Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 1
MENTERI
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI
NOMOR : 140/KEP/M.PAN/11/2003
TENTANG
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
7. Angka kredit, adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau
akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh seorang
Apoteker dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan
jabatannya;
8. Tim penilai angka kredit, adalah tim penilai yang dibentuk dan
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan bertugas untuk
menilai prestasi kerja Apoteker.
BAB II
TUGAS POKOK
Pasal 2
Pasal 3
(2) Apoteker sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah jabatan karier yang
hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai
Negeri Sipil.
Pasal 4
BAB III
Pasal 5
Unsur dan sub unsur kegiatan Apoteker yang dinilai angka kreditnya terdiri dari :
1. Pendidikan, meliputi :
c. Pelayanan kefarmasian.
BAB IV
Pasal 6
(1) Jenjang jabatan Apoteker, dari yang terendah sampai dengan tertinggi,
adalah :
a. Apoteker Pertama;
b. Apoteker Muda;
c. Apoteker Madya;
d. Apoteker Utama;
(2) Jenjang pangkat Apoteker sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), sesuai
dengan jenjang jabatannya, adalah :
(4) Penetapan jenjang jabatan Apoteker ditetapkan sesuai dengan jumlah angka
kredit yang dimiliki.
BAB V
Pasal 7
(1) Rincian kegiatan apoteker sesuai dengan jenjang jabatan, adalah sebagai
berikut :
10. Menguji mutu bahan obat dalam rangka membuat sediaan obat jadi
tingkat kesulitan I;
14. Menguji mutu bahan obat dalam rangka membuat sediaan obat jadi,
tingkat kesulitan II;
6. Menguji mutu bahan obat dalam rangka membuat sediaan obat jadi,
tingkat kesulitan III;
16. Menilai pola penggunaan obat pada pasien, tingkat kesulitan II;
2. Menguji mutu bahan obat dalam rangka membuat sediaan obat jadi,
tingkat kesulitan IV;
11. Menilai pola penggunaan obat pada pasien, tingkat kesulitan III;
(2) Apoteker Pertama sampai dengan Apoteker Utama yang melaksanakan tugas
di tempat yang mempunyai resiko tinggi dan/atau rawan, kegiatan
pengembangan profesi dan penunjang tugas Apoteker diberikan nilai angka
kredit sebagaiamana tersebut dalam Lampiran I.
Pasal 8
Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Apoteker yang sesuai dengan jenjang
jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
ayat (1), maka Apoteker yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 12
Pasal 9
(1) Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit terdiri dari :
a. Unsur utama;
b. Unsur pengunjung.
a. Pendidikan;
b. Pekerjaan kefarmasian;
c. Pengembangan profesi.
Pasal 11
(1) Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap
Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan
jabatan/pangkat Apoteker sebagaimana tersebut dalam LampiranII,
dengan ketentuan :
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 13
(2) Apoteker yang telah memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang
telah ditentukan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi,
kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan
jabatan/pangkat berikutnya.
(3) Apabila kelebihan jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat
(2) memenuhi jumlah angka kredit untuk kenaikan jabatan dua tingkat
atau lebih dari jabatan terakhir yang diduduki maka Apoteker yang
bersangkutan dapat diangkat dalam jenjang jabatan sesuai dengan
jumlah angka kredit yang dimiliki, dengan ketentuan :
(4) Apoteker yang naik jabatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3), setiap
kali kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi sidyaratkan mengumpulkan
20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi tersebut, yang berasal darimkegiatan pekerjaan
kefarmasian dan/atau pengembangan profesi.
(7) Apoteker Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e setiap
tahun sejak diangkat dalam pangkat/jabatannya diwajibkan
mengumpulkan angka kredit sekurang-sekurangnya 25 (dua puluh lima)
dari kegiatan pekerjaan kefarmasian dan
Pasal 12
b. 40% (empat puluh persen) dibagi rata untuk semua penulis pembantu.
(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b,
sebanyak-banyaknya terdiri dari 3 (tiga) orang.
BAB VI
Pasal 13
(1) Untuk kelancaran penilaian dan penetapan angka kredit, setiap Apoteker
diwajibkan mencatat dan mengiventarisir seluruh kegiatan yang
dilakukan.
Pasal 14
e. Tim Penilai Jabatan Apoteker Unit Kerja bagi Pimpinan Unit Kerja
Pelayanan Kesehatan (serendah-rendahnya eselon III) pada instansi
pusat di luar Departemen Kesehatan, selanjutnya disebut Tim Penilai
Unit Kerja.
Pasal 15
(1) Anggota Tim Penilai Jabatan Apoteker, adalah Apoteker dengan susunan
sebagai berikut :
(3) Apabila jumlah Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat
(!) tidak dapat dipenuhi, Anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai
Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja
Apoteker.
(5) Apabila Tim Penilai Propinsi, Tim Penilai Kabupaten/Kota, Tim Penilai
Unit Kerja belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim
Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan angka kredit
dapat dimintakan kepada Tim Penilai Departemen/Tim Penialai Direktorat
Jenderal.
Pasal 16
(1) Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi Anggota Tim Penilai dalam 2
(dua) masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah
melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan.
(2) Dalam hal terdapat Anggota Tim Peniali yang ikut dinilai, maka Ketua Tim
Penilai dapat mengangkat Anggota Tim Penilai Pengganti.
Pasal 17
Tata Kerja dan tata cara penilaian Anggota Tim Penilai ditetapkan oleh Menetri
Kesehatan selaku Pimpinan Instansi Pembina Jabatan Apoteker.
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 18
Pasal 18
Pasal 19
(1) Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan
angka kredit, digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan
jabatan/pangkat Apoteker sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
BAB VII
Pasal 20
BABVIII
Pasal 21
(1) Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan
Apoteker, harus memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Berijazah Apoteker;
Pasal 23
(1) Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain kedalam jabatan
Apoteker dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut :
(2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang
jabatan Apoteker ditetapkan sesuai dengan angka kredit yang ditetapkan
oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit.
(3) Jumlah angka kredit sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dari
unsur utama dan unsur penunjang.
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 21
BAB IX
Pasal 24
(1) Apoteker Pertama pangkat Penata Muda Tingkat I golongan ruang III/b
sampai dengan Apoteker Utama pangkat Pembina Utama Madya golongan
ruang IV/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila dalam jangka
waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki pangkat terakhir tidak dapat
mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat
setingkat lebih tinggi.
(2) Apoteker Utama pangkat Pembina Utama golongan ruang IV/e, dibebaskan
sementara dari jabatan apabila setiap tahun sejak menduduki
pangkat/jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang-
kurangnya 25 (dua puluh lima) dan kegiatan pekerjaan kefarmasian
dan/atau pengembangan profesi.
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
BABX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
Pasal 30
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Pasal 32
Petunjuk pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut oleh Menteri Kesehatan
dan Kepala Kepegawaian Negara.
Pasal 33
Pasal 34
Ditetapkan : di Jakarta
MENTERI
Ttd
FEISAL TAMIN
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete
SATUAN ANGKA
NO. UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN PELAKSANA
HASIL KREDIT
1 2 3 4 5 6 7
I PENDIDIKAN A. Pendidikan formal dan Apoteker Ijazah 150 Semua Jenjang
memperoleh gelar/ijazah
B. Pendidikan dan pelatihan 1. Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat 15 Semua Jenjang
fungsional kefarmasian
dan memperoleh Surat 2. Lamanya antara 641.960 jam Sertifikat 9 Semua Jenjang
Tanda Tamat Pendidikan
dan Latihan (STTPL) 3. Lamanya antara 481.640 jam Sertifikat 6 Semua Jenjang
1 2 3 4 5 6 7
1 2 3 4 5 6 7
4. Menyusun rencana operasional Tiap paket 0.058 Apoteker Muda
5. Menyiapkan juklak/juknis
a. Mengumpulkan data/literatur Tiap paket 0,075 Apoteker pertama
b. Menyusun rancangan Tiap rancangan 0.060 Apoteker Muda
c. Menyajikan rancangan Tiap rancangan 0,010 Apoteker Muda
d. Menyempurnakan Tiap rancangan 0,090 Apoteker Madya
rancangan
6. Menyiapkan bahan peraturan,
standar dan pedoman
a. Mengumpulkan data/literatur Tiap paket 0,020 Apoteker Muda
b. Menyusun rancangan Tiap rancangan 0,010 Apoteker Madya
c. Menyajikan dan Tiap rancangan 0,100 Apoteker Utama
menyempurnakan
rancangan
1 2 3 4 5 6 7
c. Membuat rekomendasi
pengujian mutu :
1) Tingkat kesulitan I Tiap Rekomendasi 0,002 Apoteker pertama
2) Tingkat kesulitan II Tiap Rekomendasi 0,004 Apoteker Muda
3) Tingkat kesulitan III Tiap Rekomendasi 0,006 Apoteker Madya
4) Tingkat kesulitan IV Tiap Rekomendasi 0,008 Apoteker Utama
d. Melaksanakan produksi
obat jadi :
1) Tingkat kesulitan I Tiap obat jadi 0,015 Apoteker Muda
2) Tingkat kesulitan II Tiap obat jadi 0,034 Apoteker Madya
3) Tingkat kesulitan III Tiap obat jadi 0,055 Apoteker Utama
e. Menguji mutu obat jadi :
1) Tingkat kesulitan I Tiap obat jadi 0,009 Apoteker pertama
2) Tingkat kesulitan II Tiap obat jadi 0,025 Apoteker Muda
3) Tingkat kesulitan III Tiap obat jadi 0,055 Apoteker Madya
4) Tingkat kesulitan IV Tiap obat jadi 0,070 Apoteker Utama
4. Membuat rekomendasi Tiap Rekomendasi 0,015 Apoteker Muda
sediaan farmasi, alat
kesehatan dan perbekalan
kesehatan rumah tangga
tyang akan dihapuskan
5. Melaksanakan dan Tiap Berita Acara 0,020 Apoteker pertama
membuat berita acara
penghapusan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah
tangga
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 29
1 2 3 4 5 6 7
6. Menetapkan formula dan
teknik pembuatan sediaan
farmasi :
a. Tingkat kesulitan I Tiap Formula 0,105 Apoteker Madya
b. Tingkat kesulitan II Tiap Formula 0,280 Apoteker Utama
7. Melaksanakan sterilisasi
bahan dan alat kesehatan Tiap paket 0,005 Apoteker pertama
C. Pelayanan 1. Memeriksa dan menilai resep
kefarmasian Tiap lembar
a. Tingkat kesulitan I 0,002 Apoteker pertama
b. Tingkat kesulitan II Tiap lembar 0,003 Apoteker Muda
c. Tingkat kesulitan III Tiap lembar 0,005 Apoteker Madya
d. Tingkat kesulitan IV Tiap lembar 0,007 Apoteker Utama
2. Meracik Obat
a. Tingkat kesulitan I Tiap lembar 0,005 Apoteker pertama
d. Tingkat kesulitan II Tiap lembar 0,010 Apoteker Muda
c. Tingkat kesulitan III Tiap lembar 0,015 Apoteker Madya
d. Tingkat kesulitan IV Tiap lembar 0,020 Apoteker Utama
3. Memeriksa ulang dan
menyerahkan kepada pasien
dengan memberi penjelasan
informasi tentang sediaan
farmasi, alat kesehatan dan
perbekalan kesehatan rumah
tangga.
a. Tingkat kesulitan I Tiap lembar 0,002 Apoteker pertama
b. Tingkat kesulitan II Tiap lembar 0,003 Apoteker Muda
c. Tingkat kesulitan III Tiap lembar 0,005 Apoteker Madya
d. Tingkat kesulitan IV Tiap lembar 0,020 Apoteker Utama
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 30
1 2 3 4 5 6 7
4. Melaksanakan penghapusan Tiap lembar 0,025 Apoteker pertama
resep dan membuat berita
acara
5. Membuat laporan penggunaan Tiap laporan 0,020 Apoteker Muda
narkoba dan psikotropika
6. memberikan obat dan Tiap pensiun 0,007 Apoteker Muda
penjelasan pada pasien rawat
inap
7. Melaksanakan konsultasi Tiap kasus 0,030 Apoteker Madya
dengan Dokter dan pasien
serta tindak lanjut
8. Melaksanakan kegiatan
farmasi klinik :
a. Tingkat kesulitan I Tiap sediaan 0,010 Apoteker Muda
b. Tingkat kesulitan II Tiap sediaan 0,038 Apoteker Madya
c. Tingkat kesulitan III Tiap sediaan 0,060 Apoteker Utama
9. memantau dan mencatat Tiap kali 0,030 Apoteker pertama
penggunaan dediaan farmasi
dan alat kesehatan
kepadavpasien rawat inap
10. Menilai pola penggunaan obat
pada pasien :
a. Tingkat kesulitan I Tiap kali 0,015 Apoteker Muda
b. Tingkat kesulitan II Tiap kali 0,030 Apoteker Madya
c. Tingkat kesulitan III Tiap kali 0,060 Apoteker Utama
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 31
11. Melaksanakan penyuluhan
dan pemantauan :
a. Tingkat kesulitan I Tiap kali 0,015 Apoteker pertama
b. Tingkat kesulitan II Tiap kali 0,030 Apoteker Muda
c. Tingkat kesulitan III Tiap kali 0,045 Apoteker Madya
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 32
Click Here & Upgrade
Expanded Features
PDF Unlimited Pages
Documents
Complete 33