Anda di halaman 1dari 13

Sejarah dan Perkembengan

Kapitalisme (Liberalisme)

 Netty Riana P.
 4115083279
 Ilmu Sosial Politik.
Sejarah Munculnya
Kapitalisme

 Kapitalisme secara etimologis berasal


dari kata caput, yang artinya kepala,
kehidupan dan kesejahteraan. Makna
modal dalam kapital seharusnya
diinterpretasikan sebagai titik
kesejahteraan. Dengan makna
kesejahteraan, definisi kapital mulai
dikembangkan dengan arti akumulasi
keuntungan yang diperoleh dalam
setiap transaksi ekonomi .
Kapitalisme Purba

 Kapitalisme purba adalah tahapan


awal pembentukan kapitalisme yang
ditemukan dalam bibit-bibit
pemikiran masyarakat feodal yang
berkembang di Babilonia, Mesir,
Yunani dan Kekaisaran Roma. Para
ahli ilmu sosial menamai tahapan
kapitalisme purba ini dengan sebutan
commercial capitalism.
Kapitalisme komersial berkembang
ketika pada jaman itu perdagangan
lintas suku dan kekaisaran sudah
berkembang dan membutuhkan
sistem hukum ekonomi untuk
menjamin fairness perdagangan
ekonomi yang dilakukan oleh para
pedagang, tuan tanah, kaum
rohaniwan.
 Perkembangan selanjutnya adalah
perkembangan kapitalisme yang
dikenal sebagai tata cara dan “kode
etik” yang dipakai oleh kaum
merkantilis.
 Tatanan ekonomi dan politik yang
berkembang memerlukan hukum
dan etika yang disusun dengan
relatif mapan.
• Para merkantilis mulai membuka wacana baru
tentang pasar. Ketika mereka berbicara tentang
pasar dan perdagangan, mau tidak mau
mereka mulai bicara tentang barang dagang
(komoditas) dan nilai lebih yang nantikan akan
banyak disebut sebagai the surplus value (nilai
lebih). Dari akar penyebutan inilah, wacana
tentang keuntungan dan profit menjadi bagian
integral dalam kapitalisme sampai abad
pertengahan
Kapitalisme Industri
• Tokoh : Louis XIV
• Doktrin neraca perdagangan aktif (an active
trade balance) Inti : ekspor > impor agar
terjadi surplus contoh : RRC terhadap
Amerika
• Atteliers Nationale : tempat kerja atau pabrik
milik negara merupakan awal BUMN.
• Intervensi pemerintah : intensive dalam
proses ekonomi. Hasilnya industri-industri
Prancis berkembang, perdagangan
internasional merupakan satu-satunya cara
agar makmur.
• Impor tenaga kerja ahli : Itali, Belanda
(Mentega+Keju), RRC (Porselen).

 Kapitalisme Murni adalah tidak ada
intervensi pemerintah dalam proses dan
aktivitas ekonomi (dilakukan aktif oleh
pihak swasta) ada kala naik ada kalanya
merosot, kapitalime tidak dapat lepas dari
konjungtur (konsep gerak gelombang
kehidupan ekonomi).
• Thomas Hobbes dengan pandangan egoisme
etisnya, yang pada intinya meletakkan sisi
ajaran bahwa setiap orang secara alamiah
pasti akan mencari pemenuhan kebutuhan
dirinya. Yang lain adalah John Locke, yang
menekankan sisi liberalisme etis, di mana
salah satu teorinya berbunyi bahwa manusia
harus dihargai hak kepemilikan personalnya.
Tokoh lainnya adalah Adam Smith dan David
Ricardo yang mencoba menukikkan
pandangan dua tokoh sebelumnya dengan
filsafat laissez faire dalam prinsip pasar
dan ekonomi.
 Kapitalisme di tiga tokoh itu (Hobbes,
Locke dan Adam Smith)
mendapatkan legitimasi rasionalnya.
Akselarasi perkembangan kapitalisme
rasional ini memicu analisa dan praktek
ekonomi selanjutnya. Akselarasi
kapitalisme semakin terpicu dengan
timbulnya “revolusi industri”.
Kapitalisme Lanjut

 Kapitalisme lanjut merupakan fase


lanjutan dari kapitalisme industri.
 Dalam arti ini, kapitalisme tidak hanya
bermakna konsumsi dan produksi
belaka, tapi menabung dan menanam
modal sehingga mendapatkan
keuntungan berlipat dari sebuah usaha
adalah usaha yang terus ditumbuhkan.
► Kapitalisme tahap ini mencapai puncak
aktualisasinya melalui proses kewirausahaan
ekonomi yang mencoba mengkombinasikan
kembali peran pasar bebas dalam bidang
ekonomi dengan intervensi negara dalam
bidang politik.
 Kapitalisme yang dijiwai oleh semangat mencari
untung menjadi sumber dinamisme luar biasa,
dan ketika bergandengan dengan industrialisme
menghasilkan tahap global sekarang ini.
 Kapitalisme lanjut semakin matang dengan
kemajuan teknologi informasi yang semakin
merangsek kekuatan-kekuatan konvensional
pasar tradisional yang ada.
Refleksi Kritis

Anda mungkin juga menyukai