Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MATERI PEMBELAJARAN - 1
Pembibitan merupakan awal kegiatan lapangan yang harus dimulai 14 bulan sebelum
penanaman di lapangan. Penjadwalan yang tepat perlu dilakuukan karena keterbatasan
yang mungkin dialami seperti ketersediaan kecambah oleh Balai, musim tanam,
ketersediaan tenaga dan lain-lain. Pemesanan kecambah hendaknya dimulai 3 – 6
bul;an sebelu pembibitan.
A. Tujuan Pembelajaran
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 1
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 2
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
b. Pemilihan tempat
Lokasi pembibitan awal sebaiknya juga merupakan lokasi pembibitan
utama.
Beberapa syarat terpenting dalam pemilihhan lokasi ini adalah :
• Memiliki sumber air yang cukup, tersedia sepanjang tahun dan
tidak kebanjiran.
• Tidak terlalu jauh dari lokasi penanaman.
• Areal rata atau areal berombak dengan draenase yang baik.
• Lokasi strategis sehingga pengawasan/pengontrolan mudah
dilakukan.
• Terjaga dari sumber-sumber hama/ penyakit atau gangguan
binatang liar atau ternak.
c. Pembuatan bedengan
Pembuatan bedengan harus memenuhi kaidah-kaidah yang telah
ditentukan dengan benar.
• Bedengan dibuat di areal yang telah diratakan (di petak), diberi
dinding papan atau banbu setinggi polybag (20 – 25 cm) agar
polybag dapat tersusun tegak..
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 3
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
• Ukuran bedengan adalah lebar 1,2 m, panjang sesuai kebutuhan
(maksimal 10 m), tinggi atap/naungan 2 – 2,5 m dan di antara
bedengan dipisahkan dengan jarak 0,7 – 0,8 m untuk jalan dan
pembuangan air.
• Arah bedengan Utara – Selatan
• Dasar bedengan dibuat lebih tinggi dari permukaan tanah petakan
dan diberi lapisan pasir setebal 3 – 5 cm untuk memperlancar
draenase
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 4
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
d. Naungan
Naungan pada pembibitan berfungsi sebagai sarana aklimatisati bibit
terhadap mikroklimat tanaman khususnya radiasi matahari dan air hujan.
• Bibit muda membutuhkan naungan untuk mencegah timbulnya
kerusakan karena sinar matahari maupun hujan terlalu deras.
• Pelindung harus dibuat dengan arah Utara – Selatan dan atapnya
miring ke arah Barat menghadap ke Timur untuk mendapatkan
cahaya matahari pagi.
• Jenis naungan/pelindung yang digunakan adalah daun kelapa
sawit, daun kelapa, daun nipah, rumbia atau bahan lain yang layak
sebagai naungan. Daun yang dipakai harus sehat tidak
mengandung hama/penyakit dan jika perlu sebelum dipasang
disemprot dengan fungisida/insektisida.
• Bahan naungan tersebut mempunyai sifat mudah diperlakukan
pada saat diperlukan penjarangan.
e. Media tanam
Media tanam untuk pembibitan yang terpenting bahwa media tanam
tersebut memiliki sifat porus dan memiliki kesuburan yang tinggi.
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 5
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
• Tanah yang digunakan untuk mengisi polybag adalah tanah lapisan
atas atau top soil dari kedalaman 0 – 10 cm, yang diambil dari
pembibitan itu sendiri atau areal lain yang telah diayak dengan ram
kawat ukuran kurang dari 0,5 cm sehingga terbebas dari akar-
akaran, batu-batuan dan benda lain.
• Tanah yang dianjurkan adalah yang mengandung cukup banyak
bahan organik, berpasir 20 – 30% dan berliat.
• Pengisian harus penuh dipadatkan secukupnya agar tidak terjadi
rongga-rongga atau kantong-kantong air
• Polybag yang telah diisi tanah disusun dalam bedengan kemudian
disiram sampai jenuh
• Apabila permukaan tanah dalam polybag turun lebih 1 cm maka
polybag tersebut harus ditambah tanah kembali.
1) Penggunaan polybag
Dalam penggunaan polybag perlu diperhatikan hal-hal berikut agar bibit
dapat tumbuh sebagaimana mestinya idantaranya :
• Polybag yang digunakan adalah polybag dengan ukuran rata (lay
flat) lebar 14 cm, tinggi 22 cm dan tebal 0,10 mm.
• Bagian bawah polybag ± setengan bagian dilubangi berkeliling
dengan diameter 0,3 cm sebanyak 2 baris, setiap baris 3 lubang
dengan jarak atas dan bawah 5 cm, kiri kanan 4 cm
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 6
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
2) Pemagaran
Pembibitan awal dipagar sekelilingnya untuk menghindari ganguan
binatang liar dan ternak.
3) Instalasi air
Air untuk penyiramann dapat bersumber dari air permukaan atau air
bawah tanah. Pompa penyedot air harus disediakan sesuai dengan
kebutuhan dan luas pembibitan.
5) Penanaman kecambah
Dalam penanaman kecambah maka langkah-langkah harus sesuai
dengan prosedur yang berlaku diperusahaan kelapa sawit yang meliputi :
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 7
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
• Seminggu sebelum ditanam polybag yang sudah diisi disiram setiap
hari.
• Kecambah harus ditanam palinng lama 5 hari setelah diterima,
disimpan di tempat teduh, tidak terkena sinnar matahari langsung.
• Menanam kecambah harus dilakukan dengan hati-hati. Radikula
(akar) ditandai dengan bentuknya yanng tumpul, kasar, kecoklatan,
sedang plumula (bakal daun) berbentuk seperti tombak, halus dan
berwarna putih kekuningan.
• Lubang tanam dibuat dengan luju kecil sedalam 2 – 3 cm di tengah
polybag. Kecambah diletakkan dengan radikula di sebelah bawah dan
ditutup dengan tanah setebal 1 – 1,5 cm, jangan dipadatkan.
• Penanaman kecambah dikelompokkan menurut varietas, kode
persilangan dan kelompok pertumbbuhannya.
• Label bibit dianjurkan untuk dipasang dengan uraian :
¾ Tanggal tanam
¾ Kelompok pertumbuhan
¾ Varietas dan kode persilangan
¾ Jumlah pohon
¾ Nomor plot
Kecambah yang baik ditandai dengan munculnya plumula ke permukaan
tanah setelah 10 – 15 hari setelah tanam.
6) Penjarangan naungan
Penjarangan naungan pada saat bibit berumur 6 minggu dengan teknis
pelaksanaan penjarangan secara bertahap pada umur :
• 6 minggu sebanyak 25%
• 8 minggu sebanyak 50%
• 10 minggu sebanyak 75%
• 12 minggu sebanyak 100%
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 8
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
7) Pemeliharaan pembibitan
• penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore hari dan
dilakukan dengan hati-hati agar kecambah tidak terbongkar atau akar
bibit muda muncul ke permukaan.
Setiap bibit disiram dengan volume 0,1 – 0,25 liter air.
• penyiangan gulma
Gulma yang tumbuh di polybag dicabut dengan tangan, frekuens 2
minggu sekali. Pekerjaan ini biasanya dilakukan sekaligus dengan
penambbahan tanah pada polybag yang kurang tanah dan memecah
permukaan tanah jika terjadi pengerasan
• pemupukan
Pemupukan dilakukan dengan hati-hati sekali. Pupuk diberikan apabila
bibit telah berumur 4 minggu. Jenis pupuk yang diberikan antara lain
Urea dengan konsentrasi 0,2% atau 2 gramm per liter air untuk 20 bibit
atau pupuk majemuk NPK 15-15-6-4 dengan konsentrasi 0,15 – 0,3%
atau 1,5 – 3 gram per liter air untuk 20 bibbit dengan interval 1 minggu
sekali.
• pengendalian hama penyakit
Hama yang umum mengganggu bibit muda ini adalah semut, belalang
dan penyakit yang umum yaitu Antracnose
9 pengendalian hama semut dengan insektisida bahan aktif
karbofuran 3% dengan dosis tergantung serangan
9 pengendalian hama belalang dengan insektisida bahan aktif
karbosulfan dengan dosis tergantung serangan
9 penyakit Antrocnose disebabkan oleh cendawan Botriodiploida
Sp, Glomerella singulata dan Melaconiemm elaedis.
Pengendalian dengan menggunakan insektisida bahan aktif
Benomil kansentrasi 0,2% disemprotkan dengan rotasi 7 hari
selama 3 – 4 aplikasi.
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 9
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 10
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
c. Pemantauan dan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Pembibitan Pre
Nursery Tanaman Kelapa Sawit
1) Seleksi bibit
Seleksi bibit untuk memperoleh bibit yang bernas baik pertumbuhaannya
sehingga pada saat ditanaman akan memperoleh pertumbuhan tanaman
yang baik di lapangan.
• Seleksi bibit dilakukan pada bibit abnormal yang disebabkan karena
faktor genetis, kesalahan kultur teknis, dan gangguan hama/penyakit.
Akibat seleksi yang kurang ketat dilakukan akan membawa sebagian
bibit abnormal tertanam di lapangan.
• Sebelum bibit dipindahkan ke pembibitan utama (main nursery) 1 – 2
minggu seleksi harus dilakukan di dalam bedengan yaitu dengan
mengeluarkan bibit yang abnormal sehingga dalam bedengan tinggal
bibit yang baik saja.
• Bibit afkir yang terseleksi tersebut dikumpulkan, dibuat berita acara
kemudian dimusnahkan.
• Bibit yang tersisa ini dihitung menurut persilangan dan kelompok
masing-masing unntuk pengaturan tempatnya di pembibitan utama
agar bibit yang sejenis tertanam pada petak yang sama. Hal ini perlu
mendapatkan perhatian karena pertumbuhan tiap persilangan
berbeda-beda.
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 11
Manajemen Pembibitan dan Penanaman Kelapa Sawit
Paket Diklat PJJ - Manajemen Produksi Kelapa sawit - Tingkat Menengah Page 12