Secara umum, Jepang saat ini tengah menganalisa secara matang mengenai
keinginannya untuk masuk ke dalam kerangka TPP. Untuk itu, telah dibentuk kelompok
kecil yang akan melakukan preliminary consultation dengan beberapa negara anggota
TPP. PM Kan juga kini sangat berhati-hati menanggapi isu TPP dikarenakan isu TPP ini
telah menjadi komoditas politik.
Bagi Indonesia sendiri, ajakan Amerika Serikat yang disampaikan langsung oleh
Presiden Obama ketika berkunjung ke Indonesia, agar Indonesia juga
mempertimbangkan keikutsertaannya dalam kerangka kerjasama TPP harus
dipertimbangkan secara matang. Sebelum Indonesia menyambut liberalisasi
perdagangan dalam kerangka TPP, perlu ada perhatian bagi komponen masyarakat
yang berpotensi menjadi ‘korban’ dalam iklim perdagangan bebas. Perhatian tersebut
bisa dalam bentuk perlindungan, pengembangan, atau bahkan transformasi usaha.
Indonesia juga perlu memiliki strategi industrialisasi yang tepat untuk dapat ambil
bagian dalam kue perdagangan dunia yang bernilai besar. Melihat beragamnya
karakteristik perekonomian negara-negara TPP, mulai dari Brunei yang hanya
mengandalkan energi; Australia yang bertumpu pada barang tambang dan pertanian;
hingga AS yang memiliki begitu beragam industri, maka kemitraan ini memberi peluang
bagi diversifikasi produk nasional. Syaratnya, industri nasional harus mampu
menciptakan beragam produk dengan berbagai karakter, fitur dan atribut yang sesuai
dengan tuntutan. Selain itu, tentu saja permasalahan klasik seperti ekonomi biaya tinggi
serta lemahnya kemampuan manajerial para wirausahawan nasional harus tetap
menjadi agenda pembenahan.
Berikutnya, dalam perundingan kerja sama, pemerintah RI harus memposisikan
diri sebagai negara berdaulat yang berdiri sama tegak dengan negara manapun. Butir
demi butir kerjasama harus membawa kebaikan bagi seluas-luasnya lapisan
masyarakat, serta dorongan untuk terlibat dalam kerangka kerjasama TPP juga harus
berasal dari national interest Indonesia bukan karena dorongan dari negara lain. Jika
pertimbangan-pertimbangan di atas telah diperhitungkan, maka kita dapat menyambut
baik tawaran Kemitraan Trans-Pasifik yang diajukan Pemerintah Obama.