Nilai efektif kuat arus/tegangan AC adalah arus/tegangan AC yang dianggap setara dengan
kuat arus/tegangan AC yang menghasilkan jumlah kalor yang sama ketika melalui suatu
penghantar dalam waktu yang sama.
V = Vm sin ω t
ω = 2π f = frekuensi anguler
I = Im sin ω t
Vm = tegangan maksimum
XL = ω > L = 2π f.L
V = Vm sin ω t
I = Im sin(ω t-90°)
Reaktansi Kapasitif :
hambatan kapasitor pada rangkaian arus bolak-balik.
V = Vm sin ω t
I = Im sin (ω t + 90°)
Jadi beda fase dalam rangkaian kapasitif 90° (arus mendahului 90° dari tegangan)
Terima kasih ya Anda masih berkunjung di Web Belajar Fisika SMA. Kunjungan Anda
sangat berarti buat pengembangan web ke depan. Saya berharap Web Belajar Fisika SMA di
www.fisika-sma.us dapat membantu Anda menambah pengetahuan tentang pemahaman
Fisika SMA. Ok kawan… bahasan kita hari ini adalah tentang Arus dan Tegangan Listrik
Bolak – Balik, sebagai materi lanjutan yang masih bagian dari Induksi Elektromagnetik.
Arus listrik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Arus Searah dan Arus Bolak-Balik. Arus
Searah (DC – Dirrect Current) adalah arus yang mengalir dalam satu arah. Sedangkan Arus
Bolak-Balik (AC – Alternating Current) adalah arus yang arahnya dalam rangkaian berubah-
ubah (sinusoidal) dalam selang waktu yang teratur. Arus Bolak-Balik ditimbulkan oleh gaya
gerak listrik yang berubah-ubah. Video di bawah ini adalah tentang bagaimana sebuah
generator AC (alternator) bekerja, walaupun tidak menghasilkan tegangan yang besar. magnet
yang berputar dekat solenoida dapat menghasilkan sinyal AC yang terdeteksi pada osiloskop-
komputer.
Arus bolak-balik dan gaya gerak listrik biasanya dinyatakan dengan harga rata-rata dan efektif.
Harga rata-rata dari tegangan dan arus bolak-balik dapat ditentukan dengan mengambil
setengah periode dari gelombang sinusoidal (π). Sedangkan harga efektif dari arus dan tegangan
bolak-balik didefinisikan sebagai nilai sedemikian rupa sehingga menghasilkan energi kalor rata-
rata yang sama pada arus searah yang melewati hambatan R. Harga efektif merupakan harga
yang terbaca pada alat ukur voltmeter maupun amperemeter AC (multimeter).
Grafik Arus & Tegangan AC
Alat pengukur arus dan tegangan bolak-balik, yang dapat mengukur serta mempelajari beda
potensial dapat menggunakan multimeter maupun osiloskop (CRO – Cathode Ray
Oscilloscope). Perbedaan yang diberikan oleh kedua alat ukur ini terletak pada hasilnya.
Multimeter menghasilkan alat (meteran) yang dapat menunjukkan penyimpangan pada skala
sesuai dengan besarnya arus dan tegangan. Adapun osiloskop menghasilkan bintik pada layar
flouresensi berupa grafik sinusoidal yang diakibatkan dari tembakan sinar katode yang mengenai
belakang layar secara berulang-ulang sehingga menghasilkan jejak yang nampak pada bagian
depan layar.
Listrik untuk keperluan rumah tangga dan industri dihasilkan dari stasiun pembangkit listrik oleh
generator-generator besar yang menghasilkan listrik bolak-balik pada frekuensi 50 herz dan 60
herz. Arus bolak-balik tak seperti arus searah, dapat secara mudah diubah untuk menghasilkan
beda potensial yang lebih besar atau kecil dengan menggunakan transformator (step up – step
down). Ini berarti bahwa tegangan tinggi dapat digunakan untuk transmisi, yang dapat
mengurangi kehilangan daya dalam kabel transmisi. Pasokan listrik ke rumah-rumah terdiri dari
dua kabel dari substasiun (gardu listrik) untuk mengalirkan arus listrik bolak-balik dan ada kabel
kabel tambahan (arde) yang dihubungkan ke bumi sebagai tindakan pengamanan.
Rangkaian seri RLC banyak digunakan pada osilator untuk membangkitkan getaran gelombang
elektromagnetik. Pada rangkaian ini akan terjadi peristiwa resonansi, yaitu peristiwa ikut
bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Resonansi pada rangkaian seri RLC terjadi
saat harga VL = VC atau XL = XC. Di bawah ini adalah video tentang percobaan rangkaian RLC
yang ditunjukkan melalui tampilan grafik pada osiloskop.