Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL PROYEK AKHIR

TAHUN AJARAN 2008/2009

SISTEM INFORMASI PEMANTAU KEADAAN HUTAN


BERBASIS WEB PADA SISTEM EMBEDDED
EBOX 4300

Oleh :
FAJAR BASKORO
NRP. 7206030032

JURUSAN TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
JANUARI, 2009
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PROYEK AKHIR
TAHUN 2008/2009

SISTEM INFORMASI PEMANTAU KEADAAN HUTAN


BERBASIS WEB PADA SISTEM EMBEDDED
EBOX 4300

Oleh :
FAJAR BASKORO
NRP. 7206030032

Proposal Tugas Akhir ini Diajukan untuk


Dilanjutkan sebagai Proyek Akhir
di
Jurusan Telekomunikasi – Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Disetujui Oleh :

Tim Penguji : Dosen Pembimbing :

1. Aries Pratiarso.MT 1. Achmad Subhan KH, ST


NIP. 131 964 953 NIP. 132 327 112

2. Haryadi Amran , A.Md,SST 2. Ir. Nonot Harsono, MT


NIP. 132 134 716 NIP. 131 964 535

3. Moh Hasbi Assidiqi, S.Kom


NIP.
ABSTRAK

Tingginya kerusakan hutan dibeberapa negara disebabkan oleh banyak terjadinya


kebakaran hutan dan penebangan kayu secara illegal. Kebakaran hutan dipicu oleh
kondisi alam dan juga oleh ulah manusia sekitar yang memang menginginkan areal hutan
berubah menjadi sawah atau perumahan. Sementara penebangan liar banyak dilakukan
oleh pihak-pihak tertentu karena harga kayu dipasaran yang memang cukup menjanjikan
Untuk itu dibutuhkan sistem pengawasan baik dengan memanfaatkan manusia atau
sebuah teknologi yang sedang berkembang saat ini. Fungsi dari sistem ini adalah
mengawasi hutan dengan memberikan informasi tentang terjadinya kebakaran dan
informasi tentang adannya penebangan hutan. Sistem ini menampilkan informasi keadaan
hutan dalam bentuk SVG (SCALABLE VECTOR GRAPHICS) dan dalam bentuk ASP
(Active Server Page).

Kata Kunci : SVG (Scalable Vector Graphics), ASP (Active Server Page)
1. Judul Penelitian
SISTEM INFORMASI PEMANTAU KEADAAN HUTAN BERBASIS WEB
PADA SISTEM EMBEDDED EBOX 4300

2. Ruang Lingkup
1. Pemrograman Microsoft Visual C#
2. Pemrograman ASP
3. Komunikasi Data

3. Tujuan
Tujuan dari proyek akhir ini adalah membuat sebuah sistem informasi keadaan
hutan secara kontinyu dengan sistem peringatan dini dari kebakaran hutan dan
pembalakan liar.

4. Latar Belakang
Hutan adalah suatu tempat yang mempunyai ekosistem yang bermacam-macam.
Hutan menjadi penopang bagi peningkatan ekonomi, sandang pangan bagi masyarakat
disekitarnya, selain itu hutan juga mampu memberikan keseimbangan bagi komunitas
ekosistem yang hidup disekitarnya. Dan yang tak kalah penting adalah fungsi hutan
sebagai paru-paru dunia. Sejak isu global warming ramai dibicarakan, maka saat ini
perhatian terhadap pelestarian hutan dan ekosistem yang ada di dalamnya menjadi
penting. Hal ini dikarenakan sampai saat ini jumlah hutan yang ada di dunia mengalami
penurunan yang cukup drastis. Jika hal ini terus dibiarkan, maka akan semakin sedikit
daerah yang mampu menyerap gas carbon monoksida dan menghasilkan oksigen.
Untuk mengurangi deforestation yang lebih besar maka perlu adanya sebuah
sistem pengawasan baik dengan memanfaatkan manusia atau sebuah teknologi yang
sedang berkembang saat ini. Ide penggunaan teknologi ini yang menjadi pertimbangan
utama untuk membangun sebuah perangkat. Fungsi dari sistem ini adalah mengawasi
hutan dengan memberikan informasi tentang terjadinya kebakaran dan informasi tentang
adannya penebangan hutan. Prinsip dari adanya sistem ini adalah memberikan informasi
temperatur dan nyala api. Dari informasi ini diharapkan adanya sebuah tindakan yang
bisa mencegah terjadinya kebakaran yang lebih besar. Informasi dasar lainnya adalah
berupa getaran dan suara yang dtimbulkan oleh pohon yang tumbang. Dari informasi ini
kemudian diputuskan telah terjadi penebangan pohon.
Dari informasi yang didapatkan akan ditampilkan dalam halaman web dan dapat
diakses secara wireless. Halaman web yang digunakan ialah halaman web yang dinamis
menggunakan ASP (Active Server Page) Sehinggas sistem ini memudahkan para penjaga
hutan untuk memantau hutan tanpa harus memantau hutan secara langsung. Sistem ini
juga dilengkapi dengan peringatan dini adanya kebakaran hutan dan pembalakan liar.
5. Rumusan Masalah & Batasan Masalah
Permasalahan yang diangkat pada proyek akhir ini adalah:
1. Kebakaran hutan yang disebabkan peningkatan jumlah titik api yang ada di hutan
2. Kebakaran hutan yang disebabkan oleh kesengajaan manusia, kebakaran ini
bertujuan untuk membuka lahan pertanian baru atau lahan pemukiman baru
3. Pembalakan liar yang merusak ekosistem hutan
4. Penyediaan layanan informasi kondisi hutan yang dapat diakses oleh siapa saja.
5. Penyediaan layanan sistem peringatan dini adanya kebakaran hutan dan
pembalakan liar
6. Penyediaan platform yang tidak tergantung pada applikasi tertentu

6. Tinjauan Pustaka
Peneliatian ini sebelumnya tidak pernah dilakukan tetapi penelitian ini
dikembangkan dari beberapa literatur di internet seperti Ben Peterson yang memuat
artikel tentang pembuatan Scalable Vector Graphics menggunakan C#.
Pembuatan halaman web menggunakan ASP bertujuan agar halaman web menjadi
lebih dinamis sehingga user tidak perlu merefresh berulang-ulang web browsernya untuk
mendapatkan halaman web yang dinamis.

7. Metodologi Pembahasan
Untuk menyelesaikan proyek akhir ini, dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Studi literatur
Langkah awal untuk pembuatan perangkat lunak ini ialah melakukan studi
literature yang telah ada. Saat ini sudah banyak literatur yang membahas visual
c# programming dan bisa dikembangkan untuk membuat perangkat lunak. Studi
literatur dilakukan dengan cara mengumpulkan sumber-sumber literatur tentang
c# programming yang telah ada dan dipilih sesuai dengan kebutuhan pada
perangkat lunak. Selain pemrograman c# literatur yang digunakan
Literatur yang bisa dipelajari untuk pembuatan tugas akhir ini antara lain:

C# Web Development With ASP .Net Visual QuickStart Guide


a. Visual C# 2005 , How To Program
b. Aplikasi Web ASP Menggunakan DREAMWEAVER MX 2004
2. Perancangan sistem

Gambar 1. Sistem Pengawasan Hutan

Tujuan utama dari proyek ini adalah membuat sistem yang dapat
mengawasi hutan secara kontinyu dengan cara menanam beberapa sensor yang
sesuai dengan parameter untuk terjadinya kebakaran hutan pembalakan liar
Sistem ini bekerja memantau hutan dengan jaringan sensor. Sensor yang
digunakan tersebut memantau kondisi temperatur, kelembaban dan getaran di
dalam hutan. Data sensor digunakan sebagai acuan pada sistem pemantau hutan.
Data pada sensor ini dikirimkan secara wireless menggunakan standard protokol
802.15. Data tersebut kemudian diolah dengan applikasi pada eBox-4300. Data
hasil olahan tersebut dimasukkan ke database kemudian dapat diakses pada
halaman web ASP. Digunakannya halaman web ASP ini karena dapat diakses
oleh banyak user secara bersamaan (multiuser)

3. Perancangan perangkat lunak


Perancangan perangkat lunak ini melewati beberapa tahap yaitu :
A. Pembuatan web sebagai media pemantau sistem
Pada tahap ini dilakukan pembuatan halaman web menggunakan ASP
(Active Server Page) dengan bahasa pemrograman c#

Sensor 1
Applikasi
Web C# eBox 4300 Mikrokontroler Sensor 2

Sensor 3
Gambar 2. Aliran Data Pada Sistem
Pada gambar 2 pengambilan data pada sensor melalui sebuah aplikasi
yang dibuat dengan bahasa pemrograman c#. Aplikasi yang digunakan
dapat mengambil data pada sensor dengan komunikasi serial. Data yang
telah didapatkan diolah terlebih dahulu sampai data siap untuk
ditampilkan pada webpage. Data yang ditampilkan pada webpage berupa
gambar SVG (Scalable Vector Graphics). SVG ialah format gambar yang
umumnya digunakan pada gambar vektor.

<?xml version="1.0" standalone="no"?>


<!DOCTYPE svg PUBLIC "-//W3C//DTD SVG 1.1//EN"
"http://www.w3.org/Graphics/SVG/1.1/DTD/svg11.dt
d">
<svg width="100%" height="100%" version="1.1"
xmlns="http://www.w3.org/2000/svg">
<rect x="20" y="20" width="250" height="250"
style="fill:blue;stroke:pink;stroke-
width:5;opacity:0.9"/>
</svg>

Keterangan :
1.<?xml version="1.0"
Versi XML yang digunakan
2.standalone="no"
Dokumen SVG memiliki referensi ke file eksternal dalam hal ini, DTD.
3.http://www.w3.org/Graphics/SVG/1.1/DTD/svg11.dtd
DTD yang berada di W3C dan berisi semua elemen yang diijinkan SVG.
4.<svg width="100%" weight= "100%"
version="1.1"xmlns="http://www.w3.org/2000/svg">
Ini adalah elemen root pada svg dan width dan weight digunakan mengatur
lebar dan tinggi dari gambar svg
5. <rect x="20" y="20" width="250"
height="250"style="fill:blue;stroke:pink;stroke-width:5;opacity:0.9"/>
rect menunjukan jenis gambarnya yaitu segi enam, x dan y ialah koordinat
pusat sumbu segi enam, height dan width mengatur lebar dan tinggi segi
enam, fill menunjukan warna, stroke menunjukan warna garis, stroke width
menunjukan lebar garis, opacity menunjukan level transparan

Skrip diatas ialah skrip SVG yang dapat dibuat pada text editor. Dari skrip
diatas terlihat bahwa svg ini mempunyai kesamaan dengan XML. Bahasa
yang digunakan ialah bahasa pemrograman XML. Pada gambar dibawahnya
ialah gambar file SVG yang dieksekusi di dalam browser.
Gambar 3 Contoh file SVG yang dieksekusi pada browser

Dengan menggunakan SVG kondisi hutan dapat dipetakan setiap


bagian(sektor). Pada setiap sektor ditangani oleh sebuah sensor. Sensor ini
yang akan memantau keadaan hutan. Setiap gambar SVG mewakili satu
sektor tersebut.
Sitemap yang akan dirancang pada pembuatan web adalah sebagai
berikut :

Gambar 4 Sitemap web

Keterangan :
Informasi sensor :Menampilkan link ke semua informasi
sensor
Temperatur :Menampilkan informasi suhu hutan
Kelembaban :Menampilkan informasi kelembaban
hutan
Nyala Api :Menampilkan informasi nyala api
PIR :Menampilkan informasi sensor PIR
Getaran :Menampilkan informasi sensor getaran
Laporan Sensor :Menampilkan link ke informasi log
Log :Menampikan informasi laporan
perubahan keadaan sensor

Dari sitemap diatas akan dibuat sistem informasi keadaan hutan berbasis web yang
dapat memantau keadaan hutan dan dapat diakses setiap orang. Pada bagian sensor
terdapat link temperatur, kelembaban, PIR, Getaran dan nyala api. Setiap link
tersebut akan memberikan tampilan keadaan sensor tersebut. Setiap tampilan keadaan
sensor mewakili satu wilayah tertentu. Pada bagian laporan terdapat log, log ini
berfungsi sebagai laporan keadaan sensor setiap hari. log akan mencatat perubahan
sensor setiap hari. Dengan adanya log ini bisa memudahkan untuk mendapatkan data
keadaan hutan sebelumnya. Log ini berisi tanggal pengambilan data sensor dan isi
data sensor. Format log yang digunakan ialah:
Sektor--Sensor--Bulan,tanggal,tahun--jam.menit.detik--data
contoh format:
1--Temp--Jan,10,2008--08.00.01--22
1--PIR--Mar,11,2008--08.02.01--0
Dari log diatas terlihat bahwa pada tanggal 10 januari 2008 pada jam 08.00.01
temperatur di sektor 1 adalah 22ºc

Desain tampilan web dibuat dengan gambar SVG agar mempermudah penjaga
hutan untuk memantau hutan.Dengan SVG maka semua browser dapat menampilkan
gambar SVG. Pada gambar SVG ini juga akan disisipi teks yang akan
menggambarkan keadaan sensor tersebut. Pada web terdapat beberapa link yank akan
menghubungkan ke sensor yang lainnya.
Link

Peta Kondisi Hutan Peta Warna

Gambar 5 Desain halaman web sistem informasi pemantau hutan

Keterangan :
1. Link
Link ini menghubungkan masing masing web pada sitemap. link yang
ditampilkan ialah link untuk mengakses kondisi sensor temperatur,
getaran, PIR, Kelembaban dan
2. Peta kondisi hutan
Gambar ini mewakili kondisi hutan, sebuah segienam mewakili satu
sektor pada hutan. warna yang berubah ubah menggambarkan keadaan
hutan
3. Peta warna
Peta warna mewakili keadaan sensor temperatur, gambar peta kondisi
hutan untuk sensor temperatur menyesuaikan peta warna.

Gambar diatas adalah rancangan desain halaman web yang akan


digunakan pada sistem pemantau kondisi hutan. Gambar SVG diatas
digunakan sebagai pemetaan sensor yang berada di hutan. Satu gambar
segi enam mewakili satu sensor yang berada di hutan. Setiap terjadi
perubahan kondisi hutan maka gambar svg tersebut akan berubah warna
sesuai kondisi hutan. Pada gambar segi enam yang tidak berwarna atau
bertuliskan n/a maka gambar tersebut tidak mewakili sebuah sensor(tidak
ada sensor) Kondisi hutan dapat dipetakan dengan warna-warna yang ada
pada gambar. Pemetaan diatas memudahkan penjaga hutan untuk
memantau hutan tanpa harus memantau hutan secara langsung.

B. Pembuatan program peringatan dini dari kebakaran hutan dan pembalakan


liar
Pada tahap ini aplikasi diberikan fitur alarm peringatan dini. Sistem
peringatan dini ini dibuat berdasarkan data yang dihasilkan sensor. Saat
sensor menangkap tanda tanda terjadinya kebakaran hutan seperti suhu
yang tinggi dan nyala api maka sistem akan membunyikan alarm agar
tidak terjadi kebakaran yang lebih besar lagi.
Titik Api
Alarm

Temperatur

Gambar 6 Algoritma Alarm Kebakaran Hutan

Tabel 2.1 Tabel logika Alarm Kebakaran Hutan

Titik Api Temperatur Alarm


0 <50°C off
0 >50°C on
1 <50°C on
1 >50°C on

PIR Alarm

Getaran

Gambar 7 Algoritma Alarm Pembalakan Liar

Tabel 2.2 Tabel logika Alarm Pembalakan Liar

PIR Getaran Alarm


0 0 off
0 1 off
1 0 off
1 1 on
Gambar 6 dan 7 merupakan algoritma alarm kebakaran hutan dan
pembalakan liar. Alarm kebakan hutan akan berbunyi ketika sensor titik
api menunjukkan nilai 1 atau sensor temperatur menangkap suhu > 50ºc.
Pada alarm pembalakan liar, alarm akan berbunyi ketika sensor PIR
mempunyai nilai 1 dan sensor getar memiliki nilai 1. Dengan adanya
peringatan dini diharapkan para penjaga hutan tidak terlambat untuk
mengatasi masalah kebakaran atau pembalakan liar.

Gambar 8 Flowchart Sistem Peringatan Dini

Dari algoritma diatas dapat dilihat bahwa alarm kebakaran hutan


dilihat dari keadaan sensor temperatur dan nyala api. Ketika sensor
temperatur menangkap suhu > 50°c atau sensor nyala api menangkap
nyala api di sekitar sensor maka alarm kebakaran hutan akan berbunyi.
Alarm pembalakan liar dapat berbunyi saat sensor PIR mempunyai nilai 1
dan sensor getaran menangkap adanya getaran di sekitarnya.

C. Konfigurasi WebServer pada eBox-4300


Pada tahap terakhir ialah konfigurasi webserver pada ebox 4300. Pada
ebox ini diperlukan konfigurasi karena operating sistem yang digunakan
ialah Windows Embedded CE 6.0 R2. Penggunaan Windows Embedded
CE 6.0 R2 bertujuan untuk mengurangi fitur-fitur yang tidak dibutuhkan
pada operating sistem.
4. Pengujian perangkat lunak
Pengujian perangkat lunak dilakukan dengan memberikan trigger pada setiap
sensor sehingga dapat terlihat perubahan yang terjadi pada sistem pemantau.
Pada pengujian ini juga dilakukan simulasi kebakaran hutan dan pembalakan
liar untuk menguji sistem peringatan dini.

5. Analisa Sistem
Sistem yang sudah dibangun, akan dilakukan implementasi sehingga bisa
dianalisa keakuratan sistem ini dalam memberikan peringatan dini dari
kebakaran hutan dan pembalakan liar

6. Pembuatan Laporan
Pada langkah ini dibuatkan laporan kerja tentang sistem ini secara keseluruhan.
Mulai dari pembuatan hingga eksperimen dan analisa sistem

8. Hasil yang diharapkan


Hasil yang diharapkan pada proyek akhir ini adalah terciptanya sebuah sistem
pemantau hutan dari kebakaran hutan dan pembalakan liar yang dapat diakses melalui
web browser. Dimana data yang diambil adalah berasal dari sensor yang berada di
hutan yang terintegrasi dengan mikrokontroller dan ditransmisikan menggunakan
xBee. Selain itu diharapkan sistem ini dapat memudahkan penjaga hutan untuk
memantau hutan dari kebakaran hutan dan pembalakan liar sehingga dapat
mengurangi tingkat kerusakan hutan.

9. Relevansi
Hasil dari proyek akhir ini tentunya akan diintegrasikan dengan blok hardware
sensor dan web ASP. Sehingga sistem utama dapat berjalan untuk mengawasi hutan
dari kebakaran hutan dan pembalakan liar. Applikasi dari alat ini dapat digunakan
oleh lembaga kehutanan, yaitu untuk mempermudah tugas para pos penjaga hutan

10. Jadwal Kegiatan

Kegiatan Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke Bulan ke


1 2 3 4 5 6
Studi Literatur
Perancangan sistem
Pembuatan perangkat lunak
Pengujian perangkat lunak
Analisa Sistem
Pembuatan Laporan

11. Rencana Pembiayaan


Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membuat sistem yang mengacu pada
metodologi pelaksanaan program yang telah direncanakan adalah sebagai berikut:
No Deskripsi Jumlah Biaya (satuan) Total

A. DESAIN APPLIKASI &


HALAMAN WEB
1. Microsoft 1 Rp.2.610.000,- Rp.2.610.000,-
Visual Studio Standard 2005
2. Pembuatan 1 Rp.1.250.000,- Rp.1.250.000,-
applikasi & web desain
100 jam Rp.2000,- Rp.200.000,-
3. Sewa
Rp. 4.060.000,-
komputer
B. Sub Total
Rp.200.000,-
PENGUJIAN Rp.200.000,- Rp.100.000,-
Pengujian (desain & keakuratan ) Rp.100.000,-
Analisa Interface Rp. 300.000,-
Sub Total
C. Rp.50.000,-
1 Rp.50.000,- Rp.30.000,-
DOKUMENTASI Rp.30.000,-
1. Pembuatan laporan 1 Rp.20.000,-
Rp.20.000,- Rp. 100.000,-
2. Kertas A4
3. Tinta
D. Sub Total
Rp.200.000,-
Rp.200.000,- Rp. 200.000,-
Implementasi
1. Pembuatan lisensi
Sub Total

Rp.4.760.000,-

Jumlah Pengeluaran

12. Daftar Pustaka


1. http://www.w3.org/TR/SVG/, “Scalable Vector Graphics (svg)” ,Des
20 2008
2. http://msdn.microsoft.com/en-us/vcsharp/default.aspx, “Visual c#
prgramming”,Jan 21 2008
3. http://www.w3schools.com/ASPNET/default.asp,”ASP.NET
Tutorial”,Jan 22 2009
4. http://www.asp.net/default.aspx?tabindex=0&tabid=1,”The Official
Microsoft ASP.NET Site ”,Jan 21 2009

Anda mungkin juga menyukai