Anda di halaman 1dari 38

Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

BAB I
KONSEP UMUM JARINGAN KOMPUTER

Latar Belakang
Pada masa berkembangnya Mainframe, semua proses komputasi terpusat pada satu mesin
besar yang di dalamnya terkonfigurasi banyak prosesor dan memori, dengan mekanisme
sharing prosesor dan sharing memori. Semua terminal yang hanya berfungsi sebagai input
dan output terhubung pada Mainframe. Tidak ada proses sama sekali pada terminal
tersebut. Terminal tersebut disebut juga sebagai dumb terminal.
Sejalan dengan perkembangan teknologi chip, muncul Personal Computer (PC) yang
mampu melakukan proses komputasi pada komputer itu sendiri tanpa membutuhkan
komputer lainnya. Banyak aplikasi/software yang telah diciptakan untuk kebutuhan PC
tersebut. Perkembangan selanjutnya adalah menghubungkan aplikasi-aplikasi tersebut antar
pemakai PC.

Pengertian
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang menyebar saling
berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi dan melalui
media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, aplikasi, pemakaian perangkat
keras bersama (printer, hardisk, CDROM, dan sebagainya).
Komputer-komputer yang ada pada jaringan komputer, disebut client atau workstation,
terhubung pada sebuah atau beberapa buah server, komputer yang bertindak sebagai
pengatur pemakai dalam pengiriman dan penerimaan informasi. Disamping komputer, yang
dapat terhubung dalam jaringan adalah perangkat-perangkat lain seperti printer, modem,
router, dan sebagainya.

Gambar 1.1: Contoh Jaringan Komputer


Danang Kuswardono 1
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Manfaat Jaringan Komputer


Dibandingkan komputer yang berdiri sendiri, komputer yang terhubung pada suatu jaringan
akan memiliki banyak manfaat, diantaranya :
• Pemakaian Sumber Daya Bersama
Bertujuan agar seluruh perangkat, baik software maupun hardware dapat
dimanfaatkan bersama-sama oleh setiap pemakai yang ada pada jaringan komputer
tanpa terpengaruh oleh lokasi. Sehingga hal ini dapat mengurangi nilai investasi
yang harus dikeluarkan, karena sumber daya perangkat dapat lebih dioptimalkan.
• Media Komunikasi
Memungkinkan terjadinya komunikasi secara real time antar pemakai yang letaknya
saling berjauhan.
• Data Terintegrasi
Jaringan komputer mampu mencegah ketergantungan pada sebuah komputer, karena
proses data dapat dilakukan oleh setiap komputer yang terhubung pada jaringan.
Dengan demikian data dapat didistribusikan ke komputer lainnya sehingga data
harus terintegrasi agar pemakai dapat memperoleh data dimanapun setiap saat.
• Keamanan Data
Dengan jaringan komputer keamanan data lebih terjamin karena adanya pengaturan
hak akses dan password untuk pemakai.

Klasifikasi Teknis Transmisi Jaringan Komputer


Secara umum teknologi transmisi dalam jaringan komputer dibedakan menjadi dua, yaitu :
• Jaringan broadcasting
Memiliki saluran komunikasi tunggal yang dipakai bersama oleh semua komputer
yang terhubung. Data dipecah dalam bentuk paket (berukuran kecil), dan tiap paket
memiliki field alamat sendiri. Dengan bentuk paket maka pengiriman data tidak
didominasi oleh komputer tertentu, jumlah paket tiap komputer dapat dibatasi. Field
alamat tiap paket berisi keterangan kepada siapa paket itu akan diterima, sehingga
komputer yang alamatnya tidak sesuai dengan alamat paket akan mengabaikan.
Dalam jaringan broadcasting memungkinkan sebuah paket yang dikirim akan
diterima oleh seluruh komputer yang terhubung.
Beberapa bentuk operasinya adalah :

Danang Kuswardono 2
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

o Unicasting
Paket yang dikirimkan oleh komputer sumber akan diteruskan oleh jaringan
ke komputer tujuan. Komputer lain walaupun ’mendengar’ akan
mengabaikan paket tersebut.

Gambar 1.2: Transmisi Unicasting

o Multicasting
Paket yang dikirimkan oleh komputer sumber akan di-copy oleh jaringan dan
diteruskan ke komputer tujuan yang masuk dalam kelompok multicast.
Komputer lain yang tidak masuk dalam kelompok multicast akan
mengabaikan paket tersebut.

Gambar 1.3: Transmisi Multicasting

o Broadcasting
Paket yang dikirimkan oleh komputer sumber akan di-copy oleh jaringan dan
diteruskan ke seluruh komputer yang ada pada jaringan (komputer-komputer
dalam suatu alamat jaringan yang sama akan memiliki alamat broadcast
yang sama pula)

Danang Kuswardono 3
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Gambar 1.4: Transmisi Broadcasting

• Jaringan Point-to-Point
Terdiri dari sejumlah pasangan komputer yang terhubung dalam jaringan. Paket
yang dikirim dari sumber ke tujuan akan melewati komputer lain yang menjadi
perantara, dengan demikian jarak dan rute setiap paket dapat berbeda-beda.
Sehingga dibutuhkan algoritma routing agar paket dapat mencapai tujuan dengan
benar.

Gambar 1.5: Jaringan Point-to-Point

Klasifikasi Jangkauan Jaringan Komputer


Jangkauan merupakan hal yang penting dalam membangun jaringan komputer, karena akan
mempengaruhi teknis perangkat yang dibutuhkan. Secara umum pengelompokan jangkauan
dalam jaringan komputer adalah sebagai berikut :
• Local Area Network (LAN)
Jaringan yang menghubungkan komputer-komputer dalam sebuah lokasi tertentu,
misalnya dalam lokasi perusahaan, pabrik, kampus, gedung, dsb. Jangkauannya
tidak terlalu jauh karena keterbatasan pada media transmisi. Media yang membawa

Danang Kuswardono 4
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

traffic data akan mengalami peredaman sehingga tidak mampu membawa traffic
data pada jarak yang jauh. Untuk jarak tertentu dapat digunakan repeater sebagai
penguat sinyal sepanjang jalur transmisi. Kecepatan transmisinya relatif tinggi,
antara 10 sampai 1000 MBps dengan delay rendah dan memiliki bit error kecil.
Topologi atau cara penyambungan dalam LAN dapat dibedakan antara lain :

Linear Bus
Setiap komputer yang ada dalam jaringan terhubung pada satu kabel utama, melalui
suatu hardware interface yang tepat yang disebut tap. Transmisi data dari komputer
pengirim akan merambat sepanjang kabel utama pada dua arah dan mampu diterima
oleh semua komputer yang terhubung, tetapi hanya komputer yang alamatnya sesuai
dengan alamat tujuan yang akan merespons data tersebut. Setiap ujung kabel utama
terdapat terminator, yang memiliki resistansi untuk menyerap sinyal dan kemudian
mengeluarkannya dari bus.
Terminating
Tap Aliran data
Resistance

Gambar 1.6: Topologi Linear Bus

Terdapat dua masalah dalam topologi ini. Pertama, karena transmisi dari suatu
komputer dapat diterima oleh seluruh komputer yang terhubung, maka diperlukan
beberapa cara untuk menunjukkan kepada siapa paket data ditujukan. Kedua,
diperlukan suatu mekanisme tertentu untuk mengatur transmisi.
Untuk memecahkan masalah di atas, kedua komputer yang berkomunikasi dapat
mentransmisikan data dalam bentuk blok-blok kecil, disebut frame. Setiap frame
terdiri dari bagian data yang akan ditransmisikan ditambah dengan header frame
yang memuat informasi alamat asal paket data, alamat tujuan paket data, ukuran
paket data, bit-bit untuk deteksi error. Gambar 1.7 menunjukkan ilustrasi, komputer
C akan mentransmisikan sebuah frame data ke komputer A. Header frame-nya
mencakup alamat A. Saat frame merambati bus, ia melintasi komputer B. Dan

Danang Kuswardono 5
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

komputer B mengamati alamat tersebut kemudian mengabaikannya. Di pihak lain


komputer A melihat bahwa frame ditujukan kepadanya dan karenanya menyalin
data dari frame saat data tersebut berlalu kembali.
Begitulah struktur frame mengatasi permasalahan pertama, seperti yang telah
disebutkan sebelumnya. Ia menampilkan suatu mekanisme untuk mengindikasikan
penerima data yang dimaksud. Selain itu, ditampilkan pula perangkat dasar untuk
mengatasi permasalahan kedua, yakni dengan mengatur akses. Biasanya, komputer
mengambil giliran mengirim frame-frame dengan cara bekerja sama.

C mentransmisikan frame ke A

Karena frame bukan untuk B, maka B mengabaikannya

A menyalin frame saat ia berlalu

Gambar 1.7: Transmisi frame dalam LAN Linear Bus

Star
Masing-masing komputer secara langsung terhubung ke simpul pusat. Biasanya,
setiap komputer yang terhubung ke simpul pusat melalui dua jalur point-to-point.
Satu untuk mentransmisikan data, satunya lagi untuk menerima data. Umumnya,

Danang Kuswardono 6
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat. Salah satu pendekatannya adalah
untuk simpul pusat agar beroperasi dengan cara broadcast, transmisi frame dari satu
komputer ke simpul ditransmisikan ulang melalui seluruh jalur untuk keluar. Dalam
hal ini, walaupun secara topologinya secara fisik berupa bintang, tetapi secara
logika merupakan Bus. Transmisi dari suatu komputer dapat diterima oleh
komputer-komputer lainnya, dan hanya satu komputer saja pada saat yang sama
yang dapat melakukan transmisi dengan lancar.
Pendekatan lainnya adalah untuk simpul pusat yang bertindak sebagai suatu
perangkat frame switch. Frame yang datang disangga pada simpul kemudian
ditransmisikan ulang melalui jalur untuk keluar menuju komputer tujuan.

Central HUB, Switch


atau Repeater

Gambar 1.8: Topologi Star

Ring
Topologi ini terdiri dari serangkaian repeater yang bersama-sama dengan jalur
point-to-point berada didalam suatu loop tertutup. Repeater merupakan perangkat
yang mampu menerima data pada salah satu jalur, kemudian mentransmisikan bit
demi bit ke jalur lainnya secepat mereka menerimanya. Jalur-jalurnya bersifat
unidirectional, maksudnya data hanya ditransmisikan dalam satu arah, sehingga
data memutari ring searah jarum jam atau sebaliknya.

Repeater

Komputer

Gambar 1.9: Topologi Ring

Danang Kuswardono 7
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Masing-masing komputer terhubung ke jaringan pada repeater dan mampu


mentransmisikan data pada jaringan melalui repeater tersebut. Seperti topologi Bus,
data ditransmisikan dalam bentuk frame. Saat frame bersirkulasi melewati seluruh
komputer, komputer tujuan mengenali alamatnya dan menyalin frame menjadi
penyangga lokal saat ia berlalu. Frame terus bersirkulasi sampai ia kembali ke
komputer pengirim. Karena komputer multipel membagi ring, diperlukan Medium
Access Control (MAC) untuk mengatur kapan saatnya masing-masing komputer
dapat menyisipkan frame.

(a) C mentransmisikan frame ke


alamat A

(b) Frame tidak untuk B, sehingga B


mengabaikan

(c) A menyalin frame saat ia


berlalu

(d) C menyerap frame yang kembali

Gambar 1.10: Transmisi Frame pada LAN Ring

Keuntungan dan kerugian dari masing-masing topologi yang ada dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

Danang Kuswardono 8
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Tabel 1.1: Keuntungan dan Kerugian masing-masing Topologi


Topologi Keuntungan Kerugian
Hemat kabel Deteksi dan isolasi kesalahan kecil
Layout kabel sederhana Kepadatan lalu-lintas tinggi
Mudah dikembangkan Keamanan data kurang terjamin
BUS Tidak butuh kendali pusat Kecepatan akan menurun jika jumlah
Penambahan/pengurangan komputer pemakai bertambah
dapat dilakukan tanpa mengganggu Diperlukan repeater untuk mencapai jarak
operasi yang sedang berjalan yang lebih jauh
Hemat kabel Peka kesalahan
Tidak perlu penanganan khusus untuk Pengembangan jaringan lebih kaku
RING simpul kabel Kerusakan pada media menyebabkan
Mampu melayani kepadatan lalu-lintas jaringan lambat karena pengiriman me-
data nunggu giliran token
Paling fleksibel karena pemasangan Boros kabel
kabel lebih mudah Perlu penanganan khusus untuk simpul
Penambahan/pengurangan komputer kabel
STAR dapat dilakukan tanpa mengganggu Kontrol terpusat (HUB) menjadi elemen
operasi yang sedang berjalan kritis
Kontrol terpusat sehingga deteksi dan
isolasi kesalahan/kerusakan lebih mudah

Implementasi dari topologi LAN adalah :


Ethernet / IEEE 802.3
Ethernet dikembangkan oleh Xerox, Intel dan Digital dengan metode akses
CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collison Detect) dan beroperasi
menggunakan beberapa tipe kabel. Ethernet kemudian distandarisasi menjadi IEEE
802.3 yang dapat berjalan pada topologi Bus dan Star. Kecepatan transmisi mulai
10, 100 sampai 1000 MBps.

Gambar 1.11: Ethernet / IEEE 802.3

Token Ring / IEEE 802.5

Danang Kuswardono 9
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Dikembangkan pertama kali oleh IBM dengan metode melewatkan token pada jalur
ring, yang disebut dengan token-passing. Kemudian distandarisasi menjadi IEEE
802.5 yang memiliki kecepatan transmisi 4 dan 16 MBps.

Gambar 1.12: Token Ring / IEEE 802.5

FDDI / CDDI
FDDI (Fiber Distributed Data Interface) adalah protokol yang beroperasi pada
media kable fiber optic yang berkecepatan transmisi 100 MBps dan menggunakan
topologi ring. Sedangkan CDDI (Copper Distributed Data Interface) menggunakan
kabel tembaga dengan kecepatan transmisi 100 MBps dan menggunakan topologi
ring. FDDI maupun CDDI menggunakan aristektur dual-ring untuk redudansi
transfer data.

Gambar 1.13: FDDI / CDDI

Danang Kuswardono 10
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

• Metropolitan Area Network (MAN)


Merupakan versi LAN yang berukuran besar dan topologinya sama dengan LAN.
MAN merupakan jaringan yang menghubungkan antar LAN dalam satu kota dengan
radius antara 10 – 50 Km. Jaringan MAN ini mampu menunjang data dan suara,
bahkan jaringan ini dapat disambungkan dengan jaringan televisi kabel. Standarisasi
teknologi MAN dikenal dengan IEEE 802.6 atau DQDB (Distributed Queue Dual
Bus). MAN memiliki tingkat error dan delay yang lebih tinggi dari LAN.

Bus A
Arah aliran pada Bus A

Komputer 1 2 3 …. N

Head End
Bus B

Arah aliran pada Bus B

Gambar 1.14: Arsitektur DQDB

MAN

Gambar 1.15: Metropolitan Area Network

• Wide Area Network (WAN)

Danang Kuswardono 11
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Merupakan jaringan komputer yang memiliki cakupan area sangat luas, dapat
menghubungkan jaringan komputer antar negara bahkan benua. Pada sebagian besar
WAN, komponen yang digunakan dalam komunikasi terdiri dari kabel transmisi dan
elemen switching.
Kabel transmisi berfungsi untuk memindahkan bit-bit data dari satu komputer ke
komputer lain, sedangkan elemen switching (router) merupakan sebuah komponen
khusus yang digunakan untuk menghubungkan dua kabel transmisi atau lebih. Pada
saat data yang dikirimkan oleh pengirim telah keluar dari kabel pengirim, maka
elemen switching harus memilih kabel penerima untuk meneruskan paket-paket data
tersebut.
Pada sebagian besar WAN, jaringan terdiri dari banyak kabel atau saluran telepon
yang menghubungkan sepasang router. Router adalah perangkat yang digunakan
untuk menghubungkan jaringan lokal yang sama pada lapisan jaringan OSI (Open
System Interconnection). Bila dua buah router yang tidak terhubung secara langsung
akan melakukan komunikasi, maka dibutuhkan router perantara yang terhubung
secara langsung pada kedua buah router tersebut. Paket data akan diterima oleh
router perantara dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi
bebas, dan kemudian baru diteruskan.

Router
Subnet

Gambar 1.16: Wide Area Network

Komunikasi antar Subnet menggunakan prinsip point-to-point, store-and-forward,


atau packet-switched.
Tabel 1.2: Perbandingan antara LAN, MAN dan WAN

Danang Kuswardono 12
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Interprocessor Processors Located in same Example


Distance
0,1 m Circuit Board Data Flow Machine
1m System Multicomputer
10 m Room
100 m Building Local Area Network
1 km Campus, Factory
10 km City Metropolitan Area Network
100 km Country
Wide Area Network
1.000 km Continent
10.000 km Planet The Internet

BAB II
PROTOKOL KOMUNIKASI DATA

Danang Kuswardono 13
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Pengertian
Agar komputer dapat mengirimkan informasi ke komputer lainnya, dan dapat menerima
serta mengerti informasi, maka harus ada aturan atau standarisasi untuk proses komunikasi
tersebut. Standarisasi ini untuk meyakinkan bahwa beberapa jenis produk dan perangkat
dapat berkomunikasi dengan perangkat lain dengan produk yang berbeda untuk melewati
beberapa jaringan. Pembakuan standar ini disebut dengan Model.
International Standard Organization (ISO) telah menciptakan model / frame work secara
luas untuk industri, dengan mendefinisikan aturan-aturan jaringan yang harus dilakukan
untuk komunikasi yang handal. Model jaringan ini dibagi menjadi layer yang masing-
masing layer mempunyai fungsi yang berbeda dalam proses komunikasi.
Tabel berikut merupakan analogi untuk memahami model layer, dimana jasa pengiriman
barang digunakan untuk representasi model jaringan. Setiap proses dalam pengiriman paket
dari Sidney ke Semarang membutuhkan pekerjaan spesifik yang harus dilakukan pada
level / layer yang spesifik.
Tabel 2.1: Analogi model layer
Proses Pengiriman Barang Keterangan
Mona di Sidney memberitahu Gafa di
Gafa, saya Semarang
Sidney ada paket Semarang bahwa dia akan mengirim
untukmu paket kepada Gafa melalui jasa kurir
pengiriman paket PT ”OSI”. Gafa di
Semarang menyatakan siap untuk
menerima paket.
OK, saya
tunggu

Mona kemudian menelepon PT ”OSI”


untuk mengambil dan menimbang
serta memberi stempel pengiriman
setelah Mona membayar bea
pengiriman.
Semarang
Sidney

Danang Kuswardono 14
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Oleh PT ”OSI” paket dikemas dan


dimasukkan ke Truk untuk diangkut
ke bandara Sidney.

Semarang
Sidney

Sampai di bandara Sidney, paket


Semarang
Sidney dipindahkan / ditransfer ke pesawat
untuk diterbangkan ke Semarang.

Semarang
Sidney

Pesawat tiba di Semarang, paket


kemudian dibongkar dan diseleksi
untuk memilah-milah daerah tujuan.

Danang Kuswardono 15
Sidney Semarang

Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Selanjutnya paket yang sudah


diseleksi dimasukkan ke dalam Truk
Semarang
Sidney untuk diantar ke tempat Gafa.
Paket telah
aku terima

Paket diserahkan ke Gafa, kemudian


Gafa memberitahu Mona bahwa
paket telah diterima.

Dari contoh di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa :


 Untuk mengurangi kerumitan, maka jaringan diorganisasikan sebagai suatu
tumpukan level / layer.
 Tujuan setiap layer adalah untuk memberikan layanan kepada layer yang berada di
atasnya.
 Setiap layer memiliki protokol masing-masing, dimana protokol layer n pada suatu
mesin akan berbicara dengan protokol layer n pula pada mesin lainnya.
 Kenyataannya protokol layer n pada suatu mesin tidak dapat berbicara secara
langsung dengan protokol layer n pada mesin lainnya, tetapi harus melewatkan data

Danang Kuswardono 16
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

dan mengontrol informasi ke layer yang berada di bawahnya, hingga ke layer


paling bawah.
 Setiap layer yang berkomunikasi harus menggunakan suatu interface.
 Himpunan layer dan protokol disebut arsitektur jaringan.
 Urutan protokol yang digunakan oleh suatu sistem, dengan satu protokol per layer
disebut stack protocol.
 Agar suatu paket data dapat saling dipertukarkan antar layer, maka paket data
tersebut harus ditambahkan dengan suatu header yang menunjukkan karakteristik
dari protokol layer tersebut.
Komputer 1 Komputer 2
Protokol layer 5
Layer 5 Layer 5

Interface layer 4/5


Protokol layer 4
Layer 4 Layer 4

Interface layer 3/4


Protokol layer 3
Layer 3 Layer 3

Interface layer 2/3


Protokol layer 2
Layer 2 Layer 2

Interface layer 1/2


Protokol layer 1
Layer 1 Layer 1
Fisi
Me
dia

Gambar 2.1: Layer, Protokol dan Interface

Protokol
Protokol merupakan aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah
jaringan komputer, yang harus dipenuhi oleh pengirim dan penerima agar komunikasi
berjalan dengan benar. Fungsi-fungsi dari protokol adalah :
• Enkapsulasi
Melengkapi paket-paket data yang dikirim dengan alamat, kode-kode error, dan
sebagainya ketika paket data melewati setiap layer yang ada.
• Segmentasi dan re-assembly
Informasi yang dikirim dipecah menjadi beberapa paket data yang lebih kecil, dan
setelah diterima oleh penerima paket-paket data digabung kembali menjadi
informasi yang lengkap.
Danang Kuswardono 17
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

• Kontrol Koneksi
Mengatur koneksi antara pengirim dan penerima, kapan koneksi harus dimulai,
kapan data dikirim dan kapan koneksi harus diakhiri.
• Ordered Delivery
Menjamin bahwa paket data yang diterima oleh penerima sesuai dengan yang
dikirim oleh pengirim walaupun masing-masing paket data menempuh perjalanan
dengan rute yang berbeda-beda.
• Flow Control
Mengatur perjalanan paket data dari pengirim ke penerima dengan membatasi
jumlah atau rate data yang dikirim sesuai dengan kondisi penerima.
• Error Control
Melakukan pengecekan jika terjadi kesalahan dalam transmisi data antara pengirim
dan penerima karena adanya gangguan media komunikasi.
• Pengalamatan
Untuk menunjukkan pada tempat di mana suatu entity berada sehingga paket data
dapat melewatinya.
• Multiplexing
Mengatur koneksi multiple ke dalam sistem tunggal untuk efesiensi, menampilkan
kehandalan dan kinerja.
• Layanan Transmisi
Layanan komunikasi data yang berkaitan dengan prioritas pesan tertentu, kualitas
transmisi dan pengamanan.

Standarisasi Protokol
Berbagai sistem komputer yang terhubung pada suatu jaringan membutuhkan standarisasi
protokol untuk menyatukannya, sehingga komunikasi data dapat berlangsung. Standarisasi
ini untuk mengatur dan menetapkan karakter elektris, fisik dan prosedur dari proses
komunikasi data sehingga menjadikan :
- Jaminan bagi produsen perangkat, bahwa produknya akan digunakan
- Jaminan bagi konsumen, bahwa produk dari produsen perangkat yang berbeda tetap
dapat digunakan
- Produsen perangkat tidak dapat memonopoli produknya

Beberapa organisasi yang berperan dalam standarisasi protokol komunikasi adalah :

Danang Kuswardono 18
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

- Electronic Industries Association (EIA)


- Committe Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)
- International Standards Organization (ISO)
- American National Standard Institute (ANSI)
- Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE)

Model Referensi OSI


Model Open System Interconnection (OSI) diciptakan oleh ISO yang menyediakan
kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui
jaringan. Standar ini dikembangkan agar sistem komputer dapat berkomunikasi dalam
jaringan yang berbeda secara efesien.

Gambar 2.2: Layer OSI

Ada 7 layer dalam model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses
komunikasi data. Misalnya, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar
perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya error
selama proses transfer data berlangsung.
Model layer OSI dibagi dalam 2 kelompok, Upper Layer yang fokus pada aplikasi
pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer, dan Lower Layer yang
merupakan intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.
Kata Open dalam OSI untuk menyatakan bahwa model jaringan yang terinterkoneksi tidak
memandang perangkat yang digunakan, sepanjang perangkatnya memenuhi standar yang
ada. Secara tidak langsung, hal ini menimbulkan modularity (dapat dibongkar pasang).

Danang Kuswardono 19
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Modularity mengacu pada pertukaran protokol di layer tertentu tanpa mempengaruhi atau
merusak hubungan atau fungsi dari layer lainnya.
Dalam sebuah layer, protokol saling dipertukarkan, dan memungkinkan komunikasi terus
berlangsung. Pertukaran ini berlangsung atas dasar perangkat yang dibuat oleh produsen
yang berbeda atau alasan dan keinginan yang berbeda.
Tabel 2.2: Konsep Modularity
Modularity Keterangan
Seperti pada contoh Proses Pengiriman
Barang, Modularity pada layer transport
menyatakan bahwa tidak penting bagaimana
cara paket sampai ke pesawat.

Paket sampai ke pesawat dapat diangkut


dengan truk atau kapal laut. Masing-masing
cara tersebut, pengirim tetap mengirim paket
dan berharap paket dapat sampai ke
Semarang. Pesawat terbang membawa paket
ke Semarang tanpa mau tahu bagaimana
paket dapat sampai ke pesawat.

Ketika data ditransfer ke jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ke tujuh layer
dari suatu komputer. Mulai dari layer Aplikasi sampai layer Fisik. Kemudian di sisi
penerima, data tersebut melewati layer Fisik sampai Aplikasi. Pada saat data melewati satu
layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu header sedangkan pada sisi penerima
header akan dicopot pada layer yang sama.

Danang Kuswardono 20
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Fungsi Layer dalam OSI


Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami
fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk
jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi. Dalam model OSI, setiap layer
mempunyai karakteristik dan fungsi masing-masing. Setiap layer harus dapat
berkomunikasi dengan layer yang ada di atasnya maupun bawahnya secara langsung
melalui serentetan protokol dan standarisasi.
Tabel 2.3: Fungsi layer OSI
Model OSI Keterangan
Layer Aplikasi :
Menyediakan jasa untuk aplikasi pemakai. Layer ini bertanggungjawab
atas pertukaran informasi antara program komputer, seperti program e-
mail atau service lain yang berjalan di jaringan, seperti service printer
atau aplikasi komputer yang lain.

Layer Presentasi :
Menterjemahkan struktur data diantara berbagai arsitektur dan
perbedaan dalam representasi data. Layer ini melakukan kompresi data,
enkripsi dan dekripsi serta konversi format data. Contoh, kode ASCII
untuk data teks, GIF dan JPG untuk data gambar, MID dan MP3 untuk
data musik.

Layer Sesi :
Menentukan kendali bagaimana dua komputer menjaga, memelihara
dan mengatur koneksi, bagaimana mereka saling berhubungan satu
sama lain dan pengujian data yang keluar dari urutannya.

Layer Transport :
Bertanggungjawab menerima data dari layer Sesi, memecah data
menjadi paket, meneruskan paket data ke layer Network, menjamin
semua paket data sampai ke penerima dengan benar dan merangkai
kembali paket data menjadi data yang utuh. Menentukan jenis layanan
untuk layer Sesi, menyediakan koneksi end-to-end diantara komputer,
memastikan 3 layer bawah bekerja dengan benar, menyediakan aliran
paket yang transparan dan logis antara end user dengan jaringan yang
dipilih.

Danang Kuswardono 21
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Layer Network :
Bertanggungjawab merutekan paket ke tujuan yang benar.
Pengendalian operasi subnet dan mengatasi permasalahan pada
jaringan sehingga memungkinkan jaringan yang berbeda dapat saling
terinterkoneksi.

Layer Data Link :


Menentukan protokol untuk pertukaran frame data yang melewati
media. Layer ini berkaitan dengan pengambilan dan pelepasan paket
data dari dan ke media, deteksi dan koreksi error serta pengiriman
ulang frame data.
Terdiri dari dua sublayer, yaitu:
- LLC (Logical Link Control)
Melakukan pemeriksaan kesalahan dan menangani transmisi frame.
Setiap frame merupakan sebuah paket data dan nomor urut yang
digunakan untuk memastikan pengiriman dan sebuah checksum
untuk melacak data yang korup.
- MAC (Medium Access Control)
Mengambil dan melepas data dari dan ke media, menentukan
protokol untuk akses ke media yang di share dalam jaringan.
Layer Fisik :
Menentukan karakteristik dari media yang digunakan untuk
menghubungkan komputer dengan jaringan. Selain itu melakukan
transfer dan menentukan cara bit-bit dikodekan, menangani interkoneksi
fisik media, mekanikal, elektrikal, fungsional dan prosedural yaitu
dimana media, konektor dan spesifikasi pensinyalan didefinisikan.

Enkapsulasi Data dalam OSI


Dari contoh Tabel 2.1 , setiap layer membutuhkan proses tersendiri untuk meyakinkan
pengiriman dan pengangkutan paket dari Sidney ke Semarang. Agar hal ini dapat berjalan
dengan lancar, maka paket harus :
1. Mempunyai alamat tujuan dan nomor pengiriman dengan jelas

Danang Kuswardono 22
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

2. Disortir/diseleksi dengan paket lain yang dikirim ke Semarang


3. Ditempatkan di truk untuk dibawa dengan pesawat yang membawa paket ke
Semarang
4. Sampai di tujuan, Semarang, paket disortir/diseleksi kembali dari paket lain dan
dimasukkan ke truk
5. Dengan truk paket diserahkan ke alamat tujuan

Sepanjang perjalanan, alamat tujuan yang dijadikan referensi, walaupun informasi lain ikut
ditambahkan, seperti nomor pengiriman dan nomor keberangkatan dengan menggunakan
truk dan pesawat yang tersedia. Penambahan informasi ini tidak merubah isi paket atau
alamat tujuan, hal itu hanyalah sebagai penunjuk jalan (routing information) bagi yang
dilewati paket.
Oleh karena itu, dalam model OSI bersifat modular, mengijinkan modifikasi atau
penggantian tiap layer tanpa mempengaruhi data asli.
Tabel 2.4: Contoh Enkapsulasi Data
Enkapsulasi Data Keterangan
Langkah 1 :
Ketika anda mengirim sebuah e-
mail, informasi pesan dikonversi ke
data dalam tiga layer atas,
kemudian dilewatkan ke layer
Transport.

Langkah 2 :
Di layer Transport, informasi
protokol ditempelkan pada data
sebagai header. Meyakinkan
bahwa komputer penerima dapat
berkomunikasi. Data dan header
dipaketkan menjadi segmen.

Langkah 3 :
Segmen ditransfer ke layer
Network, dimana penambahan
header berisi informasi alamat asal
dan tujuan. Segmen dan header
dipaketkan menjadi sebuah paket
dan ditransfer ke layer Data Link.

Danang Kuswardono 23
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Langkah 4 :
Pada layer Data Link, sebuah
header dan trailer ditempelkan
sebagai informasi tambahan dan
dipaketkan menjadi sebuah
frame.Frame menyediakan
informasi yang dapat
menghubungkan komputer dari
jaringan satu ke jaringan lain.

Langkah 5 :
Frame dikonversi ke deretan 0 dan
1 (bit) untuk transmisi melalui
media komunikasi pada layer Fisik.

Model Referensi TCP/IP


Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) merupakan protokol yang
dikembangkan oleh Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA). Saat ini
TCP/IP masuk dalam UNIX Berkeley Software Distribution (BSD).

Gambar 2.3: Jaringan TCP/IP

Protokol internet dapat digunakan untuk komunikasi melalui beberapa jaringan yang saling
berhubungan (interconnection). TCP/IP dapat juga diterapkan pada jaringan LAN maupun
WAN.

Danang Kuswardono 24
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Susunan layer pada TCP/IP mirip dengan susunan layer pada OSI, untuk layer Fisik dan
Data Link biasanya disebut dengan Network Interface Layer.

Gambar 2.4: Perbandingan OSI dan TCP/IP

Informasi TCP/IP ditransfer dalam sebuah urutan datagram. Satu pesan ditransfer sebagai
rentetan datagram yang disusun kembali menjadi pesan awal pada sisi penerima.

Fungsi Layer dalam TCP/IP


Tabel berikut memberikan ilustrasi fungsi-fungsi layer yang ada pada referensi TCP/IP.

Tabel 2.5: Fungsi Layer pada TCP/IP


Layer TCP/IP Keterangan
Layer ini berisi bermacam-macam protokol tingkat
tinggi, seperti File Transfer, E-mail, Remote Login,
Network Management, Name Management, HTTP,
dan sebagainya.

Danang Kuswardono 25
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Ada dua protokol di layer ini :


- TCP yang berfungsi memecah data menjadi
paket kecil dan meneruskan ke layer Internet.
- UDP merupakan protokol yang tidak handal bagi
aplikasi yang tidak memerlukan pengurutan
TCP.

Beberapa protokol beroperasi pada layer internet


TCP/IP, yang berhubungan dengan network layer
OSI:
- IP memberikan sambungan tanpa koneksi,
keuntungan pengiriman datagram pada routing.
Hal ini bukan menyangkut dengan isi datagrams.
Melainkan, bagaimana cara menghantarkan
datagram sehingga sampai ke tujuan.
- ICMP memberikan kendali dan kemampuan
mengirimkan pesan.
- ARP menentukan alamat layer data link sebagai
alamat IP yg dikenali.

- RARP menentukan alamat network pada saat


alamat layer data link dikenali.

BAB III
KARAKTERISTIK dan LAYANAN LAYER FISIK

Sinyal Analog dan Digital


Layer Fisik berfungsi untuk menentukan karakteristik dari media yang digunakan untuk
komunikasi antar komputer. Karakteristik tersebut meliputi fungsi elektris, mekanis dan
prosedur untuk membangun, memelihara dan melepas rangkaian komunikasi dalam bentuk
bit-bit. Data biner yang ditransmisikan harus dikodekan dalam bentuk sinyal analog dan
sinyal digital.

Danang Kuswardono 26
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Sinyal analog berbentuk gelombang sinusoidal yang berkesinambungan, tidak ada


perubahan secara tiba-tiba, dimana besarannya berupa amplitudo dan frekuensi. Sinyal ini
memiliki jangkauan yang jauh tetapi mudah terpengaruh noise. Modulasi berdasarkan jenis
sinyal analog dapat dibedakan atas 3 hal, yaitu :
• Modulasi Amplitudo
Modulasi ini berdasarkan pengukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog,
dimana tegangan yang lebih besar mewakili nilai 1 sedangkan yang lebih rendah
mewakili nilai 0 secara digital. Cara ini paling mudah dalam modulasinya tetapi
juga paling rentan terhadap noise media komunikasi.

Data

Modulasi Sinyal

Waktu

Gambar 3.1: Modulasi Amplitudo

• Modulasi Frekuensi
Modulasi ini berdasarkan pengukuran jumlah gelombang sinyal analog dalam satu
detik, sehingga nilai 1 secara digital diwakili oleh jumlah gelombang yang banyak,
sebaliknya nilai 0 diwakili oleh jumlah gelombang yang sedikit. Cara ini cukup
sulit dalam modulasinya tetapi tidak rentan terhadap noise pada media
komunikasinya.

Data

Modulasi Sinyal

Waktu

Danang Kuswardono 27
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Gambar 3.2: Modulasi Frekuensi

• Modulasi Phase
Modulasi ini berdasarkan pengukuran besar sudut sinyal analog pada saat tertentu
yang besarnya 00, 900, 1800, 2700 atau 3600 untuk membedakan dua keadaan sinyal
digital. Misal, nilai 0 digital berdasarkan pergeseran sudut phase sebesar 1800, dan
untuk nilai 1 tidak ada pergeseran. Cara ini paling sulit, tetapi juga paling baik.

Data Digital

Waktu

Modulasi Sinyal

Waktu

Nilai berikutnya Nilai berikutnya Nilai berikutnya Nilai berikutnya


0
10 untuk phase 00 untuk phase 011 untuk phase 10 untuk phase
1800 2700 1800

Gambar 3.3: Modulasi Phase

Sinyal digital berbentuk pulsa voltase yang bernilai 1 atau 0 dan dapat mengalami
perubahan secara tiba-tiba. Jangkauan sinyal ini pendek tetapi tidak terpengaruh oleh noise.
Dalam transmisinya digunakan sebuah perangkat modem, di sisi pengirim akan mengubah
sinyal digital menjadi sinyal analog untuk digabungkan dengan frekuensi pembawa,
sedangkan di sisi penerima akan memisahkan dari frekuensi pembawa kemudian mengubah
sinyal analog menjadi sinyal digital kembali.

Danang Kuswardono 28
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Gambar 3.4: Modulasi Dalam Sinyal Analog

Gambar 3.5: Modulasi Dalam Sinyal Digital

Media Transmisi
Media transmisi merupakan jalur komunikasi fisik antara pengirim dan penerima, dimana
setiap media memiliki karakteristik tertentu dalam bandwidth, gangguan transmisi,
interferensi sinyal serta jumlah receiver. Media transmisi untuk gelombang elektromagnetik
dibedakan atas Guided dan Unguided. Gambar 3.6 menggambarkan spektrum
elektromagnetik dan menampilkan frekuensi pada tempat di mana berbagai teknik transmisi
dan media beroperasi.

Danang Kuswardono 29
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Gambar 3.6: Spektrum Elektromagnetik untuk Telekomunikasi

1. Guided Media
Gelombang dipandu sepanjang media yang berbentuk padat dan media menentukan
batasan transmisi sehingga berpengaruh pada data rate dan bandwidth. Jenisnya adalah :
a. Kabel Twisted Pair
Terdiri dari 2 kawat tembaga terselubung dan dipilin berpasangan untuk
mengurangi interferensi antar kabel. Ketebalan kawat berkisar antara 0,4 sampai 0,9
mm. Banyak digunakan pada sistem telepon yang menggunakan pensinyalan analog
untuk menghubungkan telepon rumah ke sentral telepon atau jaringan telepon PBX.
Untuk pensinyalan digital yang menggunakan digital data switch atau digital PBX,
data rate-nya sampai 64 kbps. Sedangkan untuk jaringan LAN, data rate-nya antara
10 Mbps sampai 1 Gbps.

Gambar 3.7: Kabel Twisted Pair

Shielded dan Unshielded Twisted Pair

Danang Kuswardono 30
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Ada 2 jenis twisted pair, Shielded Twisted Pair (STP) yang dibungkus kertas
metalik untuk mengurangi interferensi dan memiliki data rate yang tinggi serta
harga lebih mahal dan tidak mudah dioperasikan.
Satunya lagi, Unshielded Twisted Pair (UTP) yang banyak digunakan sebagai kabel
telepon atau LAN. Tahun 1995, Electronic Industries Association menerbitkan
standar EIA-568A yang menetapkan tiga kategori dalam pengkabelan UTP :
- Cat. 3, kabel UTP dan sejenisnya yang karakteristik transmisinya sampai 16
MHz, untuk komunikasi suara dan data rate sampai 16 Mbps. Konektornya
dikenal dengan RJ-11.
- Cat. 5, kabel UTP dan sejenisnya yang karakteristik transmisinya sampai 100
MHz, untuk komunikasi data dan data rate sampai 100 Mbps. Konektornya
dikenal dengan RJ-45.
Pin Warna Contoh Gambar
1 Orange Putih
2 Orange
3 Hijau Putih
4 Hijau
5 Biru
6 Biru Putih
7 Coklat
8 Coklat Putih
Gambar 3.8: Kabel UTP Cat. 5 dengan konektor RJ-45

Cara penyambungan kabel UTP Cat. 5 ada dua macam, straight cable untuk
menghubungkan komputer dengan hub/repeater, dan crossover cable untuk
menghubungkan komputer dengan komputer atau hub dengan hub.
Pin Warna Sinyal Contoh Gambar
1 Orange Putih Transmit -
2 Orange Transmit +
3 Hijau Putih Receive -
4 Biru -
5 Biru Putih -
6 Hijau Receive +
7 Coklat Putih -
8 Coklat -

Gambar 3.9: Penyambungan Straight standar EIA/TIA 568B

#1 Warna #2 Contoh Gambar


1 Orange Putih 3
2 Orange 6
3 Hijau Putih 1
4 Biru -
5 Biru Putih -
6 Hijau 2

Danang Kuswardono 31
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

7 Coklat Putih -
8 Coklat -
Gambar 3.10: Penyambungan Crossover

b. Kabel Coaxial
Terdiri dari konduktor inti berisolator dan dikelilingi jalinan serabut kawat sebagai
peredam noise dan interferensi. Diameter secara umum antara 1 sampai 2,5 cm.

Konduktor luar Plastik pelindung

Isolasi

Konduktor inti

Gambar 3.11: Struktur kabel Coaxial


Berdasarkan sistem transmisinya, kabel coaxial dibedakan atas :
- Coaxial Broadband
Menggunakan standar coaxial televisi untuk transmisi analog, memiliki
impedansi 75 ohm dan frekuensi 300 Mhz dengan jangkauan hampir 100 km.
- Coaxial Baseband
Digunakan untuk transmisi digital, bandwidth tergantung pada panjang kabel,
dimana untuk panjang 1 km, bandwidth bisa mencapai 2 Gbps.

Berdasarkan bentuk dan jangkauannya, kabel coaxial dibagi atas :


- Coaxial Thinnet
Menggunakan standar IEEE 802.3 10Base2 dengan diameter 5 mm dan
berwarna hitam atau gelap. Jenisnya RG-58 A/U atau C/U. Umumnya
digunakan pada radio amatir yang tidak membutuhkan daya besar. Untuk LAN
harus mengikuti aturan berikut :
 Setiap ujung kabel diberi terminator 50 ohm dan menggunakan ground
 Panjang maksimum per-segment 1000 feet (185 m)
 Maksimum koneksi per-segment 30 buah dengan jarak minimum antar
konektor 1,5 feet (0,5 m)
 Maksimum ada 3 segment yang terhubung satu sama lain
- Coaxial Thicknet

Danang Kuswardono 32
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Menggunakan standar IEEE 802.3 10Base5 dengan diameter 12 mm dan


berwarna kuning. Jenisnya RG-6, untuk LAN harus mengikuti aturan :
 Setiap ujung kabel diberi terminator 50 ohm dan menggunakan ground
 Panjang maksimum per-segment 1640 feet (500 m)
 Maksimum koneksi per-segment 100 buah (termasuk repeater) dengan
jarak maksimum antar konektor 16 feet (5 m), sedangkan jarak
minimumnya 8 feet (2,5 m)
 Maksimum ada 3 segment yang terhubung satu sama lain

Untuk menghubungkan kabel dengan komputer menggunakan perangkat yang


disebut BNC (British Naval Connector). Ada tiga jenis konektor BNC, yaitu BNC-
Tee, BNC-Barrel dan BNC-Terminator.

Gambar 3.12: Contoh BNC

c. Kabel Fiber Optic


Terbuat dari berbagai jenis plastik dan kaca, bentuknya tipis sekali (diameternya 8 –
100 µm) namun mampu menyalurkan cahaya dengan kecepatan tinggi dan handal.
Untuk transmisi digital yang telah dimodulasi menjadi cahaya, kecepatannya antara
100 Mbps sampai 2 Gbps dengan jangkauan puluhan kilometer.
Cladding/pelapis dari plastik/kaca
Core/Inti dari kaca/plastik

Coating
Jacket pelindung luar

Gambar 3.13: Kabel Fiber Optic


Kabel ini tidak terpengaruh oleh medan elektromagnetik, noise dan crosstalk.
Komponen sistem transmisi fiber optic terdiri atas :
- Media transmisi menggunakan serat kaca sangat halus atau silika terfusi.
- Sumber cahaya menggunakan LED (Light Emitting Diode) atau ILD (Injection
Laser Diode) dimana keduanya semikonduktor yang akan memancarkan cahaya
Danang Kuswardono 33
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

jika diberikan arus listrik. LED lebih murah, beroperasi pada range temperatur
lebih lebar dan waktu operasional lebih lama. Sedangkan ILD beroperasi
dengan prinsip laser, lebih efisien dan data rate lebih besar.
- Detektor menggunakan photodiode yang berfungsi membangkitkan pulsa
elektrik jika ada cahaya yang menyorotinya.

Prinsip Transmisi
Cahaya dari sumber masuk ke inti plastik/kaca berbentuk melingkar. Sinar pada
sudut tumpul dipantulkan dan disebarkan sepanjang serat, sinar-sinar lain diserap
oleh cladding

Medium Access Control (MAC)


LAN dan MAN terdiri dari sekumpulan komputer yang harus berbagi kapasitas transmisi.
Beberapa cara untuk mengontrol akses ke media transmisi diperlukan agar kapasitas
transmisi dapat digunakan secara tepat dan efesien. Hal ini merupakan fungsi protokol
Medium Access Control (MAC).
Ada dua parameter dasar dalam teknik MAC. Yang pertama, adalah menentukan apakah
kontrol dilakukan secara terpusat atau terdistribusi. Pada skema terpusat, kontrol memiliki
otoritas untuk menanggung akses ke jaringan. Komputer yang akan melakukan transmisi
harus menunggu ijin dari pusat kontrol. Sedangkan untuk skema terdistribusi, komputer
secara bersama-sama menampilkan fungsi MAC untuk menentukan giliran secara dinamis
bagi komputer untuk melakukan transmisi.
Dalam kontrol terpusat terdapat beberapa kelebihan, diantaranya :
6. Kontrol akses dapat diatur berdasarkan prioritas, kapasitas atau yang lainnya
7. Logika akses relatif sederhana pada masing-masing komputer
8. Dapat menghindari masalah dalam koordinasi terdistribusi diantara komputer yang
terhubung

Danang Kuswardono 34
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Adapun kekurangan dari kontrol terpusat adalah :


• Menciptakan kegagalan tunggal, jika dalam jaringan terdapat suatu kegagalan maka
jaringan secara keseluruhan akan gagal
• Dapat menimbulkan kemacetan sehingga kinerja lambat

Parameter kedua, berkaitan dengan akibat dari topologi yang akan mempengaruhi biaya,
kinerja dan kerumitan. Umumnya, teknik kontrol dapat dikategorikan dengan metode
sinkron atau asinkron. Teknik sinkron, ditetapkan kapasitas tertentu untuk transmisi, seperti
yang diterapkan dalam circuit-switching, Frequency Division Multiplexing (FDM), dan
Synchronous Time Division Multiplexing (TDM). Untuk teknik asinkron ada tiga kategori,
yaitu :

• Round Robin
Masing-masing komputer secara bergiliran mendapat peluang untuk melakukan
transmisi. Dalam kesempatan tersebut, komputer dapat mengurangi transmisi atau
memaksimalkan transmisi, berkaitan dengan jumlah dan waktu yang digunakan.
Bila batas waktu transmisi sudah terpenuhi maka giliran akan diberikan ke komputer
lain sesuai dengan urutan logiknya. Kontrol rangkaian dapat terpusat atau
terdistribusi. Polling merupakan contoh untuk teknik terpusat.
Jika banyak komputer yang memiliki data yang harus ditransmisikan selama periode
waktu yang panjang, maka teknik Round Robin merupakan teknik yang sangat
efesien. Jika jumlah komputer sedikit, maka perlu dipertimbangkan overhead yang
terjadi saat giliran melintas pada suatu komputer berdasarkan urutannya. Jika
demikian maka dapat digunakan teknik lain, yang umumnya tergantung pada
karakteristik stream traffic dan bursty traffic. Untuk karakteristik stream traffic
berdasarkan panjang dan kewajaran transmisi, misalnya komunikasi suara,
telemetry, atau transfer file berukuran besar. Sedangkan bursty traffic berdasarkan
transmisi yang pendek dan sporadis (jarang).

• Reservation
Waktu yang ada pada media dibagi menjadi beberapa bagian. Komputer yang akan
melakukan transmisi menggunakan jatah waktunya untuk periode yang panjang,
bahkan periode yang tidak terbatas. Reservasi dapat dilakukan secara terpusat atau
terdistribusi. Teknik ini sesuai untuk stream traffic.

Danang Kuswardono 35
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

• Contention
Dengan teknik ini tidak diperlukan kontrol untuk menentukan siapa giliran
berikutnya. Semua komputer berebut untuk mendapatkan giliran. Teknik ini efektif
untuk transmisi data ukuran kecil, tetapi kinerja akan kolaps jika datanya besar.
Sehingga teknik ini sesuai untuk bursty traffic.

Teknik yang umum digunakan pada jaringan LAN dan MAN adalah Round Robin dan
Contention.

Tabel 1.3: Teknik-teknik MAC standar


Bus Ring Star
Round Bus Token (IEEE Token Ring (IEEE 802.5 Permintaan/prioritas
Robin 802.4) dan FDDI) (IEEE 802.12)
Polling (IEEE
802.11)
Reservation DQDB (IEEE 802.6)
Contention CSMA/CD (802.3) CSMA/CD (IEEE
CSMA (IEEE 802.3)
802.11)

Format Frame MAC


Lapisan MAC menerima frame data dari lapisan Logical Link Control (LLC) dan
bertanggungjawab menampilkan fungsi yang berkaitan dengan akses media serta untuk
transmisi data. Pada lapisannya MAC menggunakan Protocol Data Unit (PDU), yang
disebut juga sebagai frame MAC.

Danang Kuswardono 36
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Gambar 1.9: PDU LLC dalam format frame MAC

• MAC Control
Terdiri dari informasi kontrol protokol yang diperlukan untuk berbagai fungsi dalam
protokol MAC. Sebagai contoh, pemakaian prioritas dalam transmisi.
• Destination MAC Address
Alamat MAC tujuan.
• Source MAC Address
Alamat MAC sumber.
• LLC PDU
Data LLC dari lapisan yang lebih tinggi berikutnya.
• CRC
Merupakan kode pendeteksi kesalahan transmisi.
Pada sebagian besar protokol kontrol data link, tidak hanya bertanggung-jawab untuk
mendeteksi kesalahan menggunakan CRC saja, namun juga memperbaiki dampak dari
kesalahan dengan melakukan transmisi ulang untuk frame-frame yang rusak. Dalam hal ini,
lapisan MAC bertanggung-jawab melakukan deteksi kesalahan dan membuang frame yang
rusak, sedangkan lapisan LLC menjaga track agar frame dapat diterima dengan baik dan
melakukan transmisi ulang terhadap frame yang rusak.

Logical Link Control (LLC)


LLC berkaitan dengan transmisi PDU level-link antara dua komputer, tanpa memerlukan
simpul switching perantara. LLC memiliki dua sifat yang tidak terdapat pada protokol
kontro data link lainnya, yaitu :
• Mampu mendukung multi akses, dimana secara umum media digunakan secara
bersama-sama
• Detail link-aksesnya dikurangi lewat lapisan MAC

Pengalamatan dalam LLC menentukan pemakai LLC sumber dan tujuan. Umumnya,
pemakai adalah protokol pada lapisan atas. Alamat pemakai LLC disebut sebagai service-
access-points (SAPs), sesuai dengan referensi OSI bagi pemakai lapisan protokol.

Danang Kuswardono 37
Modul Jaringan Komputer – Fasilkom UDINUS

Layanan LLC

Danang Kuswardono 38

Anda mungkin juga menyukai