Anda di halaman 1dari 12

c   p

Æ Æ

  Æ   


 

  

Kebijakan (policy) seringkali disamakan dengan istilah seperti × 


×  
 ×  
 
 
      
 ×

   

 
  

Sebenarnya dengan adanya definisi yang sama dikalangan pembuat


kebijakan, ahli kebijakan, dan masyarakat yang mengetahui tentang hal tersebut
tidak akan menjadi sebuah masalah yang kaku. Namun, untuk lebih
memperjelasnya bagi semua orang yang akan berkaitan dengan kebijakan, maka
alangkah baiknya definisi ×  haruslah dipahamkan.

Berikut adalah definisi kebijakan.

United Nations (1975) :

 
  
 

 
×  
 




   

× 
 


  



 

Dari berbagai kepustakaan dapat diungkapkan bahwa kebijakan publik


dalam kepustakaan Internasional disebut sebagai public policy, yaitu suatu aturan
yang mengatur kehidupan bersama yang harus ditaati dan berlaku mengikat
seluruh warganya. Setiap pelanggaran akan diberi sanksi sesuai dengan bobot
pelanggarannya yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan didepan masyarakat oleh
lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi.

Aturan atau peraturan tersebut secara sederhana kita pahami sebagai


kebijakan publik, jadi kebijakan publik ini dapat kita artikan suatu hukum. Akan
tetapi tidak hanya sekedar hukum namun kita harus memahaminya secara utuh
c   è


dan benar. Ketika suatu isu yang menyangkut kepentingan bersama dipandang
perlu untuk diatur maka formulasi isu tersebut menjadi kebijakan publik yang
harus dilakukan dan disusun serta disepakati oleh para pejabat yang berwenang.
Ketika kebijakan publik tersebut ditetapkan menjadi suatu kebijakan publik;
apakah menjadi Undang-Undang, apakah menjadi Peraturan Pemerintah atau
Peraturan Presiden termasuk Peraturan Daerah maka kebijakan publik tersebut
berubah menjadi hukum yang harus ditaati.

Sementara itu pakar kebijakan publik mendefinisikan bahwa kebijakan


publik adalah segala sesuatu yang dikerjakan atau tidak dikerjakan oleh
pemerintah, mengapa suatu kebijakan harus dilakukan dan apakah manfaat bagi
kehidupan bersama harus menjadi pertimbangan yang holistik agar kebijakan
tersebut mengandung manfaat yang besar bagi warganya dan berdampak kecil dan
sebaiknya tidak menimbulkan persoalan yang merugikan, walaupun demikian
pasti ada yang diuntungkan dan ada yang dirugikan, disinilah letaknya pemerintah
harus bijaksana dalam menetapkan suatu kebijakan (Thomas Dye, 1992; 2-4).

Untuk memahami kedudukan dan peran yang strategis dari pemerintah


sebagai public actor, terkait dengan kebijakan publik maka diperlukan
pemahaman bahwa untuk mengaktualisasinya diperlukan suatu kebijakan yang
berorientasi kepada kepentingan rakyat. Seorang pakar mengatakan: (Aminullah
dalam Muhammadi, 2001: 371 ± 372)


 


×


 
×  
 

× ×
  


×


  
  

 

 
×

   

Demikian pula berkaitan dengan kata kebijakan ada yang mengatakan: (Ndraha
2003: 492-499)

bahwa kata kebijakan berasal dari terjemahan kata policy, yang mempunyai arti
sebagai pilihan terbaik dalam batas-batas kompetensi actor dan lembaga yang
bersangkutan dan secara formal mengikat.
c   D


Meski demikian kata kebijakan yang berasal dari policy dianggap merupakan
konsep yang relatif (Michael Hill, 1993: 8):

¬
  ×

× 


× 



 
 



  
 
 
 

 
× 

 

×× 



  
 
    

Dengan demikian yang dimaksud kebijakan dalam Kybernology dan


adalah sistem nilai kebijakan dan kebijaksanaan yang lahir dari kearifan aktor atau
lembaga yang bersangkutan. Selanjutnya kebijakan setelah melalui analisis yang
mendalam dirumuskan dengan tepat menjadi suatu produk kebijakan. Dalam
merumuskan kebijakan Thomas R. Dye merumuskan model kebijakan antara lain
menjadi: model kelembagaan, model elit, model kelompok, model rasional, model
inkremental, model teori permainan, dan model pilihan publik, dan model sistem.

Selanjutnya tercatat tiga model yang diusulkan Thomas R. Dye, yaitu:


model pengamatan terpadu, model demokratis, dan model strategis. Terkait
dengan organisasi, kebijakan menurut George R. Terry dalam bukunya Principles
of Management adalah suatu pedoman yang menyeluruh, baik tulisan maupun
lisan yang memberikan suatu batas umum dan arah sasaran tindakan yang akan
dilakukan pemimpin.

Menurut ‰     


× 




   
   
 



× 
 

 ×

 
  

  

 





 



×  
  
 

   
 


×× 



×  


 

   (Kebijakan publik
adalah serangkaian keputusan yang saling terkait yang ditetapkan oleh seorang
aktor politik atau sekelompok aktor politik berkenaan dengan tujuan yang dipilih
beserta cara-cara untuk mencapainya dalam situasi di mana keputusan-keputusan
itu pada dasarnya masih berada dalam batas-batas kewenangan kekuasaan dari
para actor)
c   


Menurut º (1960:3) dalam 


    seperti dikutip
Soenarko (2000:43), Ia mengatakan bahwa pembuatan kebijakan senantiasa
didasari oleh keinginan masyarakat. Ia mengatakan bahwa kebijakan publik
adalah perpaduan dan kristalisasi daripada pendapat-pendapat dan keinginan-
keinginan banyak orang dan golongan dalam masyarakat. (public policy is the
reconciliation and crystalization of the views and wants of many people and
groups in the body social).

Menurut º

  


×   


× 
 ×

 


Dari beberapa referensi definisi yang telah disampaikan dimuka, Saya


akan sedikit menyampaikan (kesimpulan) definisi dari kebijakan publik menurut
susut pandang Saya sendiri. Kebijakan publik bisa diartikulasikan sebagai suatu
proses pembuatan serangkain tindakan yang dilakukan oleh pemerintah kepada
khalayak umum (masyarakat) bersifat otoriter dan memaksa. Isi kebijakan
tersebut berupa perintah atau larangan terhadap suatu hal yang dilandasi oleh
tujuan tertentu dan untuk kepentingan (lebih tepatnya kebaikan) seluruh warga
masyarakat secara integral, tentunya suatu kebijakan publik tidak layak menjadi
suatu wacana saja tetapi harus diimplementasikan dalam bentuk nyata.

 !! !!" 

Kebijakan yang dilakukan perintahan yang diwujudkan dalam tindakan-tindakan


menurut simmons bertujuan untuk :

1. Meningkatkan pemuasan kepentingan umum


2. Menetapkan proses administrasi yang tepat
3. Menghindari konflik masyarakat yang bersifat destruktif

Disitu terlihat bahwa kepentingan umum merupakan hak yang esensial dalam
pembangunan. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki pemerintah adalah
kemampuan untuk menciptakan kekuatan-kekuatan dalam masyarakat yang saling
c   u


bekerjasama yang mampu mengubah serta mengmbangkan diri sehingga dapat


mengatasai hambatan-hambatan dalam pembangunan.

# !!$ º% % ! 

Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam pembangunan dituangkan dalam


pernyataan politik pembangunan. mengenai hal ini ada beberapa teori, konsep,
atau model-model politik berkaitan dengan kebijakan atau kebijakan pemerintah
diadakan dengan tujuan:

1. Untuk menyederhanakan dan menjelaskan tentang kehidupan politik,


sehingga mudah memahami pemikiran pemerintah beserta kebijakan yang
ditempuhnya
2. Mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan politik dalam masyarakat
3. Sebagai alat penyampaian pengetahuan politik, sehingga mampu
menghayati kehidupan politik nyata
4. Memberikan kemampuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan
penelitian-penelitian tentang kebijakan atau kebijakan pemerintah
5. Menjelaskan peristiwa-peristiwa politik yang terjadi dan bebijakan
pemerintah yang diambilnya

&  !! 

Tuntutan kebijakan adalah tuntutan atau desakan yang ditujukan kepada pejabat-
pejabat pemerintahan yang dilakukan oleh aktor-aktor lain baik swasta maupun
kalangan pemerintahan sendiri, dalam sistem politik untuk melakukan tindakan
tertentu. Tuntutan ini dapat bervariasi mulai dari desakan agar pemerintah berbuat
sesuatu sehingga usulan untuk mengambil tindakan konkrit tertentu terhadap
suatu masalah yang tejadi di dalam masyarakat. Contohnya , tuntutan yang pernah
c   Î


diajukan oleh organisasi muhammadiyah agar pemerintah meninjau kembalim


rancangan undang-undang kependidikan nasional karena dianggap mengabaikan
pentingnya keagamaan bagi anak didik atau desakan-desakan agar pemerintah
meneinjau kembali/mencabut penyelenggaraan kupon sumbangan olah raga
berhadiah ( KSOB, atau SDSB) beberapa waktu yang lalu termasuk tuntutan
kebijakan

' (!!

Keputusan kebijakan ialah keputusan-keputusan yang dibuat oleh para pejabat


pemerintah yang dimaksudkan memberikan keabsahan, kewenangan atau
membarikan arah kapada pelaksanaan kebijakan pemerintah. Dalam hubungan ini
termasuk di dalamnya keputusan-keputusan untuk menciptakan status(ketentuan-
ketentuan dasar), mengeluarkan perintah-perintah eksekutif (keputusan presiden),
ketetapan-ketetapan, mencanangkan peraturan-peraturan administratif (semisal
peraturan tentang disiplin pegawai negeri sipil), atu membuat penafsiran undang-
undang

)  *

Pernyataan kebijakan ialah pernyataan resmi atau artikulasi (penjelasan) mengenai


kebijakan pemerintah tertentu. Termasauk dalam hal ini ialah ketetapan-ketetapan
MPR, keputusan presiden atau dekrit presiden, peraturan-peraturan administratif
dan keputusan-keputusan peradilan , maupun pernyataan-pernyataan dalam
pidato-pidato pejabat-pejabat pemerintah menunjukkan hasrat dan tujuan
memerintah serta apa yang dilaksanakan untuk mewujaudkan tujuan tersebut.
Namun dalam hal ini patut kita catat bahwa pernyataan kebijakan biasanya
terungkap dalam ucapan-ucapan atau pidato-pidato pejabat pemerintahan ini kalau
kita amati dengan cermat tidak jarang saling bertentangan.

Sebagai contoh betapa pertentangan semacam itu dapat dengan mudah kita
saksikan pada kenyataan kebijakan yang menyangkut para pedagang asongan di
jakarta antara apa yanag diucapkan oleh menteri Sudomo dengan apa yang
diucapkan oleh sementara pejabat pemerintah di lingkungan Departemen Tenaga
c   ^


Kerja. Pertentanagan itu dapat kita lihat pada kebijakan yang menyangkut
pelestarian lingkungan. Bagi pejabat di kantor menteri KLH, kerusakan
lingkungan (pencemaran air, perusakan pohon bakau di pantai-pantai) mungkin
dianggap masih berada dalam batas toleransi. Ilustrasi lainnya ialah pertentangan
pernyataan kebijakan menko polkam Sudomo yang menyangkut keharusan
pemeilik mobil pribadi mengangkut sedikitnya empat penumpang dengan
pernyataan yang dikeluarkan oleh gubernur DKI Wiyogo yang menjelaskan
bahwa dalam kasus tersebut, meskipun telah ada aturannya, pemerintah DKI
dalam waktu dekat ini belum memikirkan untuk menerapkan aturan tersebut.

+ %!

Keluaran Kebijakan adalah merupakan adalah merupakan wujud pemerintah


paling dapat dilihat dan dirasakan karena menyangkut hal-hal yang senyatanya
dilakukan guna merealisasikan apa yang telah digariskan dalam keputusan-
keputusan dan pernyataan-pernyataan kebijakan. Bagi pemerintah mudah saja
mengukur keluaran-keluaran kebijakan pemerintah misalnya undang undang atau
peraturan semisal undang-undang tentang ketentuan hasil atau land reform atau
kenyataan upah minimum belum dilaksanakan dan kenyataan ini menjelaskan
bahwa kebijakan pada hakikatnya bukanlah sekedar apa yang ditulis dalam
undang-undang atau peraturan-peraturan.

,(  %!º(%

Anderson dan Dye telah mengklasifikasikan alasan mempelajari kebijakan


pemerintah ini dalam 3 kategori

1. Alasan Ilmiah
Maka kebijakan pemerintah dipelajari denagn maksud untuk memperoreh
pengetahuan lebih banyak mengenai hakikat dan asal mula kebijakn
pemerintah, berikut proses proses yang mengantarkan perkembangannya
serta akibat-akibatnya pada masyarakat. Pada gilirannya hal ini akan
meningkatkan pemahaman mengenai sistem pilirik dan masyarakat pada
umumnya. Jika kebijakan dipandang sebagai variable tergantung, maka
c   [


perhatian akan diarahkan pada faktor-faktor politik dan lingkungan yang


diduga mempengaruhi isi kebijakan pemerintah. Apa bial kebijakan
pemerintah dipandang sebagai variable bebas, perhatian pemerintah akan
diarahkan kepada dampak kebijakan pemerintah terhadap kesejahteraan
rakyat.

2. Alasan Profesional
Maka studi kebijakan pemerintah dimaksudkan sebagai upaya untuk
menerapkan penegetahuan ilmiah didalam kebijakan pemerintah guna
memecahkan masalah-masalah sosial sehari-hari.

3. Alasan Politik
Maka kebijakan pemerintah pada dasarnya dimaksudkan agar pemerintah
dapat menempuh kebijakan yang tepat guna mencapai tujuan yang tepat
pula. Dengan kata lain studi kebijakan pemerintahan dimaksudkan untuk
menyempurakan kualitas kebijakan pemerintah yang dibuat oleh
pemerintah.


c   G


Æ Æ

-
.Æ / 

 

Menurut teori ini kebijakan dipandang sebagai aktivitas kelembagaan.


Teori ini sebenarnya hampir sama dengan teori David Easton yang mengatakan
kebijakan itu merupakan salah satu bentuk dari output. Dimana otput tersebut
berasal dari sistem politik. Otput dipandang sebagai hasil kerja dari bekerjanya
sistem politik. Sistem politik menurut Robert Dahl adalah × 

 ×


  

 


   
×  
  


×   Sistem politik tersebut dijalankan oleh supra politik yaitu lembaga
Eksekutif, Yudikatif, dan Legislatif. Jadi dapat disimpulkan kebijakan adalah hasil
dari aktivitas kelembagaan sistem politik ( eksekutif, legislatif, yudikatif ).
Lembaga-lembaga tersebut tidak akan bekerja tanpa adanya input yang nantinya
akan diubah menjadi kebijakan (output). Input tersebut dapat berupa tuntutan
ataupun dukungan dan dapat pula berasal dari lingkungan luar sistem politik
ataupun berasal dari dalam lingkungan sistem politik itu sendiri.

Selanjutnya Dye mengemukakan bahwa hubungan antara kebijakan


pemerintah dan lembaga pemerintah itu sangat erat. Adapun ciri-ciri kebijakan
pemerintah (yang dilakukan oleh lembaga pemerintah) ada 3 macam yaitu:

1. Pemerintah memberikan keabsahan terhadap kebijakan yang akan


ditempuhnya, sedangkan rakyat diharapkan kepatuhannya.
2. Pemerintah melibatkan kebijakan kebijakannya secara universal
(menyeluruh)
3. Hanya pemerintah saja yang mempunyai wewenang memaksakan
kebijakan dalam masyarakat.
c   p


Banyak teori-teori tentang kebijakan yang telah dikemukakan oleh


beberapa ahli. Berikut ini beberapa teori mengenai kebijakan antara lain :

p ¬ 
  

Menurut teori ini, kebijakan dipandang sebagai pencapaian tujuan secara


efisien. Dengan adanya kebijakan, hasil-hasil nilai bersih harus dapat dicapai
semaksimal mungkin. Yang dimaksud dengan nilai bersih adalah semua nilai
yang relevan dari masyarakat. Jadi dapat dikatakan sebuah kebijakan harus
mampu mengarahkan penggunakan segala sumber daya yang ada secara
efektif, efisien, dan rasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efektif artinya tercapainya sasaran atau tujuan (berhasil guna), efisien
perbandingan terbaik antara input dan output (berdaya guna), dan rasional
artinya tujuan yang dicapai memberikan manfaat bagi seluruh 
  

pemerintahan.

Mengenai teori rasional Dye mengatakan bahwa titik perpotongan antara


 
   kemasyarakatan dengan kurva hasil nilai bersih merupakan
pilihan kebijakan pemerintah yang paling efisien, paling memuaskan dan
mencapai nilai-nilai yang sangat berpengaruh dalam tata kehidupan. Dimana
kurva hasil nilai bersih adalah kurva yang menunjukkan semua nilai yang
relevan dari masyarakat dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
Sedangkan kurva    adalah kurva yang menunjukkan tingkat efisiensi
yang sama.

! ¬ 
" 

Teori ini memandang kebijakan sebagai variasi terhadap kebijakan masa


lampau. Lindblom mengatakan bahwa kebijakan pemerintah yang ada
sekarang ini merupakan kelanjutan kebijakan pemerintah pada waktu yang
lalu disertai modifikasi secara bertahap. Artinya tidak sedikit kebijakan
pemerintah yang baru hanya melanjutkan kebijakan dari pemerintah yang
lama. Misalnya kebijakan pemerintah yang berupa program-program
pembangunan yang wajib diselesaikan tetapi belum mampu diselesaikan
c   pp


hingga masa jabatannya habis. Sehingga tugas pemerintah yang baru harus
menyelesaikannya dan tidak boleh ditinggalkan atau diubah mulai dari nol.
Hal ini akan menimbulkan kerugian bagi negara karena program tersebut telah
berjalan separuh dan telah banyak memakai sumber daya.

D ¬ 
# × 

Teori ini adalah teori campuran antara teori rasional dan teori inkremental.
Teori ini mengambil sisi kebaikan dari masing-masing teori tersebut dan
masing-masing kebaikan tersebut digunakan untuk menutupi kekurangan dari
keduanya (saling melengkapi). Menurut Russel Wayne Boss mengatakan
bahwa teori ini memiliki kebaikan sebagai berikut:

- Memperkenankan mengambil manfaat/kegunaan baik pada pendekatan


rasional maupun pada pendekatan inkremental disituasi yang berbeda.
- Memperkenankan adanya prngaturan lingkungan yang berubah dengan
cepat, yaitu dengan situasi dan kondisi yang khusus.
- Mengakui kapasitas pembuat keputusan.

0!0!1ƺ

p. 
 

Pelaku kebijakan adalah orang yang mempunyai wewenang untuk membuat suatu
kebijakan. Pelaku kebijakan publik disini adalah pemerintah

!
 


Kebijakan pemerintah adalah suatu keputusan yang dibuat oleh pemerintah yang
mempunyai tujuan dan menyangkut bidang tertentu serta mengikat masyarakat
secara keseluruhan. Misalnya kebijakan ekonomi, kebijakan plitik dll.

D
$ 
 

Lingkungan kebijakan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu


kebijakan. Termasuk diantaranya apa yang menjadi kekuatan, kelemahan
c   pè


hambatan, dan tantangan yang berkaitan dengan kebijakan itu. Misalnya inflasi,
kemiskinan, kekurangan dana dll.

Anda mungkin juga menyukai