Anda di halaman 1dari 2

Kebersihan dan Perkembangan IPTEK

(Tika Rostika, 0906514241)

Dalam ajaran Islam kebersihan merupakan hal yang penting karena Allah SWT adalah Dzat yang
Maha Suci dan mencintai kesucian. Kita sebagai orang yang beriman sudah seharusnya menjaga
kesucian. Salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan, baik kebersihan lahir maupun batin.
Sesuai dengan sebuah hadist yang berbunyi

“Sesungguhnya Allah SWT itu baik, menyukai hal-hal yang baik. Dia Maha Bersih, menyukai
kebersihan. Dia Maha Mulia, menyukai kemuliaan dan Dia Maha Pemurah, menyukai
kedermawanan. Karena itu, bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Turmudzi).

Indonesia merupakan salah satu Negara yang tidak luput dari permasalahan kebersihan. Tingkat
pencemaran lingkungan di Indonesia akibat sampah sudah tidak terkontrol. Hal ini tergambar
dari produksi sampah per-hari di kota-kota besar yang tidak terkendali. Misalnya produksi
sampah di Jakarta mencapai 28 ribu m3/hari atau sampah di kota bandung yang mencapai 7500
m3/hari.

Sesuai dengan ajaran agama Islam yang mencintai kebersihan, maka masalah sampah di
Indonesia ini harus segera ditangani oleh seluruh aspek masyarakat dan pemerintah Indonesia.
Salah satunya adalah dengan menggunakan perekembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Islam pun agama yang mendukung kaumnya untuk mengembangkan IPTEK. Peran Islam dalam
pengembangan IPTEK adalah:

1. Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan


2. Syariah islam sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan berlandaskan pada dua dasar tersebut, maka permasalahan sampah ditinjau dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat diselesaikan dengan cara;

1. Menyedikan tong sampah organik dan non-organik serta menerapkan prinsip 4R (reduce,
reuse, recycle, replace).
Hal sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan memisahkan sampah organik dengan
nonorganik yang akan memudahkan kita dalam mengolah sampah selanjutnya. Hal ini
juga harus didasari pada 4 prinsip dasar yaitu reduce (mengurangi), reuse (memakai
kembali), recycle (mendaur ulang), dan replace (mengganti).
2. Gas Bio Sampah
Biogas adalah teknologi konversi biomassa (sampah) menjadi gas dengan bantuan
mikroba anaerob. Proses biogas menghasilkan gas yang kaya akan methane dan slurry.
Gas methane dapat digunakan untuk berbagai sistem pembangkitan energi sedangkan
slurry dapat digunakan sebagai kompos.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa)
Tujuan akhir PLTSa adalah mengkonversi sampah menjadi energi. Proses ini dilakukan
dengan membakar sampah yang sudah kehilangan kadar airnya sebanyak 45% pada suhu
900℃ sehingga memanaskan boiler. Lalu, boiler akan menghasilkan uap. Uap tersebut
akan digunakan untuk memutar generator sehingga dapat menghasilkan listrik. Salah satu
PLTSa yang sudah dibentuk di Indonesia adalah PLTSa Gede Bage di Bandung.
4. Robot Sampah
Salah satu penemuan robot sampah adalah di Bangladesh. Meskipun tidak memiliki
fungsi mengurangi sampah secara signifikan, tetapi robot sampah dapat membantu
menjaga lingkungan agar tetap bersih dengan cara mampu mengerjakan tugas-tugas
ringan dan memiliki sensor yang kuat pada sampah serta dapat digunakan sebagai tong
sampah berjalan.

Daftar Pustaka.
http://hajisunaryo.com/component/content/article/34-h-sunaryo-ay/66-bagaimana-ajaran-
islam-tentang-cinta-kepada-kebersihan-.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/PLTSa_Gedebage
http://klik-galamedia.com/indexedisi.php?id=20090214&wartakode=20090214063335
http://majarimagazine.com/2007/12/teknologi-pengolahan-sampah/
http://www.indogamers.com/f144/iptek_robot_sampah_bangladesh-37321/

Anda mungkin juga menyukai