
p.369).
 literatur menyetujui bahwa perencanaan bukanlah merupakan akhir
dari segalanya, penelitian ini berusaha untuk mencari penyisiran lebih
khusus terhadap perencanaan sebagai proses dalam pembangunan
administratif. Hasil penelitinan Waterston (1965) menyediakan arti
rasional dari perencanaan. Baginya, perencanaan merupakan
“terorganisir, usaha para ahli untuk memilih alternatif terbaik yang
tersedia untuk mencapai tujuan yang spesifik” (Watterston, 1965, p.8).
dia juga membuat poin penting bahwa jika perencanaan tidak mampu
menyamaikan apa yang telah dijanjikan, maka hal tersebut
dikarenakan oleh faktor politik dibandingkan oleh faktor ekonomi
dan administratif.
 desentralisasi muncul sebagai alam konsekuensi dari
keinginan negara untuk menanggapi tuntutan sistemik.
Stren mengakui kenyataan ini dan juga mencatat bahwa
desentralisasi di milenium baru juga sepenuhnya
merupakan inisiatif lokal (Stren, 2003). Desentralisasi bisa
juga telah dimulai sebagai respon untuk meningkatkan
partisipasi atau sebagai perangkat penghemat biaya, atau
hanya sebagai perangkat administratif untuk
“mendelegasikan” tanggung jawab.
 lembaga donor melihat desentralisasi sebagai sarana
untuk mempromosikan pembangunan pedesaan. Dengan
peran penting sebagai mitra dalam pengembangan
masalah global, Bank Dunia mengaitkan perencanaan
pembangunan dan lembaga desentralisasi. Pelaksanaan
rencana seringkali diperlukan desentralisasi lembaga.
 Banyaknya kegagalan proyek karena formulasi atau
pelaksaanan rencana yang buruk.
selain itu juga karena rata-rata negara penerima
donoh didikte oleh bankir dan ekonom dari lembaga
donor.
 Lavoie mengakui bahwa perencanaan dalam ekonomi
modern bukan tugas yang mudah, ia bertanya-tanya
apa yang tersisa jika pasar memang harus menjadi
yang utama pengalokasi sumber daya. Tapi ia benar
untuk menempatkan bahwa masyarakat tidak
didasarkan sepenuhnya pada pasar sebagai asas
koordinasi (Lavoie, 1985, hal 237).
 BUMN merupakan pemain kunci dalam transfer
kekuatan ekonomi bagi elit lokal.
 Merupakan penyedia utama administrasi vital seperti
layanan pos, telekomunikasi, otoritas, perbankan, dan
manufaktur.
 Sejak SOEs gagal mencapai tujuan-tujuan yang telah
dinyatakan dan mengalami beban ekonomi yang
hebat pada beberapa negara berkembang,
pembaharuan oleh para pakar terutama yang didanai
Bank Dunia menargetkan mereka untuk melakukan
pembahaaruan dan privatisasi
Kesimpulannya, para pendahulu lebih menekankan
dominasi dan pengawasan pada institusi yang
menyediakan dana bagi pembangunan internasional.
Kemudian sejak tahun 1950, justru untuk
meningkatkan pembangunan ekonomi dalam
kekuasaan hukum. Melalui strategi yang diadopsi
untuk mengatur pembangunan, terutama pada
komunitas pedesaan, lembaga dan pembangunan
kapasitas dan perencanaan, umumnya menggunakan
desentraslisasi. Baru-baru ini, deregulasi yang
dipimpin pendonor dan strategi privatisasi dicoba
bagi pembangunan.
 Reformasi administrasi publik merupakan kunci darui
administrasi publik, sebagai bentuk perbaikan proses
administrasi dan peningkatan kompetensi terjadi
pada setiap tingkat birokrasi publik.
 Di negara berkembang, tekanan untuk gerakan
reformasi dalam organisasi publik disebabkan oleh
keinginan untuk para manajer pelayana publik dan
para pemimpin politik mereka untuk memperbaiki
masalah yang ditimbulkan oleh ortodoksi birokrasi
lama, maladministrasi, dan sistem disfungsional.
 Ada tiga bagian kontribusi yang signifikan dari beberapa
literatur yang ditangkap melalaui reformasi administrasi
internasional saat ini:
 Bagian pertama dengan munculnya New Public Management
(NPM) sebagai pengusahaan administrasi global.
 Bagian kedua menyangkut ekspansi pertumbuhan e-
Government di bidang administrasi publik. Manfaat teknologi
informasi telah menyebar ke seluruh penjuru dunia dan
teknologi baru telah merubah arah administrasi publik dan
perbandingan administrator yang mana mulai meyajikan studi
empiris tentang perbedaan dan persamaan diantara negara-
negara.
 Bagian ketiga dari bagian ini adalah pernyataan tentang ekologi
administrasi publik kontemporer. Walaupun negara-negara
berbeda pada berbagai tahap globalisasi, semua sistem
administrasi bereaksi terhadap perubahan lingkungan.
 NPM adalah pendekatan administrasi dalam upaya untuk :
• Pertumbuhan pemerintahan
• Pergeserah pelayanan kearah privatisasi
• Mengubah secara otomatis –khususnya ICT dalam ketentuan pelayanan dan pengembangan
globalisasi dan internasional yang berorientasi pada tenaga kerja publik.

 NPM dipandang sebagai pendekatan dalam administrasi publik yang menerapkan


pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dalam dunia manaemen bisnis dan disiplin
yang lain untuk memperbaiki efisiensi, efektivitas, dan kinerja pelayanan publik pada
birokrasi modern.
 Adapun kesalahan dari NPM yang diungkapkan oleh Donald Savoie yang lebih lanjut
dibandingkan dengan pengkritik lainnya dari pergerakan NPM yang mengklaim bahwa NPM
berbeda dengan admininstrasi publik tradisional.
Kesalahan NPM menurut pakar, terutama berkenaan dengan adanya perubahan dari ciczens
(masyarakat) kepada clients (pelanggan).
Savoie mencatatkan bahwa terdapat perbedaan di dunia antara masyarakat dan pelanggan.
Dia menambahkan bahwa pelanggan itu berkuasa, tetapi masyarakat memiliki kesamaan
tujuan dan memegang tanggung jawab para politikus, pergerakkan NPMmembutuhkan
kepastian politik kita untuk mencocokan perubahan tersebut dengan ekologi administrasi.
 
 mencakup kemampuan dua arah dengan jalan dimana
pemerintah berkomunikasi dengan masyarakat dan partner
bisnis melalaui internet. Contohnya seringkali pemerintah
mengiklankan posisi suatu perkerjaan tertentu secara online.
 Denziger berpendapat bahwa zaman yang serba otomatis
tersebut tersebut menarik dikarenakn hal tersebut dapat
meningkatkan efisiensi dan dapat menurangi jumlah staff
pekerja di beberapa area pelayanan publik yang dapat
mengganti tugas seperti merekam, mencetak, dan proses
mengkalkulasi data secara elektronik.
 Dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan
dalam organisasi publik.
 Mengubah pemahaman kita tentang representasi dalam
pemerintahan yang demokratis.
 Kejayaan kapitalisme global memperkuat dorongan
yang lebih ke dalam badan administrasi yang
berdasarkan sistem pasar.
 Tren reformasi perlu disesuaikan ke dalam konteks
lingkungan politik internasional
 Caiden berpendirian bahwa meningkatnya
ketergantungan global telah meleburkan batasan
hukumdan melemahkan kapasitas dari struktur
pemerintahan yang masih tradisional.
 Menurut Werlin, apabila bentuk perubahan memiliki
pengaruh pada reformasi administrasi negara-negara
miskin, maka harus segera diimplementasikan bentuk
perubahan tersebut. Lingkungan administrasi di negara-
negara tersebut harus dilanjutkan untuk beradaptasi
dengan perubahan yang telah dipaparkan secara global.
Kualitas dari reformasi tergantung dari pada
kepandaian pemerintah dan kecenderungan pada
demokrasi dan akuntabilitas dari sistem birokrasi.
Dalam reformasi administrasi publik, Nicholas
Henry menyatakan konsep “good governance.” Ia
berpendapat, walaupun “good government”
merupakan frase yang terbuang di Amerika
Serikat, namun nilai-nilai yang dihadirkan
memiliki sesuatu yang utama di negara-negara
berkembang. Nilai-nilai tersebut adalah
demokrasi, kejujuran, dan kompetensi.

Anda mungkin juga menyukai