Anda di halaman 1dari 2

suara pemberdayaan

Bulletin Edisi Desember 2010

Opini dan Pendapat Anda SMS-kan ke 0819877136 akan langsung Kami muat di http://menuju-sejahtera.blogspot.com

Content
Peran LPM di era Reformasi

Redaksi
Kang Warsa Andi Komo
Opick Jahidin Hawhaw
Iwan Iwenk Avediz

Bulletin Suara Pemberdayaan Terbit 1 (satu) bulan sekali. Menginformasikan kegiatan-kegiatan pemberdayaan di
Kelurahan Sudajayahilir Kecamatan Baros Kota Sukabumi. Website: http://menuju-sejahtera.blogspot.com, Radio
Komunitas : SPM FM 88.0 Mhz (Setiap Pukul 18.00-20.00) SMS Center : 0819877136
Peran LPM di Era Reformasi
Oleh : Kang Warsa (dimuat di detik.com)

(SUDAJAYAHILIR) Menjadikan dan melahirkan masyarakat bersifat netral, maka, pendorong buruk dan mandegnya
berdaya (strength society) merupakan sebuah proses. Tentu sebuah sistem adalah manusianya sendiri.
saja proses pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan Kita memang masih berkutat dan terikat dengan sistem
sebagai cita-cita luhur dan mulia. Sebab, bagaimana pun, birokrasi yang bertele-tele, berbelit-belit, bahkan cenderung
upaya-upaya yang dilakukan oleh siapa, kapan, dan di mana mengada-ada. Sebenarnya, birokrasi macam apa pun tidak
pun ketika mengarah kepada perbaikan dan perubahan akan jelek, hanya saja keitika dikuasai oleh orang-orang bermental
dinilai sebagai langkah mulia, suci, dan tulus. Dan, tidak akan manut, penjilat, dan asal bapak senang maka hancurnya
ada kelompok apalagi individu yang membantah para aktor sistem itu, mandullah kreativitas.
perubahan ini. Apakah dalam kasus ini sistem dipersalahkan? Saya
Selalu ada anggapan proses pemberdayaan masyarakat pikir tidak demikian. Apakah kita akan menyalahkan sebuah
dalam arti membawa masyarakat pada arah yang benar, mobil mogok, mesin mati, sementara pemiliknya hanya bisa
mengubah, dan melahirkan masayrakat baru, dari tidak menendang-nendang mobil ban mobil tersebut?
berdaya kepada berdaya, dari lemah kepada kuat, dari Di belahan dunia mana pun tidak sedikit orang yang
memble kepada kekuatan merupakan konsep akrab namun mengecam sistem. Saya akui itu lumrah karena cara
kadang bersifat abstrak. Ada yang memiliki pemikiran pandang terutama kita orang Timur selalu tidak kategoris.
idealisme luhur dan melangit merupakan hal yang Selalu menghubung-hubungkan dan mengkaitkan satu
mengambang dan kurang realistis, idealis, maya, mungkin kejadian dengan peristiwa lain. Sementara sama sekali tidak
tidak mudah untuk merealisasikannya dalam dunia empiris. ada relevansinya.
Konsep ini teramat manis dan mudah diucapkan memang. Intinya, kita selalu menyalahkan lingkungan eksternal
Dan, faktanya demikian. Orang di mileu mana pun akan yang ada di luar kita. Ketika masyarakat tidak berdaya,
setuju setuju dengan segala macam perbaikan. Kelompok pantaskah kita menyalahkan kambing yang merusak
mana pun akan mengcungkan jempol tinggi-tinggi kepada tanaman Pak Haji? Sama sekali tidak ada kaitannya.
para agen perubahan perbaikan. Bahkan, akan mendukung Kembali ke persoalan awal. Terbentuknya LPM dan para
para pelaku perbaikan, terus terang, itu hanya dalam tataran pengurus yang baru sudah barang tentu menjadi catatan
wacana dan ide semata. Belum mampu menjamah kepada penting. Apalagi, lingkungan sosial merupakan fenomena
aplikasi dalam kehidupan. Mengapa, karena masyarakat pluralitas. Kadang, sering terjadi konflik horisontal meskipun
masih meraba-meraba, tabu, dan trauma dengan masa lalu. masih dalam tataran konflik pemikiran.
Orang-orang yang mengendalikan sistem secara salah Namun, ketika konflik ini terus berlangsung tanpa ada
pun bisa menjadi faktor penyebab kurang teraplikasinya resistor yang bisa melerainya akan berakibat fatal bagi
konsep dan proses perbaikan ini. Pada tahap sekarang kehidupan di masyarakat. Dengan LPM baru, wajah baru, dan
masyarakat masih saja dituntut sebagai penonton. Paling Pengurus baru, masyarakat tentu saja menaruh harapan.
banter kita dibolehkan mengomel. Bahkan, sebagai pencela Sekian permasalahan sosial yang dihadapi segera bisa
terhadap apa pun yang berhubungan --sebenarnya secara dipecahkan.
langsung, dengan kita. Bukan menjadi pemain dan subyek LPM, harus dan memang wajib menjadi penyeimbang
sentral. pemerintahan yang ada di kelurahan. Bisa disebut lebih halus
Indikasinya proses perubahan dan perbaikan masih adalah sebagai teman sejawat yang harus bergandeng
dibutuhkan oleh masyarakat. Hanya ketika mentalitas kita tangan.
masih sama seperti dulu maka nonsenslah yang namanya Jangan sampai timbul kesan tidak selarasnya antara
perubahan dan perbaikan bisa mewujud kecuali dalam LPM dan Pemerintah Kelurahan. Karena, teramat mahal biaya
untaian dongeng dan harapan yang disimpan di masa depan yang harus dibayar oleh masyarakat untuk mengklaim ada
belaka. Bisa dikatakan perubahan dan perbaikan macam apa lawan dan pesaing bagi sebuah kelompok. Paling celaka, jika
pun harus diawali dari perbaikan mental dan jiwa dulu. Mau pemerintahlah yang justru menjadi oposisi bagi lembaga-
tidak masyarakat berubah dan mejadi agen perbaikan? lembaga yang siap berkiprah untuk kebaikan masayrakat.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dulu disebut Namun, kita yakin. Tidak akan ada pemerintah yang
Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) adalah salah senekad itu. Andaipun ada apa boleh muat. Bukankah
satu lembaga kemasyarakatan dan memiliki potensi besar. kedaulatan tertinggi ada di tangan rakyat? (redaksi-SPM)
Apresiasinya ideal dalam upaya proses pemberdayaan
masyarakat. Tugas utamanya adalah menghidupkan kembali
semangat swadaya masyarakat yang saat ini memang
dikhawatirkan mulai luntur.
Bicara soal lunturnya semangat swadaya masyarakat ini
tidak bisa terlepas dari orang-orang yang mengendalikan
sistem di negeri ini. Sistem memang buatan manusia. SIMAK Acara Wayang Golek
Bahkan, lebih didominasi oleh kebijakan-kebijakan Tuhan di SPM FM 88.0 Mhz Setiap Hari Minggu
yang Mulia. Apa pun itu nama sistem bentuk dan wujudnya, Pukul 19.00-20.30

Anda mungkin juga menyukai