Anda di halaman 1dari 3

PENGATALOGAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Anne Parlina
Perpustakaan sebagai suatu sistem informasi berfungsi untuk menyimpan
pengetahuan dalam berbagai bentuk dan diatur sedemikian rupa agar informasi yang
diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. Salah satu sistem temu balik
yang umum dikenal di perpustakaan adalah katalog perpustakaan.
Pengatalogan atau katalogisasi adalah proses pembuatan katalog. Kegiatan
pengatalogan secara garis besar dapat dibagi ke dalam dua kegiatan:
1. Pengatalogan deskriptif, yang bertumpu pada fisik bahan perpustakaan (judul,
pengarang, jumlah halaman, dll), kegiatannya berupa membuat deskripsi bibliografi,
menentukan tajuk entri utama dan tambahan, pedomannya antara lain AACR dan
ISBD;
2. Pengindeksan subyek, yang berdasar pada isi bahan perpustakaan (subyek atau topik
yang dibahas), mengadakan analisis subyek dan menentukan notasi klasifikasi,
pedomannya antara lain bagan klasifikasi, daftar tajuk subyek dan tesaurus.
Kedua kegiatan ini menghasilkan cantuman bibliografi atau sering disebut katalog yang
merupakan wakil ringkas bahan perpustakaan.
Perkembangan di bidang teknologi informasi yang semakin pesat terbukti banyak
memberikan pengaruh positif bagi pustakawan dalam melaksanakan kegiatannya, termasuk di
dalam hal ini kegiatan katalogisasi bahan perpustakaan. Ketersediaan perangkat lunak yang
sesuai dan keterampilan pustakawan dalam menggunakannya menjadikan kegiatan
katalogisasi menjadi lebih efisien.
Bentuk katalog pun mengalami perkembangan dari masa ke masa. Bentuk katalog
yang ada saat ini antara lain, katalog berbentuk buku (book catalog), katalog berbentuk kartu
(card catalog), katalog berbentuk mikro (microform catalog), katalog komputer terpasang
(online computer catalog) (Taylor 1992, 8). Bentuk katalog yang paling umum digunakan
sebelum muncul katalog komputer terpasang adalah katalog kartu.
Katalog komputer terpasang (online computer catalog) atau sering disebut dengan
online public access catalogue (OPAC), adalah bentuk katalog terbaru yang kini sudah
semakin jamak digunakan pada sejumlah perpustakaan. OPAC adalah suatu sistem temu
balik informasi berbasis komputer yang digunakan oleh pengguna untuk menelusur koleksi
suatu perpustakaan atau unit informasi lainnya.
Banyak keunggulan sistem OPAC dibandingkan dengan katalog kartu ataupun
katalog manual lainnya, sehingga sejak tahun 1980-an perpustakaan mulai beralih ke sistem
OPAC. Adapun beberapa keunggulan sistem OPAC adalah sebagai berikut:
 OPAC merupakan katalog yang interaktif karena dalam sistem tersebut terjadi
interaksi atau komunikasi antara pengguna dengan komputer. Sistem OPAC dapat
merespon pengguna, contohnya menuntun pengguna dalam melakukan penelusuran
dan memberikan reaksi jika terjadi kesalahan pengoperasian oleh pengguna.
 OPAC menawarkan kemudahan penelusuran yang tidak bisa disediakan oleh katalog
manual, misalnya menelusur dengan kata kunci ke semua ruas dan menelusur
menggunakan boolean.
 OPAC dapat diakses secara bersamaan dari tempat yang berbeda melalui terminal di
dalam atau dari luar gedung perpustakaan, melalui local area networks (LAN) dan
wide area networks (WAN)
Seiring dengan perkembangan perpustakaan dalam era digital dan berbasis web,
dipandang perlu untuk merevisi standar pengatalogan bahan perpustakaan. AACR2 (Anglo
American Cataloguing Rules- edisi ke-2) yang dipakai sebagai acuan selama ini diterbitkan
pada tahun 1978, dimana koleksi perpustakaan pada saat itu didominasi oleh karya cetak
dengan pengelolaan dan sarana temu balik yang serba manual. Sementara sejak era 90-an
banyak sumber-sumber informasi dalam format digital. AACR2 dalam beberapa hal menjadi
tidak relevan lagi. Banyak aturan atau standar-standar yang harus ditambah dan dikurangi,
menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Joint Steering Committee (JSC) yang bertanggung jawab terhadap revisi AACR2 telah
berupaya untuk merevisinya menyesuaikan dengan tuntutan perkembangan zaman. AACR
edisi baru tersebut (AACR3) diberi nama atau judul ‘Resource Description and Access’
(RDA). Meskipun terdapat banyak perubahan signifikan, RDA dibangun di atas fondasi
AACR yang telah lama digunakan oleh pustakawan untuk menghasilkan jutaan records di
seluruh dunia sejak diterapkan lebih dari beberapa dekade.
Sejak bulan Oktober 2007, British Library, Library and Archives Canada, the Library of
Congress dan Perpustakaan Nasional Australia, sepakat untuk mendukung implementasi
RDA melalui berbagai pelatihan, uji coba, pengembangan dan sosialisasi sehingga
memberikan cukup waktu untuk perpustakaan yang akan menerapkannya.
Daftar Pustaka:

Hasugian, Jonner : KATALOG PERPUSTAKAAN, Dari Katalog Manual Sampai Katalog


Online (OPAC). 2003. http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&option=detail&nid=250,
diakses tanggal 12 Oktober 2010

Sahroni: RDA: Standar Pengatalogan Bahan Perpustakaan Abad 21, http://www.ipi-


kalbar.co.cc/rda-standar-pengatalogan-bahan-perpustakaan-abad-21/, diakses tanggal 12
Oktober 2010

Sahroni: RDA Resmi Gantikan AACR2, http://www.ipi-kalbar.co.cc/rda-resmi-gantikan-


aacr2/, diakses tanggal 14 Oktober 2010

Miswan: Klasifikasi dan Katalogisasi: Sebuah Pengantar, http://www.ipi-kalbar.co.cc/rda-


resmi-gantikan-aacr2/, diakses tanggal 12 Oktober 2010

Anda mungkin juga menyukai