Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I. Pendahuluan
1. Latar belakang
2. Tujuan
1. Pemeliharaan
a) Penyiangan
Pada pratikum kali ini metode yang digunakan adalah manual karena
melihat kondisi perkembangan gulma masih sedikit didalam kebun kopi.
• Cangkul
• Parang
Cara kerja
b) Pemupukan
• Cangkul
Cara kerja
c) Pemangkasan
• Gergaji
• Gunting cutter
• tangga
Cara kerja
2. Panen
Kematangan buah kopi juga dapat dilihat dari kekerasan dan komponen
senyawa gula di dalam daging buah. Buah kopi yang masak mempunyai daging
buah lunak dan berlendir serta mengandung senyawa gula yang relatif tinggi
sehingga rasanya manis. Sebaliknya daging buah muda sedikit keras, tidak
berlendir dan rasanya tidak manis karena senyawa gula masih belum terbentuk
maksimal. Sedangkan kandungan lender pada buah yang terlalu masak
cenderung berkurang karena sebagian senyawa gula dan pektin sudah terurai
secara alami akibat proses respirasi
Tanaman kopi tidak berbunga serentak dalam setahun, karena itu ada
beberapa cara pemetikan
3) Secara lelesan dilakukan terhadap buah kopi yang gugur karena terlambat
pemetikan.
Kopi Arabika mulai berbuah pada umur 3 -4 tahun.dan Petikan buah kopi
dilakukan pada buah yang sudah masak dengan warna merah, tua agar
menghasilkan kopi yang berkualitas dan Pada waktu panen (pemetikan) agar
berhati-hati supaya tidak ada bagian pohon/cabang/ranting) yang rusak.
Alat dan bahan
• Tangga
• Ember
Cara kerja
• Amati kondisi buah kopi yang terdapat pada tanaman kopi dan
lakukan pemanenan dengan memetik buah kopi yang berwarna
merah dari cabang dan memasukkan ke dalam ember
3. Pengolahan
Teknik pengolahan kopi yang baik adalah yang tepat waktu yaitu tidak ada
penundaan antar satu tahap dengan tahap yang berikutnya. Hal tersebut
dikarenakan supaya menghindari kerusakan. Sarana pengolahan yang
dipergunakan sebaiknya mempertimbangkan sifat sifat buah dan biji kopi
tersebut agar mendapatkan hasil yang baik.
Ada 2 macam cara pengolahan kopi yang dilakukan yaitu pengolahan kopi
basah dan pengolahan kopi kering. Perbedaan pengolahan kedua cara ini
terletak pada pengupasan kulit buah. Pengolahan cara kering tidak melalui
proses pengupasan kulit sedangkan pengolahan cara basah melalui pengupasan
kulit. Proses pengupasan kulit buah menggunakan air sehingga disebut dengan
pengolahan secara basah.
Pengeringan Fermentasi
Penyimpanan Pencucian
Pengrebusan Pengeringan
sortasi Hulling
sortasi
Pada pratikum ini mengingat jumlah buah yang dapat dipanen sedikit,
maka pengolahan dilakukan dengan cara kering.
• Lumpang
• Ember
Cara kerja
• Setelah biji kopi telah kering lalu dibuka kulit tanduknya dengan
cara mengelupaskan dengan tangan pada biji kopi
4. Pengujian mutu
Kegiatan ini merupakan kegiatan tahap seleksi pada biji biji yang telah
dijemur sebelum pengolahan. Kwalitas dan mutu akan lebih terjamin
dengan dilakukannya kegiatan pengujian. Terdapat 6 tingkat mutu sesuai
dengan tingkat jumlah nilai cacat yang terdapat pada biji kopi. Tingkatan
tersebut telah disesuaikan dengan ketentuan SNI
• Kertas puti
• Tabel nilai cacat pada biji
Cara kerja
III. Komentar
IV. Kesimpulan