J 220060047
J 220060047
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Mencapai Derajat Sarjana
S -1 Keperawatan
Oleh:
DANANG PRASETYO UTOMO
NIM: J.220060047
PENDAHULUAN
Rumah sakit merupakan salah satu bentuk sarana kesehatan, baik yang
melakukan upaya pelayanan kesehatan dasar atau kesehatan rujukan dan atau
rumah sakit. Mutu rumah sakit sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Faktor yang paling dominan adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002).
Gawat Darurat (IGD) dan rawat inap, perawat merupakan tenaga paling lama
kontak atau berhubungan dengan pasien dan keluarga. Hal ini akan akan
(Keliat, 1999). Tugas dan tanggung jawab perawat bukan hal yang ringan
untuk dipikul. Disatu sisi perawat bertanggung jawab terhadap tugas fisik,
dan mekanisme pertahanan diri pasien yang muncul pada pasien akibat
yang menderita sakit kritis atau keadaan terminal, disisi lain ia harus selalu
dituntut untuk selalu tampil sebagai profil perawat yang baik oleh pasiennya.
ii
Stres yang dihadapi perawat di dalam bekerja akan sangat
Stress yang berkelanjutan dan individu tidak dapat beradaptasi dengan baik
akan menjadi stres yang dapat menyebabkan gangguan fisik, mental, sosial,
dan spiritual. Stres adalah suatu keadaan yang dihasilkan oleh perubahan
dalam lingkungan yang dirasakan sebagai tantangan atau ancaman dan atau
Sarjito Yogyakarta (RSU Sarjito Yogyakarta) dari yang paling dominan yaitu
pembuatan keputusan dan kasus. Lima sumber stress kerja secara yaitu beban
2000).
kejenuhan yang berat dan tidak masuk kerja lebih sering (Abraham dan
Steanly, 1997).
1999).
iii
Adaptasi merupakan usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan
tingkat, tempat, dan kondisi yang berbeda. Manusia secara terus menerus
Faktor yang mempengaruhi reaksi stres antara lain sifat stressor, pengalaman
berupa terdapat nya berbagai jenis pasien dan penyakit, area kerja yang luas,
kebisingan dari para pasien serta penunggu pasien karena jam besuk yang
berlaku menjadikan beban kerja meningkat, tuntutan yang tinggi dari pasien,
pembuatan keputusan yang cepat dan tepat untuk menolong (Hariyatun, 2006).
Boyolali) merupakan rumah sakit umum tipe C milik daerah. Secara garis
besar terdapat pengelompokan unit kerja di rumah sakit yaitu : unit rawat inap
iv
dewasa, rawat inap anak atau perinatal, rawat inap intensif, kamar bersalin,
kamar operasi, rawat jalan, dan gawat darurat. RSUD Pandan Arang Boyolali
pemeriksaan, observasi dan tindakan. 2). Kamar Operasi Minor (OK Minor).
September tahun 2008. Jumlah pasien yang masuk ke ruang IGD RSUD
Pandan Arang Boyolali pada tahun 2007 berjumlah 17.449 dengan Bed
Data tenaga perawat yang dinas di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), dan 1 orang Pegawai Tidak Tetap (PTT).
Jadwal dinas perawat IGD RSU Pandan Arang adalah 4 hari pagi kemudian
libur 1 hari, 4 hari dinas malam dan libur 2 hari, 4 hari dinas siang kemudian
libur 1 hari. Pembagian jadwal dibuat oleh kepala ruang, pada shif pagi
berjumlah 7 orang, shif siang 3 orang, shif malam 3 orang. Pada shif pagi
kadang-kadang ada pegawai yang mengambil cuti tahunan atau libur ekstra.
v
Kebutuhan jumlah tenaga perawat di IGD RSU Pandan Arang Boyolali adalah
IGD bekerja pada pagi hari. Selain melayani pasien baru, ruang IGD RSUD
Pandan Arang Boyolali juga diberi tanggung jawab merawat pasien di ruang
rawat inap tunggu yang berkapasitas 8 tempat tidur. Ruang ini menampung
pasien yang belum dapat masuk bangsal karena ruang yang diminta penuh.
melalui ruang IGD, meskipun sudah ada peraturan / larangan yang tertulis di
kategori berat (Widodo, 2006), Beban kerja yang berat dapat menimbulkan
lain:
vi
4. Tuntutan yang tinggi dari pasien dan keluarga terhadap perawat
tinggi karena setiap hari perawat akan berhadapan dengan aspek lingkungan
lingkungan kerja sehingga secara sadar atau tidak perawat akan berada dalam
kondisi stress. Stres yang berat akan mempengaruhi kualitas dari pelayanan
yang diberikan.
B. PERUMUSAN MASALAH
penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan stress kerja dengan adaptasi pada
vii
C. TUJUAN PENELITIAN
kerja dengan adaptasi pada perawat di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali,
Boyolali.
Boyolali.
Arang Boyolali.
D. MANFAAT PENELITIAN
pasien.
viii
2. Institusi Pendidikan Dan Ilmu Pengetahuan
ilmiah selanjutnya.
E. KEASLIAN PENELITIAN
di IGD RSUD Pandan Arang Boyolali belum pernah dilakukan oleh peneliti
1. Tyas (2004) hubungan antara tingkat stress kerja dengan tingkat empati
2. Stevanus (2005) jenis stress dan cara adaptasi pada penyandang cacat
dan jenis stress kognitif, paling dominan adalah stress kognitif. Adaptasi
ix
yang dilakukan adalah adaptasi fisiologis, adaptasi psikologis dan adaptasi
Menemukan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara stres kerja
dengan kinerja perawat, fakta yang paling dominan adalah beban kerja (r =
0,827 p = 0,000 ), situasi kerja (r = 0,818 P= 0,000), lama kerja (r= 0,772
kerja di Instalasi Rawat Inap penyakit dalam RSUD Sragen. Metode yang
x
perawat dokter menyebabkan semakin tinggi stres kerja yang dialami
perawat.
yang diteliti, hubungan stress kerja dengan adaptasi perawat di IGD RSUD
xi