Anda di halaman 1dari 1

Kamis, 15/07/2010 19:16 WIB

Proyek Pertamina-Kuwait di Balongan Capai US$ 8-9 Miliar


Angga Aliya - detikFinance

Jakarta - Nilai investasi proyek patungan antara PT Pertamina (Persero) dengan Kuwait
untuk perluasan kilan Balongan mencapai US$ 8-9 miliar. Dananya akan dipenuhi oleh
kedua belah pihak.

Demikian hal itu diungkapkan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat di kantor Kementerian
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis
(15/7/2010).

"Nilai proyeknya US$ 8-9 miliar, kapasitas 300.000 bph. Nanti crude-nya (minyak mentah)
dari Kuwait," katanya.

Keduanya sepakat untuk memperluas kilang minyak di Balongan. Perjanjian kerjasamanya


akan dilakukan di akhir bulan Juli. "Setelah MoU, biasanya dalam enam bulan ke depan
baru mulai konstruksi," ungkapnya.

Menurut Hidayat, Pertamina akan melakukan pertemuan dengan pihak Kuwait pekan
depan untuk membicarakan lebih lanjut mengenai proyek tersebut.

"Makanya nanti komposisi sahamnya diatur, Pertamina dengan Kuwait minggu depan akan
berbicara mengenai financing, tapi tadi Pertamina minta persetujuan prinsip dari
pemerintah," ujarnya.

Meski demikian, ia mendorong perusahaan pelat merah itu untuk menjadi pemegang
saham mayoritas di perusahaan patungan itu nanti. "Saya usul 51 persen itu Pertamina,"
ungkapnya.

Dengan adanya pasokan minyak mentah dari Kuwait dan diproses di kilang tersebut, ia
mengharapkan pasokan BBM dalam negeri bisa terpenuhi.

Selain menggandeng Kuwait, Pertamina juga tengah melakukan penjajakan dengan


investor asal Iran. Namun, menurut Hidayat, hal ini dirasa masih berat karena ada
beberapa persayaratan yang diberikan oleh Iran.

Dirut Pertamina Karen Agustiawan sebelumnya mengatakan, Pertamina berambisi untuk


menambah dua kilang di tahun 2014, dalam rangka mengamankan pasokan BBM dalam
negeri. Dua kilang yang bisa selesai dibangun pada tahun 2014 yaitu ekspansi kilang
balongan dan unit Residual Fluid Catalytic Craker di Kilang IV Cilacap.

(ang/dnl)

Anda mungkin juga menyukai