Anda di halaman 1dari 21

STANDAR OPERASIONAL

MANAJEMEN (SDM) KELEMBAGAAN


KOPERASI JASA KEUANGAN SYARI’AH
(KJKS) DAN UNIT JASA KEUANGAN
SYARI’AH (UJKS)

DISAMPAIKAN OLEH

ROHANA
NIP : 19650524 199303 2 003
Dasar Hukum

Peraturan Menteri Negara RI


no. 35.2/PER/M.KUKM/X/2007 tgl 5 Oktober 2007

Tentang :
Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi
Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan
Syariah Koperasi
Pengertian SDM

SDM adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem


manajemen dan standar kerja dalam bidang
kelembagaan, usaha dan keuangan, dalam
memberikan pelayanan oleh KJKS/UJKS koperasi
kepada anggota dan pengguna jasa lainnya
Tujuan

Memberikan pedoman bagi pengelola dalam


menjalankan pengelolaan kelembagaan, keusahaan
dan keuangan melalui KJKS/UJKS koperasi
Sasaran yang diinginkan mewujudkan pengelolaan
KJKS/UJKS koperasi sesuai jati diri, efektif, efisien
dan terciptanya pelayanan yang prima bagi anggota
koperasi lainnya ataupun anggotanya
SDM Kelembagaan

Yang mengatur standar kerja bidang kelembagaan


meliputi:
 Standar pengelolaan organisasi
 Standar sumber daya insani (SDI)
 Standar pembagian SHU
 Standar pengelola harta kekayaan
 Standar pembubaran KJKS
 Penutupan UJKS
Standar Pengelolaan Organisasi

Meliputi :
 kelengkapan organisasi
 struktur organisasi
 organisasi KJKS/UJKS koperasi
Standar Sumber Daya Insani (SDI)

Meliputi:
- pengelola KJKS/UJKS koperasi
- pengambilan keputusan
Standar Pembagian SHU

Meliputi:
- peraturan pembagian SHU
- prosedur pembagian SHU
Standar Pengelolaan Harta Kekayaan
 Harta kekayaan koperasi dapat dijadikan hjaminan hutang
dengan dibebani hak tanggungan atau digadaikan berdasarkan
keputusan rapat anggota.

 Harta kekayaan koperasi tidak boleh diatas nanakan oleh


pengurus, pengawas atau pengelola dan harus dicatat atas nama
koperasi yang bersangkutan.

 KJKS atau koperasi yang memiliki UJKS wajib memiliki catatan


kepemilikan harta kekayaan koperasi yang menjelaskan:
1. status kepemilikan tetap
2. tanggal perolehan
3. spesifikasi harta yang dimiliki beserta kondisi fisiknya
4. harta perolehan
Standar Pembubaran KJKS

 Pembubaran oleh anggota:


a. KJKS dapat dibubarkan oleh anggota berdasarkan keputusan
rapat anggota sesuai dengan keputusan rapat anggota sesuai
dengan ketentuan UU No.25 Th 1992 Tentang Koperasi.
b. Apabila dalam proses pembubaran KJKS oleh anggota
terdapat perselisihan, maka penyesuaian dapat diajukan
kepada Badan Arbitrase Syariah.
 Pembubaran oleh Pemerintah:
KJKS dapat dibubarkan oleh Pemerintah sesuai dengan tata
cara pembubaran koperasi sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah No.17 Th 1994 Tentang Perubahan
Koperasi oleh Pemerintah dan petunjuk pelaksanaannya.
Standar Penutupan KJKS Koperasi

Penutupan KJKS Koperasi oleh anggota


dilaksanakan melalui tata cara sebagai berikut:
- rapat pleno
SDM Usaha

SDM yang mengatur standar batasan layanan,


perhimpunan dana, penyaluran dana oleh
KJKS/UJKS - Koperasi
SDM Keuangan

Standar Operasional Manajemen (SDM) yang


mengatur dibidang keuangan yang meliputi:
1. Standar manajemen Keuangan
2. Penentuan keseimbangan arus kas
3. Penggunaan kelebihan dana
4. Standar perhimpunan dari pihak luar
5. Administrasi kas, standar biaya, audit
6. Akuntansi yang dapat dilakukan KJKS/UJKS -
koperasi
Standar Manajemen Keuangan

Menyangkut berbagai aktifitas yang berhubungan


dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan
dan pengendalian mengenai kegiatan keuangan yang
berakibat pada perubahan aktiva, hutang, modal,
pendapatan atau biaya.
Penentuan Keseimbangan Arus Kas

Pengertian likuiditas minimum, manajemen aktiva-


pasiva, likuiditas KJKS/UJKS koperasi, peraturan
keseimbangan arus kas, ketentuan perencanaan kas,
jangka waktu perencanaan kas, pendekatan
penyusunan anggaran kas dan pengendalian kas.
Penggunaan Kelebihan Dana

Giro, deposito dan tabungan pada bank Syariah


atau bank lainnya jika bank Syariah setempat
tidak ada.
Penghimpunan Dana dari Pihak Luar

Penghimpunan modal koperasi melalui:


a. anggota
b. koperasi lain dan anggotanya
c. bank dan lembaga keuangan lainnya
d. Sumber lain yang sah
Administrasi Kas

1. Pengurusan kas adalah kegiatan yang dilaksanakan selama jam kerja kas
yang berkaitan dengan kas KJKS/UJKS koperasi, kas teller dan kas unit
pelayanan kas (apabila ada).

2. Teller bertanggung jawab terhadap penerimaan dan pembayaran uang tunai


dengan buktisetoran dan pembayaran yang sah dan fiat bayar simpanan
besarnya ditentukan dengan SK manajer KJKS/UJKS koperasi.

3. Pada pembukaan kas, teller menghitung uang tunai, simpan uang secara
tertib, teratur, serta tidak terlihat oleh mitra, sediakan uang yang sudah
dibundel untuk memudahkan pembayaran, catat jumlah uang yang diterima
dari teller kedalam formulir transaksi teller pada kolom debet, tanpa diberi
nomor transaksi kunci cashbox dan ruangan teller apabila meninggalkan
ruangan.
Administrasi Kas (lanjutan)
4. Batas maksimum dan minimum teller apabila kas ditetapkan dengan SK
manajer Administrasi Kas KJKS/UJKS koperasi. Penentuan bataas maksimum
kas koperasisetiap harinya berkisar 4%-8% dari posisi simpanan terakhir
triwulan sebelumnya dan agar diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Saldo simpanan rata-rata
b) Rata-rata pengambilan/penarikan simpanan setiap harinya
c) Keamanan ruangan teller.
d) Kemampuan, kejujuran dan tanggung jawab teller.
e) Opname kas setiap hari kerja yaitu setelah akhir jam kerja/kas maka sisa kas
teller harus dihitung dan disetorkan kepada bagian operasional.
f) Penyimpanan kas adalah proses penyimpanan uang selama jam kerja dan
diluar jam kerja dalam brankas/main vault. tanggung jawab dan wewnang
dalam penyimpanan kas ada pada kepala bagian operasional dan teller.
g) Penerimaan setoran setelah tutup kas harus dicatat menggunakan tanda
setoran seperti biasa (slip setoran), tanggal pembukuan adalah keesokan
harinya.
Akuntansi untuk KJKS dan UJKS Koperasi

Akuntansi KJKS dan UJKS Koperasi ini mengacu


kepada pedoman umum akuntansi koperasi yang
diterbitkan oleh kantor Menegkop dan UKM RI pada
tahun 2001. Akuntansi untuk KJKS dan UJKS
Koperasi juga berpedoman pada keputusan Menteri
Negara Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Nomor 91/Kep/M. KUKM/IX/2004
tentang petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha
koperasi jasa keuangan syariah dan PSAK no.59
tentang Akuntansi Perbankan Syariah.
Kesimpulan

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan


hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas
kekeluargaan.
Koperasi jasa keuangan Syariah (KJKS) adalah koperasi yang kegiatan
usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola
bagi hasil (syariah).
Unit jasa keuangan Syariah (KJKS) adalah unit usaha yang kegiatan usahanya
bergerak dibidang pembiayaan, investasi, dan simpanan dengan pola bagi hasil
(syariah) sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan.
Standar operasional manajemen bagi KJKS dan UJKS koperasi adalah struktur
tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan standar kerja dalam bidang
kelembagaan, usaha dan keuangan yang dapat dijadikan acuan/panduan bagi
pihak manajemen KJKS/UJKS koperasi dalam memberikan pelayanan prima
bagi anggotanya dan pengguna jasa lainnya.

Anda mungkin juga menyukai