Anda di halaman 1dari 43

K ebijakan PSDA

dan Politik L ingkungan:


Mengurai Masalah Cara Berfikir

Hariadi Kartodihardjo
PENGAJAR DI FAKULTAS KEHUTANAN IPB
DAN PASCA SARJANA IPB DAN UI

2008
ISI
1. Gagal Belajar, Mengapa?
2. Cara Pikir, Landasan Cara Tindak
 Ekosistem, SDA, dan Komoditi
 Kelembagaan dan Masalah Sektor
 Pengaruh Kelembagaan thd Pengambilan
Keputusan
3. MASALAH: Pola Pikir Masa Lalu
 Sejarah
 Kasus Kehutanan
 Bencana dan Kegagalan Kelembagaan
 MASALAH KERANGKA PIKIR: Lima Pokok Soal
 PERTANYAAN YG TERSISA
1 Gagal Belajar, Mengapa?
1 P. BANGKA

Dok : Protokol & Humas Pemprop Kep. Bangka Belitung


Menjadi ciri rona alam pulau Bangka
terdapatnya torehan dipermukaan bumi,
bekas penggalian tambang timah yang dapat
terbentang hingga 30 km dengan lebar 1 km.

Dok : Protokol & Humas Pemprop Kep. Bangka Belitung


Dok : Protokol & Humas Pemprop Kep. Bangka Belitung
Dok : Protokol & Humas Pemprop Kep. Bangka Belitung
Dok : Protokol & Humas Pemprop Kep. Bangka Belitung
Dok :Protokol & Humas Pemprop Kep. Bangka Belitung
Perubahan Tutupan Hutan di 13 DAS
Hutan pada DAS Lahan terbuka
Luas (Ha) % thd Luas DAS tahun 2001 (Ha)
Nama DAS
pada Recharge
1990 2001 1990 2001 pada DAS
Area
1. Kampa 73.424 19.905 67,5 18,3 7.806 607
2. Mancung 87.944 9.670 70,4 7,8 7.433 177
3. Antan 32.813 2.399 47,6 3,5 2.378 1.360
4. Layang 41.985 7.598 65,7 11,9 3.926 563
5. Mapur 47.922 9.972 64,4 13,4 8.974 3
6. Mendo 87.049 21.789 87,7 22,0 1.672 89
7. Baturusa 43.744 10.213 68,0 15,9 2.588 470
8. Selan 53.529 27.053 84,7 42,8 1.281 195
9. Kurau 97.225 23.224 70,4 16,8 10.217 3.110
10. Bangkakota 52.617 24.935 81,5 38,6 2.610 320
11. Nyirih 122.492 42.040 77,0 26,4 9.023 1.614
12. Kepoh 67.451 9.455 73,1 10,2 5.454 509
13. Bantil 23.547 5.940 71,7 18,1 2.293 -
TOTAL 831.742 214.193 72,0 18,6 65.655 9.017
Sumber: PPLH, IPB
Kerusakan DAS di P. Bangka
Qmax/Qmin ratio
Hmax/Hmin ratio (model) Kedalaman MAT
Nama DAS
(pengukuran) Th 2002 Ambang (m dpt)

1. Kampa - 150 8 -
2. Mancung 13,5 587 140 7/6/9
3. Antan - 1,028 8 -
4. Layang 6 345 176 3.5/-/6
5. Mapur - 284 140 -
6. Mendo - 93 58 -
7. Baturusa 25 205 51 8/8/9.5
8. Selan 3 29 58 8/-/5
9. Kurau 8,5 258 15 13/5/3
10. Bangkakota - 41 58 -
11. Nyirih - 115 58 -
12. Kepoh 18,5 448 176 12/-/9
13. Bantil - 231 176 -
Sumber: PPLH, IPB
Valuasi Ekonomi
Analisis Usaha Satu Unit Tambang Inkonvensional (TI)
(dalam US$) :
2. Teknik tambang acak & tanpa reklamasi
Input = 13.758,93; Output = 16.071,43,
Untung = 2.312,50 (Rp. 16.187.000,-)
2. Teknik tambang benar dengan reklamasi
Input = 18.258,93; Output = 16.571,43,
Rugi = 1.687,50 (Rp. 11.812.500,-)
3. Teknik tambang benar, reklamasi, & biaya
lingkungan
Input = 30.258,93; Output = 16.571,43,
Rugi = 13.687,50 (Rp. 95.812.500,-)
Asumsi : produksi Biji Timah (BT) = 60 kg/hr
dgn harga US$ = Rp (25.000)/kg
2 TN. BOGANI NANI W:
Tambang di TN
Sumber: Lintong, 2005
Konflik di TNBNW
Krisis
Fragmentation
Of Enemy

Konfrontasi
Konfrontasi

Akibat
Konfrontasi
Eskalasi konflik
Aman destructive blow

Konfrontasi
limited

Akibat
Akibat

Prakonflik

Pascakonflik
Prakonflik Pascakonflik Pascakonflik

Akhir 1980 1992 1993 1994 1995 1996 1998 2000 2002 2004

Ket : ( ) Garis sambung = Tahap-tahap konflik vertikal


Ket : ( ) Garis putus-putus = Tahap-tahap konflik horizontal
Keterkaitan Antar Aktor
E ks ploitas i E mas
di TNB NW
S ang adi/K epala
Des a
K etua Kelompok
G eng K ong s i K etua G eng
Pemilik
Tromol/Tong Ang g ota DPR D
S ianida
Pemodal
Oknum Polres
B olmong

Oknum K odim

Oknum Jag awana Oknum Oknum Pols ek


K oramil Oknum
Dumog a Dumog a/B rimo
C amat b

Operas i
PE TI
Pohon Konflik

KTarkam
Pembakaran

Pembunuhan
Melawan Aparat

Pemalakan
Pencurian
PEREBUTAN LAHAN

State Property
Tidak ada secara de facto
kepastian hak Open access
Lemahnya
kelembagaan
3 KASUS TAMBANG DI HUTAN LINDUNG DI P. KARIMUN
LUAS HUTAN LINDUNG 2.818 Ha;
LUAS PENGEMBANGAN PT. KARIMUN
GRANIT 976,86 Ha BERDASARKAN PERPU
No 1/2004 DAN KEPPRES No 41/2004
NILAI MANFAAT HL. Gn KARIMUN DAN
OPPORTUNITY COST PERTAMBANGAN DI HL

MANFAAT Nilai (Rp/Ha/Th)


Minimum Maksimum
1. AIR DAN NILAI G UNA TAK LANG S UNG 729.627 5.380.195
2. S UM B E R DAYA HAYATI 3.610.275 9.643.041
3. K EB E R ADAAN 4.076.000 14.389.890
4. WIS ATA 304.906 304.906
5. PENDAPATAN M AS YAR AK AT n.a n.a

NILAI
LUAS TOTAL
HUTAN MANFAAT
LINDUNG G . 8.720.808 29.718.032
K AR IMUN
NILAI (Ha)MANFAAT HUTAN
TOTAL 2.818 2.818
LINDUNG G UNUNG K AR IMUN
(R p/th) 24.575.237.000 83.745.414.000
Luas PT. K G dan PT. MP di Hutan
Lindung G . KCarimun
Opportunity (Ha)
ost Pertambang an di 976,86 976,86
Hutan Lindung G unung K arimun
(R p/th) 8.519.008.500 29.030.356.730
Sumber: Kartodihardjo, 2004; n.a. = tidak diketahui
REALISASI INCOME DARI TAMBANG THD NILAI MINIMUM HUTAN
LINDUNG YANG HILANG FUNGSINYA
Milyar Rp/TH

8.5
2003

Nilai Ekonomi Minimum HL


Realisasi Income Daerah 4.14

yg Hilang Fungsinya
8.5
2002
Realisasi Income Daerah 5.58

8.5
2001 Realisasi Income Daerah 5.57

8.5
2000
Realisasi Income Daerah 4.28

Rata-rata 58%
KESIMPULAN KASUS P. KARIMUN
PEMDA DEFISIT ANTARA
2,92 – 4,36 Milyar Rp/TH
(perhitungan manfaat minimum)
4 4.1. Peta bencana di Jawa

Peta Bencana 1999 - 2007


4.2. Banjir, Longsor, Kekeringan, 2001 – 2007
Media C etak
300
Jumlah Artikel: Banjir, Longsor,

250

200
Kekeringan

150

100

50

0
2001- 2002 2003 2004 2005 2006 2007

Kompas Republika Suara Pembaruan Media Indonesia


Dari 25.068 desa (30.351.371 KK) di seluruh wilayah Jawa-
Madura, terdapat 5.073 desa dengan 536.350 KK yang
tinggal di wilayah rawan bencana banjir dan tanah longsor:

• 76.245 KK tinggal di daerah rawan tanah longsor, yang


tersebar di 1.970 desa
• 2.744 rumah di bantaran sungai yang ditinggali oleh
3.055 KK, berada di daerah rawan banjir bandang, yang
tersebar di 257 desa
• 457.060 KK tinggal pada daerah rawan bencana banjir
tahunan (reguler), yang tersebar di 2.846 desa
Sumber : Peta Gerakan Tanah (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2006), Peta
Zona Banjir (Bappenas-RLPS, 2004), Peta Wilayah Sumber Potensial Bencana (BPKH
XI Jawa-Madura, 2006) dan Sensus Pertanian (BPS, 2003)
4.3. Prediksi secara Spasial (Extreme)

Eks trim, 2010 Eks trim, 2015

Eks trim, 2020 Eks trim, 2025


4.4. Peraturan Daerah
Motif dan Muatan Ekologi
Motif dan Muatan E kolog i
 Propins i Perijinan K olaboras i Devolus i Jumlah
NDD DD1 DD2 NDD DD1 DD2 NDD DD1 DD2
B ANTE N 6 4 0 0 1 2 0 1 0 14
YOGYAK AR TA 3 8 0 0 6 0 0 2 0 19
DK I JAK AR TA 3 6 0 0 7 1 0 2 0 19
JAB AR 38 16 1 0 6 9 0 4 4 78
JATENG 38 7 0 1 25 3 0 2 0 76
JATIM 34 11 1 1 21 2 1 1 0 72
TOTAL 122 52 2 2 66 17 1 12 4 278
Gagal Belajar, Mengapa?
 Ketidak-kemampuan kelembagaan:
 Gagal mengantisipasi datangnya masalah
 Gagal mempersepsikan masalah dng benar
 Gagal memecahkan masalah yg sebenarnya
 Secara harfiah masalah tidak dapat dilihat, lupa kejadian
sebelumnya, analogi keliru;
 Creeping normalcy dan landscape amnesia menjadi
sejumlah keadaan yang tidak memungkinkan masalah
diantisipasi datangnya.
 Rational behavior, selfish, irrational behavior, religious
value, yang dikembangkan dengan istilah-istilah
persistence in error, wooden-headedness, mental
standstill/stagnation, sunk-cost effect, cword
psychology, groupthink, dan psychological denial;
 One-liners
Cara Pikir, Landasan Cara
2 Tindak
2.1. Ekosistem, SDA, dan Komoditi
KESATUAN WILAYAH PENGELOLAAN SDA:
Stock Resources – Daya Dukung

KAYU
IN ENERGI SY
TE A
RD TERBARUKAN HASIL M
BAHAN EP K
PERKEBUNAN
PO
TAMBANG EN SUMBERDAYA M
DE AIR LO
HASIL
NS KE
IA PERTANIAN AR
NT N T
AR A
KE NSI
LO D E
M
PO P EN
K D E
PERIKANAN
M
AS TER
Y IN
potret sumberdaya sebagai aset ekonomi dan
daya dukung kehidupan

6
bentang
alam/jas a
ling kung
an s umber
s umber s umber
daya
daya laut daya
hutan
dan lahan
pes is ir
s umbe
3 r
daya
air (4)
2
1 s umbe
r
daya
mi
7 8 9 neral
(5)
K ejelas an SUMBER Perlindung an
hubung an SUMBER K epas tian kelembag aan
peng uas aan tanah AGRARIA peng elola mas yarakat
dan s umberdaya bentang alam adat dan lokal
lain lainnya
TID AK AD A PEN G EN D ALIAN ATAS D ASAR D AYA D U KU N G
EKO SISTEM
Karakteristik Sumberdaya Alam
(Stock & Komoditas)

Karakteristik
Bentuk SDA TUJUAN
SDA
BERSAMA
watershed,
danau, kawasan jasa/
lindung, pesisir, stock
dll daya dukung

Din
.A
Bada
nF B
Din
Sekto
kayu, rotan, barang/ r C D
r
air, mineral, komoditas
kto
ikan, dll Se
2.2. Kelembagaan dan Masalah Sektor
 Kelembagaan sbg aturan main atau
organisasi
 Hubungan/transaksi antar pelaku
 Terdapat biaya transaksi, dipengaruhti
oleh: hak pemilikan atas sumberdaya,
penguasaan faktor produksi, akses
terhadap pengetahuan dan informasi
 Penataan kelembagaan = mengurangi
biaya transaksi
 Sektor ~ spesialisasi kerja
2.3. Pengaruh Kelembagaan terhadap
Pengambilan Keputusan

Hak atas
Sumberdaya PERATURAN
Alam PERUNDANGAN

PENGETAHUAN Norma, Etika, TATA PEMERINTAHAN


Moral
Komoditi • Private
goods KINERJA:
Kerusakan Yudikatif
SIKAP
Daya dukung • Club goods PENGAMBILAN Sumberdaya Alam
• Common KEPUTUSAN dan Degradasi Eksekutif
pool goods Lingkungan
Bentang KAPASITAS Legislatif
Alam • Public
(Stock) goods PERTIMBANGAN
Modal, UNTUNG-RUGI
Karakteristik Ekosistem Teknologi,
~ Sumberdaya Alam Informasi
Struktur
Pasar

PASAR DALAM
NEGERI DAN GLOBAL
MASALAH: Pola Pikir Masa
3 Lalu
UMUM
 Mengandalkan pasar tanpa disertai kepastian
hak atas SDA, merusak SDA;
 Urusan pertentangan antar UU dan lembaga
pemerintahan;
 Mengganti dan memproduksi peraturan menjadi
jalan keluar, tanpa berfikir ulang mengapa
peraturan tdk jalan.
 Ekonomi biaya tinggi dikompensasi melalui
eksploitasi SDA berlebih.
HUKUM DAN BIROKRASI
 Hukum sdh melampaui fungsinya ~ mengatur
metoda dan cara pikir menyelesaikan masalah;
 Rasionalitas hukum dan hierarki birokrasi
membatasi inovasi untuk bekerja sesuai fakta
lapangan;
 Lembaga pemerintah/pemda sbg “the big
company” yg mewakili kepentingan individu;
LIMA PERSOALAN POKOK
 Sistem Nilai
 Argumen pembuatan kebijakan
 Proses dalam pembuatan kebijakan
 Lemahnya lembaga pelaksana
 Lemahnya dukungan politik
Penjelasan Kasus dalam
niche, social & culture
tertentu (konsep tenurial ,
common pool resources ,
collective actions , social
Contoh Implementasi: Contoh Implementasi:
capital , dll)
Hutan Kemasya- Subak di Bali, Kelola
rakatan, Tambang hutan di Krui,
Rakyat, Perkebunan Lampung, dll
Inti Rakyat, dll

Kearifan masyarakat
adat dan lokal lainnya
(tacit knowledge)
Perkembangan sebagai dasar
kebijakan redistribusi pengelolaan
manfaat sumberdaya sumberdaya alam dan Sumber-sumber Agraria
Komoditas dari alam lingkungan hidup sebagai ekosistem dalam
Sumberdaya Alam suatu wilayah hidup

Perkembangan Perkembangan
pengetahuan saat ini kebijakan konservasi
sebagai landasan sumberdaya alam
kebijakan pengelolaan skala besar
sumberdaya alam dan
lingkungan hidup

Contoh Implementasi: Contoh Implementasi:


Berbagai UU Sektor, Pengelolaan Taman
Tata Guna Hutan, Nasional, Kawasan
AMDAL, Pembatasan Perlindungan Laut, dll
Produksi (Sustain
yield principle), dll
Penjelasan dari
Konsep -konsep Agregat
Politik pemenangan paradigma liberalisasi ekonomi dan Di Tingkat Makro
sumberdaya alam sebagai komoditas (pertumbuhan , efisiensi ,
privatisasi , persaingan
pasar , dll)
Penjelasan Kasus dalam
niche, social & culture
tertentu (konsep tenurial ,
common pool resources , Pemetaan Upaya Pengendalian
collective actions , social
capital , dll)
Kerusakan Sumberdaya Alam dan
Lingkungan Hidup melalui Penguatan
Modal Sosial

Penguatan kapasitas
dan modal sosial
Perkembangan melalui peningkatan
kebijakan redistribusi pendapatan dan/atau
manfaat sumberdaya pengadaan sumber
Sumber-sumber Agraria
alam pendapatan baru
Komoditas dari sebagai ekosistem dalam
Sumberdaya Alam suatu wilayah hidup

Pembaruan Perkembangan
pengetahuan sebagai kebijakan konservasi
landasan kebijakan sumberdaya alam
pengelolaan skala besar
sumberdaya alam dan
lingkungan hidup

Penjelasan dari
Konsep-konsep Agregat
Di Tingkat Makro
(pertumbuhan , efisiensi ,
privatisasi , persaingan
pasar , dll)
PERTANYAAN YG
3 TERSISA
 Bagaimana memperkuat modal sosial
masyarakat ~ pemanfaatan SDA?
 Strategi politik & tindakan bersama untuk
mengimbangi privatisasi SDA
 Mengapa soal hak dan penguasaan sda
tdk jadi prioritas
 Mempercepat masa transisi pelaksanaan
otonomi daerah
 Kearifatan tradisional di tengah2
perubahan yang cepat
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai