Anda di halaman 1dari 2

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Lembar ke - 1: untuk Kantor Pelayanan Pajak

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Lembar ke - 2: untuk arsip pemotong pajak

Kepada Yth.
Sdr. Kepala Kantor Pelayanan Pajak

.............................................................. (1)
di-

LAPORAN
PEMOTONGAN DAN PENYETORAN PPh
ATAS PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
Bulan : ................................................19… (2)
JUMLAH JUMLAH
YANG MENYEWAKAN BRUTO PPh YANG
No. NILAI SEWA DIPOTONG
NAMA NPWP (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5

Jumlah :
PPh sebesar Rp ................................(..............................................................................................) (3)
telah disetor pada tanggal ...........................................19…. (4)
................................., ........................ 19… (5)
Pemotong Pajak,

Nama : .............................................................

NPWP : .............................................................

Alamat : .............................................................

............................................................ (6)
Perhatian
Lampirkan : Tanda tangan , nama dan cap
1. Lembar ke-3 Surat Setoran Pajak
2. Lembar ke-2 Bukti Pemotongan PPh atas
Persewaan Tanah dan/atau Bangunan
(Final) .................................................................... (7)
KP.PPh.1.14/SPT-96

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR


LAPORAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN PPh
ATAS PERSEWAAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
(KP.PPh.1.14/SPT-96)

Umum :

(1) Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak (KPP)


(2) Diisi dengan bulan dan tahun dilakukannya pemotongan dan penyetoran PPh
(3) Diisi dengan besarnya PPh yang dipotong
(4) Diisi dengan tanggal PPh yang telah disetor
(5) Diisi dengan tanggal dibuatnya laporan
(6) Diisi dengan identitas lengkap Pemotong Pajak
(7) Diisi dengan tanda tangan, nama dan cap Pemotong Pajak.

Khusus :

Pemotong Pajak wajib menyetor PPh yang terutang ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro selambat-
lambatnya tanggal 10 bulan berikutnya setelah bulan pembayaran atau terutangnya sewa dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak (SSP). Pemotong Pajak harus melaporkan penyetoran tersebut ke KPP selambat-lambatnya
tanggal 20 bulan berikutnya setelah bulan pembayaran atau terutangnya sewa dengan dilampiri lembar ke-3 SSP
dan lembar ke-2 Bukti Pemotongan atas Persewaan Tanah Dan/Atau Bangunan (SE-22/PJ.4/1996 tanggal 14 Juni
1996).

Kolom 1 s/d 5 : cukup jelas.

Anda mungkin juga menyukai