Anda di halaman 1dari 8

MIMISAN

Mimisan atau dalam bahasa kedokterannya disebut Epistaksis merupakan gejala yang
sangat sering dijumpai pada anak anak, walau demikian banyak orang tua yang ketakutan
dan bingung bila anaknya kedapatan sedang mimisan. Mimisan sendiri bukan merupakan
suatu penyakit tetapi merupakan gejala dari suatu penyakit, itu artinya mimisan bisa
terjadi karena bermacam sebab dari yang ringan sampai yang berat.

Mimisan merupakan gejala keluarnya darah dari hidung yang dapat terjadi akibat sebab
kelainan lokal pada rongga hidung ataupun karena kelainan yang terjadi di tempat lain
dari tubuh. Kelainan lokal dapat berupa trauma misalnya mengorek hidung, terjatuh,
terpukul, benda asing di hidung, dan iritasi gas yang merangsang.

Sebab lokal yang lain adalah infeksi hidung dan organ sekitarnya, tumor baik yang jinak
maupun ganas, perubahan lingkungan yang mendadak misalnya perubahan tekanan
atmosfir yang mendadak pada penerbang dan penyelam, benda asing yang masuk ke
hidung tanpa permisi, dan penyebab yang lain yang belum diketahui dengan pasti.

Sedangkan kelainan di bagian tubuh yang lain yang bisa menyebabkan mimisan antara
lain, penyakit jantung dan pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi dan kelainan
pembuluh darah, kelainan darah seperti turunnya kadar trombosit, gangguan pembekuan
darah, leukimia. Kelainan lain yang menyebabkan mimisan yaitu, infeksi seluruh tubuh
seperti demam berdarah, gangguan hormonal dan kelainan bawaan.

Memang penyebab mimisan seperti yang dijabarkan diatas sangat banyak dan kompleks,
baik yang merupakan penyebab yang ringan (tidak memerlukan penanganan lebih lanjut)
maupun yang merupakan penyebab yang berat alias harus mendapatkan penanganan
khusus. Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan yang cermat pada pasien dengan
mimisan untuk diobati dengan cermat dan tepat.

Prinsip penanganan mimisan ada tiga yaitu menghentikan perdarahan, mencegah


komplikasi dan mencegah terulangnya mimisan. Untuk perdarahan yang ringan,
menghentikan perdarahan dapat dilakukan dengan menekan kedua cuping hidung ke
tengah selama beberapa menit. Untuk perdarahan yang hebat dan penghentian perdarahan
dengan menekan cuping hidung gagal maka pasien perlu segera dibawa ke dokter untuk
mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Komplikasi yang sering terjadi pada pasien dengan mimisan adalah syok dan anemia.
Kedua komplikasi ini terjadi akibat perdarahan yang banyak yang tidak tertanggulangi
atau terlambat mendapatkan penanganan. Komplikasi yang lain adalah turunnya tekanan
darah akibat dari kehilangan darah yang banyak.

Tidak usah khawatir, menurut para ahli 90 persen mimisan akan berhenti sendiri dengan
segera, sedangkan yang 10 persen memerlukan tindakan khusus. Asal tidak terlambat
mendapatkan penanganan maka komplikasi yang berat tidak terjadi.
Mungkin tanpa kita sadari di saat sedang tidur hidung kita mengeluarkan darah dan
meninggalkan bercak - bercak darah dibantal...atau disaat sedang melakukan aktifitas
olahraga...atau di saat setelah membersihkan hidung dengan jemari...cermati dan jangan
anggap remeh hal tersebut apalagi bila mimisan itu sering terjadi dalam sehari...Mimisan
atau epistaksis memang bukan penyakit tetapi merupakan indikasi adanya suatu
gangguan pada tubuh.

Mimisan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu mimisan ringan dan mimisan berat...

1.Mimisan Ringan..
Mimisan ringan bersumber dari bagian anterior atau dari bagian depan rongga hidung
saja. Pasalnya di bagian itulah banyak pembuluh darah bertemu. Pada umumnya ini
terjadi pada anak yang sering mengalami pilek dan pembuluh darahnya tipis, kekurangan
vitamin C dn kalsium, meghadapi perubahan cuaca, teriritasi gas yang merangsang, atau
kemasukan benda - benda asing yang dapat menimbulkan luka dan berbau.

1.Mimisan Berat..
Yang harus lebih diwaspadai kalau sumber berasal dari dalam atau posterior karena bisa
jadi merupakan indikasi suatu penyakit serius seperti demam berdarah, tekanan darah
tinggi, tumor ganas pada rongga hidung atau nasofaring, kanker darah (leukemia), atau
kelainan darah hemofilia (tidak memiliki zat pembeku faktor VIII), penyakit
kardiovaskuler, dll.

Pada umumnya kejadian perdarahan posterior lebih sering (setiap 1 - 2 hari) dengan
perdarahan lebih banyak sehingga lebih sulit diatasi. Perdarahan posterior kebanyakan
terjadi pada para orang dewasa walaupun tidak menutup kemungkinan anak-anak juga
bisa mengalaminya, khususnya kalau terjadi infeksi, demam berdarah, atau leukemia.
"Kalau darah keluar sampai berhari-hari sebanyak sekitar 1 - 2 lt, harus segera diatasi,
jangan sampai terjadi kekurangan darah (anemia) atau yang lebih parah terjadi shock
(turunnya tekanan darah secara mendadak yang diikuti pingsan)."

Langkah - langkah penanganan mimisan dibagi berdasarkan penderita...

•- Anak - anak, jangan panik, anak didudukkan dengan tegak, kepala diarahkan ke depan
(jangan menunduk), pegang hidung anak dengan tissue atau kain bersih, jangan
baringkan anak (karena akan mengakibatkan darah masuk kembali ke dalam
kerongkongan bisa menyebabkan muntah), biarkan anak beristirahat.

•- Penderita dengan kelainan tekanan darah, belum berarti ini menandakan gejala
stroke, karena perdarahan bukan berasal dari rongga otak. Hanya saja epistaksis karena
tekanan darah tinggi pada umumnya hebat, sering kambuh dan tidak terduga terjadinya.
Biasanya pada penderita tekanan darah tinggi perdarahan pada hidung berindikasi bahwa
tekanannya sedang tinggi atau naik dan tentunya ia harus waspada.

•- Penderita yang terinfeksi penyakit hidung seperti sinus paranasal (rinitis atau
sinusitis) bahkan yang lebih parah adalah infeksi karena penyakit lupus, sifilis, dan lepra.
Tentu saja yang terparah kalau terjadi suatu keganasan pada rongga hidung atau
nasofaring. Pengobatan di sini tidak bisa dengan pembedahan melainkan hanya dengan
penyinaran dan kemoterapi.

•- Wanita hamil ada kalanya juga bisa mengalami epistaksis karena gangguan hormonal.
Namun, sepanjang hanya pada batas normal, tidak perlu dikhawatirkan. Walau demikian,
kalau perdarahan hidung sudah pada taraf serius, memang harus segera diatasi agar tidak
mempengaruhi perkembangan sang janin.

Tanda-tanda Mimisan yang gawat darurat dan harus segera ditangani oleh dokter di
antaranya bila mimisan disertai dengan kantuk dan kondisi sangat lemah dan mimisan
yang terjadi akibat jatuh atau terkena benturan dikepala.

Cara pencegahan mimisan ...

- Usahakan supaya minum air putih lebih banyak dan istirahat yang cukup.

- Pemasangan tampon posterior dengan cara yang lebih rumit karena tampon harus
dimasukkan ke dalam hidung.

- Pemberian obat hemostatik (pembeku darah), setelah darah berhasil dihentikan, barulah
diteliti lebih lanjut penyebabnya. Pemeriksaan tidak bisa hanya berdasarkan darah yang
keluar saja.

Selain menghentikan mimisan dengan cara medis juga dapat dilakukan dengan cara
tradisional yaitu dengan menyumbatkan potongan daun sirih kedalam hidung.

Perlu diingat bahwa penyakit yang serius dapat menimpa kita karena kita terkadang suka
meremehkan hal - hal yang kecil tanpa kita sadari...

Semoga bermanfaat ya friends....

Mimisan Bisa Jadi Gejala Penyakit


Siang itu Dito (4) tampak asyik bermain di halaman rumah bersama teman-temannya.
Tapi tak lama kemudian, Dito berlari-lari masuk ke rumah. Hidungnya mengeluarkan
darah. Ternyata Dito mimisan, padahal sebelumnya ia tampak sehat. Sebetulnya, apa, sih,
mimisan itu dan berbahayakah ?

Menurut dr. Kishore R.J., SpA dari RSIA Hermina Podomoro, mimisan atau epitaksis
adalah adanya perdarahan pada hidung. Biasanya, kalau tidak ada penyakit lain, mimisan
hanya merupakan kelainan pada pembuluh darah di hidung. Dengan demikian, mimisan
lebih karena faktor genetik, “Mungkin sejak lahir anak memang sudah sensitif,” ujar
Kishore. Untuk diketahui, mimisan biasanya terjadi sejak anak berusia 2 tahun. “Tapi
yang paling sering, mulai muncul saat anak berusia 4 sampai 5 tahun.”
Mimisan karena kelainan bawaan biasanya akan hilang sendiri saat usia anak bertambah
besar. Biasanya di usia 10 atau 12 tahun, kebiasaan mimisan tersebut akan menghilang.
Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya mimisan adalah jika terjadi perubahan
suhu. Misalnya, dari udara panas ke udara dingin, pembuluh darah hidung akan melebar,
sedangkan pada keadaan pansa, pembuluh darah mengecil. Nah, karena terjadi perubahan
suhu secara tiba-tiba, akhirnya pembuluh darah tersebut pecah.

Penyakit lain

Mimisan juga bisa disebabkan karena penyakit-penyakit lain. “Ini yang harus diwaspadai
dan diawasi,” tegas Kishore. Beberapa penyakit yang disertai mimisan antara lain demam
berdarah. Hati-hati jika anak mimisan pertama disertai dengan demam, karena ini bisa
merupakan gejala demam berdarah.

Demam berdarah bisa menimbulkan perdarahan dimana saja, salah satunya di hidung,”
lanjut Kishore. Jadi, lanjutnya, saat anak mimisan orang tua harus memperhatikan betul
kejadian, “minimal dievaluasi, apa betul hanya karena perubahan cuaca atau karena ada
penyakit lain. Sebab, bisa jadi, penyakitnya adalah penyakit berbahaya.” Tentu saja,
untuk mendiagnosanya Anda harus membawa si kecil ke dokter.

Perlu diperhatikan, jika mimisan sering berulang pada anak Anda dan disertai demam.
“Bila sering terjadi, mungkin enggak apa-apa, tapi mungkin juga ada sesuatu. Kadang-
kadang yang membuat orang tua sering kecolongan mengganggap hal itu sepele karena
sudah biasa terjadi pada anaknya. ‘Ah, biasa, kalau panas ia pasti mimisan, kok.’
Tapi pada keadaan tertentu, bisa saja ternyata itu merupakan gejala penyakit lain.
Biasanya, mimisan, karena penyakit tertentu tidak berhenti-henti.”Bila mimisan akibat
faktor genetik, biasanya akan cepat berhenti. Nah, bila mimisannya tidak berhenti-henti
sebaiknya curiga,” lanjut Kishore.

Bisa karena Leukemia

Bila disebabkan karena penyakit tertentu biasanya mimisan akan berulang terus. Dalam
sehari bisa terjadi beberapa kali mimisan. “Tapi kalau setiap kali anak demam selalu
mimisan, misalnya, karena perubahan suhu, mungkin saja tidak terlalu berbahaya,”
katanya.

Kemungkinan berikutnya mimisan karena leukemia atau anemia aplastik. “Ini akibat
adanya gangguan pembekuan darah,” lanjut Kishore. Memang, aku Kishore, agak susah
membedakan antara mana yang mimisan karena faktor genetik dan mana mimisan karena
penyakit tertentu tadi. “Yang jelas, jika anak mengalami mimisan pertama, sebaiknya
langsung dikonsultasikan ke dokter. Jika mimisan terjadi tanpa disertai demam dan sering
berulang tanpa ada gangguan lain, maka biasanya ini karena faktor genetik,” kata
Kishore.

Tapi orang tua perlu waspada bila anak memang sering berdarah, tidak saja dihidung
tetapi juga dibagian-bagian tubuh lain. Hal itu berarti ada kelainan darah pada diri si
anak. Misalnya, kaki atau tangannya terbentur biru setelah terbentur. Mungkin ini
merupakan indikasi adanya kelainan pembekuan darah. “Hal ini bisa terjadi karena
kelainan pembekuannya sendiri, yaitu karena anemia aplastik, maupun leukemia. Ini
yang memerlukan pengobatan tersendiri.”

Pembuluh darah dibakar

Pada mimisan karena kelainan bawaan, kadang-kadang dokter juga menganjurkan agar
pembuluh darah dibakar, meski tidak menjamin 100 persen kesembuhan.Hal tersebut bisa
dilakukan jika memang perdarahannya menggangu sekali. Jadi pembuluh darahnya
ditutup.” Alternatif penanganan lain adalah dengan ditampon. Caranya dengan
memasukkan kapas ke lubang hidung.

Dulu orang tua sering menggunakan daun sirih untuk mengatasi perdarahan. “Prinsipnya
sama, hanya untuk menekan perdarahan. Bila ini tidak menolong, dolter biasanya
memberikan tampon yang diberikan obat supaya pembuluh darahnya mengecil dan
menutup.” Tapi, cara ini tidak banyak membantu jika mimisan terjadi akibat adanya
penyakit tertentu. “Ya, penyakit dasarnya yang harus segera diobati,” tegas Kishore.

Masuk ke saluran pernapasan

Nah, langkah apa yang bisa dilakukan orang tua mencegah terjadinya mimisan pada
anak ? Pencegahan mimisan yang sering berulang karena faktor bawaan adalah
mengusahakan supaya tidak terjadi perubahan suhu mendadak. Misalnya, anak pulang
sekolah panas-panasan, kemudian dijemput mobil ber-AC. Sesampainya di rumah main
panas-panasan lagi, setelah itu masuk lagi ke ruang ber-AC.

Selain itu, yang juga harus diperhatikan adalah jangan sampai darah mimisan tersedot ke
saluran pernafasan. “Kalau tersedot dan tertelan ke saluran pencernaan, sih, tidak
berbahaya. Paling keluar dalam bentuk faces (buang air besar) berwarna hitam,” ujar
Kishore. “Karena asam lambung, maka darah yang tertelan akan berwarna hitam kala
keluar.” Yang berbahaya justru kalau darah tersedak ke saluran nafas. Sebab bisa
menutup saluran nafas. “Tapi kejadian seperti ini memang jarang terjadi, kecuali anak
dalam posisi tidur.”

Dalam posisi duduk atau berdiri, darah yang keluar akan turun ke bawah. “Dalam posisi
tidur pun kadang-kadang akan turun ke bawah, bukan ke tenggorokan,” lanjut Kishore.
Dalam keadaan sadar, kalau ada benda asing masuk ke tenggorokan, akan otomatis
dikeluarkan atau ditelan ke saluran pencernaan, tidak akan masuk ke saluran nafas.

“Yang berbahaya adalah jika anak dalam keadaan tidur terlentang terjadi perdarahan
besar. Kemungkinan bisa menutup saluran nafas.”
KELEBIHAN VITAMIN

ZAT BESI
Bahaya Kelebihan Zat Besi
Kalangan masyarakat banyak mencemaskan kelebihan kolestrol, tapi tahukah bahwa
kelebihan zat besi dalam tubuh lebih beresiko. Timbulnya serangan jantung, stroke dan
gangguan pada pembuluh darah lebih sering terjadi karena kelebihan zat besi ketimbang
kelebihan kolestrol.
Para peneliti di Australia banyak menemukan bahwa kadar besi yang tinggi ada
hubungan yang positif dengan kasus artherosklerosis ( penyempitan pembuluh darah )
pada arteri yang menyuplai darah ke otak. Zat besi mudah bereaksi dengan oksigen
membentuk radikal bebas, yang akhirnya merusak kolestrol segar yang tadinya tak
berbahaya karena teroksidasi asam lemak sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh
darah. Hal tersebut akan nampak kelihatan pada wanita usia muda, meskipun kadar
kolestrolnya tinggi tapi tak terkena penyempitan pembuluh darah karena sirkulasi
menstruasi secara berkala. Proses menstruasi inilah yang mengurangi kadar zat besi
dalam tubuh. Sebaliknya wanita yang menopause resiko terneka artherosklerosis akan
lebih tinggi.
Satu hal lagi yang perlu diwaspadai, jangan mengkonsumsi suplemen yang mengandung
zat besi bila tidak benar-benar mengalami anemia, karena beresiko pula terkena
penyempitan pembuluh darah akibat kelebihan zat besi.

A
Kelebihan/Keracunan vitamin A terjadi pada saat protein yang mengikatnya telah
terpenuhi sehingga vitamin A yang bebas dapat menyerang sel-sel tubuh. Hal ini
biasanya tidak terjadi jika vitamin berasal dari makanan sehari-hari, tetapi hal ini dapat
terjadi jika seseorang menggunakan suplemen. Gejala-gejalanya adalah mual, muntah,
nyeri pada perut, diare dan kehilangan berat badan. Sistem syaraf dan otot juga bisa
dipengaruhi, menyebabkan gejala seperti kehilangan nafsu makan, sifat mudah marah,
lelah, susah tidur, gelisah, sakit kepala, lemah otot, pengelupasan kulit, pembesaran hati
& limfa, penebalan tulang & nyeri sendi.

D
Kelebihan vitamin D menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium didalam darah.
Kalsium dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi di dalam darah juga
dapat menyebabkan pembuluh darah mengeras, yang sangat berbahaya bagi arteri pada
hati dan paru-paru dan dapat berakibat fatal. Gejala tambahan dari keracunan vitamin D
adalah kehilangan nafsu makan, sakit kepala, lemah, lelah, dahaga yang berlebihan, sifat
lekas marah dan lesu.

E
Kelebihan/Keracunan dapat terjadi jika konsumsi berlebih, tetapi hal ini tidak mudah
terjadi seperti pada vitamin A dan D. Gejalanya adalah sakit kepala, lemah, lelah, pusing
dan penglihatan tidak normal.
K
Kelebihan/Keracunan vitamin K terjadi hanya pada orang yang menerima pengganti
vitamin K larut air. Gejala-gejalanya adalah hemolisis sel darah merah, penyakit kuning
dan kerusakan otak.

KELEBIHAN KALSIUM

Suatu penelitian terbaru mengungkapkan bahaya mengasup mineral utama pembentuk


tulang secara berlebihan. Kaitan antara pola makan syarat kalsium dengan risiko kanker
prostat terungkap dari hasil penelitian yang dipublikasikan International Journal of
Cancer. Peneliti dari Lembaga Kanker Nasional di Rockville, Maryland, Dr Panagiota N
Notrou beserta koleganya menemukan bahwa risiko terkena kanker prostat meningkat
seiring meningkatnya konsumsi asupan makanan produk olahan hewan, seperti susu, keju
telur, ataupun mentega yang mengandung kalsium tinggi.

Untuk menyelidiki lebih lanjut, para peneliti melakukan penelitian dan pengamatan
dengan data dan catatan medis yang diperoleh dari penelitian pencegahan kanker.
Penelitian itu menggunakan alpha-tocopherol beta-carotene (ATBC) untuk menguji
tingkat asupan kalsium dan kaitannya terhadap risiko kanker prostat. Penelitian ATBC
menyertakan 29.133 pria perokok berkebangsaan Finlandia, dengan kisaran usia 50–69
tahun yang menyelesaikan lembar pertanyaan mengenai 276 macam makanan untuk
mengetahui pola makan mereka saat penelitian dimulai.

Setelah kurun waktu 17 tahun, tim peneliti menemukan sebanyak 1.267 kasus kanker
prostat. Dari jumlah total 27.028 mereka yang mengisi data hingga tuntas, juga disertakan
dalam analisis akhir. ”Kami menemukan adanya hubungan sebab-akibat yang kuat antara
asupan kalsium dengan risiko kanker prostat,” ujar Notrou seperti dikutip Reuters.
Setelah melakukan penyesuaian data terhadap sejumlah variabel penting, maka
ditemukan risiko kanker prostat mencapai 63% lebih besar bagi mereka yang
mengonsumsi lebih dari 2.000 mg kalsium dibandingkan pria-pria yang menerima asupan
kalsium kurang dari 1.000 mg tiap harinya. Karena itu,terlihat perbedaan statistik yang
mencolok.

Kaitan jelas juga terlihat pada jumlah total asupan protein hewani dengan risiko kanker
prostat. Namun, hal itu menjadi tidak jelas saat menghilangkan pengaruh unsur kalsium.
Dengan perkataan lain, hubungan serta antara lemak berasal dari lemak hewani dengan
kanker prostat menjadi gugur saat unsur kalsiumnya dihilangkan. Kalsium merupakan
mineral utama pembentuk tulang. Sebanyak 99% kalsium berada di dalam tulang dan
gigi, sedangkan 1% sisanya ada di dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan kalsium, tubuh
akan mengambil dari tulang dan bila terjadi terus-menerus, tulang dapat menjadi tipis,
rapuh, dan mudah patah. Kebutuhan kalsium harian adalah 1.000–1.200 mg per hari dan
biasanya jumlah itu akan sulit dipenuhi dari asupan makanan.

Menurut spesialis gizi klinik dari Klinik Hang Lekiu, kalsium merupakan komponen
utama metabolisme. Mulai berpikir hingga ereksi, semua membutuhkan kalsium. Dengan
begitu, kebutuhan kalsium pada diri seseorang sangat besar. ”Namun, bukan berarti kalau
kelebihan tidak berbahaya. Wanita yang tengah hamil muda, misalnya, dilarang
mengasup kalsium tinggi. Sebab, bisa mengganggu kontraksinya,” ujar Inayah.

Dia mengakui kelebihan asupan kalsium di dalam tubuh seseorang bisa saja terjadi akibat
pola makan yang tidak baik. Misalnya, kebutuhan kalsium yang dibutuhkan telah
diperoleh melalui berbagai jenis makanan sehari-hari, tapi karena merasa masih kurang,
seseorang mengonsumsi susu tinggi kalsium. ”Kelebihan kalsium akan dibuang melalui
urine. Namun, bisa jadi kelebihan yang tidak bisa dibuang akan menjadi batu,” tandasnya
Photo:bayumaitra.blogspot.com
Source: email

KELBIHAN KARBOHIDRAT
Tingginya jumlah penderita diabetes mellitus (DM) di Indonesia diakibatkan pola
makan orang Indonesia yang terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat. Hal tersebut
disampaikan Kepala Pusat Studi Obat Bahan Alam (PS-OBA) Departemen Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA-UI)
Sumali Wiryowidagdo, Kamis (17/2).

Menurutnya, dengan nasi sebagai makanan pokok, tidak aneh jika negeri ini
menduduki posisi keempat dalam jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia. Nasi
mengandung glukosa dalam kuantitas banyak dan glukosa yang berlebihan
merupakan salah satu penyebab penyakit diabetes.

"Sudah berulang kali disarankan untuk mengganti nasi dengan bahan makanan lain
sebagai makanan pokok, tetapi memang orang kita sulit untuk merubah
kebiasaannya tersebut," jelas Sumali.

Dikatakan, pola makan yang berbeda dilakukan orang-orang di negara maju. Mereka
lebih banyak mengkonsumsi protein dan lemak dibanding karbohidrat. Disebutkan,
jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 8,5 juta orang pada tahun 2000.
Setelah lima tahun berselang, jumlah penderita diperkirakan telah mengalami
peningkatan sebanyak tiga kali lipat.

Penyakit DM adalah penyakit menahun yang ditandai dengan peningkatan kadar gula
darah yang disebabkan tidak adanya insulin atau tidak berfungsinya hormon insulin
di dalam tubuh.

Fungsi insulin adalah untuk mentransfer glukosa darah ke dalam sel sehingga
glukosa dapat digunakan sebagai sumber energi. Bila hormon insulin tidak ada atau
tidak berfungsi maka akan terjadi penumpukan kadar glukosa/ gula dalam darah.

Sedangkan gejala-gejala penderita diabetes, antara lain ditandai dengan frekuensi


buang air kecil yang meningkat, kelemahan akibat gangguan nutrisi tingkatan
tingkat sel, keputihan pada wanita yang sukar disembuhkan karena infeksi jamur,
gangguan penglihatan karena gangguan nutrisi pada sel-sel retina mata, dan
lainnya.

Selain itu, faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang terkena DM


diantaranya, faktor genetik dari keluarga, kelebihan berat badan, merokok, darah
tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, kurang berolahraga, serta bertambahnya usia.
(RD/A-16)

Anda mungkin juga menyukai