Anda di halaman 1dari 6

Ujian Akhir Semester – Metode Matematika untuk Geofisika

Departemen Fisika FMIPA UI - Program Pasca Sarjana


Dosen : Eng. Supriyanto, M.Sc
Disusun oleh : Poetri Monalia (0906576662)

1. Suatu survey seismik dilakukan untuk mengetahui kedalaman sebuah reflektor mendatar
sebagaimana tampak pada gambar

Gambar 1: Reflektor mendatar pada kedalaman z. Kecepatan gelombang v dianggap konstan. S adalah sumber
gelombang seismic dan R adalah penerima gelombang seismic. Jarak antara S dan R disebut offset (x). Sementara
garis refleksi yang ada panahnya adalah lintasan gelombang seismik.

Waktu tempuh gelombang (t), yang bergerak sesuai dengan lintasan gelombang seismik,
memenuhi model matematika berikut ini
4z 2 x 2
  t2 (1)
v2 v2
Data observasi yang berhasil dihimpun dari survey tersebut adalah

Tabel 1: Data variasi offset (x) dan travel time (t)


Receiver R ke-i Offset (xi), meter Travel time (ti), detik
1 60 0,5147
2 80 0,5151
3 100 0,5155
4 120 0,5161
5 140 0,5167
6 160 0,5175
7 180 0,5183
8 200 0,5192
Grafik sebaran data observasi ditampilkan pada Gambar (2)

Gambar 2: Sebaran data observasi antara kuadrat offset (x2) dan kuadrat travel time (t2)

Lalu diasumsikan bahwa variasi travel time terhadap offset ditentukan oleh rumus berikut:
m1  m2 x 2  t 2 , (2)

m1 dan m2 adalah konstanta-konstanta yang akan dicari. Rumus (2) adalah model matematika
dari permasalahan ini. Sedangkan m1 dan m2 adalah parameter model yang akan dicari nilainya,
dimana,
4z 2
m1  (3)
v2
1
m2  . (4)
v2
Berdasarkan data tersebut, akan ditentukan :
1. Kecepatan gelombang seismik (v) pada lapisan
2. Kedalaman reflektor mendatar (z) terhadap permukaan (surface)
Pada model matematika (2), terdapat dua buah parameter model, (M = 2). Sementara jumlah data
observasi ada delapan, (N = 8), yaitu nilai-nilai offset, xi, dan travel time, ti. Berdasarkan model
(2) tersebut, offset dan travel time dapat dinyatakan masing – masing sebagai berikut:
m1  m2 x12  t12
m1  m2 x2 2  t2 2
m1  m2 x32  t32
m1  m2 x4 2  t4 2
(5)
m1  m2 x5 2  t5 2
m1  m2 x6 2  t6 2
m1  m2 x7 2  t7 2
m1  m2 x8 2  t8 2
Semua persamaan (5) di atas dapat dinyatakan dalam operasi matrik berikut ini:

1 x12   t12 
   2
1 x2 2   t2 
1  2
x32   t3 
 
1 x4 2   m1   t4 2 
      (6)
1 x5 2   m2   t5 2 
1  2
x6 2   t6 
 
1 x7 
2 t 2 
1 2 
7 
 x8  t 2 
8 
Lalu persamaan (6) dapat ditulis secara singkat sebagai
Gm  d (7)
dimana d adalah data observasi yang dinyatakan dalam vektor kolom, m adalah model
parameter, juga dinyatakan dalam vektor kolom, dan G disebut matrik kernel. Selanjutnya,
dengan mengalikan transpose dari matriks G, yaitu GT di kedua ruas persamaan (7), maka
didapat:
GT Gm  GT d (8)
Selanjutnya, untuk mendapatkan elemen-elemen m, yaitu m1 dan m2, diperlukan langkah-langkah
perhitungan berikut ini:
1. Menentukan transpose dari matriks kernel
1 x12 
 
1 x2 2 
1 x32 
 
1 x4 2   1 1 1 1 1 1 1 1 
G    G T
  2 
1 x5 2   x1 x2 2 x32 x4 2 x5 2 x6 2 x7 2 x8 2 
1 x6 2

 
1 x7 2 
1 x8 2 

2. Menentukan GTG
1 x12 
 
1 x2 2 
1 x32   
 1 1 1 1 1 1 1 1  1
 
x4 2  
N x i 
2

GT G   2 
x8 2  1  
 x1 x2 2 x32 x4 2 x5 2 x6 2 x7 2 x5 2   
  xi  xi 4 
2

1 x6 2

 
1 x7 
2

1 x8 2 

dimana N = 8, dan i = 1, 2, 3, …, 8.

3. Menentukan GTd
 t12 
 2
 t2 
 2
 t3   
 1 1 1 1 1 1 1 1  t4 2   ti 2 
GT d   2     
 x1 x2 2 x32 x4 2 x5 2 x6 2 x7 2 x8 2   t5 2   2 2
 2    xi ti 
 t6   
t 2 
7 
t 2 
8 
4. Sekarang, persamaan (8) dapat dinyatakan menjadi
   
 N x i   m1    ti
2 2

      (9)
   
4  
  xi

2
 xi   m2    xi ti 
2 2

5. Dalam mencari solusi m1 dan m2 pada persamaan (9), dipilih metode Eliminasi Gauss dengan
substitusi mundur. Untuk itu, akan ditentukan matrik augment-nya sebagai berikut:
 
 N x i
2
t i
2

  (10)
 
  xi x  xi 2ti 2 
2 4
i

6. Untuk mempermudah perhitungan, akan dimasukan angka-angka yang tertera pada
Tabel 1 ke dalam persamaan (10), sehingga didapat:
 8 152000 2,135332 
 
152000 4, 05056  10
9
40719,91

7. Lakukan proses triangularisasi dengan operasi (P2 − (19000)P1) → P2. Hasilnya adalah:
8 152000 2,135332   a11 a12 a13 
  
 0 1,16256 10
9
148, 602   a21 a22 a23 

8. Terakhir, akan ditentukan konstanta m1 dan m2 yang merupakan elemen-elemen vektor kolom
m, dengan proses substitusi mundur. Pertama tentukan m2
1 a23 148, 602
m2     1, 27823  10 7
v 2
a22 1,16256 10 9

sehingga didapat nilai kecepatan gelombang seismik (v) pada lapisan ialah sebagai berikut:

1
v  2797 (m/detik)
1, 27823 107
Lalu tentukan m1
4 z 2 a13  a12 m2 2,135332  (152000)(1, 2783 107 )
m1     0, 264488
v2 a11 8
sehingga kedalaman reflektor mendatar (z) terhadap permukaan (surface) ialah sebagai berikut:

0, 264488  v 2 0, 264488  27972


z   719 (meter)
4 4
Script dari penyelesaian model inverse ini dibangun dari source code Matlab berikut:
% Permodelan Lintasan Gelombang Seismik dengan Reflektor Datar
clear all
clc

% Definisi Offset (x)


x = [60 80 100 120 140 160 180 200];

% Definisi Travel Time (t)


t = [0.5147 0.5151 0.5155 0.5161 0.5167 0.5175 0.5183 0.5192];

for i=1:length(t)
% Kuadrat x
x2(i)=x(i)^2;
% Kuadrat t
t2(i)=t(i)^2;
end

% Plotting Grafik x2 vs t2
plot(x2,t2,'r*')
xlabel('Kuadrat Offset (meter2)');
ylabel('Kuadrat Travel Time (detik2)');
title('Model Lintasan Gelombang Seismik dengan Reflektor Datar');

% Definisi Matriks Kernel


for i=1:length(x2)
G(i,1)=1;
G(i,2)=x2(i);
end

% Observed data dalam bentuk matriks baris


d=t2'

% Proses inversi untuk mencari solusi m


m=inv(G'*G)*G'*d

% Nilai v
v=sqrt(1/m(2,1))

% Nilai Z
z=sqrt(m(1,1)/m(2,1))/2

Anda mungkin juga menyukai