Anda di halaman 1dari 13

1.

Broadband Wireless Access (BWA)


Teknologi wireless saat ini mulai bergerak ke arah teknologi Broadband
Wireless Access (BWA), teknologi ini dipersiapkan untuk layanan multimedia generasi
keempat (4G). Teknologi Broadband Wireless Access (BWA) adalah suatu teknologi
akses yang menjanjikan kepada pemakai bandwidth yang lebar dengan kecepatan data
yang cepat. Dibandingkan dengan teknologi nirkabel yang sudah ada (mobile
communication seperti GSM) terdapat perbedaan pada tujuan penggunaan dan
kecepatannya. Teknologi nirkabel yang ada diutamakan untuk layanan suara (voice) dan jika
digunakan untuk menyalurkan data hanya akan diperoleh kecepatan sebesar 9,6 kbps,
sedangkan teknologi broadband wireless menjanjikan layanan data (bisa berisi data
multimedia) dengan kecepatan antara 1,5 Mbps s/d 128 Mbps. Menurut rekomendasi
ITU no. I.113, komunikasi broadband didefinisikan sebagai komunikasi dengan
kecepatan transmisi antara 1,5 Mbps hingga 2 Mbps.
Standar Broadband Wireless Access (BWA) yang saat ini umum diterima dan
secara luas digunakan adalah standar yang dikeluarkan oleh Institut of Electrical and
Electronics Engineering (IEEE). Beberapa standar BWA antara lain standar 802.15
untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan Wireless Fidelity (WiFi), dan
802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX).
Umumnya masing-masing standar tersebut terus dikembangkan dengan varian-varian
yang memiliki keunggulan pada penggunaan-penggunaan atau kondisi tertentu. IEEE
juga telah merancang standar baru 802.20 untuk wireless mobile yang diharapkan mampu
mengirimkan data pada kondisi bergerak dengan kecepatan sampai 250 km/jam, radius
jangkauan dirancang sampai 15 km atau lebih dan melewatkan kecepatan data lebih
dari 1 Mbps.

2. Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX)


Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) merupakan standar
industri yang bertugas menginterkoneksikan berbagai standar teknis yang bersifat
global menjadi satu kesatuan. WiMAX merupakan penggabungan antara standar 802.16
dengan ETSI HIPERMAN. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis
yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis
broadband lewat media wireless atau broadband wireless access (BWA). Standar
global yang dipakai di dunia digambarkan oleh Gambar 1.
WiMAX merupakan saluran komunikasi radio yang memungkinkan terjadinya jalur
internet dua arah dari jarak puluhan kilometer. Dengan memanfaatkan gelombang radio,
teknologi ini bisa dipakai dengan frekuensi berbeda, sesuai dengan kondisi dan peraturan
pemakaian frekuensi di negara user.
Pada awalnya standar IEEE 802.16 beroperasi pada frekuensi 10-66 GHz dan
memerlukan tower line of sight, tetapi pengembangan IEEE 802.16a yang diperbaharui pada
bulan Maret 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan
rentang frekuensi yang lebih rendah yaitu sebesar 2-11 GHz, sehingga mudah diatur,
dan tidak memerlukan line of sight. 802.16d yang dikenal juga dengan fixed WiMAX
diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 yang menambahkan kemampuan untuk
aplikasi user yang bergerak atau mobile. Oleh karenanya, standar 802.16e dikenal juga
dengan mobile WiMAX.

Gambar 1. Standar-standar yang ada dengan spesifikasi yang mendukung komunikasi


Sumber : Siyamta, 2005 : 2
Standar WiMAX dibentuk oleh gabungan-gabungan industri perangkat wireless dan
chip-chip komputer diseluruh dunia. Perusahaan besar ini bergabung dalam suatu forum
kerja yaitu WiMAX forum yang merumuskan standar interkoneksi antar teknologi
BWA yang mereka miliki pada produk-produknya.

3. WiMAX Forum
WiMAX Forum merupakan organisasi non-profit yang lambangnya seperti
ditunjukkan pada Gambar 2, dibentuk pada april 2001 untuk mempromosikan dan
mensertifikasi aspek compatibility dan interoperability dari teknologi atau produk
broadband wireless yang menggunakan standar IEEE.802.16 dan ETSI HIPERMAN
(spesifikasi wireless MAN). Produk yang telah mendapat sertifikasi WiMAX Forum
(WiMAX Forum Certified™) dijamin dapat interoperability dan compatibility yang
mendukung untuk aplikasi fixed, nomadic, portable maupun mobile.
Anggota WiMAX Forum terdiri dari manufaktur komponen, semi konduktor
maupun sistem wireless, service provider, network operator dan organisasi ekosistem.
Berdasarkan data Oktober 2007, anggota WiMAX Forum lebih dari 470 perusahaan
termasuk 141 operator. Pada bulan Januari 2005, WiMAX Forum telah menetapkan
Cetecom di Spanyol sebagai laboratorium independen yang akan melakukan pengetesan
perangkat WiMAX. Pengetesan sistem WiMAX ini telah dimulai pada bulan Nopember
2005.
WiMAX Forum membuat sistem profile yang mengatur beberapa fitur yang
bersifat optional maupun mandatori namun tetap dapat memperhatikan aspek
interoperability. Disamping sistem profile ini, WiMAX Forum juga menyusun
spesifikasi test dan conformance serta memilih laboratorium yang bersifat independent
untuk melakukan test conformance terhadap perangkat WiMAX. Sistem WiMAX yang lolos
uji conformance ini akan memperoleh label “WiMAX Certified” yang berarti sistem
ini telah memenuhi standar interoperability.

Gambar 2. Lambang WiMAX forum


Sumber : http://WiMAXforum.org

4. Konfigurasi Jaringan WiMAX


Secara umum konfigurasi WiMAX dibagi menjadi 3 bagian yaitu subscriber station (SS),
base station (BS) dan transport site (bagian backend). SS terletak di lingkungan pelanggan (bisa
fixed atau mobile/portable), sedangkan BS biasanya satu lokasi dengan jaringan operator
(jaringan IP/internet atau jaringan TDM/PSTN). Gambar 3 menunjukkan konfigurasi jaringan
WiMAX.

Gambar 3. Konfigurasi jaringan WiMAX


Sumber: Kwang-Cheng Chen and J. Roberto B. de Marca, 2008 : 259

Dalam gambar 3 ini digambarkan bahwa konfigurasi WiMAX terdiri dari:


• Transport site (bagian beckend): bagian ini terdiri dari IP/PSTN. Bagian ini berfungsi
untuk menghubungkan base station dengan internet.
• Base station (BS) site: bagian ini terdiri dari base station (BS). Bagian ini berfungsi untuk
menghubungkan subscriber station (SS) site dengan transport site.
• Subscriber station (SS) site: bagian ini terdiri dari Customer Premise Equipment (CPE)
atau yang lebih canggih berupa laptop. Bagian ini berfungsi sebagai peralatan yang
digunakan oleh user / pengguna. Dalam sistem IEEE 802.16e terdapat dua tipe user yaitu
fixed dan mobile user.

5. Elemen / Perangkat WiMAX


Elemen atau perangkat WiMAX secara umum terdiri dari Base Station (BS) di sisi
transmiter dan Customer Premises Equipment (CPE) di sisi pelanggan. Namun demikian masih
ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan aksesoris lainnya. Beberapa perangkat yang
digunakan dalam teknologi WiMAX dapat diuraikan sebagai berikut :
• Base Station (BS)
Base Station atau BS merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver) yang
biasanya dipasang satu lokasi dengan jaringan Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan
disambungkan ke beberapa Customer Premises Equipment (CPE) dengan media interface
gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX.
• Antena
Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada
sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik di udara. Antena memiliki sifat
resonansi sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena
yang dapat mendukung implementasi WiMAX, yaitu:
Antena Omnidirectional
Antena Omnidirectional merupakan jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal
kesegala arah (3600). Gambar 4 menunjukkan jangkauan area antenna omnidirectional.
Antena jenis ini dapat digunakan untuk konfigurasi point to multi point (PtMP) sehingga
dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada
terbatasnya jangkaun daya pancar dan pengalokasian frekuensi untuk tiap sel agar tidak
terjadi interferensi.

Gambar 4. Jangkauan area antena omnidirectional (3600 dari base station)


Sumber : http://www.wimax360.com
Antena Sektor
Antena sektor adalah jenis antena yang pola radiasinya kearah atau sector tertentu yaitu
60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan dilayani. Gambar 5 menunjukkan
jangkauan area antena sektor 60°.
Gambar 5. Jangkauan area antena sektor (600 dari base station)
Sumber: http://www.wimax360.com
Antena Panel
Antena panel digunakan untuk konfigurasi point to point (PtP) yang digunakan untuk
transmisi data antar base station (BS) WiMAX. Gambar 6 menunjukkan antenna panel.

Gambar 6. Antena panel


Sumber: http://www.wimax360.com
Gambar 7 mengilustrasikan 3 tipe antena yang digunakan pada WiMAX. Dari atas ke
bawah antena omnidirectional, antena sektor dan panel.
Gambar 7. Tipe-tipe antena WiMAX
Sumber: http://www.wimax360.com
• Customer Premises Equipment (CPE)
Secara umum Subscriber Station (SS) atau Customer Premises Equipment (CPE) terdiri
dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat radionya ada yang terpisah
dan ada yang terintegrasi dengan antena. Indoor Unit merupakan titik koneksi ke
komputer pelanggan dan berfungsi sebagai power injektor ke Outdoor Unit. Berdasarkan
mekanisme aksesnya, pada sistem WiMAX didefinisikan beberapa pengertian yaitu fixed
access, nomadic access, portability, simple mobility, dan full mobility.
6. Topologi Jaringan WiMAX
Topologi jaringan WiMAX ada beberapa macam yaitu: Point to Point (PtP) dan Point to
Multi Point (PtMP) serta dapat dikembangkan menjadi jaringan berbentuk mesh. Pada topologi
mesh, base station (BS) digunakan sebagai interface ke core network, sementara untuk
menjangkau pelanggan yang berada di luar jangkauan suatu base station (BS), terminal
pelanggan atau Customer Premises Equipment (CPE) dapat bertindak sebagai router atau
repeater bagi terminal pelanggan lainnya.
• Topologi Point to Point (PtP)
Komunikasi dalam Topologi Point to Point (PtP) dilakukan satu lawan satu, yaitu: base
station (BS) dengan base station (BS), ataupun base station dengan single subscriber
station (SS). Gambar 8 mengilustrasikan Topologi Point to Point (PtP).
Gambar 8. Topologi point to point
Sumber: http://www.sinauonline.50webs.com/GSM.html
Dalam Gambar 8 tersebut dijelaskan bahwa komunikasi dalam topologi point to point
(PtP) dilakukan antara base station (BS) dengan base station (BS), ataupun antara base
station (BS) dengan single subscriber station (SS).
• Topologi Point to Multi Point (PtMP)
Topologi Point to Multipoint (PtMP) digunakan untuk melayani akses langsung ke
pelanggan. Dalam topologi ini base station (BS) WiMAX digunakan untuk mengontrol
beberapa subscriber station (SS). Kemampuan dari jumlah subscriber tergantung dari tipe
Quality of Service (QoS) yang ditawarkan oleh operator. Bila tiap subscriber station (SS)
mendapatkan bandwidth yang cukup besar, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas
jumlah user akan berkurang, dan sebaliknya, bila bandwidth yang dialokasikan semakin
sedikit, maka kapasitasnya akan semakin besar. Gambar 9 mengilustrasikan WiMAX yang
diimplementasikan dengan menggunakan topologi PtMP dan pada gambar 9 tersebut base
station (BS) berfungsi sebagai pengontrol beberapa subscriber station (SS).
Gambar 9. Topologi point to multi point
Sumber: http://www.sinauonline.50webs.com/GSM.html
• Topologi Pengembangan
Topologi pengembangan merupakan varian dari topologi dasar point to point dan point to
multipoint. Topologi pengembangan ini dibuat dengan cara menggabungkan beberapa
topologi dasar (topologi point to point dan topologi point to multipoint). Dengan
penggabungan beberapa topologi dasar ini, terbentuklah topologi pengembangan, seperti
mesh, maupun gabungan antara point to point dan point to multipoint. Ilustrasi konfigurasi
mesh dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10. Topologi mesh


Sumber: http://www.sinauonline.50webs.com/GSM.html
Gambar 11 memperlihatkan konfigurasi jaringan yang menggunakan kombinasi antara
topologi PtMP digunakan untuk ke CPE. Sementara topologi PtP digunakan untuk
menghubungkan base station (BS) ke jaringan transport atau backhaul.
Gambar 11. Topologi gabungan PtP dan PtMP
Sumber: http://www.sinauonline.50webs.com/GSM.html
7. Prinsip Kerja WiMAX
Secara umum, WiMAX yang merupakan teknologi broadband wireless memiliki prinsip
kerja sebagai berikut:
• Pelanggan mengirimkan data dengan kecepatan 2 – 155 Mbps dari subscribe station (SS)
ke base station (BS) melalui media gelombang radio.
• BS akan menerima sinyal dari berbagai pelanggan dan mengirimkan pesan melalui
wireless atau kabel ke switching center melalui protokol IEEE 802.16.
• Switching center akan mengirimkan pesan ke internet service provider (ISP) atau public
switched telephone network (PSTN) melalui kabel.
Ketiga proses tersebut di atas dapat dilihat pada Gambar 12. Pada Gambar 12, laptop
dan desktop personal computer (PC) berfungsi sebagai subscriber station (SS), tower antena
beserta perangkatnya sebagai base station (BS) dan swithcing center sebagai pengatur pilihan
koneksi ke internet service provider (ISP).
Gambar 12. Prinsip kerja WiMAX
Sumber: Gunawan,dkk., 2007 : 64

8. Spektrum Frekuensi WiMAX


Sebagai teknologi yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat
bergantung pada ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal
dua jenis band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band
membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang memperoleh
licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan dalam suatu area
tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan lisensi dalam
penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi secara bebas di semua
area.
WiMAX Forum menetapkan 2 band frekuensi utama pada certification profile untuk
fixed WiMAX (band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk mobile WiMAX ditetapkan 4
band frekuensi pada sistem profil release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz dan 3.5
GHz.
Secara umum terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai
dengan peta frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi
frekuensi mayoritas fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk negaranegara di
Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia. Sementara frekuensi yang
mayoritas digunakan untuk mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Frekuensi fixed WiMAX di band 3,3 GHz hanya digunakan di negara-negara Asia. Hal
ini terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz di Asia digunakan untuk komunikasi satelit,
demikian juga dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit
Telkom dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Apabila frekuensi 3,5
GHz digunakan secara bersama antara satelit dan BWA maka akan menimbulkan potensi
interferensi terutama di sisi satelit.

9. Standar WiMAX
WiMAX merupakan standar Broadband Wireless Access (BWA) dengan kemampuan
untuk menyalurkan data kecepatan tinggi pada jaringan wireline. Banyak kemampuan lebih
ditawarkan oleh teknologi WiMAX dibanding teknologi sebelumnya, seperti kemampuan
yang diterapkan dalam kondisi Non Line Of Sight (NLOS), aplikasinya baik untuk fixed,
nomadic, portable maupun mobile.
Di IEEE terdapat working group yang khusus menangani dan mengembangkan
WiMAX (802.16). Standar 802.16 ini difokuskan untuk mengatur spesifikasi sistem
WiMAX pada layer Medium Access Control (MAC) dan layer physical (PHY layer).
Pada tahun 2003, IEEE juga mengembangkan spesifikasi WiMAX dengan nama IEEE
802.16-2003 atau sering disebut 802.16a. Secara sederhana perkembangan standar 802.16
dapat diuraikan sebagai berikut:
a. 802.16
Standar 802.16 pertama kali dipublikasikan pada April 2002 dan bekerja pada band
frekuensi 10 – 66 GHz. Aplikasi yang mampu didukung baru sebatas Line of Sight
(LOS).
b. 802.16a
Standar 802.16a difinalisasi pada Januari 2003. Menggunakan frekuensi 2 – 11 GHz
dan dapat digunakan untuk lingkungan Non-Line f Sight (NLOS).
c. 802.16d
Merupakan standar berbasis 802.16 dan 802.16a dengan beberapa perbaikan.
802.16d juga dikenal sebagai 802.16-2004. Standar ini telah difinalisasi pada Juni
2004. Terdapat dua opsi dalam transmisi pada 802.16d, yaitu: Frequency Division
Duplexing (FDD) dan Time Division Duplexing (TDD).
d. 802.16e
Standar ini memenuhi kemampuan untuk aplikasi user yang bergerak atau mobile.
Standar ini telah difinalisasi pada akhir tahun 2005. IEEE 802.16e atau mobile
WiMAX memberikan perbaikan pada skema modulasi yang digunakan pada fixed
WiMAX. Hal ini membuat WiMAX dapat digunakan untuk aplikasi fixed wireless
maupun mobile N-LOS.
Varian-varian standar IEEE 802.16 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1.Varian-varian standar IEEE 802.16


Sumber: Gunawan,dkk., 2007 : 56

Anda mungkin juga menyukai