BAB
APA ITU SISTEM VISI
2.0 TINJAUAN SISTEM
Sistem visi mesin terdiri dari semua elemen yang diperlukan untuk
memperoleh gambaran digital bayang-bayang visual, untuk menjelaskan data
dan untuk menyaksikan data bayang-bayang digital kepada dunia luar. sistem itu
mungkin tampak komplek dalam lingkungan industri disebabkan oleh semua alat
manufakturing yang terkait yang digunakan dalam penerapannya.
Kompleksitas tersebut berkurang jika sistem itu dilihat hanya dalam hal
Komponen fungsional utama yang berjumlah tiga:
1. Pemerolehan bayang-bayang.
2. Pemrosesan
3. Ou put atau display.
Mayoritas sistem penerapan sistem visi yang dewasa ini digunakan dalam
industri adalah dalam bidang pengkodean
Bar, penerbitan di atas meja, persiapan copy untuk printing, otomatisasi
pabrik. Rentangan harga untuk sebuah sistem berbeda-beda dari kira-kira 10.0000
dollar utnuk versi PC sampai di atas satu juta dollar untuk sistem yang komplek
yang digunakan bidang printing dan industri mobil.
2Penerapan dunia komersial pengkodean bar berkisar dari pengumpulan data
otomatis untuk pengontrolan inventaris dan produksi sampai pada peningkatan
produktivitas dengan menggunakan alat pencatat yang dapat mebaca dengan
cepat secara otomatis terhadap penjualan. Segmen pengkodean bar dalam industri
memiliki standart tinggi sebab tuntutan tuntutan penampilan sistem untuk tujuan
komersial sangat mirip bagi toko yang menjual berbagai jenis barang dagangan.
Penggunaan pengkodean bar dalam sektor manufakturing meningkat dengan cepat
sebab adanya permintaan dari Departemen Pertahanan dimana pengkodean bar
merupakan item yang paling banyak mereka beli.
Peralatan yang digunakan dalam pengkodean bar sederhana tapi berisi tiga
komponen sistem visi. Oleh karena itu aktivitas pengembangan aspek sistem itu
dalam teknologi pengkodean bar sangat khusus, pengkodean bar akan dibahas
sebagai topik yang terpisah dalam bab didepan.
Penerapan dalam penerbitan di atas meja mencakup kemampuan teknologi
visi dalam membuat sebagaimana mekanisme masukan data untuk membuat
digit pada teks cetak dan photo, penurunan efek khusus, dan penyiapan materi
dalam format digital untuk digunakan dalam printer atau alat display penggunaan
otomatisasi dalam pabrik melibatkan penggunaan teknologi visi dalam tugas
pengawasan untuk memperbaiki kualitas barang yang di produksi, dalam tugas
pengumpulan data untuk mengontrol inventaris dan manajemen, dan dalam tugas
kontrol proses atau mesin untuk memperbaiki produktifi tas manufakturing.
Sistem visi industri yang sederhana yang digunakan untuk otomatisasi pabrik
dapat dilihat cirinya dengan adanya kamera tunggal yang memonitor cara
penyusunan/pemasangan sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2-1. Sistem visi
tersebut mengamati obyek, menentukan apakah obyek itu sesuai dengan
spesifikasi, dan membuat sinyal perintah menurut hasil yang telah ditetapkan.
Alat pemerolehan bayang-bayang meliputi lampu/sinar, kamera dan mungkin
juga penangkap kerangka. Alat pemrosesan meliputi baik hardware maupun
software dalam unit pemrosesan visi, dan alat out put adalah alat elektronik
dianatara sistem dan berbagai bagian dunia manufakturing. Contohnya adalah
pengontrol proses, CIM, dan/atau alarm.Eel
SS Data
$005 Collection
| Process Control
i ia)
tlumination image cy
Acquisition! Sony
\
\
S+*AS>S—- 87S
6S
Gambar 2-1 Sel Manufakturing Industri dengan Sistem visi
Sinyal perintah listrik mengontrol unit, mengambil obyek dari tahap
penyusunan menempatkannya dalam wadah penerimaan atau penolakan sesuai
dengan kualitasnya. Data dikirim ke sistem manufakturing terpadu komputer
untuk keperluan analisa statistik dan kontrol inventaris yang. membunyikan alarm
jika ada sesuatu yang tidak beres.
Aspek manufakturing visi dari sistem perakitan ditunjukan dalam gambar 2-
2. Semua fungsi dan bagai saling berhubungan dan memahami setiap bagian
adalah penting dalam mencapai tujuan penerapan atau tugas.
23CIM System
| Manufacturing | Process
| Process | Control
Gambar 2-2 fungsi dalam sel manufakturing dengan sistem visi.
2.1 PEMEROLEHAN BAYANG-BAYANG
24
Pemerolehan bayang-bayang merubah bayang-bayang visual dari behda fisik
dan sifat hakikinya ke dalam serangkaian data yang didigitkan yang dapat
digunakan dengan unit pemrosesan pada sistem. Fungsi pemerolehan dapat
dianggap sebagai terdiri dari empat fase :
1. Penyinaran
2. Pembentukan atau memusatkan bayang-bayang
3. Pelacakan atau melihat bayang-bayang
4. Pembentukan format sinyal out put kamera,
2.1.1 PENYINARAN
Penyinaran adalah parameter pokok yang mampengaruhi in put terhadap
sistem visi mesin sebab penyinaran tersebut secara langsung mempengaruhi
Kualitas data yang masuk dan mungkin memerlukan 30% dari usaha penerapan.
Adalah perlu untuk membiasakan perancangan penyinaran untuk setiap penerapan
sebab pada dasarnya tidak ada peralatan penyinaran visi mesin untuk keperluan
umum yang telah dibuat standar. Metode dan sumber cahaya tertentu pemrosessan
dan hasil yang dapat dicapai.Leen ee Enna
Banyak sistem mesin dalam industri di masa lalu menggunakan cahaya
yang dapat dilihat sebab sumbernya selalu tersedia dan penerapannya sering
merupakan otomatisasi tugas pengawasan manusia. Tugas pengawasan itu
didasarkan pada kesanggupan operator manusia yang bekerja sebatas bagian
spektrum yang tampak. Empat jenis lampu yang tampak yang paling sering
digunakan dalam lingkungan industri adalah lampu pijar, lampu neon, lampu wap
air raksa dan uap sodium.
namun, pengguanaan penyinaran diluar spektrum yang tampak,
seperti sinar -X, ultra violet dan infra merah terus meningkat sesuai kebutuhan
untuk mencapai pengawasan khusus yang tak mungkin dilakukan dengan sinar
yang tampak. Metode penarapan industri dapat dibagi kedalam empat kategori :
1. Penyinaran dari belakang
2. Penyinaran dari depan
3. Penyinaran terstruktur
4, Penyinaran yang nyala dan cepat padam
Penyinaran lingkungan berpengaruh terhadap semua metode penyinaran
dengan mengubah tingkat total penyinaran pada obyck yang menampakkan diri
sebagai noise di di dalam data.
Pengaruh penyinaran lingkungan dapat di kurangi dengan menggunakan
perisai dan penghalang sinar yang mencegah atau mengurangi jumlah radiasi
sinar yang memasuki lensa.
Sumber sinar konvensional tidak selalu cukup stabil untuk menjamin kualitas
bayang-bayang khusus. Output energi sinar dari sumber bervariasi sesuai dengan
umur dan sifat pengoperasian lampu. Output lampu neon, misalnya, menurun
sebesar 15% selama 100 jam pertama dan selanjutnya terus menurun tetapi pada
tingkat yang lebih rendah dari hari ke hari. Lampu neon bersinar paling terang
pada suhu kira-kira 105 derajat F dan peka terhadap voltase yang digunakan,
tetapi tidak sampai pada tingkat yang dapat dicapai lampu pijar. Oleh karena itu,
beragamnya kualitas bayang-bayang bisa disebabkan oleh ketidakaturan tingkat
sinar dari keanckaragaman voltase sebagai akibat dari keaktifan alat yang ada
didekatnya dan dari perubahan suhu ruang selama bekerja.
Oleh karena itu, perlu melihat secara terus menerus terhadap tingkat sinar
dan mengaturnya sesuai dengan waktu yang sebenarnya. Ada unit komersial
yang biayanya relatif rendah untuk melakukan fungsi ini, Porsi pemerolehan
sistem visi keseluruhan harus dicek secara teratur untuk menjamin bahwa_ sistem
tersebut bekerja dalam batas yang dapat diterima.
2526
Penyinaran dari belakang. Penyinaran dari belakang adalah jika suatu obyek
ditempatkan diantara sumber sinar dan kamera sebagaimana diilustrasikan pada
gambar 2-3. Ini menghasilkan terciptanya bayangan hitam obyek oleh sinar yang
tidak tertangkap oleh benda yang tak tembus cahaya. Kaca baur biasanya di
tempatkan pada sumber sinar untuk menghasilkan pemancar daerah yang paling
besar.
Light
source
Diffuser
Camera
Gambar 2-3. Cahaya hitam: Sumber cahaya pada sisi obyek yang berlawanan
dari kamera
Penyinaran dari belakang memiliki keuntungan, yakni penyinaran itu
menghasilkan bayang-bayang kontras yang tinggi dari lingkaran benda yang tak
tembus cahaya. Kontras yang tinggi memperkecil tugas pemrosesan bayang-
bayang dan mengurangi kepekaan sistem terhadap ragam sumber penyinaran.
Jika tingginya obyek yang diawasi bervariasi, mungkin perlu menggunakan
sistem pemadatan untuk menghasilkan sorot cahaya yang sejajar pada permukaan
yang memancar.
Metode penyinaran dari belakang secara teori juga cocok untuk tugas seperti
penempatan materi asing, kekosongan, dan retak dalam benda yang tembus cahaya,
Pemeriksaan terhadap retak tulang dengan plat sinar-X dan pengukuran bocornya
energi panas dari suatu bangunan dengan sensor IR merupakan contoh teknik ini.
Penyinaran dari belakang dapat digabungkan dengan penyinaran terstruktur