Anda di halaman 1dari 2

Menyelamatkan Hutan Lindung Pantai Timur Surabaya

Untuk kota metropolitan sekelas Kota Surabaya, memiliki hutan lindung adalah merupakan suatu anugrah yang
luar biasa. Keberadaan hutan mangrove sebagai kawasan hutan lindung pamurbaya yang memiliki luas hingga
2.503,9 hektare dan berada di tjuh kelurahan yaitu Dukuh Sutorejo, Kalisari, Kejawen, Putih Tambak, Keputih,
Medokan Ayu, Wonorejo, dan Gunung Anyar Tambak ini merupakan sebuah asset yang sangat penting. Karena
itu, hutan lindung pamurbaya harus dilindungi dan dilestarikan.

Apa saja alasan-alasan mengapa keberadaan hutan lindung pamurbaya tersebut harus dilestarikan?.

Pertama, Pamurbaya merupakan daerah yang rawan akan banjir. Hal ini disebabkan oleh dua faktor. Yaitu,
Pamurbaya merupakan kawasan estuari atau pertemuan dari berbagai sungai. Selain itu, Pamurbaya
merupakan daerah pesisir yang landai dengan ketinggian 0-3 meter diatas permukaan laut sehingga rawan
terhadap banjir dan intrusi air laut. Apalagi secara topografi, secara topografi, Surabaya merupakan daerah
yang relatif datar dan berada di bawah pasang air laut. Yang kedua, dikawasan Pamurbaya sering terjadi
bencana gelombang air pasang. Ketiga di kawasan ini juga rentan terhadap naiknya permukaan air laut akibat
adanya global warming yang melanda seluruh dunia. Keempat, Pamurbaya merupakan kawasan lindung satwa
asli maupun migrant. Burung-burung yang bermigrasi di daerah tersebut antara lain berasal dari Benua
Australia dan Asia.

Dengan berbagai alasan tersebut, maka pemerintah kota harus malindungi Pamurbaya agar tidak sampai
terjadi kerusakan dan fungsinya tidak berubah. Karena belakangan ini telah banyak terjadi alih fungsi di
sebagian wilayah Pamurbaya, banyak wilayah yang dicaplok dan digunakan untk membangun perumahan real
estate. Selain itu juga sungai yang diatasnya digunakan untk membangun perumahan oleh warga yang tidak
bertanggung jawab.

Kendati hal tersebut telah terlanjur terjadi, namun hal tersebut tidak boleh dibiarkan terjadi terus-menerus.
Karena sesungguhnya hutan lindung tersebut tidak semata untk menambah kawasan ruang terbuka hijau saja,
tetapi memiliki manfaat-manfaat lain yang sangat besar. Seperti, menjegah banjir, mencegah naiknya
permukaan air laut, dan juga sebagai daerah konservasi dan perlindungan terhadap berbagai macam satwa
khususnya burung.

Oleh karena itu, pemerintah kota mengambil sikap dengan melakukan beberapa langkah untuk melindungi
kawasan tersebut.pertama yaitu dengan melindungi kawasan tersebut dengan membangun mangrove center
dan menjadikannya sebagai ekowisata. Kedua, melakukan pemberdayaan ekonomi untuk warga sekitar.
Bagaimana caranya agar mereka bisa mengakses sumber daya yang ada disit tanpa merusak ekosistem yang
ada. Dan ketiga, melakukan pendekatan secara social budaya. Salah satunya dengan merubah persepsi warga
sekitar. Terutama para nelayan agar mereka bisa ramah terhadap lingkungan.

Namun, pengambilan keputusan tersebut pun menemui beberapa kendala. Salah satunya adalah
pembangunan ekowisata. Banyak nelayan yang pada kesehariannya mereka bekerja mencari ikan di sungai-
sungai yang mengalir di daerah hutan lindng tersebut. Dan dengan keberadaan ekowisata yang salah satu jalur
perjalanannya adalah dengan melewati sungai yang dijadikan tempat mencari nafkah para nelayan tersebut
mengakibatkan hasil pendapatan mereka berkurang. Mereka menjadi kesulitan mencari ikan, karena ikan-ikan
yang biasanya bersembunyi pada akar-akar bakau tersebut lari karena takut akan suara berisik yang
ditimbulkan oleh motorboat yang digunakan untuk mencapai wilayah hutan lindung. Oleh karena itu perlulah
dicari suatu jalan keluar yang sama-sama memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Mungkin pihak
pemerintah bisa memberikan lapangan pekerjaan baru bagi para nelayan tersebut. Sehingga dapat
memaksimalkan sunber daya manusia yang berada di daerah sekitar hutan lindung. Dan juga semakin
memaksimalkan sumber daya alam hutan lindung itu sendiri. Karena sebenarnya pemanfaatan hutan lindung
sebagai wilayah ekowisata merupakan suatu ide cemerlang, sehingga potensi dari hutan lindung tersebt dapat
dimaksimalkan dan memberikan lebih banyak keuntungan serta tentunya memberikan profit yang lebih besar.

Akan tetapi apakah dengan adanya pemanfaatan hutan lindng sebagai ekowisata tersebut akan tetap bisa
mempertahankan ekosistem hutan yang sudah terjaga tersebut? Karena telah kita ketahui bersama jika para
pengunjung yang nantinya datang, tidak semua memiliki kesadaran untuk tetap menjaga dan melestarikan
lingkungan hutan lindung tersebut. Hal inilah yang sangat ditakutkan sehingga nanti pada kedepannya
kelestarian hutan lindung tak lagi terjaga. Burung- burung yang seharusnya dilindungi keberadaannya, menjadi
merasa terusik akan kehadiran manusia disekelilingnya. Dan malah pergi dari daerah tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah juga harus memperhatikan dampak negative dari kebijakan yang diambilnya, dan
mempersiapkan kemungkinan terburuk yang mungkin dapat terjadi.

Salah satu alternatifnya mungkin yaitu dengan membatasi wilayah ekowisata, sehingga tidak semua bagian dari
hutan lindung tersebut dijadikan sebagai wilayah ekowisata. Dengan demikian, diharapkan daerah-daerah yang
sangat penting dan harus benar-benar terhindar dari keramaian dapat terjaga kelestariannya dan juga sumber
daya alam di hutan lindung tersebut bisa dimanfaatkan dengan maksimal serta menambah pengetahuan dan
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai