Ringkasan Paper:
Judul: The Impact of Information Systems on End User Performance: Examining the
Effects of Cognitive Style Using Learning Curves in an Electronic Medical
Record Implementation
Penulis: Alexander J. McLeod Jr.
Accounting and Information Systems
University of Nevada, Reno
amcleod@unr.edu
Jan Guynes Clark, John Warren, Glenn B. Dietrich
Information Systems & Technology Management
The University of Texas at San Antonio
Publikasi: CAIS, Volume 22, Article 9, pp. 165-184, February 2008
Oleh: Kelompok 257
1204000475 Iwan Prihartono
Abstraksi
Pada 3 halaman kertas ini berisi ringkasan paper “The Impact of Information Systems on End User
Performance: Examining the Effects of Cognitive Style Using Learning Curves in an Electronic Medical
Record Implementation”. Penulis melakukan studi kasus untuk memriksa hubungan antara gaya kognitif
dan kurva belajar ketika penerapan teknologi informasi (TI) baru. Subjek tesnya adalah para paramedik
dari area metropolitan. Gaya kognitif dari paramedik tersebut dinilai selama masa belajar mereka ketika
terjadi perubahan dari paper medical record ke electronic medical record.
1. Pendahuluan
Sistem informasi sering diterapkan untuk meningkatkan kualitas dan/atau kuantitas hasil kerja/produksi.
Dan ketika suatu organisasi menerapkan sistem baru, sering ada periode penurunan kinerja kerja.
Penyebabnya bisa banyak hal, salah satunya adalah fenomena kurva belajar, yang efeknya bisa jadi
bahan pengukuran. Lalu, tujuan dari studi kasus ini adalah memeriksa hubungan antara gaya kognitif
dan kurva belajar ketika penerapan teknologi baru. Jadi pertanyaan risetnya adalah: 1) Apa
hubungannya gaya kognitif dengan kinerja kerja ketika menggunakan TI (dalam hal ini adalah
electronic medical record)? 2) Apa hubungannya gaya kognitif dan kurva belajar seseorang ketika
dalam tahap implementasi TI?
2. Studi pustaka
Teori Adaptor–Innovator
Teori ini menyebutkan bahwa, gaya kognitif adalah sama pada setiap orang, jelas terpisah dari
kemampuan kognitif, dan digunakan untuk kreatifitas, pemecahan masalah, dan pengambilan
keputusan. Tidak ada hubungan antara status pekerjaan atau pendidikan dengan gaya kognitif.
Adaptor adalah orang yang bersifat teliti, tahan uji, efisien, berpikir untuk menyelesaikan masalah
daripada mencari masalah, serta membuat solusi yang aman, dan tahan uji.
Inovator adalah orang yang mendekati masalah dari sudut yang berbeda. Mereka
mengungkapkan masalah dan lebih memilih berpikir dengan cara yang tak lazim.
Performance
Penerapan sistem baru pasti akan mempengaruhi kinerja sistem yang ada.
Figure 1. Titik-titik pengukuran (diambil dari CAIS, Volume 22, Article 9, pp. 165-184, February 2008)
Figur 1 menggambarkan beragam komponen pengukuran dari kurva belajar dan poin pengukurannya.
5. Metodologi riset
Penulis mengumpulkan data dengan mengirimkan email yang berisi link ke survey online kepada
paramedik yang berpartisipasi.
6. Diskusi hasil
Hipotesis di atas dites menggunakan perbandingan grup untuk menentukan perbedaan berarti dari kin-
erja berdasar pada 6 variabel di atas. One-Way Analysis of Variance (ANOVA) digunakan untuk
mengetes perbedaan antara grup adaptor dan inovator.
Figure 2. Tabel hasil tes hipotesis(diambil dari CAIS, Volume 22, Article 9, pp. 165-184, February 2008)
Inovator punya perubahan yang lebih besar dalam waktu kerja/selesai ketika kali pertama belajar
menggunakan sistem informasi baru. Tetapi pola belajar inovator lebih baik dari adaptor.
Sehingga kurva belajar yang sebenarnya adalah:
9. Kesimpulan
Tujuan dari risetnya, penulis ingin memperlihatkan hubungan antara kinerja, gaya kognitif, kurva belajar,
dan teknologi informasi (TI). Dalam studinya penulis berhasil mengetes bahwa gaya kognitif mempen-
garuhi kinerja individu ketika berlebihan menggunakan TI. Perbedaan kinerja selama dalam kurva bela-
jar, mematahkan dalil sebelumnya tentang persamaan kinerja. Karena ketika dalam tahap belajar, kin-
erja kita pasti berubah.