Anda di halaman 1dari 6

Flokulasi

A. Defenisi dan Tujuan

Menurut kawamura (1991), flokulasi merupakan pengadukan lambat yang


mengiringi dispersi koagulan secara cepat melalui pengadukan cepat. Tujuannya
adalah mempercepat tumbukan yang menyebabkan terjadinya gumpalan partikel
koloid yang tidak stabil sehingga dapat diendapkan.

B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Flokulasi

Didalam mendesain sebuah unit proses flokulasi, maka berikut adalah faktor-
faktor yang harus diperhatikan sebagai bahan pertimbangan di awal proses, yaitu:
1. Kualitas air baku dan karakteristik flokulasi;
2. Proses pengolahan dan kualitas air hasil olahan yang ingin dicapai;
3. Kehilangan tekanan dan variasi debit;
4. Kondisi local seperti ketersediaan petugas di lapangan;
5. Biaya;
6. Fasilitas pengolahan yang ada;
7. Faktor-faktor lain yang mempengaruhinya.

C. Tipe dan Alternatif Proses Pemilihan

Proses flokulasi dapat dilakukan melalui pengadukan mekanis atau dengan baffle.
Berikut beberapa alternatif flokulasi yang dapat dipakai:

a. Pengadukan mekanis;
- Vertical shaft dengan turbin atau blade tipe propeller,
- Tipe paddle dengan horizontal atau vertical shaft,
- Unit pengolahan pabrikan seperti walking beam, floksilator, dan NU-
tret.
b. Baffle channels;
- Horizontal baffled channels
- Vertically baffled channels
c. Reactor clarifier proprietary system
d. Contact flocculation ( gravel packed filter)
e. Diffused air atau water jet agitation.
Montgomery (1985) menjelaskan bahwa tipe flokulator yang umum digunakan
adalah pengadukan mekanis. Flokulator dengan paddle digunakan untuk energy
pengadukan rendah hingga sedang. Sedangkan flokulator dengan propeller atu
turbin digunakan untuk energy pengadukan sedang hingga besar.

Pengadukan didalam flokulator direkomendasikan dengan menggunakan


pengaduk paddle shaft vertical karena dapat menghasilkan energy yang bervariasi
terhadap zona-zona flokulasi. Sedangkan bak flokulasi yang disarankan adalah
rectangular karena dapat menghasilka pengadukan yang sempurna.

Gambar. Horizontal shaft flocculator


Pemilihan proses flokulasi harus berdasarkan pertimbangan criteria berikut:
- Tipe proses pengolahan, misalnya konvensional, filtrasi langsung,
softening, atau sludge conditioning.
- Kualitas air baku, misalnya kekeruhan, warna, dan temperature.
- Karakteristik flokulasi yang berhubungan dengan adanya reaksi
terhadap perubahan intensitas dan waktu pengadukan.
- Kondisi local,seperti badai, terbentuknya lapisan es, atau peningkatan
viskositas akibat kandungan minyak apada musim dingin yang
ekstrim.
- Headloss yang tersedia
- Bentuk dan kedalaman kolam
- Biaya awal dan OM

D. Pembahasan Alternatif Flokulasi


Ada berbagai cara yang digunakan untuk malakukan pengadukan lambat
(flokulasi) misalnya tangki dengan paddle yang digerakkan secara mekanis, atau
dengan flokulator pneumatic. Peralatan hidrolis yang digunakan adalah pipa,
baffle, channel, flokulator dengan batu kerikil dan tangki aliran spiral.
Perhitungan head loss dibuat dari prinsip-prinsip fluida. Banyak studi
menunjukkan bahwa efisiensi flokulasi berhubungan dengan nilai gradien
kecepatan, (G). Baru-baru ini Cleasby (1984) membuat analisa flokulasi teoritis
dan kebutuhan power pada aliran turbulen yang menyatakan bahwa G
berhubungan dengan (P/V)2/3 pada kondisi yang sama viskositas diabaikan dan
suhu tidak mempengaruhi.

Gambar. Baffled channels

Flokulator didesain untuk memiliki nilai Gtd dalam range 104 - 105. Nilai G
mempunyai range 10 - 60 s-1 dan waktu detensi dalam range 15 - 45 menit.
Pengadukan dengan tangki flokulator tunggal menyebabkan aliran hidrolis
mendekati kondisi tercampur. Namun, dianjurkan untuk menggunakan dua tangki
atau lebih untuk mengendapkan partikel. Penyediaan tangki dalam beberapa seri
menyebabkan nilai G meningkat dari satu kompartemen ke kompartemen
berikutnya. Waktu detensi total dari seluruh kompartemen harus masuk dalam
range yang ditetapkan. Unit-unit yang digunakan juga dapat dibuat paralel atau di
bypass jika sewaktu-waktu ada perbaikan.

Kecepatan air akan lebih kecil dari kecepatan paddle dengan faktor k karena
tarikan atau dorongan. Jika baffle (disebut stator) ditempatkan di sepanjang
dinding dengan arah persegi terhadap pergerakan air. Gesekan tergantung pada
kecepatan relatif, v adalah:

v=v p −v f =v p −kv p =v p ( 1−k )

Kecepatan paddle dengan jarak r dari lengan adalah

2πN
v p= ×r
60

Persamaan untuk drag force adalah


1
F D= 2 ρ CD Av 2

dimana :

A = luas paddle

FD = drag force

CD = drag coefficient

Power input yang diteruskan ke air oleh elemen luas paddle adalah:

1
dP=dFD ×v = 2 ρ×C D×v 3× dA

dA = b dr dan substitusi dari persamaan-persamaan di atas adalah:


3
2π N ro
P= 12 ρ CD b
[
60
(1−k ) ] ∫r r3 dr
i

3
P=( 1,44 x 10−4 ) C D ρ b [ N ( 1−k ) ] ( r 4 −r 4 )
o i

Biasanya terdapat lebih dari satu set paddle di tiap lengan. Persamaan di
atas diaplikasikan pada tiap paddle dan hasilnya adalah untuk menentukan
kebutuhan power. Parameter-parameter yang digunakan untuk flokulator paddle
adalah :

- Kecepatan peripheral paddle 0,09 – 0,9 m/dt.

- k = 0,25 tanpa stator dan 0 – 0,15 dengan stator.

- CD = 1,8 untuk blade datar.

Luas blade adalah 15 – 20 % dari luas penampang tangki (jika paddle


tersusun paralel terhadap aliran, gunakan 15 – 20 % luas penampang samping
tangki).

Kedalaman flokulator paddle tidak boleh lebih dari 5 m atau akan terjadi
aliran tak stabil dan freeboard 0,5 m. Ruang paddle, ukuran dan jumlah paddle
pada satu lengan paddle dapat divariasikan menurut nilai G yang tersedia.
Kecepatan motor harus disediakan untuk mengubah power input yang disesuaikan
dengan perubahan suhu, aliran rata-rata dan kualitas air. Kompartemen-
kompartemen pada flokulator paddle dipisahkan oleh suatu dinding baffle untuk
meratakan distribusi aliran.

E. Kriteria desain

Desain kriteria umum sebagai landasan dalam mendesain tanki flokulasi


berbentuk persegi panjang ( rectangular) adalah;

- Energi input : Gxt = 1 x 104 hingga 1 x 105


t dalam satuan detim ( rata-rata 5 x 104)
G = 10 – 70 s-1 ( rata-rata 30 s-1)
- Waktu detensi : 20 – 30 menit pada debit aliran harian maksimum
- Kedalaman air : 10 - 15 ft ( 3 – 4,5 m )
- Taraf flokulasi: dua hingga enam tingkatan ( biasanya 3 atau 4 tingkatan )

Anda mungkin juga menyukai