profil kompetensi utuh, terukur, dan teramati) yang harus dipelajari dan
hubungan kausal dengan referensi kriteria yang efektif dan atau penampilan
tingkah laku seseorang ketika berhadapan dalam berbagai situasi dan tugas.
3
http:///www.depdiknas.go.id/Jurnal/27/kurikulum_berbasis_kompetensi.htm
4
Ella Yulaelawati, Kurikulum Berbasis Kompetensi (Makalah), Jakarta, Balitbang
DIKNAS, 2003, hal.6
3
menumbuhkan inisiatif.
3) Konsep diri, yaitu tingkah laku dan nlai atau image seseorang. Contoh :
percaya diri, seseorang yang percaya diri akan efektif dalam berbagai
situasi.
motif lebih tersembunyi dan lebih mendalam serta merupakan pusat dari
kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan
tanggung jawab.8
kognitif, afektif, dan psikomotor pada peserta didik dalam proses belajar
7
http:///www.depdiknas.go.id/Jurnal/27/ op.cit.
8
E. Mulyasa, op.cit. hal.39.
5
menjadi kompeten.
pembelajaran.
secara jelas dan luas dalam suatu standar yang dapat dicapai melalui
b. Komponen KBK.
Berbasis Kelas
dan Hasil Belajar ini memuat kompetensi, hasil belajar, dan indikator
daya lain untuk meningkatkan mutu hasil belajar. Pola ini dilengkapi
9
http:///www.depdiknas.go.id/Jurnal/27/op.cit.
6
kurikulum.
tidak mekanistik.
jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai serta peta kemajuan
c. Karakteristik KBK.
maupun klasikal.
10
Ibid.
7
4) Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya
d. Orientasi KBK.
1) Hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik
kebutuhannya.12
atas seperangkat kompetensi khusus yang utuh, terukur, dan teramati yang
diketahui, disikapi, atau dilakukan siswa dalam setiap tingkatan kelas dan
2. Pengembangan KBK.
dan pemahaman terhadap apa yang dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik
sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para peserta didik dapat
13
Ibid., hal.20-23
11
harus dikuasai.14
yaitu tingkat nasional, tingkat lembaga, tingkat bidang studi, dan tingkat
nasional, meliputi jalur pendidikan sekolah dan luar sekolah, baik secara
14
E. Muliasyah, op cit, hal. 62
15
Ibid, hal. 63.
12
tujuan tersebut.
kemudahan belajar.16
16
Ibid, hal. 64.
13
pencapaiannya.17
17
Ibid.
18
Ibid.
19
Ibid, hal. 65.
14
sikap dan arti kehidupannya. Keimanan, nilai-nilai, dan budi pekerti luhur
menilai pengetahuan untuk mengatasi situasi yang cepat berubah dan penuh
Komperehensif.
tersebut.
masyarakat.20
20
http:///www.depdiknas.go.id/Jurnal/27/op.cit.
17
khusus. Program studi tersebut adalah Ilmu Alam, Ilmu Sosial, dan Bahasa.
prinsip alam serta mendorong siswa untuk bekerja dan bersikap ilmiah.
Fisika, Kimia, dan Biologi. Program studi Ilmu Sosial menekankan pada
kesejahteraan hidup bersama. Fokus program studi Ilmu Sosial pada mata-
Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa Asing lainnya (selain bahasa Inggris),
Sosial, dan Bahasa memuat jumlah dan jenis mata pelajaran serta alokasi
ALOKASI WAKTU
NO MATA PELAJARAN Kelas X Kelas XI Kelas XII
SMT SMT SMT SMT SMT SMT
1 2 1 2 1 2
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
2 Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 3 3 3 4
4 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4
5 Matematika 4 4 5 5 5 5
6 Kesenian 2 2 2 2 - -
7 Pendidikan Jasmani 2 2 2 2 2 2
8 Sejarah 3 - 2 - 2 -
9 Geografi - 3 - 2 - 2
10 Ekonomi 2 2 - - - -
11 Sosiologi 2 2 - - - -
12 Fisika 3 3 5 5 5 5
13 Kimia 3 3 4 5 4 5
14 Biologi 3 3 5 4 5 4
15 Teknologi Informasi dan
Komunikasi/Keterampilan
JUMLAH 36 36 36 36 34 32
23
Ibid, hal. 81
19
minggu dan jam sekolah efektif per minggu minimal 30 jam (1.800
menit).
sejenisnya.
ALOKASI WAKTU
NO MATA PELAJARAN Kelas X Kelas XI Kelas XII
SMT SMT SMT SMT SMT SMT
1 2 1 2 1 2
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
24
Ibid, hal. 82-83.
20
2 Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 3 3 4 4
4 Bahasa Inggris 4 4 4 4 4 4
5 Matematika 4 4 4 4 4 4
6 Kesenian 2 2 2 2 - -
7 Pendidikan Jasmani 2 2 2 2 2 2
8 Sejarah 3 - 3 3 3 3
9 Geografi - 3 2 2 2 2
10 Ekonomi 2 2 5 5 5 5
11 Sosiologi 2 2 4 4 4 4
12 Fisika 3 3 - - - -
13 Kimia 3 3 - - - -
14 Biologi 3 3 - - - -
15 Teknologi Informasi dan
Komunikasi/Keterampilan - - 2 2 2 -
JUMLAH 36 36 36 36 34 32
minggu dan jam sekolah efektif per minggu minimal 30 jam (1.800
menit).
sejenisnya.
ALOKASI WAKTU
NO MATA PELAJARAN Kelas X Kelas XI Kelas XII
SMT SMT SMT SMT SMT SMT
1 2 1 2 1 2
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
2 Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Bahasa Inggris 4 4 6 6 6 5
5 Matematika 4 4 2 2 2 2
6 Kesenian 2 2 3 3 2 2
7 Pendidikan Jasmani 2 2 2 2 2 2
8 Sejarah 3 - 3 3 3 3
9 Geografi - 3 - - - -
10 Ekonomi 2 2 - - - -
11 Sosiologi 2 2 - - - -
12 Fisika 3 3 - - - -
13 Kimia 3 3 - - - -
14 Biologi 3 3 - - - -
15 Sastra Indonesia - - 4 4 4 4
16 Bahasa Asing Lainnya - - 5 5 5 4
17 Teknologi Informasi dan
Komunikasi/Keterampilan - - 3 3 2 2
JUMLAH 36 36 36 36 34 32
25
Ibid, hal. 83-84.
22
minggu dan jam sekolah efektif per minggu minimal 30 jam (1.800
menit).
sejenisnya.
h) Bahasa Asing lainnya dapat berupa bahasa Arab, bahasa Jerman, bahasa
26
Ibid, hal. 84-86.
23
jenis mata pelajaran serta alokasi waktu sebagaimana terinci dalam tabel
berikut ini.
ALOKASI WAKTU
NO MATA PELAJARAN Kelas X Kelas XI Kelas XII
SMT SMT SMT SMT SMT SMT
1 2 1 2 1 2
A BERSAMA
1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2
2 Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 -
3 Bahasa dan Sastra Indonesia 6 6 - - - -
4 Bahasa Inggris 4 4 - - - -
5 Matematika 6 6 - - - -
6 Kesenian 2 2 3 3 2 2
7 Pendidikan Jasmani 2 2 2 2 2 2
8 Ilmu Sosisal Terpadu 3 - 3 3 3 3
9 Sains Terpadu - 3 - - - -
JUMLAH 36 36 8 8 8 8
B PILIHAN
1 Bahasa dan Sastra Indonesia - - 4 4
2 Matematika - - 4 4
3 Fisika - - 4 4
4 Biologi - - 4 4
5 Kimia - - 4 4
6 Ekonomi - - 4 4
7 Geografi - - 4 4
8 Sosiologi - - 4 4
9 Antropologi - - 4 4
24
minggu dan jam sekolah efektif per minggu minimimal 30 jam (1.800
menit)
sejenisnya.
- Siswa yang memiliki minat dan kemampuan ke bidang Ilmu Alam dapat
- Siswa yang memiliki minat dan kemampuan ke bidang Ilmu Sosial dapat
27
Ibid, hal.86-88.
26
harus berhasil dikuasai, baik kompetensi pada aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik.28
28
Direktorat Pendidikan Menengah Umum: DITJEN DIKDASMEN DIKNAS, Pola
Induk Pengembangan Silabus Berbasis Kemampuan Dasar Sekolah Menengah Umum (SMU)
(Pedoman Umum), op.cit, hal.7.
27
dan internalisasi.
dan rutin.30
timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar, serta
bertujuan untuk:
29
Ibid, hal. 10.
30
Benyamin S Bloom, op.cit, hal. 17.
28
cerdas.
dianutnya.
kehidupan.
3. Implementasi KBK.
31
http:///www.depdiknas.go.id/Jurnal/27/op.cit
29
definisi Implementasi KBK adalah suatu proses penerapan ide, konsep, dan
Dasar.
32
Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2002,
hal.
33
E. Mulyasa, op.cit, hal. 93-94.
30
komponen tidak jauh berbeda dengan Program Satuan Pelajaran (PSP) yang
penamaan atau istilah beberapa komponen dan bentuk silabus yang lebih
simpel.
serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
34
Istilah silabus dapat didefinisikan sebagai “Garis besar, ringkasan, ikhtisar, atau pokok-
pokok isi atau materi pelajaran. Lihat : Peter Salim, The Contemporary English-Indonesian
Dictionary, Jakarta, Modern English Press, 1987, hal.98.
31
disain pembelajaran selain disebut sebagai silabus juga disebut Pola Dasar
silabus.36
mengimplementasikan KBK.
37
Ibid
33
prinsip tertentu, yaitu (1) Relevansi, (2) Konsistensi, dan (3) Kecukupan
a) Standar Kompetensi.
b) Kemampuan Dasar.
c) Materi Pembelajaran.
e) Pengalaman Belajar.
f) Alokasi Waktu.
g) Bahan Rujukan. 39
38
Direktorat Pendidikan Menengah Umum: DITJEN DIKDASMEN DIKNAS,
Mekanisme Dan Prosedur Pengembangan Silabus Berbasis Kompetensi, Jakarta, Bagian Proyek
Pengelolaan DIKMENUM., 2002, hal.2
39
Ibid, hal.3-7.
34
terangkum dalam sebuah format “Silabus dan Sistem Pengujian” yang pada
lain meliputi:
profil tamatan SMU. Berpijak dari profil tamatan SMU, maka dirumuskan
pembelajarannya.
dasar apa sajakah yang harus dikuasai agar siswa mencapai standar
35
prinsip, dan prosedur yang harus dipelajari siswa sebagai bekal penguasaan
kemampuan dasar.
sebagainya.
rekaman audio visual, buku teks, diktat, jurnal, majalah, penerbitan berkala,
dan lain-lainnya.40
b. Kegiatan Pembelajaran.
40
Direktorat Pendidikan Menengah Umum: DITJEN DIKDASMEN DIKNAS, Pola
Induk Pengembangan Silabus Berbasis Kemampuan Dasar Sekolah Menengah Umum (SMU) :
Pedoman Umum, op.cit., hal.25-26
37
arah yang lebih baik.41 Pada umumnya proses pembelajaran terjadi di dalam
baik jika terdapat 3 komponen utamanya; siswa, guru, dan bahan pelajaran.
proses perubahan yang relatif tetap dalam prilaku individu sebagai hasil
perubahan tersebut.
faktor, baik faktor internal yang datang individu itu sendiri, maupun faktor
dapat menggunakan bahasa Inggris atau bahasa asing lain untuk mata
44
http:///www.depdiknas.go.id/Jurnal/27/op.cit
39
dari segi hasil. Dari segi proses, pembelajaran dikatakan berhasil dan
peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam
tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya pada diri sendiri.
terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya
menghasilkan output yang banyak dan bermutu tinggi, serta sesuai dengan
wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari
Self Awareness
45
E. Mulyasa, op.cit, hal. 102.
46
Direktorat Pendidikan Menengah Umum: DITJEN DIKDASMEN DIKNAS,
Pengintegrasian Life Skills ke dalam Silabus, Jakarta, 2003, hal.2.
40
Personal Skill
Social Skill
Life
Academic Skill
Specific
Life
Vocational Skill
makhluk Tuhan, kesadaran akan eksistensi diri, dan kesadaran akan potensi
47
Ibid, hal.3.
41
learning.48
pendidikan untuk setiap tahun pelajaran memuat hari efektif belajar antara
200 sampai dengan 240 hari. Penetapan hari efektif belajar dilakukan
4) Akselerasi Belajar
48
Ibid, hal. 5.
49
http:///www.depdiknas.go.id/Jurnal/27/op.cit.
50
Ibid.
42
pelajaran lebih cepat dari masa belajar yang ditentukan. Akselerasi belajar
tidak sama dengan “loncat kelas” sebab dalam akselerasi belajar setiap
bantuan modul atau lembar kerja yang disediakan oleh sekolah. Dengan
dari siswa yang lainnya. Waktu yang tersisa dari siswa yang mengikuti
program itu dilakukan oleh sekolah karena sekolah lebih mengetahui dan
51
Ibid.
52
Ibid.
43
pembelajarannya.
tutor sebaya, dan lain-lain yang semuanya diakhiri dengan ujian. Adapun
yang hasilnya dinilai dan direkam, namun tidak mempengaruhi nilai raport,
akan tetapi tetap diungkapkan dalam keterangan profil hasil belajar siswa. 53
6) Kegiatan Ekstrakurikuler
53
Direktorat Pendidikan Menengah Umum: DITJEN DIKDASMEN DIKNAS, Sistem
Penilaian Kurikulum 2004, Dit. Dikmenum, Jakarta, 2004, hal. 7.
44
54
Ibid.
55
Puskur Balitbang Diknas, Penilaian Berbasis Kelas, Jakarta, 2002, hal. 1.
56
Ella Yulaelawati, op.cit., hal.9.
45
prosedur tertentu.57
jika dikaji lebih jauh, penilaian segbenarnya memiliki fungsi lebih luas dari
memberikan lisensi bagi mereka yang akan memasuki dunia profesi dan
57
Direktorat Pendidikan Menengah Umum: DITJEN DIKDASMEN DIKNAS, Pola
Induk Pengembangan Silabus Berbasis Kemampuan Dasar Sekolah Menengah Umum (SMU) :
Pedoman Umum, op.cit., hal.1
46
(kualitas) pendidikan.58
KBK, penilaian merupakan salah satu bagian terpenting yang menjadi fokus
didik diukur secara totalitas; baik pada aspek kognitif, afektif maupun
Berikut ini penulis paparkan secara detail tentang sistem dan prosedur
atau salah.
hasil belajar.
58
David Pratt, op.cit, hal. 196-198.
59
Direktorat Pendidikan Menengah Umum: DITJEN DIKDASMEN DIKNAS, Sistem
Penilaian Kurikulum 2004, op,cit, hal.2.
47
f) Akuntabilitas lembaga.
dan tinggi.
g) Materi ujian dalam satu Blok terdiri atas beberapa kompetensi dasar
62
Ibid, hal. 3.
49
yang benar, dan hasil yang baik. Prinsip belajar tuntas untuk pencapaian
kontrol guru)”.
lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat
berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis secara benar dan mereka
diajar dengan metode dan materi yang berurutan, mulai dari tingkat
1996 adalah siswa harus mencapai skor 80-90% sebelum beralih pada
untuk setiap target belajar. Patokan yang digunakan 80% atau yang
mendekati.
b) Penentuan Ketuntasan
program pengayaan.
63
Ibid, hal. 6.
51
ditetapkan guru.
- Materi ujian dapat terdiri dari satu atau sejumlah Kompetensi Dasar.
ibukota, rumus).
memecahkan masalah).
penelitian di laboratorium).
tindakan tertentu.
tinggi.
b) Aspek Afektif
mengetahui siapa siswa yang bisa dipercaya, siapa siswa yang disiplin,
siapa yang berminat ke jurusan Ilmu Sosial atau Ilmu Alam dan lain-
lain).
c) Aspek Psikomotor
oleh siswa).
Cakupan Penilaian
- Meniru (perceptioni)
- Menyusun (manipulating)
54
10) Tagihan.
belajar. Tagihan dari hasil belajar siswa dapat diperoleh melalui berbagai
teorema.
KD tertentu.
satu waktu.
64
Ibid, hal. 6-10.
55
dengan akurasi yang tinggi. Adapun bentuk penilaian seperti ini dapat
kompetensi yang telah dicapai dan mendiagnosis kesulitan belajar dll. (bagi
65
Ibid, hal. 12.
56
semester (1 tahun).
soal remedial.
semester.
menghindari beban ujian yang berlebihan pada hari yang sama. Dengan
66
Ibid, hal. 13.
57
f) Setiap hasil ujian ditelaah oleh guru melalui MGMP, dan direkam secara
kepada orang tua, baik KD yang telah maupun yang belum dicapai.
dan pengamatan.
Dalam satu semester, ujian bisa dilakukan dalam beberapa kali (ujian
67
Ibid, hal. 14-15.
68
Direktorat Pendidikan Menengah Umum: DITJEN DIKDASMEN DIKNAS, Pedoman
Penilaian Berdasarkan Kurikulum 2004, Jakarta, 2003, hal. 3.
58
siswa (semua nilai ujian blok, tugas-tugas, ulangan harian, dsb.) Tiap akhir
semester, profil hasil belajar siswa disampaikan kepada siswa dan orang tua
emosional.
- Kemampuan apa yang diraih siswa selama kurun waktu belajar tertentu.
hasil belajar siswa, memprediksi masa depan siswa, seleksi dan sertifikasi,
- Sekolah kepada orang tua dalam bentuk buku rapor dan kepada
Keterangan :
Aspek Kognitif dan Psikomotor : < 60 (Kurang), 61 – 75 (Cukup), 76 – 85 (Baik), 86 –100 (Amat Baik)
Aspek Afektif : < 60 (Rendah), 61 – 80 (Sedang), 81 – 100 (Tinggi)
Kegiatan Ekstrakurikuler
No Jenis Kegiatan Predikat Keterangan
1
60
2
3
4
5
6
Ketidakhadiran
No Alasan Lama (Jam / Hari)
1 Sakit
2 Izin
3 Tanpa Keterangan
Kepribadian
No Kepribadian Keterangan
1 Kelakuan
2 Kerajinan
3 Kerapian
4 Kebersihan
b) Pada kolom afektif setiap mata pelajaran diisi dengan nilai kualitatif,
Kepribadian.69
a) Siswa yang sudah kompoten berhak untuk naik ke kelas yang lebih
tinggi.
15) Penjurusan
c) Untuk jurusan IA, 4 mapel ciri utama (fisika, kimia, matematika dan
mencapai ketuntasan.
Siswa kelas X yang dapat naik kelas ke kelas XI, namun mata
70
Ibid, hal. 20.
62
mata pelajaran ciri khas Ilmu Alam dan 1 ciri khas Ilmu Sosial), maka
pelajaran ciri khas Bahasa dan 1 ciri khas Ilmu Alam), maka siswa
c) Bagi siswa yang memiliki nilai tidak tuntas 3 mata pelajaran pada
kurang, Bahasa Inggris kurang, dan dia tidak dapat dijuruskan karena
seluruh kegiatan pembelajaran pada tingkat kelas yang sama pada tahun
pelajaran berikutnya.71
71
Ibid, hal. 21-22.
63
Kesimpulan
c. Karakteristik KBK.
keberagaman.
kompetensi.
d. Orientasi KBK.
yang bermakna.
dengan kebutuhannya
65
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Bahasa Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
2002
http:///www.depdiknas.go.id/Jurnal/27/kurikulum_berbasis_kompetensi.htm
67
Oleh :
Nurdiyanto Khusnia Hadi
NIM : 0904 S2 971
68