FISIKA DASAR
MODUL 6
NPM : 240110090123
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2009
BAB I
PENDAHULUAN
Di antara salah satu sifat zat cair adalah kental (viscous) di mana zat cair
memiliki koefisien kekentalan yang berbeda-beda. Banyak contoh dalam
kehidupan sehari-hari misalnya kekentalan minyak goreng berbeda dengan
kekentalan olie. Dengan sifat ini zat cair banyak digunakan dalam dunia otomotif
yaitu sebagai pelumas mesin. Telah diketahui bahwa pelumas yang dibutuhkan
tiap-tiap tipe mesin membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda. Sehingga
sebelum menggunakan pelumas merek tertentu harus diperhatikan terlebih dahulu
koefisien kekentalan pelumas sesuai atau tidak dengan tipe mesin.
1.2. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Hukum Stokes
Massa Bola
ρb= (5)
Volume Bola
( mgu + mf )- mgu
ρf = (6)
Vf
1 2r2g(ρb - ρf)
=
t 9dη
9η
t =
2r2g(ρb - ρf)
Atau t = k d
Dengan nilai
9η
k=
2r2g(ρb - ρf)
k 2r2g(ρb - ρf)
η = (8)
9
Satuan viskositas fluida dalam sistem cgs adalah dyne det cm-2, yang biasa
disebut dengan istilah poise di mana 1 poise sama dengan 1 dyne det cm-2.
Viskositas dipengaruhi oleh perubahan suhu. Apabila suhu naik maka viskositas
menjadi turun atau sebaliknya.
BAB III
METODA PRAKTIKUM
➢ Tabung gelas tempat zat cair yang dilengkapi dua karet gelang.
➢ 3 bola kecil dari palstik dengan ukuran dan berat jenis yang berbeda-beda.
➢ Thermometer
➢ Stopwatch
➢ Piknometer
2.2.Prosedur Praktikum
3. Siapkan tabung gelas berisi fluida. Tempatkan 2 karet gelang pada tabung
dengan cara melingkarkannya. Yang satu 5 cm dibawah permukaan fluida dan
yang lain 5 cm diatas dasar tabung. Ukur jarak diantara 2 karet gelang.
6. Ubahlah jarak antara kedua karet gelang menjadi d2. Untuk mengubahnya,
geserkan karet gelang yang ada dibawah (jangan mengubah kedudukan karet
yang ada diatasnya). Ukurlah jarak d2.
7. Ulangi percobaan seperti pada no.5 dengan menggunakan salah satu bola
saja.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
V2 = (43 π) r3 ρ2 = m2v2
= 4,19 .2,16. 10-7 = 1.2 .10-39.05.10-7
=9.05.10-7 m3 = 1325.966 kg/m3
V3 = (43 π) r3 ρ3 = m3v3
= 4,19 . 3.89. 10-7 = 2.8 .10-31.629.10-7
=9.05.10-7 m3 = 1718.84 kg/m3
Perhitungan :
∆t = 1n n ∑t2-(∑t)2n-1 ∆t = 1n n ∑t2-(∑t)2n-1 ∆t =
1n n ∑t2-(∑t)2n-1
= 13 3 .966-3.92043-1 = 13 3,095-3.06253-1
= 13 1.6431- 156253-1
= 0.003 s = 0.043 s = 0.067 s
Perhitungan :
d2 d3 : d4:
∆t = 1n n ∑t2-(∑t)2n-1 ∆t = 1n n ∑t2-(∑t)2n-1 ∆t =
1n n ∑t2-(∑t)2n-1
= 13 0.02475 = 13 0.0259 = 13 0.0243
= 0.052 s = 0.053 s = 0.051 s
4.2. Pembahasan
Selain itu kekentalan suatu fluida juga sangat berpengaruh terhadap laju
bola. Semakin kbesar koefisien kekentalan suatu fluida maka semakin besar pula
gaya gesekan yang disebabkan oleh kekentalan fluida. Karena itu bola akan lebih
lambat melaju dalam fluida yang memiliki koefisien kekentalan yang besar.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA