Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN RADIOISOTOP

Isotop adalah unsur, yang atom-atomnya mempunyai jumlah proton yang sama.
Radioisotop adalah sebuah radio yang unsur atom-atomnya mempunyai jumlah
proton yang sama.
Penggunaan radioisotop di sini adalah penggunaan yang dimaksudkan untuk
kesejahteraan manusia. Contohnya yaitu PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir).
PLTN ini telah digunakan dalam bidang:
1. Teknik 4. Kedokteran
2. Industri 5. Ilmu Pengetahuan
3. Pertanian 6. Hidrologi dll
Ada dua jenis penggunaan radioisotop, yakni sebagai perunut (tracer) dan sebagai
sumber radiasi.
Penggunaan radioisotop sebagai perunut, bahwa isotof radioaktif mempunyai sifat
kimia yang sama dengan isotop stabil. Sehingga suatu isotop radioaktif
melangsungkan reaksi kimia yang sama seperti isotop stabilnya.
Penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi, bahwa radiasi yang dihasilkan zat
radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun suatu makhluk. Radioasasi dapat
digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologis.
1. Radioisotop sebagai Perunut
Sebagai perunut, radioisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk
mempelajari sistem tersebut, baik sistem fisika, kimia, maupun sistem biologi.
Karena radioisotop mempunyai sifat yang sama dengan isotop stabilnya, maka
radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga
perpindahan/perubahan senyawa itu dapat dipantau.
a. Bidang Kedokteran
Pada bidang kedokteran, berbagai jenis radioisotop digunakan sebagai
perunut untuk mendetksi (diagnosis) berbagai jenis penyakit antara lain
teknesium-99 (Tc-99), talium-201 (Ti-201), Iodin-131 (I-131), natrium-24
(Na-24), Xenon-33 (Xe-133), Fosforus-32 (P-32) dan besi-59 (Fe-59).
Terkadang, radioisotop yang digunakan untuk diagnosis juga dapat digunakan
untuk terai, tetapi harus disertai dengan dosis yang kuat.
b. Bidang Kimia dan Biologi
Dalam ilmu kimia, perunut radioaktif digunakan untuk mempelajari
mekanisme reaksi dan proses biologis.
1) Mempelajari kesetimbangan dinamis
Kesetimbangan kimia bersifat dinamis, artinya bahwa dalam keadaan
setimbang, reaksi dapat berlangsung dengan laju yang sama pada kedua
arah. Misalkan keseimbangan antara Pbl2 padat dengan larutan jenuhnya,
sebagai berikut:
Pbl2 (s) Pb2+(aq) + 2 I (aq)
Dapat disimpulkan dari hasil perunutan itu bahwa pada keadaan
setimbang tetap berlangsung reaksi pembentukan Pbl2 dan pada saat yang
bersamaan sebagian Pbl2 larut.
2) Mempelajari reaksi pengesteran
Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester dan air.
O O
R C OH + HO – R1 R C OR1 + H2O
Pada hal ini akan diselidiki, berasal dari asam atau dari alkohol, pada
atom oksigen yang membentuk air pada reaksi di atas. Mula-mula
dibuatlah alkohol bertanda yang mengandung isotop 0-18, kemudian
direaksikan dengan asam karboksilat. Selanjutnya, hasil reaksi diperiksa.
Hasilnya adalah ester yang radioaktif. Dapat disimpulkan bahwa atom
oksigen yang membentuk air berasal dari asam karboksilat.
O O
R C OH + H O – R1 R C OR1 + H2O
3) Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis
Reaksi fotosintesis berlangsung melalui banyak tahap, tetapi reaksi total
dinyatakan dengan ringkas sebagai berikut:
6CO2(9) + 6H2O(1) àC6H12O6(s) + 6O2(9)
Pada reaksi di atas, digunakan karbondioksida yang mengandung
radioisotop C-14. Tanaman ditempatkan dalam raungan yang
mengandugn CO2 bertanda. Selang waktu tertentu, tanaman dianalisis
untuk menentukan jenis serta kadar senyawa yang megandung karbon 14.
2. Radioisotop sebagai Radiasi
a. Bidang Kedokteran
1) Sterilisasi radiasi
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga
dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Sterilisasi dengan
cara radiasi, mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan
sterilisasi konvensional (mempunyai bahan kimia), yaitu:
a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan organisme
b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia
c) Karena dikemas dahulu baru disterilkan, maka alat tersebut tidak
mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan dibuka. Berbeda
dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu, baru dikemas, maka
dalam proses pengemasan kemungkinan terkena bibit penyakit.
2) Terapi tumor atau kanker
Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Baik sel
normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker
atau tumor ternyata lebih sensitif. Oleh karena itu dapat dimatikan dengan
menggunakan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
Radioisotop yang banyak digunakan untuk terapi kanker adalah C O-60,
suatu pemancar gamma.
b. Bidang Pertanian
1) Pemuliaan tanaman
Dalam hal ini radiasi dapat digunakan untuk pemuliaan tanaman atau
pembentukan bibit unggul. Misalnya pada tanaman padi, bibit padi diberi
radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak
membawa pengaruh hingga dosis terbesar yang mematikan. (biji tidak
tumbuh). Biji yang sudah diradiasi, kemudian disemaikan dan ditanam
berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya. Selanjutnya akan dipilih
varietas yang dikehendaki, misalnya:
- Tahan lama
- Berbulir banyak
- Dan berumur pendek
2) Penyimpanan makanan
Kita tahu bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika
disimpan lama akan bertunas. Dengan menggunakan radiasi dapat
menghambat pertumbuhan bahan makanan tersebut. Jadi, sebelum baan
makanan tersebut disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu, sehingga
tidak akan bertunas, dan dapat disimpan lebih lama. Selain itu, radiasi
juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan dalam mencegah
pertumbuhan bakteri atau jamur.
c. Bidang Industri
1) Pemeriksaan tanpa rusak
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam
atau sambungan las, yaitu dengan merontgen bahan tersebut. Teknik ini
berdasarkan sifat bahwa makin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka
intensitas radiasi yang diteruskan makin kurang. Jadi, dari gambar (hasil
rontgen) yang dibuat dapat terlihat apakah logam terdistribusi merata
(homogen) atau ada bagian-bagian yang keropos (berongga) di dalamnya.
Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.
2) Pengawetan bahan

Anda mungkin juga menyukai