Anda di halaman 1dari 10

Analisis dan Perancangan Sistem

Hanif Al Fatta M.kom

Abstraks

System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu
perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi merupakan aplikasi yang
sangat dibutuhkan dan diminati. Tetapi untuk menghasilkan sistem informasi yang bisa
membantu dan mendukung kegiatan bisnis dan manajemen dari suatu perusahaan bukan
pekerjaan yang mudah. Ada langkah-langkah dan metode terstandarisasi yang harus diikuti
untuk menghasilkan sistem informasi yang handal. Langkah-langkah standar inilah yang
menghasilkan tahapan-tahapan klasik yaitu analisis dan perancangan sistem informasi yang
berisi serangkaian langkah dan dokumentasi baku yang harus diikuti oleg pengembang sistem
informasi untuk menjamin diperolehnya sistem informasi yang bisa menyelesaikan
permasalahan-permasalahan bisnis, sekaligus mempermudah pengembangan sistem dimasa di
depan. Pada bab ini kita akan membahas secara singkat seluruh tahapan yang dilalui dalam
pengembangan suatu sistem informasi.
Kata Kunci : analisis, perancangan, bisnis, sistem informasi

Pengertian Analisis dan Perancangan Sistem

Analisis sistem didefinisikan sebagai bagaimana memahami dan menspesifikasi


dengan detail apa yang harus dilakukan oleh sistem. Sedangkan sistem desain
diartikan sebagai menjelaskan dengan detail bagaimana bagian-bagian dari sistem
informasi diimplementasikan. Sehingga Analisis dan desain sistem informasi (ANSI)
bisa didefinisikan sebagai: Proses organisasional kompleks dimana sistem informasi
berbasis komputer diimplementasikan. Sehingga bisa diringkas sebagai berikut:

Analysis: mendefinisikan masalah


– From requirements to specification
Design: memecahkan masalah
–From specification to implementation
Ada pertanyaan kunci, mengapa urutan tahapan-tahapan dalam ANSI menjadi sangat
penting. Ada beberapa alas an spesifik. Pertama kesuksesan suatu sistem informasi
tergantung pada analisis dan perancangan yang baik. Tahapan analisis akan
menentukan masalah apa yang harus diselesaikan pada organisasi atau perusahaan.
Kesalahan daam tahap ini akan mengakibatkan masalah tetap ada walaupun sistem
informasi telah diimplementasikan. Sedangkan tahapan desain akan sangat
menentukan seperti apa sistem akan berfungsi. Walaupun pada tahapan analisis
masalah utama sudah terpetakan dengan benar, kesalahan desain akan
mengakibatkan gagalnya penyelesaian masalah oleh sistem komputer, sehingga 2
langkah ini adalah langkah yang sangat menentukan untukpengembangan sistem.

Kedua, metode ANSI merupakan metode yang cukup lama dipakai untuk
membangun software-software konvensional. Sehingga kesahihan langkah-langkah
baku yang ada sudah teruji, metode ini juga telah digunakan secara luas di berbagai
industri (teknologi yang telah teruji).

Ketiga, ANSI menawarkan profesi baru sebagai seorang analis. Dibagian sebelumnya
telah kita bahas bahwa stake holder yang bertanggung jawab pada pelaksanaan
seluruh tahapan ANSI adalah seorang analis. Dengan perkembangan industri sistem
informasi maka sistem analis merupakan bagian dari karir dalam dunia IT,
menawarkan banyak kesenangan dan tantangan serta gaji yang tidak rendah. Dan
permintaan akan keahlian sistem analis dari tahun ke tahun juga semakin meningkat.
Sistem analis adalah profesi yang menantang karena menggabungkan banyak
keahlian seperti keahlian analisis, teknis, interpersonal dan managerial. Hal ini bisa
dilihat dari tanggung jawab dari seorang analis berdasarkan pendekatan ANSI, akan
meliputi :
 Bagaimana membangun sistem informasi
 Bagaimana menganalisis kebutuhan dari sistem informasi
 Bagaimana merancang sebuah Sistem Informasi berbasi komputer
 Bagaimana memecahkan masalah dalam organisasi melalui sistem informasi

Metodologi pengembangan Sistem

Beberapa ahli membagi proses-proses dalam pengembangan system ke dalam


sejumlah urutan yang berbeda-beda. Tetapi semuanya akan mengacu pada Proses-
proses standard yang berikut ini:
o Analisis
o Desain
o Implementasi
o Maintenance
Pada perkembangannya, proses-propses standar tadi dituangkan dalam satu metode
yang dikenal dengan nama Systems Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan
metodologi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan dari usaha
analisis dan desain. SDLC meliputi fase-fase sebagai berikut:
1. Identifikasi dan seleksi proyek
2. Inisiasi dan perencanaan proyek
3. Analisis
4. Desain
o Desain logikal
o Desain Fisikal
5. Implementasi
6. Maintenance
Identifikasi dan seleksi proyek
Langkah pertama dalam SDLC keseluruhan informasi yang dubutuhkan oleh sistem
diidentifikasi, dianalisis, diprioritaskan dan disusun ulang. Dalam langkah ini
dilakukan beberapa hal diantaranya:
o Mengidentifikasi proyek-proyek yang potensial, potensi dari proyek yang
dimaksud adalah: seberapa besar keuntungan yang bisa diperoleh, durasi
waktu yang tersedia apakah cukup untuk menyelesaikan proyek, apakah
sumber daya yang dimiliki mampu untuk menyelesaikan proyek.
o Melakukan klasifikasi dan me-rangking proyek, jika pada saat yang
bersamaan ada beberapa proyek yang harus dikerjakan sekaligus maka perlu
dibuat klasifikasi dan ranking proyek, dari proyek yang paling layak untuk
dikerjakan sampai proyek yang dirasa tidak menguntungkan jika dikerjakan
o Memilih proyek untuk dikembangkan. Jika klasifikasi dan ranking telah
ditetapkan maka proyek yang harus dikerjakan harus ditentukan.

Adapun sumber daya yang terlibat adalah user, sistem analis, manager yang
mengkoordinasi proyek. Aktivitas yang biasa dilakukan pada tahapini meliputi:
mewawancarai manajemen user, merangkum pengetahuan yang didapatkan, dan mengestimasi
cakupan proyek dan mendokumentasikan hasilnya. Tahapan ini akan menghasilkan
Laporan kelayakan berisi definisi masalah dan rangkuman tujuan yang ingin dicapai
dari proyek yang dipilih.

Inisiasi dan perencanaan proyek


Dalam tahapan ini Proyek SI yang potensial dijelaskan dan argumentasi untuk
melanjutkan proyek dikemukakan. Rencana kerja yang matang juga disusun untuk
menjalankan tahapan-tahapan lainnya. Pada tahap ini ditentukan secara detail
rencana kerja yang harus dikerjakan, durasi yang diperlukan masing-masing tahap,
sumber daya manusia , software, hardware maupun finansial diestimasi. Biasanya hal-
hal tadi dituangkan dalam jadwal pelaksanaan proyek.Pembuatan perencanaan ini
bukan langkah mudah karena untuk mengestimasi beban kerja dan durasi dari
masing-masing tahap dibutuhkan pengalaman yang cukup banyak. Kesalahan pada
tahap ini akan mengakibatkan keuntungan yang diperoleh tidak maksimal bahwa bisa
rugi. Pada tahapan ini peran manager Sistem Informasi yang berpengalaman sangat
dibutuhkan.

Tahapan Analisis
Fase ketiga dalam SDLC adalah tahapan analisis. Tahapan analisis adalah tahapan
dimana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Dalam
tahapan ini dideskripsikan sistem yang sedang berjalan, masalah dan kesempatan
didefinisikan, dan rekomendasi umum untuk bagaimana memperbaiki, meningkatkan
atau mengganti sistem yang sedang berjalan diusulkan. Tujuan utama dari fase
analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis
(business need) dan persyaratan proses dari sistem baru. Ada 6 aktifitas utama dalam
fase ini:
o Pengumpulan informasi
Langkah awal pada tahapan analisis adalah mengumpulkan informasi tentang
bagaimana proses-proses bisnis yang ada pada system lama berjalan.
Kemudian ditentukan pada titik-titik mana saja proses bisnis yang mengalami
masalah yang bias diselesaikan dengan system informasi. Kelemahan-
kelemahan dari system lama diidentifikasi untuk diperbaiki dengan system
baru.
o Mendefinisikan sistem requirement
Dari informasi kelemahan system yang didapat, system analis kemudian
mendefinisikan apa saja sebenarnya yang dibutuhkan oleh system lama untuk
mengatasi masalahnya. Inilah yang disebut sebagai system requirement.
Seringkali requirement ini akan merubah total keseluruhan proses bisnis pada
system lama, tetapi kadang-kadang juga hanya peruba penambahan beberapa
prosedur baru.
o Memprioritaskan requirement
Dalam beberapa kasus, requirement yang diperoleh sangat lengkap dan rumit.
Ketersediaan waktu dan sumberdaya lain untuk menyelesaikan keseluruhan
requirement bias saja tidak mencukupi. Pada kondisi seperti ini maka analis
akan memprioritaskan requirement-requirement yang dianggap kritis untuk
diprioritaskan.
o Menyusun dan mengevaluasi alternative
Satu hal yang tidak boleh dilupakan analis adalah rencana kedua. Setelah
menyusun dan memprioritaskan requirement, analis harus juga menyiapkan
alternative jika seandainya susunan requirement nantinya akan ditolak oleh
klien.
o Mereview requiremen dengan pihak manajemen.
Langkah terakhir adalah me-review requirement yang sudah ada dengan
pihak klien, karena pihak klienlah yang paling tahu kebutuhan dari system
mereka.

Tahapan Desain
Tahapan Desain adalah tahapan merubah requirement yang masih berupa konsep
menjadi spesifikasi system yang riil. Tahapan disain system dapat dibagi menjadi 2
tahap yaitu disain logikal (logical design) dan tahapan disain fisik (Physical Design).
Adapun perbedaan dari keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut :

Logical Design
Logical Design adalah bagian dari fase desain dalam SDLC dimana semua fitur-fitur
fungsional dari sistem dipilih dari tahapan analisis dideskripsikan terpisah dari
platform komputer yang nanti digunakan. Hasil dari tahapan ini adalah :
o Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam sistem baru
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
 Input (data apa saja yang menjadi input)
 Output (informasi apa saja yang menjadi output)
 Process (prosedur apa saja yang harus dieksekusi untuk mengubah input
menjadi output)

Tahapan disain logikal biasanya menghasilkan beberapa dokumen diantaranya :


dokumen model data, dokumen model proses, rancangan tabel, hirarki antar modul
sampai ke desain antar muka dari system yang akan dibuat.

Physical design
Pada bagian ini spesifikasi logical diubah ke dalam detail teknologi dimana
pemrograman dan pengembangan sistem bisa diselesaikan. Pada tahapan inilah
aktifitas coding dilakukan Adapun output dari sistem ini adalah :
o Deskripsi teknikal, mengenai pilihan teknologi software dan hardware yang
digunakan
o Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:
 Modul-modul program
 File-file
 System Jaringan
 system software

Pada tahapan desain ada beberapa aktifitas utama yang dilakukan yaitu:
o Merancang dan mengintegrasikan network
o Merancang Arsitektur aplikasi
o Mendesain user interface
o Mendesain sistem interface
o Mendesain dan mengintegrasikan database
o Membuat prototype untuk detail dari desain
o Mendesain dan mengintegrasikan kendali sistem
Implementasi
Tahapan kelima pada SDLC, dimana pada tahapan ini dilakukan beberapa hal yaitu:
o Testing, hasil kode program yang telah dihasilkan dari tahapan disain fisik,
diuji. Tujuan pengujian ada 2. Dari sisi pengembang sistem, harus dijamin
kodeprogram yang dibuat bebas dari kesalahan sintaks maupun logika. Dari
sisi pengguna program yang dihasilkan harus mampu menyelesaikan masalah
yang ada pada klien dan sistem baru harus mudah dijalankan dan dipahami
oleh end user.
o Instalasi. Setelah program lulus ujicoba, maka software dan hardware akan
diinstal pada organisasi atau perusahaan klien dan secara resmi mulai
digunakan untuk menggantikan sistem lama.
Output dari tahapan ini adalah : source code yang error free, prosedur pelatihan, dan
user manual.

Maintenances

Langkah terakhir dari SDLC dimana pada tahapan ini sistem secara sistematis
diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi baru dari software
yang telah dibuat. Perbaikan yang dilakukan tingkatannya bisa sangat variatif, mulai
dari memperbaiki program yang crash hingga berfungsi kembali sampai pada
penambahan modul-modul program yang baru sebagai jawaban atas perubahan
kebutuhan pengguna.

Kelemahan dari SDLC tradisional


Hampir sama seperti semua standar industri lain, system development life cycle
punya kelebihan maupun kelemahan. Kelebihannya adalah langkah-langkah yang
sekuensial memungkinkan pengembang system focus pada 1 langkah terlebih dahulu,
baru setelah selesai berpindah ke langkah berikutnya.Untuk pemula pendekatan ini
sangat bermanfaat. Tetapi ada beberapa kelemahan sebagai akibat dari langkah-
langkah sekuensial ini, diantaranya:

o Terlalu mahal (biaya dan waktu) ketika terjadi perubahan ketika sistem sudah
dikembangkan. Hal ini disebabkan perubahan pada satu tahap akan berakibat
pada tahap berikutnya. Sehingga SDLC harus dilaksanakan dengan asumsi
setiap tahap tidak boleh salah.
o SDLC merupakan metode dengan pendekatan terstruktur yang mensyaratkan
mengikuti semua langkah yang ada. Jika pengembang menginginkan proses
pembuatan lebih cepat dengan meniadakan satu atau beberapa langkah maka
hasilnya justru sistem yang dibangun akan gagal.
_________________________________________________________
Kesimpulan
_________________________________________________________

a. Sistem informasi yang baik dihasilkan dari pengembangan system dengan metode
yang terstandarisasi. Salah satunya adalah System Development Life Cycle.

b. Langkah-langkah dalam SDLC terdiri dari : Analisis, Desain, Testing dan


Pemeliharaan. Tahapan ini merupakan tahapan terurut yang tidak boleh dilewati
atau ditukar urutan pelaksanaannya.

c. SDLC mempunyai kelemahan antara lain biaya dan waktu yang tinggi, dan
metodenya merupakan metode yang tidak fleksibel karena keseluruhan langkah
harus dikuti.
Daftar Pustaka

Al fatta, Hanif, 2007, Analisis dan perancangan system informasi untuk


keunggulan perusahaan dan organisasi kelas dunia, Andi offset – STMIK
AMIKOM Yogyakarta, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai