Jakarta, RM. Komisi II DPR mendukung rencana pengeluaran
Instruksi Presiden (Inpres) yang mengatur tentang pemberian insentif berupa uang, fasilitas, hingga kenaikan pangkat bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, Komisi bidang Pemerintahan Dalam Negeri dan Aparatur Negara itu meminta agar pemberian tersebut diimbangi dengan peningkatan kinerja. Anggota Komsi II dari Fraksi PKS, Gaman Sutrisno mengatakan, pemberian insentif berupa uang, fasilitas, hingga kenaikan pangkat bagi para PNS harus diimbangi dengan peningkaian kinerja. Sehingga, peningkatan itu juga dirasakan masyarakat karena pelayanan publik ikui meningkat."Kami memahami maksud peningkatan itu adalah peningkatan kinerja. Karenanya, pemerintah harus mengontrol hal itu agar tidak keluar dari tujuan semula," kata Gaman kepada Rakyat Merdeka, kemarin. Kalau kinerjanya sama saja, lanjut dia, pemerintah harus melakukan evaluasi terhadap putusan tersebut. Evaluasi menyeluruh, bertujuan agar persoalan yang sama tidak terulang setiap tahun."Jangan sampai penggunaan uang rakyat tidak memberikan manfaat kepada rakyat. Masyarakat berhak menikmati peningkatan kualitas pelayanan publik," tegasnya.Gamari menjelaskan, perbaikan yang perlu dilakukan pemerintah terkait kinerja PNS meliputi, perbaikan rekrutmen, penempatan dan pemberian jabatan. Sehingga, kerusakan system yang terjadi selama ini bisa diperbaiki secara menyeluruh. "Untuk memperbaiki kinerja PNS, tidak cukup hanya menaikan jagi dan pemebrian insentif. Bagaimana kinerjanya mau beres kalau saat mendaftar sebagai CPNS harus mengeluarkan uang puluhan hingga ratusan juta rupiah," jelas kader partai berlambang bulan sabit mengapit padi ini.Senada dengan Gamari, anggota Komisi II dari Fraksi Partai Hanura, Djamal Azis setuju dengan peningkatan gaji PNS. Namun, kata dia, peningkatan tersebut harus diiringi dengan peningkatan kualitas PNS. "Naik itu wajar. Tapi, harus ada peningkatan kinerja dan pelayanan. Kalau nggak ada, ya tinjau ulang saja," kata Djamal.Pemerintah, lanjut dia, harus memberikan target-target pencapaian yang jelas dan terukur.Sehingga, pemberian .insentif diterima oleh orang yang tepat."Kalau kinerjanya bagus tapi gajinya nggak cukup kan kasian. Tapi, kalau kinerjanya buruk dan tidak dapat penambahan insentif, ya wajar dong. Jangan disamakan, nanti yang rajin jadi ikut nu les-malesan," ujarnya. Sebelumnya, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan, pemerintah berencana mengeluarkan Inpres yang mengatur tentang pemberian insentif berupa uang, fasilitas, hingga kenaikan pangkat. Hal ini, kala dia, bertujuan untuk mempermudah pekerjaan hingga mencapai sasaran yang diharapkan sesuai waktunya."Insentif bisa berupa finansial dan kemudahan lain seperti kenaikan pangkat yang dipercepat atau lainnya," kata Agung usai mengikuti rapat kabinet terbatas bidang kesra di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (18/3) lalu.Pemberian itu, lanjut dia, diutamakan bagi PNS yang bekerja di daerah-daerah terpencil dan pulau-pulau terluar yang memerlukan waktu lama di perjalanan. Contohnya, penjaga mercusuar, petugas medis, pendidik dan lainnya. oni