Anda di halaman 1dari 11

• Pengertian Hidrosfer

Hidros = Air
Sphere = Bulatan
Lapisan/bulatan yang menyelimuti permukaan bumi
Distribusi air dipermukaan bumi:
1. Air wilayah laut : 97,2 %
2. Air tawar : 2,80
- Es dan Gletser : 2,15 %
- Air artesis : 0,62 %
- Danau air tawar : 0,009 %
- Danau air asin : 0,008 %
- Air tanah preatik: 0,005 %
- Uap air

• Siklus Hidrologi

Siklus air atau daur hidrologi adalah pola sirkulasi air dalam ekosistem yang dimulai
dengan adanya proses pemanasan permukaan bumi oleh sinar matahari, lalu terjadi
penguapan hingga akan terjadi kondensasi uap air, yaitu proses perubahan uap air
menjadi titik air. Kumpulan titik air di atmosfer dinamakan awan. Bila uap air telah
menjadi titik-titik air, maka hujan akan turun. Kemudian air hujan yang jatuh ke
permukaan bumi akan tersebar, ada yang meresap ke dalam tanah, singgah di dedaunan,
mengalir menuju laut melalui sungai atau mengumpul di danau, atau menguap lagi ke
Atmosfer.

• Siklus air (Hidrologi) dapat dibedakan atas:

• Siklus pendek

Siklus pendek merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif
cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut.

Bagaimana terjadinya siklus pendek?

Air laut mengalami evaporasi (penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap
air dari evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi
sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin besar, maka turunlah sebagai
hujan di atas laut. Air yang turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami
evaporasi lagi.

• Siklus menengah

Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam bentuk uap air karena panas sinar
matahari. Angin yang bertiup membawa uap air laut ke arah daratan. Pada ketinggian
tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi air laut, sungai, dan danau terkumpul makin
banyak di udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi, kemudian
menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke parit, selokan,
sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.

• Siklus panjang

• Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut. Angin membawa uap air laut ke
arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, dan
tubuh perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan. Uap air ini berubah menjadi
awan dan turun sebagai presipitasi (hujan). Air hujan yang jatuh, sebagian meresap ke
dalam tanah (infiltrasi) menjadi air tanah. Adakalanya presipitasi tidak berbentuk hujan,
tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air hujan diserap oleh tumbuhan serta sebagian
lagi mengalir di permukaan tanah menuju parit, selokan, sungai, danau, dan selanjutnya
ke laut. Aliran air tanah ini disebut perkolasi dan berakhir menuju ke laut. Air tanah juga
dapat muncul ke permukaan menjadi mata air. Siklus panjang merupakan siklus yang
berlangsung paling lama dan prosesnya paling lengkap.

Komponen Siklus Air (Siklus Hidrologi)

• Evaporasi

Air di permukaan bumi, baik di daratan maupun di laut dipanasi oleh sinar matahari
kemudian berubah menjadi uap air yang tidak terlihat di atmosfir. Uap air juga
dikeluarkan dari daun-daun tanaman melalui sebuah proses yang dinamakan transpirasi.
Setiap hari tanaman yang tumbuh secara aktif melepaskan uap air 5 sampai 10 kali
sebanyak air yang dapat ditahan. Sekitar 95.000 mil kubik air menguap ke angkasa setiap
tahunnya. Hampir 80.000 mil kubik menguapnya dari lautan. Hanya 15.000 mil kubik
berasal dari daratan, danau, sungai, dan lahan yang basah, dan yang paling penting juga
berasal dan transpirasi oleh daun tanaman yang hidup. Proses semuanya itu disebut
evapotranspirasi.

• Transpirasi

Merupakan proses pelepasan uap air yang berasal dari tumbuh - tumbuhan melalui bagian
daun, terutama stomata atau mulut daun.

• Evapotranspirasi

Merupakan gabungan antara proses evaporasi dan transpirasi.

• Kondensasi

Uap air naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan,
sehingga terjadi perubahan wujud melalui kondensasi menjadi embun, titik-titik air, salju
dan es. Kumpulan embun, titik-titik air, salju dan es merupakan bahan pembentuk kabut
dan awan.

• Presipitasi (Hujan)

Presipitasi atau Curah Hujan ketika titik-titik air, salju dan es di awan ukurannya semakin
besar dan menjadi berat, mereka akan menjadi hujan. Presipitasi pada pembentukan
hujan, salju, dan hujan batu (hail) berasal dan kumpulan awan. Awan-awan tersebut
bergerak mengelilingi dunia, yang diatur oleh arus udara. Sebagai contoh, ketika awan-
awan tersebut bergerak menuju pegunungan, awan-awan tersebut menjadi dingin, dan
kemudian segera menjadi jenuh air yang kemudian air tersebut jatuh sebagai hujan, salju,
dan hujan batu (hail), tergantung pada suhu udara sekitarnya.

• Adveksi

Merupakan proses pengangkutan air dengan gerakan horizontal seperti perjalanan panas
maupun uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar.

• Run Off (Aliran Permukaan)

Yaitu: Pergerakan aliran air dipermukaan tanah melalui sungai dan anak sungai

• Surface run off

Air dapat bergerak akibat aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau
horizontal di bawah permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air
permukaan. Air permukaan, baik yang mengalir maupun yang tergenang (danau, waduk,
rawa), dan sebagian air bawah permukaan akan terkumpul dan mengalir membentuk
sungai dan berakhir ke laut.

• Infiltrasi

Perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah secara vertikal melalui pori - pori tanah.

• (Perkolasi)

Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi khususnya daratan, kemudian meresap ke
dalam tanah dengan cara mengalir secara Horizontal melalui celah-celah dan pori-pori
tanah dan batuan, sehingga mencapai muka air tanah (water table) yang kemudian
menjadi air bawah tanah.

• Intersepsi

Hujan turun di hutan yang lebat, tetapi air tidak sampai ke tanah, akibat intersepsi, air
hujan tertahan oleh daun-daunan dan batang pohon.
Persebaran air

• Perairan: Hamparan air dipermukaan bumi

• Perairan darat:
a. Sungai
b. Danau
c. Rawa-rawa
• Perairan laut:
a. Laut
b. Lautan / Samudera
c. Selat
d. Teluk

• Perairan Darat

a. Sungai

“Aliran air tawar di daratan pada lembah yang sempit dan memanjang dari sumbernya
menuju kelaut”
Aliran sungai dapat dibedakan atas 3 daerah:

a. Daerah Hulu,

Karakteristik:
- Terdapat di daerah pegunungan sehingga relatif miring dan perbedaan ketinggian sangat
besar
- Erosi berlangsung kedasar lembah sungai, sehingga lembah sungai berbentuk huruf V
- Aliran sungai deras, daya angkut sungai kuat, sehingga tidak terjadi pengendapan
(sedimentasi)
- Lembah sungai sempit tetapi dalam

• Klasifikasi Sungai

• Berdasarkan struktur lapisan batuan yang dilaluinya

- Sungai antesenden
“Sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan lapisan batuan yang dilaluinya”
- Sungai Epigenesa
“Sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilalui sehingga dapat mencapai
daerah batuan asli atau batuan induknya”

• Berdasarkan arah alirannya

- Sungai konsekuen: sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan lereng/batuan
yang dilaluinya (terdapat di daerah gunung berapi muda)
cth: sungai Progo di Jawa Tengah

- Sungai subsekuen: sungai yang alirannya tegak lurus pada sungai konsekuen dan
bermuara pada sungai konsekuen”
cth: sungai opak di Jogjakarta

- Sungai obsekuen:sungai alirannya berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan


daerah tersebut dan merupakan anak sungai subsekuen

- Sungai resekuen: anak sungai subsekuen dan aklirannya searah sungai konsekuen

- Sungai insekuen: sungai yang alirannya teratur dan tidak terikat dengan lapisan batuan
yang dilaluinya.

• Daerah pertengahan

Karakteristik:

- Terletak diantara daerah hulu dan hilir sungai


- Peralihan daerah yang miring kedaerah yang datar
- Erosi berlangsung kedasar dan kesisi samping lembah sungai secara seimbang sehingga
lembah sungai berbentuk “U”
- Daya angkut sungai mulai berkurang sehingga terjadi pengendapan material hasil erosi
terutama batu-batu berukuran besar

• Daerah Hilir

Karakteristik
- Perbedaan ketinggian relatif kecil dan kemiringan juga kecil sehingga aliran air relatif
lambat
- Aliran sungai berbentuk “Meander”
- Erosi lebih besar terjadi kesisi samping lembah sungai menyebabkan lembah sungai
lebar tetapi dangkal
- Daya angkut sungai sangat lemah sehingga terjadi pengendapan material hasil erosi
yang berukuran kecil/halus seperti lumpur
• Berdasarkan sumber airnya

- Sungai hujan: sungai yang airnya bersumber dari air hujan


- Sungai gletser: sungai yang airnya bersumber dari es yang mencair
- Sungai campuran: sungai yang airnya bersumber dari campuran air hujan dan gletser

• Berdasarkan akhir alirannya

- Sungai Endoreic: sungai yang aliran airnya berakhir di sungai, danau


- Sungai Eksoreic: sungai yang aliran airnya berakhir di laut
- Sungai Areic: sungai yang aliran airnya berakhir dalam perjalanan

• Pola aliran sungai

a. Pola Radial:

a1.Radial sentrifugal: terdapat di lereng gunung berapi


a2.Radial sentripetal: terdapat pada daerah basin/ledokan atau kawah gunung berapi

b. Pola Dendritik: terdapat di daerah dataran atau daerah pantai atau daerah plato

c. Pola Trellis: terdapat di pegunungan lipatan

d. Pola Rektangular: terdapat di daerah patahan

e. Pola anular: terdapat di daerah dome stadium dewasa

• Bagian sistem sungai

• Air terjun : air yang mencurah/jatuh kebawah akibat adanya perbedaan ketinggian

• Riam: aliran sungai yang deras, berputar dan bergulung-gulung karena aliran sungai di
daerah hulu terhalang oleh batuan sungai

• Ngarai/Canyon: lembah sungai yang membentuk tebing terjal dan saluran sungai dalam
terbentuk akibat pengikisan sungai yang alirannya sangat deras.

• Dataran Banjir: daerah di sekitar kanan dan kiri sungai yang tergenang air apabila
terjadi banjir

• Tanggul alam: tanggul pada kedua tepi sungai terbentuk akibat pengendapan material
sedimen seperti lumpur, tanah, batu dari banjir yang berulang-ulang

• Kipas alluvial: endapan lumpur berbentuk seperti kipas di tengah lembah sungai yang
terbentuk akibat aliran sungai yang sempit dan miring tiba-tiba beralih kedaerah yang
datar

• Meander: aliran lembah sungai yang berbelok-belok

• Delta: endapan lumpur (material hasil erosi sungai) yang terdapat dimuara sungai

- Delta berbentuk kaki burung


- delta berbentuk busur segitiga ( Kipas)
- Delata berbentuk kapak

• Oxbow lake; lembah sungai yang terpotong akibat erosi kesisi samping lembah sungai

• Beting/gosong: endapan pasir yang terdapat di tengah lembah sungai (dikelilingi air
sungai)

• Daerah Aliran Sungai (DAS)


suatu daerah yang mengalirkan atau mengatuskan air hujan yang jatuh pada daerah
tersebut melalui jaringan pengaliran menuju ke suatu saluran keluar berupa sungai utama.
Degradasi DAS

“penurunan kualitas dan kerusakan yang terjadi pada suatu DAS”

Penyebab:
- penebangan hutan secara berlebihan
- penggunaan lahan yang melebihi kemampuannya
- tekhnik pengolahan lahan yang tidak sesuai
- pemilihan jenis tanaman yang tidak sesuai

Indikator/ciri-ciri kerusakan suatu DAS:


a. perubahan keseimbangan jumlah air sungai
b. aliran sungai kering di waktu kemarau dan banjir di waktu musim hujan
b. banjir di daerah hilir
c. air sungai menjadi keruh dan berlumpur
d. ikan dan organisme sungai mati
e. banyak sampah rumah tangga dalam lembah sungai

• Konservasi DAS

a. metode vegetatif:
a1. penghutanan kembali lahan hutan yang gundul
a2. penghijauan pada lahan terbuka
a3. penutupan lahan terbuka dengan tumbuhan penutup (Cover drop)
a4. penanaman dengan cara melajur
a5. menutup lahan terbuka dengan sisa tanaman
b. metode mekanik:
b1. pembuatan selokan atau saluran air
b2. pembuatan undak-undak (terasering)
b3. pembuatan rorak atau tandon air
b4. pembuatan talut atau tanggul pada lereng yang curam

Rawa-rawa

Bagian daratan yang cekung dan selalu digenangi oleh air di dalamnya tumbuh-tumbuhan

Berdasarkan kondisi air dan tumbuh-tumbuhannya rawa-rawa di bedakan atas:

Swamp: Lahan basah yang selalu di genangi oleh air dengan jenis tumbuhan yang hidup
adalah lumut, rumput-rumputan dan semakserta tumbuhan jenis pohon

Marsh: sejenis swamp tetapi tumbuhannya di dominasi oleh jenis lumut-lumutan, rumput
dan alang-alang.

Bog: lahan basah yang permukaan tanahnya relatif kering, sedangkan di dalam tanah
bersifat basah dan jenuh air

Rawa pasang surut: lahan basah di daerah pantai yang genangan airnya dipengaruhi oleh
pasang surut air laut. Untuk daerah tropis tumbuhannya adalah hutan bakau

• Danau
“Badan air di daratan pada cekungan dan berbentuk seperti mangkuk”

a. Danau tektonik: danau yang terbentuk oleh deformasi kulit bumi, patahan, lipatan, atau
gerakan turunnya lapisan kulit bumi.
mis: danau singkarak, danau keerinci, danau poso, danau towuti

b. Danau vulkanik: danau yang terbentukdari hasil kegiatan gunung berapi.


mis: danau kawah gunung kelud, danau telaga pegunungan dieng

c. Danau tektono vulkanik: danau yang terbentuk oleh peristiwa vulkanik yang di ikuti
oleh peristiwa tektonisme.
mis: danau toba

d. Danau karst: danau yang terbentuk akibat pelarutan kapur oleh air hujan sehingga
terbentuk cekungan kemudian terisi oleh air.
mis: danau telaga pegunungan seribu

e. Danau erosi: danau yang terbentuk dari erosi dan pendalaman dasar lembah oleh
gletser
mis: Great salt lakes, danau finger

f. Danau Tapal kuda (oxbow lake): danau yang terbentuk akibat terpotongnya aliran
sungai meander dan akibat pengendapan.
mis: danau tapal kuda di muara sungai di kalimantan

g. Danau bendungan: danau yang terbentuk akibat terbendungnya aliran sungai baik
secara alami maupun akibat kegiatan manusia
mis: waduk jati luhur, waduk karang kates

Air Tanah
• Air tanah adalah: air yang berada di dalam tanah di antara pori-pori batuan/tanah
sebagai hasil infiltrasi air
Kelebihan air tanah dibanding air permukaan, yaitu:
a. lebih steril, tidak terkontaminasi oleh ornagnisme penyebab penyakit.
b. berada di bawah permukaan tanah dan tersimpan pada lapisan batuan di kedalaman
tertentu
c. Mempunyai temperatur yang hampir konstan
d. Tersedia di banyak tempat meskipun kekeringan

• Berdasarkan letak kedalaman, air tanah di bedakan menjadi air tanah dalam dan air
tanah dangkal

1. Air tanah dangkal ( Air freatis)


air yang terletak di bawah permukaan tanah dan diatas lapisan batuan yang tidak tembus
air/kedap air (impermeabel)

2. Air tanah dalam (Air Artesis)


air yang terletak jauh di bawah permukaan tanah (di bawah air tanah dangkal), terletak
diantara dua lapisan batuan kedap air

• Faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya air tanah;


a. jumlah curah hujan
b. intensitas curah hujan
c. pori-pori batuan
d. kekedapan batuan terhadap air (permeabilitas)
e. kemiringan lapisan batuan
f. penutup permukaan tanah
g. kelembaban udara

PERAIRAN LAUT
• Laut adalah hamparan air asin yang luas
• Lautan atau Samudera adalah hamparan laut yang sangat luas mengantarai benua
• Selat adalah laut sempit diantara dua daratan/pulau/
• Teluk adalah laut yang menjorok kearah daratan

Klasifikasi laut
• Berdasarkan proses terjadinya;

a. laut ingressi: laut yang sangat dalam karena dasar laut mengalami penurunan akibat
patahan
mis: laut banda, laut flores, laut jepang

b. laut transgressi: laut dangkal yang terbentuk karena kenaikan permukaan air laut atau
penurunan daratan sehingga laut semakin luas.
mis: dangkalan sunda, dangkalan sahul

c. laut regresi: laut yang terbentuk karena penyempitan (penarikan) laut atau
pengangkatan daratan pada daerah yang luas dalam jangka waktu geologi yang pendek
( terjadi pada jaman Diluvium )

• Berdasarkan letaknya

a. Laut tepi adalah laut yang terletak di tepi benua dan seolah-olah terlepas dari samudera
yang luas oleh pulau atau semenanjung.
mis: laut bering, laut jepang, laut cina selatan

b. Laut pertengahan adalah laut yang terletak di antara benua.


mis: laut tengah, laut merah

c. Laut pedalaman; laut yang seluruhnya di kelilingi oleh daratan (letaknya di pedalaman
benua)
mis: laut hitam, laut kaspia, laut baltik, laut mati

• Susunan Air laut


Air laut tersusun atas:

1. Garam-garam utama:
mis: natrium klorida (77,75%), Magnesium Klorida (10,89%), Magnesium sulfat
(4,73%), kalsium sulfat (3,60%), Kalium (2,46%), Kalsium karbonat (0,35%), dll

2. Senyawa:
mis: kalsium, kalium, belerang, natrium, magnesium.

3. Unsur:
mis: brom, karbon, boron, silikon, fosfor, besi, aluminium, barium, flour, yodium,
arsenikum dll

4. Gas terlarut:
mis: Nitrogen (64%), Oksigen (34%), Karbon dioksida (1,6%), gas lain (0,4%)

• Suhu, Kerapatan dan tekanan air laut

a. Suhu air laut di pengaruhi oleh letak lintang, suhu air laut terpanas adalah 28oC, suhu
paling tinggi disebut equator panas yaitu di belahan bumi utara, di sebabkan
perbandingan luas daratan dan perairan lebih besar di selatan di banding di utara

b. Pada suhu 0OC air laut mempunyai tekanan gravitasi sebesar 1,028 atmosfer dengan
kandungan garam 35 bagian per1000, nilai gravitasi akan semakin besar apabila suhu
semakin dingin dan semakin kecil bila suhunya semakin panas

C. Di permukaan laut tekanan adalah 1 kg/cm2. dan pada setiap penurunan 10m pada
kedalaman 1500 m tekanan air laut adalah sebesar 150 atmosfer.

• Warna Laut
a. Air laut berwarna merah, karena mengandung alga atau ganggang berwarna merah.
b. Air laut berwarna biru, karena pantulan sinar matahari ( warna biru adalah gelombang
pendek yang paling banyak di pantulkan oleh air)
c. Air laut berwarna hijau, karena mengandung binatang koral atau plankton atau adanya
lumpur hijau
d. Air laut berwarna kuning, mengandung lumpur berwarna kuning
e. Air laut berwarna hitam, karena mengandung lumpur berwarna biru di dasar laut
f. Air laut berwarna putih, karena tertutup oleh es

Kedalaman laut

• Untuk mengukur kedalaman laut di gunakan metode:

• Batu Duga. Dengan mengikatkan bandul besi pada kawat yang diujungnya terdapat
tabung, kemudian dimasukkan kedalam laut sampai di dasar laut kemudian bandul
dilepas dan data tentang dasar laut dapat tersimpan di dalam tabung.

• Gema duga: digunakan sejak tahun 1920. yaitu dengan memancarkan bunyi yang
kemudian di rekam/di tangkap dengan sonar

Berdasarkan kedalamannya laut di bedakan atas :

• Zona litoral atau zona pesisir, zona antara garis pasang dengan garis surut
• Zona neritik, zona laut yang mempunyai kedalaman rata-rata 200 m
• Zona Bathyal, zona laut yang mempunyai kedalaman 200 – 1500 m
• Zona Abysal, zona laut yang kedalamannya

Anda mungkin juga menyukai