Anda di halaman 1dari 3

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Pendahuluan………………………………………………………………………..

Pembahasan Masalah……………………………………………………………….

Kesimpulan…………………………………………………………………………

Saran………………………………………………………………………..............

Daftar Isi……………………………………………………………………………

PENDAHULUAN

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makluk


hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No.
4 Tahun 1982).
Apabila kita hirup udara dalam-dalam, sekitar 99% dari udara yang kita hirup adalah gas
nitrogen dan oksigen, tapi kita juga menghirup udara lain dalam jumlah sedikit, pada
beberapa hasil penelitian dilaporkan bahwa diantara gas yang sedikit terssebut diidentifikasi
sebagai gas pencemar yang kebanyakan berasal dari aktivitas manusia (asap pabrik, asap
kendaraan bermotor, rokok, larutan pembersih, dan lainnya). Dari gas pencemar tersebut
menyebabkan kerusakan jaringan paru manusia dan hewan, tanaman, bangunan, termasuk
atmosfer bumi. Atmosfer bumi merupakan gas yang melapisi bumi dan terbagi dalam
beberapa lapis
1. Troposfer, lapisan terdalam di atas permukaan bumi
2. Stratosfer, terdapat gas ozon dalam jumlah yang kecil yang dapat menyaring
sinar matahari agar tidak merusak bumi dan isinya yang dapat menyebabkan
kanker kulit, mata, katarak. Ozon dilapisan ini adalah ozon yang baik, tapi
aktivitas manusia dapat menurunkan kadarnya (pembakaran minyak, kebakaran
hutan, industri, penggundulan hutan).
3. Mesosfer

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :


1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
2. Berada pada waktu yang tidak tepat.
3. Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak
merusak lagi.
2. Merusak dalam waktu lama.

PEMBAHASAN MASALAH

Ruang udara dan ruang angkasa merupakan suatu wilayah yang tidak diketahui batasnya
dengan bertitik tolak dari bumi dan dinamakan angkasa (Harjosoemantri, 1999). Berbagai
penemuan di bidang teknologi keruangangkasaan yang baru seperti satelit bumi buatan,
penginderaan jarak jauh (remote sensing) merupakan contoh keberhasilan kemajuan
teknologi keruangangkasaan yang menguntungkan bagi kehidupan manusia. Namun,
manusia juga dihantui kecemasan akan terjadinya kehancuran dunia karena disebabkan oleh
adanya pencemaran di ruang angkasa sebagai dampak negatif dari pemanfaatan hasil-hasil
teknologi keruangangkasaan tersebut, eksplorasi, penggunaan ruangangkasa untuk
kepentingan sipil/ militerakan membawa konsekuensi berupa peningkatan frekuensi dan
jumlah peluncuran benda-benda angkasa. Setelah 35 tahun berlangsungnya kegiatan
keruangangkasaan internasional, teridentifikasi ± 22.000 space object yang 1/3 di antaranya
masih berada di sekeliling bumi (LAPAN, 1996).

Banyak benda ruang angkasa yang diluncurkan gagal menjalankan misinya. Hal ini
meningkatkan populasi benda-benda buatan manusia di ruang angkasa yang tidak berfungsi
dengan baik dan tidak dapat dikendalikan termasuk juga bagian-bagian pecahannya atau
lebih dikenal dengan space debris.

Atmosfer merupakan bagian dari ruang angkasa yang keberadaannya sebagai selimut bumi
dan dengan aktivitas manusia di bumi, keberadaannya terganggu terutama ozon yang
terdapat pada lapisan troposfer maupun stratosfer. Ozon yang ada di lapisan troposfer
berjumlah sedikit merupakan sebagian hasil dari gas buang dari aktivitas manusia,
keberadaan dapat merusak tanaman, saluran nafas manusia dan hewan, bahan-bahan yang
terbuat dari karet.

KESIMPULAN

SARAN

Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut tentang keberadaan ruang udara dan ruang
angkasa seiring adanya isu global warming dan adanya kejadian meteor jatuh dibeberapa
tempat di bumi. Agar tercipta rasa aman di kehidupan makhluk di bumi dan mendorong
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

DAFTAR PUSTAKA

Darmono. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Universitas Indonesia, 2001. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai