Anda di halaman 1dari 16

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa

Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan

satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah. Berbagai

usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,

misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan

kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan alat pelajaran,

pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan dan

peningkatan mutu manajemen sekolah.

Selama ini proses pembelajaran IPA khususnya di tingkat Sekolah

Dasar kebanyakan masih mengunakan paradigma yang lama dimana guru

sangat aktif sedangkan siswa bersifat pasif. Guru mengajar dengan metode

konvensional yaitu metode ceramah dan mengharapkan siswa duduk,

diam, dengar, catat dan hafal ( 3DCH ) Sehingga Kegiatan Belajar

Mengajar ( KBM ) menjadi monoton dan kurang menarik perhatian siswa.

Kondisi seperti itu tidak akan meningkatkan kemampuan siswa dalam

memahami mata pelajaran IPA, karena pembelajarannya tidak bermakna.

Memperhatikan permasalahan diatas, sudah selayaknya dalam pengajaran

IPA dilakukan suatu inovasi yang dapat merangsang semangat siswa


2

dalam pembelajaran, yang salah satunya adalah dengan memanfaatkan

Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ).

Masalah belajar sebagaimanat tersebut di atas juga pernah dialami

siswa kelas V SDN 016 Lumbis. Pada semester ganjil tahun pembelajaran

2009 / 2010, didapatkan data hasil belajar 11 siswa kelas V SDN 016

Lumbis Kabupaten Nunukan sebagai berikut ( Lampiran 1 ) : rata-rata

nilai IPA = 6,27, prosentase ketuntasan 8,30 % . Hasil belajar ini baru

mencakup ranah kognitif, sedangkan ranah psikomotorik dan ranah afektif

belum teramati dengan baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka menjadi sangatlah penting untuk

melakukan penilitian yang berhubungan dengan upaya peningkatan hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA pokok bahasan Makhluk hidup

menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan menggunakan media

Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ).

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang timbul dalam pembelajaran IPA Kelas V SDN 016 Lumbis

adalah sebagai berikut :

1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

2. Saat guru menjelaskan pelajaran sebagian siswa lebih senang bercerita

dengan teman sebangku.


3

3. Beberapa siswa yang lain lebih asik dengan kegiatan yang tidak sejalan

dengan pembelajaran yang sedang berlangsung, misalnya menggambar

atau membaca buku cerita.

4. Siswa mengalami kesulitan pada saat tes uji kompetensi

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini hanya dibatasi pada upaya peningkatan hasil belajar IPA

siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 016 Lumbis pada pokok Bahasan

Makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungannya dengan

menggunakan media Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK )

dengan menggunakan program ( Power Point ) melalui pemanfaatan

Komputer dan LCD.

2. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah yang diambil adalah bagaimana

meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 016 Lumbis Tahun

pelajaran 2010 / 2011 dengan menggunakan TIK pada mata pelajaran

IPA dengan pokok bahasan Makhluk hidup menyesuaikan diri dengan

lingkungannya.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui evektifitas media TIK terhadap hasil belajar IPA siswa kelas
4

V SDN 016 Lumbis pada pokok bahasan Makhluk hidup menyesuaikan

diri dengan lingkungannya.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi berbagai macam

manfaat, yaitu :

1. Bagi siswa

a. Agar pembelajaran menjadi lebih menarik.

b. Memudahkan siswa untuk mengamati secara langsung

obyek yang dipelajari.

2. Bagi guru

a. Memudahkan guru dalam menyampaikan materi

pembelajaran.

b. Meningkatkan keterampilan guru dalam melaksanakan

kegiatan pembelajaran.

3. Bagi sekolah

a. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran

di sekolah.

b. Sebagai sumbangan pemikiran guna pencapaian target

kurikulum.
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar

Belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu dan berubah

tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”.(Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2005: 17).

Gagne dalam (Winataputra, 2007:1.8) menyatakan bahwa belajar adalah suatu

perubahan dalam kemampuan yang bertahan lama dan bukan berasal dari

proses pertumbuhan. Pengertian senada juga diungkapkan oleh Bower dan

Hilgard dalam (Winataputra,2007:1.8) bahwa belajar mengacu pada

perubahan prilaku atau potensi individual sebagai hasil dari pengalaman dan

perubahan tersebut tidak disebabkan oleh insting kematangan, atau kelelahan

dan kebiasaan.

Dengan adanya pendapat dari para ahli tentang belajar,maka penulis

mengambil kesimpulan bahwa belajar adalah proses relasi dari stimulus dan

respon guna mendapatkan kemampuan, keterampilan dan sikap melalui

pengamatan dan prilaku yang diteladani beserta konsekuensinya.

B. Hasil Belajar
6

Hasil belajar merupakan indikator tuntas atau tidaknya pembelajaran yang

berlangsung.

EEEEEEEEEEEEEMMMMMMMMM.........////////////////////////////////////////////////

////

C. Pembelajaran IPA

D. Lllllllllklkkkko54r52222332200000
7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan rancangan penelitian

tindakan kelas (classroom action research ). Yang merupakan suatu

pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan yang sengaja

dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama, Arikunto,

( 2006 ).

Penelitian ini dilaksanakan minimal dalam dua siklus, siklus I

dilaksanakan dalam satu kali tatap muka dan siklus II yang juga dilaksanakan

dalam satu kali pertemuan.

Pembelajaran pada siklus pertama membahas tentang adaptasi hewan

dengan lingkungannya.

Pembelajaran pada siklus kedua membahas tentang adaptasi tumbuh –

tumbuhan dengan lingkungannya.

Evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir siklus pembelajaran, sekaligus

merupakan diagnosis seberapa besar kemampuan siswa menguasai materi

pelajaran IPA tentang adaptasi makhluk hidup. Penelitian akan dihentikan

apabila hasilnya telah menemukan hipotesis tindakan dan indikator

keberhasilan.

B. Subyek Penelitian
8

Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN 016 Lumbis pada semester

pertama tahun ajaran 2010 / 2011. Subyek penelitian adalah siswa kelas V

SDN 016 Lumbis dengan jumlah 8 orang yang terdiri atas 3 siswa laki-laki

dan 5 siswa perempuan.

C. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber data dan waktu penelitian

Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 016 Lumbis tahun

pelajaran 2010 / 2011 yang melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Penelitian dilaksanakan pada semester I dan dimulai dari bulan November

2010 sampai dengan bulan Januari 2011.

2. Teknik pengumpulan data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik tes dan non tes. Teknik tes dilaksanakan dengan memberikan 10

soal IPA kepada siswa dalam bentuk isian.

Teknik pelaksanaan non tes dilakukan pada dengan melaksanakan

observasi melalui lembar pengamatan terhadap siswa dan guru pada saat

proses pembelajaran ( lampiran 3 dan lampiran 4 ).

Pengumpulan data dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

a. Melaksanakan tes awal per individu.

b. Melaksanakan pembelajaran IPA pada pokok bahasan Penyesuaian

Makhluk Hidup dengan Lingkungannya dengan menggunakan media

TIK ( Laptop, LCD Proyektor dan materi pelajaran dalam bentuk

Power Point ).
9

c. Melaksanakan tes hasil belajar per individu yang harus dijawab oleh

siswa.

d. Menganalisis tes hasil belajar pada masing-masing siklus.

e. Melaksanakan observasi untuk mengetahui respon siswa terhadap

pembelajaran IPA dengan media TIK pada setiap siklus.

f. Melaksanakan observasi terhadap kemampuan guru dalam

melaksanakan pembelajaran IPA dengan media TIK pada masing-

masing siklus.

g. Menganalisis hasil observasi pada masing-masing siklus.

3. Pengembangan instrumen penelitian

Keberhasilan belajar kognitif siswa pada pembelajaran IPA dengan

media TIK diukur dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar.

Instrumen ini berbentuk soal berbentuk soal isian yang dirancang oleh

peneliti dengan mengacu pada buku pelajaran IPA SD kelas V. Instrumen

soal isian yang berjumlah 10 soal.

Teknik penskoran ditentukan dengan cara memberi skor 1 – 10.

Penentuan skor yang diperoleh siswa dari tes hasil belajar menggunakan

skala 100 dengan perhitungan sebagai berikut :

Σ nilai soal benar


Skor akhir = x 10
Σ soal

Sebelum instrumen ini digunakan, terlebih dahulu dilakukan

validasi untuk mendapatkan tes yang valid. Validitas tes yang dilakukan
10

adalah validitas isi ( content validity ). Sebuah tes dikatakan memiliki

validitas ini apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan

materi atau ini pelajaran yang diberikan.

Validitas isi untuk instrumen soal tes isian ditetapkan berdasarkan

penilaian dan pertimbangan dari penilai yang terdiri atas 3 orang penilai,

yaitu 2 orang dosen program studi PGSD FKIP Universitas Borneo

Tarakan dan 1 orang guru ( rekan sejawat ). Tim penilai diminta

memberikan catatan perbaikan jika dipandang perlu dan dari hasil

penilaian tersebut kemudian dihitung validitasnya. Soal yang sudah

relevan bernilai 2 dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Σ soal yang skornya 2


P= x 100
Σ Skor

Adapun kriteria penilaian instrumen tersebut adalah :

0= Jika indikator tidak sesuai dengan butir soal atau pernyataan dan

instrumen tidak komunikatif.


1= Jika indikator tidak sesuai dengan butir soal atau pernyataan tetapi

instrumen bersifat komunikatif atau sebaliknya


2= Jika indikator sesuai dengan butir soal atau pernyataan dan bersifat

komunikatif.
Data yang diterima dan kemudian dihitung rata-rata persentase pemberian

skor 2 dengan rumus sebagai berikut :

Pa+ Pb+ Pc
P rata-rata = x 100 %
3

Keterangan :

P = Persentase validitas isi yang dicari

Pa = Persentase validitas isi oleh penilai A


11

Pb = Persentase validitas isi oleh penilai B

Pc = Persentase validitas isi oleh penilai C

Data yang didapatkan dihubungkan dengan pendapat yang menyatakan

bahwa tes secara keseluruhan dinyatakan valid jika rata – rata persentase

skor 2 di atas 75 % ( Samuel & Gabriel ).

Penelitian ini menggunakan media pembelajaran TIK, maka kepada setiap

validator diberikan angket untuk menilai media TIK tersebut, dengan

kriteria sebagai berikut :

0= Jika indikator tidak sesuai dengan tayangan dan instrumen tidak

komunikatif.
1= Jika indikator tidak sesuai dengan tayangan tetapi instrumen

bersifat komunikatif.
2 = Jika indikator sesuai dengan tayangan dan bersifat komunikatif.
Hasil penelitian tersebut kemudian dihitung validitasnya dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

Untuk tayangan yang relevan :

Σ Tayangan yang skornya2


P= x 100
Σ Skor

Sedangkan untuk yang belum relevan :

Σ Tayangan yang skornya1


P= x 100
Σ Skor

Kemudian dari masing – masing validator dihitung rata – rata

persentase pemberian skornya. Jika tayangan skor 2 di atas 75 % maka

tayangan dikatakan valid.

D. Prosedur Pelaksanaan Tindakan


12

Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dan sesuai dengan tahapan –

tahapan penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian pada masing – masing

siklus meliputi hal – hal sebagai berikut :

1. Perencanaan

a. Menelaah standar kompetensi dan kompetensi dasar dari mata

pelajaran IPA.

b. Menetapkan indikator pembelajaran materi IPA.

c. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) pada mata

pelajaran IPA.

d. Membuat skenario pembelajaran.

e. Membuat materi ajar dlam bentuk presentasi dengan menggunakan

M.S Power Point.

f. Menyiapkan lembar observasi untuk mengetahui bagaimana kondisi

pembelajaran di kelas.

g. Mendesain alat evaluasi

h. Menyiapkan teknik analisis.

2. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya. Pada kegiatan siklus I

dilakukan pembelajaran materi IPA dengan Sub Pokok Bahasan

Penyesuaian hewan dengan lingkungannya, setelah pembelajaran pada

siklus I berakhir, dilakukan evaluasi untuk penilaian individu. Pada

kegiatan siklus II dilakukan pembelajaran IPA dengan Sub Pokok Bahasan


13

Penyesuaian tumbuhan dengan lingkungannya. Sebagaimana pada siklus I,

pada akhir siklus II juga dilaksanakan evaluasi untuk penilaian individu.

3. Observasi dan evaluasi

Proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dilakukan dengan

menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan guru dalam proses

pembelajaran yang dibuat. Observasi dilakukan terhadap aktivitas belajar

siswa dan gejala – gejala yang mungkin muncul dari tingkah laku siswa

pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Juga dilakukan observasi

terhadap kemampuan guaru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Setelah selesainya siklus, maka dilaksanakan evaluasi yang bertujuan

untuk memperoleh data mengenai hasil belajar yang dicapai setelah siklus

I dan II.

4. Analisis dan Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap observasi dan evaluasi selanjutnya

dianalisis. Penelitian dapat merefleksikan dengan melihat data observasi

sejauh mana kegiatan yang dilakukan. Hasil analisis data yang diperoleh

digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus selanjutnya.

E. Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( PTK ). Data yang

dikumpulkan melalui tes yang dilakukan terhadap siswa selanjutnya diolah

dengan teknik statistik deskriptif / statistik sederhana yaitu persentase,

kemudian menentukan besar persentase penguasaan siswa pada tiap aspek

yang diukur dengan menggunakan rumus :


14

JB
P= x 100
N

Keterangan :

P = Angka persentase

JB = Jumlah jawaban benar

N = Jumlah soal

( Sudijono, 2005 )

Menurut acuan dari Departemen Pendidikan Nasional tentang hasil belajar

pada setiap mata pelajaran, maka klasifikasi hasil belajar siswa dalam materi

pelajaran IPA pokok bahasan Makhluk Hidup Menyesuaikan Diri Dengan

Lingkungannya dapat dikategorikan sebagai berikut :

Penugasan Keterangan
> 95,00 Istimewa
80,00 – 94,90 Amat baik
65,00 – 79,00 Baik
55,00 – 64,90 Cukup
40,10 – 59,90 Kurang
< 40,00 Amat Kurang
( Depdiknas, 2004 )

Sedangkan penilaian afektif dan respon siswa menggunakan rumus :

f
P= x 100 %
N

Keterangan :

P = Angka Persentse

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Jumlah Individu

( Sudijono, 2005 )
15

Pemberian skor siswa pada penilaian afektif dan respon siswa, menggunakan

skala Likert dengan rentang 1 – 5 untuk pernyataan positif yaitu sangat setuju = 5,

setuju = 4, ragu – ragu = 3, tidak setuju = 2, dan sangat tidak tidak setuju = 1.

Berdasarkan acuan dari Ratumanan & Laurens ( 2003 ) digunakan kriteria sebagai

berikut :

Skor untuk rentang ( 1 – 5 ) Kriteria


65 – 77 Sangat baik
52 – 64 Baik
39 – 51 Cukup
26 – 38 Kurang
13 – 25 Sangat Kurang

Sedangkan kategori respon siswa diinterpretsikan sebagai berikut :

Skor untuk rentang ( 1 – 5 ) Kriteria


44 – 52 Sangat baik
35 – 43 Baik
26 – 34 Cukup
17 – 25 Kurang
8 – 16 Sangat Kurang
Hasil pengamatan terhadap kegiatan guru dengan perhitungan persentase yang

telah dimodifikasi adalah sebagai berikut :

Skor untuk rentang ( 1 – 5 ) Kriteria


84 % - 100 % Sangat baik
67 % - 83 % Baik
50 % - 66 % Cukup
33 % - 49 % Kurang
16 % - 32 % Sangat Kurang

F. Hipotesis Tindakan
16

Menelaah latar belakang masalah, tinjauan pustaka dan metode penelitian,

maka hipotesis tidakan dalam penelitian ini adalah melalui pembelajaran IPA

dengan Pokok Bahasan Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Dengan

Lingkungannya dengan memanfaatkan media TIK dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas V SDN 016 Lumbis.

G. Indikator Keberhasilan

Sebagai indikator keberhasilan dalam penelitian ini dapat dilihat dari hasil

belajar siswa pada Mata Pelajaran IPA di mana ketuntasan belajar secara

klasikal yaitu apabila mencapai 75 % atau lebih dari jumlah seluruh siswa

maka dinyatakan telah memenuhi kriteria ketuntasan minimum ( KKM ). Di

mana standar KKM untuk mata Pelajaran IPA di SDN 016 Lumbis = 65.

Anda mungkin juga menyukai