Anda di halaman 1dari 9

JUAL BELI

 Pengertian, Dasar Hukum Jual Beli


 Syarat dan Rukun Jual Beli

 Hal-hal yang Terlarang Diperjual-belikan

 Khiyar

 Jual Beli As-Salam


Pengertian, Dasar Hukum Jual Beli
 Pengertian
Menurut etimologi:
Jual-beli adalah al-ba’i, asy-syira’, al-mubadah,
dan at-tijarah.

Menurut Terminologi:
- Menurut ulama Hanafiyah
- Menurut Imam Nawawi dalam Al-Majmu’
- Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab Al-mugni ‘
Pengertian, Dasar Hukum Jual Beli

 Dasar Hukum Jual Beli


- Al-Qur’an

- Hadist Nabi SAW (Sunnah)


- Ijma’ (pendapat para ulama fiqh)
Syarat dan Rukun Jual Beli
 Orang yang melaksanakan akad jual beli
(penjual dan pembeli).
 Sigat atau Ucapan Ijab dan Kabul.
 Barang yang Diperjual-belikan
 Nilai tukar barang yang dijual (pada
zaman modern sampai sekarang ini
berupa uang).
Hal-Hal Yang Terlarang Dalam Jual Beli
Berkenan dengan jual beli yang dilarang dalam
Islam, Wahbah Al-Juhaili meringkasnya sebagai
berikut :
 Terlarang Sebab Ahliah (Ahli Akad)
 Terlarang Sebab Shigat

 Terlarang Sebab Ma’qud Alaih (barang jualan)

 Terlarang Sebab Syara’


Khiyar
• Khiyar Syarat
- khiyar masyru’ (disyariatkan)
- khiyar rusak

• Khiyar majlis

• Khiyar Aib’
Jual Beli As-Salam
 Pengertian
As-salam atau As-shalaf adalah pembayaran di
muka dan penyerahan barang di kemudian hari,
yang terdefinisi oleh para fuqaha sebagai ”akad
jual beli atas sesuatu yang disebutkan
kriterianya dalam akad, dan yang dijanjikan
akan diserahkan pada waktunya yang
ditentukan nanti kepada pembeli, dengan
bayaran yang diserahkan pada saat transaksi”.
Jual Beli As-Salam
Syarat sah transaksi model salam
• Adanya kepastian sifat-sifat barang yang
ditransaksikan.
• Menyebut jenis dan macam barang yang
ditransaksikan dengan akad salam.
• Disebutkan ukuran barang yang ditransaksikan
dengan akad salam itu.
• Disebutkan waktu penyerahan barang.
• Agar barang yang ditransakasikan salam itu biasanya
tersedia pada waktu penyerahan barang seperti yang
ditetapkan, sehingga sapat diserahkan pada waktunya.
• Agar harga pembeliannya sudah diterima secara
sempurna dan diketahui jumlahnya pada saat
akad/transaksi.
• Agar barang yang ditransaksikan itu bukan sesuatu
yang tertentu, tapi hendaknya ia bentuk semacam
utang yang tertanggung.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai