Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1
bahwa obat yang terbaru sudah sesuai dengan peraturan pemerintah. Peraturan ini
mengharuskan bahwa obat tersebut memberikan manfaat, produksi secara masal bisa
diandalkan dan tidak menimbulkan efek samping yang mengganggu.
Obat yang telah disetujui dan dipatenkan akan menghasilkan pendapatan untuk
Norwalk dan distributornya. Keuntungan Norwalk selama tahun 1980 dipengaruhi oleh
diselesaikannya suatu obat yang penemuannya dimulai sejak tahun 1960. Tidak ada
penemuan yang luar biasa pada tahun 1980. Bagaimanapun juga evaluasi dan pengetesan
obat jenis baru bukan merupakan proses yang benar seperti keinginan manajemen
Norwalk. Manajemen menekankan para ilmuwan dibagian penelitian dan pengembangan
untuk meningkatkan penemuan produk baru yang menjanjikan serta mengurangi biaya dan
waktu dari siklus pengembangan produk.
Salah satu pendekatan yang cukup murah untuk memperbanyak hasil penelitian dan
pengembangan dengan mengidentifikasi penerapan baru unsur senyawa yang telah ada dan
telah disetujui untuk digunakan. Teknik tersebut diterapkan oleh Norwalk dengan harapan
efisiensi waktu dan biaya. Dengan menggunakan senyawa yang telah ada maka akan
mempersingkat waktu karena tidak harus menunggu pengesahan dan persetujuan dari
pemerintah. Dengan menggunakan senyawa yang sudah ada maka akan memerlukan biaya
yang lebih murah daripada menciptakan dan mengembangkan senyawa baru. Penjual tidak
hanya dilatih untuk menjual produk yang telah ada tetapi dilatih juga untuk
mendengarkan konsumen yang sering menggunakan produk Norwalk dan dapat
memberikan ide bagaimana seharusnya penggunaan produk Norwalk.
Proses Produksi/Manufaktur
Proses produksi Norwalk merupakan proses produksi yang terbaik dibandingkan
dengan industri yang sama. Manajemen bangga akan proses produksi yang cepat dan
efisien untuk menghasilkan obat baru dengan mempersingkat prosedur proses perijinan
dari pemerintah. Waktu yang seharusnya dihabiskan, dimanfaatkan oleh Norwalk untuk
memproduksi obat jenis baru dalam jumlah batch kecil.
Pengukuran Kinerja
Chadwick mengijinkan beberapa divisi untuk dikelola secara desentralisasi.
Pembagian manajer telah melalui suatu pertimbangan dan dilakukan secara merata pada
semua tingkat pengelolaan kritis seperti penelitian dan pengembangan, produksi,
penjualan dan pemasaran, serta beberapa fungsi administrasi seperti keuangan, SDM dan
hukum.
2
Chadwick menyusun target keuangan yang cukup berani untuk dicapai oleh seluruh
divisi. Biasanya target yang harus dicapai diungkapkan sebagai Return on Capital Employed
(ROCE). Chadwick menginginkan adanya penyebaran tingkat pengembalian keuntungan
dari divisi yang tinggi keuntungannya ke divisi yang pencapaian keuntungannya cukup
rendah dari perkembangan dengan kategori menguntungkan.
Rangkuman keuangan yang dibuat secara bulanan wajib diserahkan oleh masing-
masing divisi ke perusahaan. Komite Eksekutif Chadwick, terdiri dari CEO, pimpinan bidang
operasional, Executive Vice President dan pimpinan bidang keuangan berkumpul tiap bulan
dengan para pimpinan divisi untuk menganalisis kinerja ROCE dan membuat salinan
keterangan keuangan untuk bulan berjalan.
3
Greenfield mengeluarkan pernyataan singkat mengenai strategi bisnis Norwalk
(Exhibit 1). Wagner dan kelompoknya mulai merumuskan ukuran scorecard untuk divisinya
dari pernyataan singkat tersebut.
Exhibit 1
Beberapa hari kemudian, greenfield dikirimkan Wgner salinan memo yang diterima
dari Daniels. Presiden telah memutuskan bahwa semua divisi untuk mengikuti beberapa
prinsip untuk mengembangkan scorecard. Tetapi dia ingin semua scorecard menggunakan
data kuantitatif, data objektif. Daniels pernah mendengar bahwa beberapa divisi ingin
mencakup tindakan pada kepuasan pelanggan yang dikumpulkan dari survei dan
wawancara. Daniels hanya menginginkan “hard data” scorecard. Langkah-langkah dalam
survei tersebut dikumpulkan untuk tujuan divisi internal, tetapi tidak boleh dikirimkan ke
kantor pusat atau dibahas dalam Komite Eksekutif atau terdengar oleh anggota Komite
Eksekutif. Manajer di Chadwick tidak berfokus pada “soft data”.
4
meminta informasi lebih lanjut tentang strategi divisi dan faktor-foaktu utama penentu
keberhasilan dan untuk mendapatkan umpan balik pada mengukur set tentatif tim proyek
yang telah dirumuskan.
Setelah banyak penundaan, pertemuan sehari dijadwalkan dengan senior
manajemen divisi untuk mengomentari tujuan scorecard tim Wagner. Pertemuan ini hanya
10 hari sebelum Greenfield akan menyajikan scorecard kepada Komite Executive Chadwick
di kantor pusat. Wagner merasa bahwa pertemuan sehari penuh diperlukan untuk
mencapai konsensus jadi dia menjadwalkan pertemuan diluar yaitu di sebuah hotel, satu
blok dari kantor Norwalk. Dengan menghindar dari kekacauan kantor, Wagner berharap
agar manajemen divisi bisa berfokus kepada rincian desain scorecard.
Wagner tiba lebih awal di hotel tempat lokasi pertemuan. Ia menerima sebuah
pesan dari sekretaris Greenfield bahwa general manager divisi akan terlambat tiba di
pertemuan, tetapi pertemuan harus tetap di mulai tanpa dia. Wagner membuka
pertemuan dengan 10 manajer puncak (selain dari Greenfield). Ia menguraikan peraturan
dasar yang dibentuk oleh Presiden Daniels, meninjau ulang laporan strategi Greenfield
untuk Norwalk, dan mengusulkan suatu proses untuk mengembangkan dan mengkaji ulang
pengukuran dari masing-masing empat perspektif dari Balanced Scorecard. Ketika Wagner
mengakhiri laporan pembukaannya, ia kesulitan untuk menemukan Mike Hassler, VP
Marketing, yang tidak hadir di ruangan. Wagner belajar bahwa Hassler sedang
menegosiasikan sebuah kontrak dengan distributor paling besar Norwalk dan tidak bisa
bergabung dalam pertemuan hingga jam 3:00 sore hari.
Kelompok 10 manajer mulai untuk mendiskusikan pengukuran berbasis pelanggan
dan keuangan dan Wagner senang dengan antusias kelompok itu yang membawa
pekerjaan. Hassler butuh untuk berbicara dengan vice presiden penjualan. Wagner
mencoba untuk memelihara momentum diskusi dengan sembilan manajer lainnya, tetapi
pembicaraan melalui telepon yang berlangsung di belakang itu dengan jelas mengganggu
kelompok.
Pada akhir hari, telepon telah berbunyi lebih dari tujuh kali untuk menarik para
manajer keluar dari diskusi untuk memperhatikan bisnis perusahaan. Greenfield tidak
pernah muncul. Wagner, bagaimanapun, tetap berada di bawah kondisi yang sulit dan
mungkin mampu mengerahkan para manajer untuk hadir menghasilkan sebuah Balanced
Scorecard untuk Divisi Norwalk (lihat Exhibit 2). Wagner memberi pengarahan singkat
kepada Greenfield tentang scorecard, pada pertemuan sarapan pagi beberapa hari
kemudian, sebelum penampilan Greenfield di kantor pusat perusahaan Chadwick.
5
Exhibit 2 Norwalk Pharmaceutical Division
INNOVATION
FINANCIAL MEASURES CUSTOMER MEASURES INTERNAL MEASURES
MEASURES
Net Contribution Market Share for key Price index for $ Revenue from New
markets “basket” of Product introduced in
formulation last 3 years
Working Capital Customer Complaint Cost index for
Rate technical compounds
Operating Profit After Capital Turnover
Taxes
Inventory turns by
product class
Gross Margin $
SG & A $
Pembahasan :
6
juga atas masukan dari konsumen. Norwalk lebih unggul dibandingkan pesaing
dengan mendapatkan ijin pemerintah lebih cepat dan efisien.
Jika dilihat proses pembuatan strategi tersebut hanya dibuat dalam waktu
singkat dan hanya ditentukan secara desentralisasi masing-masing divisi. Dalam Divisi
Norwalk sendiri pertemuan untuk membahas Balaced Scorecard tersebut hanya satu
7
hari dan ada beberapa bagian yang tidak bisa hadir seperti Manajer Umum yang telat ,
VP pemasaran tidak hadir dah bahkan pada saat pembahasannya pun kemudian para
manajer tidak fokus karena urusan pekerjaan masing-masing.
Dari Hal diatas terlihat bahwa belum semua bagian dari divisi Norwalk ikut
berperan merumusakan Balanced Scorecard. Padahal pembuatan Balanced Scorecard
ini meliputi berbagai macam perspektif yang telah disebutkan diatas. Disamping itu
Pembuatan Balanced Scorecard juga harus disesuaikan dengan tujuan perusahaan baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Yang dengan kata lain juga harus
disesuaikan dengan visi dan misi perusahaan.
Dilihat dari kebijakan Manajemen yang menghendaki pembuatan Balanced
Scorecard yang yang berdasar pada data kuantitatif juga kurang tepat. Jika dilihat
dari 4 perspektif Balanced Scorecard yang ada tentunya ada bagian-bagian yang tidak
bisa diukur secara kuantitatif.
Jika dilihat dari Balanced Scorecard yang ada terlihat memberi penekanan
kepada aspek keuangan (financial perspektif) padahal ada perspektif lain yang tidak
kalah penting. Dan Tujuan Balanced Scorecard itu sendiri menyeimbangkan 4
perspektif itu agar tercapai tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka
panjangnya.
Seharusnya dalam Balanced Scorecard yang dibuat tersebut masing-masing
perpektif itu ada tujuan, ukurannya dan target yang diinginkan misalnya sebagai
berikut :
a. Financial Perspective
Dalam pengukuran kinerja keuangan harus ditentukan tujuannya misalnya
menaikkkan kontribusi, menaikkan working capital, menaikkan profit. Setelah
tujuan ditentukan baru menentukan alat ukur pencapaiannya dan juga
menentukan targetnya.
b. Customer Perspective
Tentukan tujuan dari perspektif ini yaitu dengan meningkatkan market share dan
menurunkan customer complain, baru kemudian menentukan ukuran dan
menentukan target yang ingin dicapai.
8
tujuan perusahaan dalam membuat proses produksinya menjadi lebih baik dan
murah misalnya, meningkatkan formula standar harga, mengurangi indeks biaya,
meningkatkatkan capital turnover.