Tujuan dari TCP/IP adalah untuk membangun suatu koneksi antar jaringan (network), dimana
biasa disebut internetwork, atau intenet, yang menyediakan pelayanan komunikasi antar jaringan
yang memiliki bentuk fisik yang beragam. Tujuan yang jelas adalah menghubungkan empunya
(hosts) pada jaringan yang berbeda, atau mungkin terpisahkan secara geografis pada area yang
luas.
Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan lainnya. Contoh : NSFNET
yang merupakan jaringan backbone dunia di Amerika, EBONE yang merupakan jaringan
backbone di Eropa, dan lainnya.
Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi menuju backbone kepada
pelanggannya.
Aspek lain yang penting dari TCP/IP adalah membentuk suatu standarisasi dalam komunikasi.
Tiap-tiap bentuk fisik suatu jaringan memiliki teknologi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan
pemrograman atau fungsi khusus untuk digunakan dalam komunikasi. TCP/IP memberikan
fasilitas khusus yang bekerja diatas pemrograman atau fungsi khusus tersebut dari masing-
masing fisik jaringan. Sehingga bentuk arsitektur dari fisik jaringan akan tersamarkan dari
pengguna dan pembuat aplikasi jaringan. Dengan TCP/IP, pengguna tidak perlu lagi memikirkan
bentuk fisik jaringan untuk melakukan sebuah komunikasi.
Sebagai contoh pada Gambar 1.1, untuk dapat berkomunikasi antar 2 jaringan, diperlukan
komputer yang terhubung dalam suatu perangkat yang dapat meneruskan suatu paket data dari
jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Perangkat tersebut disebut Router. Selain itu router juga
digunakan sebagai pengarah jalur (routing).
Untuk dapat mengidentifikasikan host diperlukan sebuah alamat, disebut alamat IP (IP address).
Apabila sebuah host memiliki beberapa perangkat jaringan (interface), seperti router, maka
setiap interface harus memiliki sebuah IP address yang unik. IP address terdiri dari 2 bagian,
yaitu :
IP address = <nomer jaringan><nomer host>
Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer). Dengan dibentuk
dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer
dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface. Tiap-tiap
layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung layer diatasnya. Pada
protokol TCP/IP dibagi menjadi 4 layer
Aplikasi TCP/IP
Level tertinggi pada layer TCP/IP adalah aplikasi. Dimana layer ini melakukan komunikasi
sehingga dapat berinteraksi dengan pengguna.
Merupakan program aplikasi yang dibuat oleh pengguna, atau aplikasi yang merupakan
standar dari produk TCP/IP. Contoh aplikasi yang merupakan produk dari TCP/IP antara
lain :
FTP (File Transfer Protocol), transfer file berkecepatan tinggi antar disk.
dll
Model Client/Server
TCP adalah peer-to-peer, protokol yang bersifat connection-oriented. Tidak ada hubungan tuan
dan budak (master/slave), tetapi banyak aplikasi yang bersifat client/server.
SERVER adalah aplikasi yang memberikan pelayanan kepada user internet. CLIENT adalah
yang meminta pelayanan. Aplikasi bisa memiliki bagian server dan bagian client, dimana dapat
berjalan secara bersamaan dalam 1 sistem.
Server merupakan progam yang dapat menerima permintaan (request), melakukan pelayanan
yang diminta, kemudian mengembalikan sebagai reply. Server dapat melayani multi request
bersamaan.
Server bekerja dengan cara menunggu request pada port yang sudah terdaftar, sehingga client
dapat dengan mudah mengirimkan data ke port pada server.
Proses peer-to-peer
Bila dua mesin/komputer berinteraksi melakukan proses harus mematuhi aturan dan konvensi
yang disebut protokol. Proses yang terjadi pada setiap mesin pada lapisan tertentu disebut peer-
to-peer processes (proses peer-to-peer). Jadi dengan demikian jika 2 mesin akan dapat
berkomunikasi jika pada lapisan tertentu menggunakan protokol yang sama. Dilihat pada
Gambar 2.2, message atau pesan yang dikirim oleh device A menuju device B harus melalui
lapisan-lapisan yang paling atas menuju lapisan bawah berikutnya sampai lapisan terbawah
kemudian kembali menuju lapisan yang lebih tinggi dan seterusnya melewati lapisan tepat
diatasnya. Pesan-pesan yang dikirim adalah b erupa informasi yang dibentuk dalam paket-paket
di mana pada layer tepat di bawahnya informasi tersebut “dibungkus”. Jadi pada sisi penerima
informasi yang sampai berupa paket-paket yang telah “dibuka” bungkusannya dan dikonstruksi
kembali.
Standarisasi TCP/IP
TCP/IP semakin popular diantara developer dan pengguna, karena itu perlu adanya standarisasi.
Standarisasi di kelola oleh Internet Architecture Board (IAB)
IAB mengacu pada Internet Engineering Task Force (IETF) untuk membuat standar baru.
Dimana standarisasi menggunakan RFC. Untuk Internet Standar Process, menggunakan RFC
2026 – The Internet Standard Process – Revision 3, dimana didalamnya berisi tentang protokol,
prosedur, dan konvensi yang digunakan dari oleh internet.
Internet Standard
Proposal standar, draft standar, dan protokol standar merupakan bagian dari Internet Standard
Track. Setelah proposal diakui maka proposal tersebut akan memiliki nomer, yang disebut
standard number (STD). Contoh : Domain Name Systems (DNS) menggunakan STD 13 dan
dijelaskan pada RFC 1034 dan 1035, sehingga dapat dituliskan “STD-13/RFC1034/RFC1035”.
Model OSI
Adalah sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International
Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar standar
internasional. ISO ini mengeluarkan juga standar jaringan komunikasi yang mencakup segala
aspek yaitu model OSI. OSI adalah open system yang merupakan himpunan protokol yang
memungkinkan terhubungnya 2 sistem yang berbeda yang berasal dari underlying architecture
yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi bagaimana suatu komunikasi
dapat terjalin dari sistem yang bebeda tanpa memerlukan perubahan yang signifikan pada
hardware dan software di tingkat underlying. Pada Gambar di bawah ini memperlihatkan lapisan
model OSI.
Model OSI disusun atas 7 lapisan; fisik (lapisan 1), data link (lapisan 2), network (lapisan 3),
transport (lapisan 4), session (lapisan 5), presentasi (lapisan 6) dan aplikasi (lapisan 7). Pada
Gambar 2.2, Anda dapat juga melihat bagaimana setiap lapisan terlibat pada proses pengiriman
pesan/message dari Device A ke Device B. Terlihat bahwa perjalanan message dari A ke B
melewati banyak intermediasi node. Intermediasi node ini biasanya hanya melibatkan tiga
lapisan pertama model OSI saja.
Jadi dengan demikian para disainer hardware dan jaringan dapat lebih paham dan flexibel dalam
membuat suatu sistem sehingga fungsi setiap mesin dapat ber-interoperasi (interoperbility) satu
sama lain. Setiap mesin/komputer hanya dapat memanfaatkan service lapisan yang terdapat tepat
di lapisan bawahnya. Contoh: Lapisan 3 menggunakan service yang disediakan oleh lapisan 2
dan menyediakan service untuk lapisan 4.
Proses bagaimana komputer berinteraksi dengan menggunakan layer pada OSI, mempunyai dua
fungsi umum, antara lain :
Tiap layer memberikan pelayanan pada layer di atasnya sesuai dengan spesifikasi
protokolnya
Tiap layer mengirimkan informasi komunikasi melalui software dan hardware yang
sama antar komputer.
Sebuah data dibuat oleh aplikasi pada host A, contoh seseorang menuliskan email. Pada tiap
layer ditambahkan header dan dilanjutkan ke layer berikutnya (langkah 1 Gambar di atas).
Contoh : pada layer transport menyalurkan data dan header yang ditambahkannya ke layer
network, sedangkan pada layer network ditambahkan header alamat tujuannya supaya data bisa
sampai pada komputer tujuannya.
BAB II
INTERNET PROTOCOL
Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable,
connectionless, datagram delivery servrce. Unreliable atau ketidakhandalan berarti tidak ada
jaminan sampainya data di tempat tujuan. Connectionless berarti dalam mengirim paket dari
tempat asal ke tujuan, tidak diawali dengan perjanjian (handshake) antara pengirim & penerima.
Sedangkan datagram delivery service berarti setiap paket data yang dikirim adalah independen
terhadap paket data yang lain. Jalur yang ditempuh antara satu data dengan yang lain bisa
berbeda. Sehingga kedatangannya pun bisa tidak terurut seperti urutan pengiriman.
Dalam mengirim data, protokol IP memiliki format datagram khusus sebagai berikut :
Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang
paket header dalam hitungan 32 bit. Type of Service menunjukkan kualitas layanan, Total
Length of datagram menunjukkan total keseluruhan panjang datagram. Identification, Flags &
Fragment Offset digunakan untuk fragmentasi paket, TTL menunjukkan jumlah hop maksimal
yang dilewati paket IP. Sedangkan Protocol mengandung angka yang mengidentifikasikan
protokol layer atasnya. Header Checksum untuk mengecek kebenaran isi header datagram.
Source & destination IP Address merupakan alamat pengirim dan penerima datagram. Untuk
byte option dapat berisi Strict Source Route, yaitu daftar lengkap alamat IP dari router yang
harus dilalui untuk sampai ke tujuan, dan Loose Source Route.
IP adalah standard protokol dengan nomer STD 5. Standar ini juga termasuk untuk ICMP, dan
IGMP. Spesifikasi untuk IP dapat dilihat di RFC 791, 950, 919, dan 992 dengan update pada
RFC 2474. IP juga termasuk dalam protokol internetworking.
Pengalamatan IP
Alamat IP merupakan representasi dari 32 bit bilangan unsigned biner. Ditampilkan dalam
bentuk desimal dengan titik. Contoh 10.252.102.23 merupakan contoh valid dari IP.
Identifikasi Universal
Suatu sistem komunikasi dikatakan mampu menyediakan layanan komunikasi universal jika di
dalam sistem tersebut setiap host dapat berkomunikasi dengan seluruh host yang ada dalam
sistem tersebut. Untuk dapat berkomunikasi diperlukan suatu metode global pengenalan host
yang dapat diterapkan disemua host yang ada. Seringkali metode identifikasi host
menggunakan name, addresses atau routes. Dimana name mengidentifikasikan apa nama objek
tersebut, addresses mengidentifikasikan dimana objek tersebut berada
dan routes mengidentifikasikan bagaimana untuk bisa sampai di objek tersebut.
Pengalamatan IP dapat di lihat di RFC 1166 – Internet Number. Untuk mengidentifikasi suatu
host pada internet, maka tiap host diberi IP address, atau internet address. Apabila host tersebut
tersambung dengan lebih dari 1 jaringan maka disebut multi-homed dimana memiliki 1 IP
address untuk masing-masing interface. IP Address terdiri dari :
Nomer network diatur oleh suatu badan yaitu Regional Internet Registries (RIR), yaitu :
American Registry for Internet Number (ARIN), bertanggung jawab untuk daerah Amerika
Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan bagian sahara dari Afrika
Reseaux IP Europeens (RIPE), bertanggung jawab untuk daerah Eropa, Timur Tengah dan
bagian Afrika
Asia Pasific Network Information Center (APNIC), bertanggung jawab untuk daerah Asia
Pasific
Format Alamat IP
Bentuk Biner
Alamat IP merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda
titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk alamat IP adalah sebagai
berikut :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
setiap symbol “x” dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misalnya sebagai berikut :
11100011.00111001.11110001.00000001
Notasi alamat IP dengan bilangan biner seperti di atas tidaklah mudah dibaca. Untuk
membuatnya lebih mudah dibaca & ditulis, alamat IP sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal
yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Format penulisan seperti ini disebut “dotted-
decimal notation” (notasi desimal bertitik). Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari
satu oktet (delapan bit) alamat IP. Gambar berikut memperlihatkan bagaimana sebuah alamat IP
yang ditulis dengan notasi
IP address merupakan 32 bit bilangan biner dimana bisa dituliskan dengan bilangan desimal
dengan dibagi menjadi 4 kolom dan dipisahkan dengan titik.
Penggunaan IP address adalah unik, artinya tidak diperbolehkan menggunakan IP address yang
sama dalam satu jaringan.
Pembagian Kelas Alamat IP secara umum (Class-based IP address)
Setiap host yang terhubung di jaringan internet memiliki alamat internet unik sebanyak 32 bit
yang digunakan untuk berkomunikasi dengan semua host.Setiap alamat yang ada terdiri dari
sepasang netid & hostid. Netid
mengidentifikasikan jaringan yang dipakai dan hostid mengidentifikasikan host yang terhubung
ke jaringan tersebut. Ada beberapa macam alamat berdasarkan kelas yang ada.
Keterangan :
Kelas A : Menggunakan 7 bit alamat network dan 24 bit untuk alamat host. Dengan ini
memungkinkan adanya 27-2 (126) jaringan dengan 224-2 (16777214) host, atau lebih dari 2 juta
alamat.
Kelas B: Menggunakan 14 bit alamat network dan 16 bit untuk alamat host. Dengan ini
memungkinkan adanya 214-2 (16382) jaringan dengan 216-2 (65534) host, atau sekitar 1 juta
alamat.
Kelas C: Menggunakan 21 bit alamat network dan 8 bit untuk alamat host. Dengan ini
memungkin adanya 221-2 (2097150) jaringan dengan 28-2 (254) host, atau sekitar setengah juta
alamat.
Dari macam-macam bentuk alamat IP, setiap kelas dapat diidentifikasi dari 3 bit tertinggi dengan
dua bit menjadi pembeda tiga kelas utama. Kelas A digunakan untuk jaringan besar dengan 216
host terhubung kepadanya. Untuk kelas A, 7 bit untuk netid dan 24 bit untuk hostid. Kelas B
untuk jaringan berukuran sedang, dengan daya tampung antara 28 sampai 216 host. Kelas B
mengalokasikan 14 bit untuk netid & 16 bit untuk hosted. Kelas C mampu menghubungkan
kurang dari 28 host dengan mengalokasikan 21bit untuk netid dan hanya 8 bit untuk hostID.
Alamat IP versi 4
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar
host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.
Representasi Alamat
untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus,
batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa
kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik
Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network
sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak
mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya
bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di
mana ia berada.
Jenis-jenis alamat
Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka
komunikasipoint-to-point atau one-to-one.
Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh
setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam
komunikasi one-to-everyone.
Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu
atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat
Kelas-kelas alamat
Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya,
seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner
yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk
lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.
Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam
alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi
oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena
digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang
bersangkutan.
Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit
pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit
berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16
bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet
pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga
oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir)
akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah
network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan
tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110.
28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk
lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.
Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan
dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada
bilangan biner1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk
mengenali host.
Nilai
Kelas Bagian Bagian Jumlah Jumlah host dala
oktet
Alama untukNetwor untukHost jaringan m satu jaringan
pertam
t k Identifier Identifier maksimum maksimum
a
Kelas
1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
A
Kelas 128–
W.X Y.Z 16,384 65,534
B 191
Kelas 192–
W.X.Y Z 2,097,152 254
C 223
Kelas Multicast IP Multicast IP Multicast IP Multicast IP
224-239
D Address Address Address Address
Dicadangka Dicadangka
Kelas Dicadangkan; Dicadangkan;
240-255 n; n;
E eksperimen eksperimen
eksperimen eksperimen
Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP
sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan
jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi
kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6
yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat
tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.
Alamat Unicast
Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan
menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast
address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang
diterapkan padalapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang
langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA
Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan
antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet,yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.
Jenis-jenis alamat unicast
Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas
alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan
teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua
jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik)
dan private address (alamat pribadi).
Alamat publik
alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa
buahnetwork identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan
alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.
Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam
sebuahrouter sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai
lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih
terkoneksi dengan internet.
Alamat ilegal
Setelah aplikasi memuat data, software dan hardware pada komputer menambahkan header dan
trailernya. Pada layer fisik dapat menggunakan medianya untuk mengirimkan sinyal untuk
transmisi (langkah 2 Gambar di atas).
Disisi penerima (langkah 3 Gambar di atas), Host B mulai mengatur interaksi antar layer pada
host B. Panah keatas (langkah 4 Gambar 2.16) menunjukkan proses pemecahan header dan
trailer sehingga pada akhirnya data dapat diterima oleh pengguna di host B.
Apabila komunikasi yang terjadi antar 2 komputer masih harus melewati suatu media tertentu,
semisal router. Maka bentuk dari interaksi OSI layer dapat dilihat seperti Gambar di bawah ini.
Alamat Privat
Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para
desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di
dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host
yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail,
biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan
aplikasi seperti proxy serveratau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya
membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-
node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atautranslator alamat jaringan) yang
terhubung secara langsung ke internet.
Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak
dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi.
Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai
sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga
dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan
ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan
menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan
alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.
Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok
alamat berikut:
10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam
beberapa sistem operasi:
169.254.0.0/16
10.0.0.0/8
172.16.0.0/12
192.168.0.0/16
169.254.0.0/16
Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari
kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.
Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet
Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai
alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut
di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh
karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus
mengirim request tersebut ke sebuahgateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki
sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke
dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address
Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.
Alamat Multicast
Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan
satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4,
sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke
subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi “listening” terhadap
lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat
multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC
1112.
Alamat Broadcast
Network Broadcast
Subnet broadcast
All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifieryang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak
berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke
semua host dalam semuasubnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang
asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24,
alamat all-subnets-directed broadcastuntuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain,
alamat ini adalah alamat jaringan broadcast darinetwork identifier alamat berbasis kelas yang
asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara
default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.
Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk
meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang
asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.
Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak
relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini
telah ditinggalkan.
Limited broadcast
Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4
menjadi 1(11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan
ketika sebuahnode IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam
sebuah jaringan lokaltetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya
adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot
Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan
DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang
dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.
Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket
jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat
ini, paket jaringanakan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini
hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP,
mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat
ini disebut sebagai limited broadcast.
Alamat IP versi 6
Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2 128=3,4 x
1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6
adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.
Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat
dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4,
meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat,
karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus
juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga
2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang
alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur
routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan
tabel routing.
Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat
otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6,
konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address
configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan
dengan stateless address configuration.
Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat
jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6
juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda
pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada
subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.
Format Alamat
Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat
dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan
heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang
digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4
yang menggunakan dotted-decimal format.
Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:
001000011101101000000000110100110000000000000000001011110011101100000010101010
1000000000
1111111111111110001010001001110001011010
0000001010101010
Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal
dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil
konversinya adalah sebagai berikut:
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penyederhanaan bentuk alamat
Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok
yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang
angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni
dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah
alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung
beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan
menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan
alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena
kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang
direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel
berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.
Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan
tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung
berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan
dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh,
alamat FF02::2hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka,
jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.
Format Prefix
Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan
menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka
prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak
mendukung subnet mask.
Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau
bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6
direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4,
yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks mementukan jumlah bit terbesar
paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat
direpresentasikan sebagai berikut:
3FFE:2900:D005:F28B::/64
Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat,
sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.
komunikasi one-to-many.
Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan
Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat
berikut:
Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar
Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga
sebagaiAggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat
secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini
juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi
topologi tiga level (Public, Site, dan Node).
Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari
sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi.
Penggunaan alamatunicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin
dilakukan. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Field Panjang Keterangan
11111110110000000000000000000000000000000000000 Nilai ketetapan
48 bit
0 alamatunicast site-local
Mengizinkan hingga 65536
(216) subnet dalam sebuah
struktur subnet datar.
Administrator juga dapat
Subnet Identifier 16 bit membagi bit-bit yang yang
memiliki nilai tinggi (high-
order bit) untuk membuat
sebuah infrastruktur routing
hierarkis.
Berfungsi sebagai alamat
Interface Identifier 64 bit dari sebuah node dalam
subnet yang spesifik.
Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama.
Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol
Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di
dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat
berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor
Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.
Panjan Keteranga
Field
g n
Berfungsi
sebagai
tanda
11111110100000000000000000000000000000000000000000000000000000
64 bit pengenal
00
alamat
unicast
link-local.
Interface ID 64 bit Berfungsi
sebagai
alamat dari
sebuah
node dalam
subnet yang
spesifik.
Alamat unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang
administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini
sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6
adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).
Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address,
yakni2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.
Multicast Address
Anycast Address
Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP
versi 6.