Didalam mendesain sebuah unit proses flokulasi, maka berikut adalah faktor-
faktor yang harus diperhatikan sebagai bahan pertimbangan di awal proses, yaitu:
1. Kualitas air baku dan karakteristik flokulasi;
2. Proses pengolahan dan kualitas air hasil olahan yang ingin dicapai;
3. Kehilangan tekanan dan variasi debit;
4. Kondisi local seperti ketersediaan petugas di lapangan;
5. Biaya;
6. Fasilitas pengolahan yang ada;
7. Faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.
Proses flokulasi dapat dilakukan melalui pengadukan mekanis atau dengan baffle.
Berikut beberapa alternatif flokulasi yang dapat dipakai:
a. Pengadukan mekanis;
- Vertical shaft dengan turbin atau blade tipe propeller,
- Tipe paddle dengan horizontal atau vertical shaft,
- Unit pengolahan pabrikan seperti walking beam, floksilator, dan NU-
tret.
b. Baffle channels;
- Horizontal baffled channels
- Vertically baffled channels
c. Reactor clarifier proprietary system
d. Contact flocculation ( gravel packed filter)
e. Diffused air atau water jet agitation.
Montgomery (1985) menjelaskan bahwa tipe flokulator yang umum digunakan
adalah pengadukan mekanis. Flokulator dengan paddle digunakan untuk energy
pengadukan rendah hingga sedang. Sedangkan flokulator dengan propeller atu
turbin digunakan untuk energy pengadukan sedang hingga besar.
Flokulator didesain untuk memiliki nilai Gtd dalam range 104 - 105. Nilai G
mempunyai range 10 - 60 s-1 dan waktu detensi dalam range 15 - 45 menit.
Pengadukan dengan tangki flokulator tunggal menyebabkan aliran hidrolis
mendekati kondisi tercampur. Namun, dianjurkan untuk menggunakan dua tangki
atau lebih untuk mengendapkan partikel. Penyediaan tangki dalam beberapa seri
menyebabkan nilai G meningkat dari satu kompartemen ke kompartemen
berikutnya. Waktu detensi total dari seluruh kompartemen harus masuk dalam
range yang ditetapkan. Unit-unit yang digunakan juga dapat dibuat paralel atau di
bypass jika sewaktu-waktu ada perbaikan.
Kecepatan air akan lebih kecil dari kecepatan paddle dengan faktor k karena
tarikan atau dorongan. Jika baffle (disebut stator) ditempatkan di sepanjang
dinding dengan arah persegi terhadap pergerakan air. Gesekan tergantung pada
kecepatan relatif, v adalah:
2πN
v p= ×r
60
dimana :
A = luas paddle
FD = drag force
CD = drag coefficient
Power input yang diteruskan ke air oleh elemen luas paddle adalah:
1
dP=dFD ×v = 2 ρ×C D×v 3× dA
3
P=( 1,44 x 10−4 ) C D ρ b [ N ( 1−k ) ] ( r 4 −r 4 )
o i
Biasanya terdapat lebih dari satu set paddle di tiap lengan. Persamaan di
atas diaplikasikan pada tiap paddle dan hasilnya adalah untuk menentukan
kebutuhan power. Parameter-parameter yang digunakan untuk flokulator paddle
adalah :
Kedalaman flokulator paddle tidak boleh lebih dari 5 m atau akan terjadi
aliran tak stabil dan freeboard 0,5 m. Ruang paddle, ukuran dan jumlah paddle
pada satu lengan paddle dapat divariasikan menurut nilai G yang tersedia.
Kecepatan motor harus disediakan untuk mengubah power input yang disesuaikan
dengan perubahan suhu, aliran rata-rata dan kualitas air. Kompartemen-
kompartemen pada flokulator paddle dipisahkan oleh suatu dinding baffle untuk
meratakan distribusi aliran.
E. Kriteria desain