Abstraks
System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu
perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi merupakan aplikasi yang
sangat dibutuhkan dan diminati. Tetapi untuk menghasilkan sistem informasi yang bisa
membantu dan mendukung kegiatan bisnis dan manajemen dari suatu perusahaan bukan
pekerjaan yang mudah. Ada langkah-langkah dan metode terstandarisasi yang harus diikuti
untuk menghasilkan sistem informasi yang handal. Langkah-langkah standar inilah yang
menghasilkan tahapan-tahapan klasik yaitu analisis dan perancangan sistem informasi yang
berisi serangkaian langkah dan dokumentasi baku yang harus diikuti oleg pengembang sistem
informasi untuk menjamin diperolehnya sistem informasi yang bisa menyelesaikan
permasalahan-permasalahan bisnis, sekaligus mempermudah pengembangan sistem dimasa di
depan. Pada bab ini kita akan membahas secara singkat seluruh tahapan yang dilalui dalam
pengembangan suatu sistem informasi.
Kata Kunci : analisis, perancangan, bisnis, sistem informasi
Kedua, metode ANSI merupakan metode yang cukup lama dipakai untuk
membangun software-software konvensional. Sehingga kesahihan langkah-langkah
baku yang ada sudah teruji, metode ini juga telah digunakan secara luas di berbagai
industri (teknologi yang telah teruji).
Ketiga, ANSI menawarkan profesi baru sebagai seorang analis. Dibagian sebelumnya
telah kita bahas bahwa stake holder yang bertanggung jawab pada pelaksanaan
seluruh tahapan ANSI adalah seorang analis. Dengan perkembangan industri sistem
informasi maka sistem analis merupakan bagian dari karir dalam dunia IT,
menawarkan banyak kesenangan dan tantangan serta gaji yang tidak rendah. Dan
permintaan akan keahlian sistem analis dari tahun ke tahun juga semakin meningkat.
Sistem analis adalah profesi yang menantang karena menggabungkan banyak
keahlian seperti keahlian analisis, teknis, interpersonal dan managerial. Hal ini bisa
dilihat dari tanggung jawab dari seorang analis berdasarkan pendekatan ANSI, akan
meliputi :
Bagaimana membangun sistem informasi
Bagaimana menganalisis kebutuhan dari sistem informasi
Bagaimana merancang sebuah Sistem Informasi berbasi komputer
Bagaimana memecahkan masalah dalam organisasi melalui sistem informasi
Adapun sumber daya yang terlibat adalah user, sistem analis, manager yang
mengkoordinasi proyek. Aktivitas yang biasa dilakukan pada tahapini meliputi:
mewawancarai manajemen user, merangkum pengetahuan yang didapatkan, dan mengestimasi
cakupan proyek dan mendokumentasikan hasilnya. Tahapan ini akan menghasilkan
Laporan kelayakan berisi definisi masalah dan rangkuman tujuan yang ingin dicapai
dari proyek yang dipilih.
Tahapan Analisis
Fase ketiga dalam SDLC adalah tahapan analisis. Tahapan analisis adalah tahapan
dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Dalam
tahapan ini dideskripsikan sistem yang sedang berjalan, masalah dan kesempatan
didefinisikan, dan rekomendasi umum untuk bagaimana memperbaiki, meningkatkan
atau mengganti sistem yang sedang berjalan diusulkan. Tujuan utama dari fase
analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis
(business need) dan persyaratan proses dari sistem baru. Ada 6 aktifitas utama dalam
fase ini:
o Pengumpulan informasi
Langkah awal pada tahapan analisis adalah mengumpulkan informasi tentang
bagaimana proses-proses bisnis yang ada pada system lama berjalan.
Kemudian ditentukan pada titik-titik mana saja proses bisnis yang mengalami
masalah yang bias diselesaikan dengan system informasi. Kelemahan-
kelemahan dari system lama diidentifikasi untuk diperbaiki dengan system
baru.
o Mendefinisikan sistem requirement
Dari informasi kelemahan system yang didapat, system analis kemudian
mendefinisikan apa saja sebenarnya yang dibutuhkan oleh system lama untuk
mengatasi masalahnya. Inilah yang disebut sebagai system requirement.
Seringkali requirement ini akan merubah total keseluruhan proses bisnis pada
system lama, tetapi kadang-kadang juga hanya peruba penambahan beberapa
prosedur baru.
o Memprioritaskan requirement
Dalam beberapa kasus, requirement yang diperoleh sangat lengkap dan rumit.
Ketersediaan waktu dan sumberdaya lain untuk menyelesaikan keseluruhan
requirement bias saja tidak mencukupi. Pada kondisi seperti ini maka analis
akan memprioritaskan requirement-requirement yang dianggap kritis untuk
diprioritaskan.
o Menyusun dan mengevaluasi alternative
Satu hal yang tidak boleh dilupakan analis adalah rencana kedua. Setelah
menyusun dan memprioritaskan requirement, analis harus juga menyiapkan
alternative jika seandainya susunan requirement nantinya akan ditolak oleh
klien.
o Mereview requiremen dengan pihak manajemen.
Langkah terakhir adalah me-review requirement yang sudah ada dengan
pihak klien, karena pihak klienlah yang paling tahu kebutuhan dari system
mereka.
Tahapan Desain
Tahapan Desain adalah tahapan merubah requirement yang masih berupa konsep
menjadi spesifikasi system yang riil. Tahapan disain system dapat dibagi menjadi 2
tahap yaitu disain logikal (logical design) dan tahapan disain fisik (Physical Design).
Adapun perbedaan dari keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Logical Design
Logical Design adalah bagian dari fase desain dalam SDLC dimana semua fitur-fitur
fungsional dari sistem dipilih dari tahapan analisis dideskripsikan terpisah dari
platform komputer yang nanti digunakan. Hasil dari tahapan ini adalah :
o Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam sistem baru
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
Input (data apa saja yang menjadi input)
Output (informasi apa saja yang menjadi output)
Process (prosedur apa saja yang harus dieksekusi untuk mengubah input
menjadi output)
Physical design
Pada bagian ini spesifikasi logical diubah ke dalam detail teknologi dimana
pemrograman dan pengembangan sistem bisa diselesaikan. Pada tahapan inilah
aktifitas coding dilakukan Adapun output dari sistem ini adalah :
o Deskripsi teknikal, mengenai pilihan teknologi software dan hardware yang
digunakan
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
Modul-modul program
File-file
System Jaringan
system software
Pada tahapan desain ada beberapa aktifitas utama yang dilakukan yaitu:
o Merancang dan mengintegrasikan network
o Merancang Arsitektur aplikasi
o Mendesain user interface
o Mendesain sistem interface
o Mendesain dan mengintegrasikan database
o Membuat prototype untuk detail dari desain
o Mendesain dan mengintegrasikan kendali sistem
Implementasi
Tahapan kelima pada SDLC, dimana pada tahapan ini dilakukan beberapa hal yaitu:
o Testing, hasil kode program yang telah dihasilkan dari tahapan disain fisik,
diuji. Tujuan pengujian ada 2. Dari sisi pengembang sistem, harus dijamin
kodeprogram yang dibuat bebas dari kesalahan sintaks maupun logika. Dari
sisi pengguna program yang dihasilkan harus mampu menyelesaikan masalah
yang ada pada klien dan sistem baru harus mudah dijalankan dan dipahami
oleh end user.
o Instalasi. Setelah program lulus ujicoba, maka software dan hardware akan
diinstal pada organisasi atau perusahaan klien dan secara resmi mulai
digunakan untuk menggantikan sistem lama.
Output dari tahapan ini adalah : source code yang error free, prosedur pelatihan, dan
user manual.
Maintenances
Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis
diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi baru dari software
yang telah dibuat. Perbaikan yang dilakukan tingkatannya bisa sangat variatif, mulai
dari memperbaiki program yang crash hingga berfungsi kembali sampai pada
penambahan modul-modul program yang baru sebagai jawaban atas perubahan
kebutuhan pengguna.
o Terlalu mahal (biaya dan waktu) ketika terjadi perubahan ketika sistem sudah
dikembangkan. Hal ini disebabkan perubahan pada satu tahap akan berakibat
pada tahap berikutnya. Sehingga SDLC harus dilaksanakan dengan asumsi
setiap tahap tidak boleh salah.
o SDLC merupakan metode dengan pendekatan terstruktur yang mensyaratkan
mengikuti semua langkah yang ada. Jika pengembang menginginkan proses
pembuatan lebih cepat dengan meniadakan satu atau beberapa langkah maka
hasilnya justru sistem yang dibangun akan gagal.
_________________________________________________________
Kesimpulan
_________________________________________________________
a. Sistem informasi yang baik dihasilkan dari pengembangan system dengan metode
yang terstandarisasi. Salah satunya adalah System Development Life Cycle.
c. SDLC mempunyai kelemahan antara lain biaya dan waktu yang tinggi, dan
metodenya merupakan metode yang tidak fleksibel karena keseluruhan langkah
harus dikuti.
Daftar Pustaka