perlakuan agar tercipta kondisi optimum untuk pertumbuhan dan produksi tanaman. Langkah
konkret nya adalah terletak pada penelolaan nya.
Tanah yang semula subur dapat berkurang kualitasnya oleh beberapa faktor. Salah satu
diantaranya adalah dengan seringnya tanah tersebut dimanfaatkan tanpa mengalami proses
istirahat. Dengan seringnya kita memanfaatkan tanah, maka unsur hara yang terkandung
didalamnya pun sedikit demi sedikit akan berkurang
Seblum mengetahui cara Pengelolaan tanah, Kita harus mengetahui apa itu tanah dan fungsinya,
agar kit dapat mengekola dengan baik dan tepat sasaran.
Telah kita ketahui bahwa tidak semua tanah itu subur, kita harus mengetahui ciri2 tanah itu,
kandungan bahan irganiknya dll, setelah itu kita dapat melakukan fungsi kedua, yaitu
pelaksanaan.
Adapun pelaksanann nya adalah pengelolaan kesuburan fisik, kimia dan tambahan.
Pengelolaan kesuburan fisik, yaitu berdasarkan tekstur tanah, aerasi tanah dan neraca air tanah.
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang terdiri dari pasir, debu, dan
liat.
Dalam pengelolaan kesuburan tanah, penetapan tekstur tanah sangt perlu dilakukan, karena ia
dapat memberikan gambaran yang luas mengenai sifat-sifat tanah lainnya.
Pada umumnya tanah bertekstur kasar tidak pernah menyediakan air dan unsure hara dalam
jumlah yang tinggi. Sedangkan tanah bertekstur halus berlaku sebaliknya.
Aerasi tanah merupakan pertukaran gas, terutama oksigen dan karbon dioksida. Dimana akar
tanaman menyerap oksigen dan membebaskan CO2.
Buruknya aerasi tanah disebabkan oleh drainase yang jelek dan pemadatan tanah secara mekanis.
Aerasi tanah yanag jelek dapat menghambat perkembangan akar, sehingga proses penyerapan air
juga berkurang. parameter untuk mengetahui aerasi tanah yaitu melalui kerapatan isi.
Neraca air tanah dapat dinilai dengan mengetahui kadar air tanah, potensial air tanah,kapasitas
lapang dan titik layu permanen. Berbicara tentang neraca air tanah berarti mengenai
keseimbangan antara air dan udara dalam tanah. Jika air terlalu banyak,tidak baik bagi tanaman,
dan jika kekurangan air juga tidak baik. Sehingga hubungan antara air dan udara harus
seimbanag.
Air merupakan factor yang paling penting dalam pertumbuhan tanaman, tanaman memerlukan
air untuk melakukan proses2 metabolisme nya.
Dengan mengetahui kadar air tanah kita dapat mengetahui perhitungan irigasi, drainase, dan
evapotranspirasi.
Potensial tanah erat kaitanya dengan .kemampuan tanah dalam menahan air, telah kita ketahui
tadi pada struktur tanah, dimana pasir, debu, dan liat mempunyai kemampuan menahan air yanag
berbeda-beda.
Kapasitas lapang adalah kadar air tanh yanag ditahan oleh tanah setelah ia terjenuhi dan tidak
terjadi drainase lagi. Sedangkan titik layu permanen adalah kadar air dimana suatu tanaman
diatas nya mengalami layu meskipun telah dilakukan penambahan air.
Pengelolaaanan kesuburan kimiawi adalah pengelolan tanah yang dilkukan berdasarkan data
kimiawi. Pengelolaan kesuburan kimiawi dilatar belakangi dengan pemahaman bentuk kimia
dari unsure hara dan unsure toksik.
Adapun pengelolaaan berdasarkann kesuburan kimia adalah factor intensitas dan factor
kapasitas, pemupukan, dan unsure toksik.
Faktor intensitas adalah kadar atau konsentrasi suatu unsurhara dalam tanah, perbedaan
konsentrasi ini mengakibatkan unsure hara pada tanah dpat sampai pada tanaman.Sebenarnya
yang bergerak itu bukan unsurhara, melainkan akar tanaman itu sendiri, dimana akar tanaman itu
berkembang dan bergerak dan menyentuh unsure hara.
Faktor internsitas secara alami dapat berubah konsentrasinya, bisa mengecil atau menambah,
dapat berkurang karena adanya pencucian, atau panguapan.
Juga dapat bertambah karena pembebasan zat yg berasal dari pupuk, atau penguraian dari
organisme.
Kelebihan unsure hara pada tanah itu tidak baik bagi tanaman, demikian juga dengan
kekuranagan unsure hara, Sehingga unsure hara pada tanah itu hanya dibutuhkan pada kondisi
yang optimum.
Faktor kapasitas adalah kadar atau konsentrasi suatu unsure hara pada padatan tanah yang
mampu menggantikan unsure hara yang hilang dari larutan tanah.
Ktk itu dipengaruhi oleh koloid. Karena koloid2 itu bermuatan listrik berupa anion dan kation.
Ion ion ini disebut fraksi koloidal yg berfungsi sebagai gudang dimana ion ion unsure hara
tersimpan dalam bentuk tersedia. Koloid pada tanah umumnya hilang karena erosi atau aliran
airyanag terlalu deras maupun pencucian. Salah satu hal untuk menjaga kapasitas tukar kation
adalah pemberian bahan orgaanik dan kapur.
Pemupukan adalah pemberian bahan pada tanah, dengan maksud memprbaiki ataau
meningkatkan kesuburn tanah, Merupakansalah satu cara instant dalam usaha meningkatkan
kesuburan tanah. Pemberian pupuk dapa berupa pupuk organic dan anorganik
Sumber pupuk organik dapat berasal dari kotoran hewan, bahan tanaman dan limbah, misalnya ;
pupuk kandang, hijauan tanaman rerumputan, semak ,perdu dan pohon, limbah pertanaman.
Sedangkan pupukmanorganik berupa pupuk buatan yaitu, TSP, KCL, Urea dll.
Unsur toksik adalah unsure-unsur beracun. Keracunan terjadi dalam tanaman akibat dari
pengambilan dan akumulasi unsure unsure tertentu didalam jaringan tanaman.
Salah satu contoh nya adalah keracunan alumunium dan kejenuhan AL yg terlalu tinggi.
Keracunan alumunium langsung melukai akar tanaman, sehingga menghambat pertumbuhannya
dan menghalangi pengambilan unsure hara tanah. Sedangkan kejenuhan Al yang terlalu tinggi
sama dengan kejenuhan basa yang rendah. Hal ini menimbulkan reaksi tanah, jika reaksi tanah
menunjukkan kemasaman maka dapat dilakukan pemberian kapur, sedangkan jika tanah
menunjukkan kebasaan maka dapa dilakukan pemberian belerang.
Pengelolaan tambahan. Dimaksudkan tambahan bukan berarti ttidak penting tetapi karena
pengelolaan ini sukar untuk dimasukan ke dalam tipe satu maupun dua, akan tetapi peranan nya
untuk kesuburan fisik dan kimia sangat penting juga.