Anda di halaman 1dari 31

Internetworking

Tujuan dari TCP/IP adalah untuk membangun suatu koneksi antar jaringan (network), dimana
biasa disebut internetwork, atau intenet, yang menyediakan pelayanan komunikasi antar jaringan
yang memiliki bentuk fisik yang beragam. Tujuan yang jelas adalah menghubungkan empunya
(hosts) pada jaringan yang berbeda, atau mungkin terpisahkan secara geografis pada area yang
luas.

Internet dapat digolongkan menjadi beberapa group jaringan, antara lain:

 Backbone: Jaringan besar yang menghubungkan antar jaringan lainnya. Contoh : NSFNET
yang merupakan jaringan backbone dunia di Amerika, EBONE yang merupakan jaringan
backbone di Eropa, dan lainnya.

 Jaringan regional, contoh: jaringan antar kampus.

 Jaringan yang bersifat komersial dimana menyediakan koneksi menuju backbone kepada
pelanggannya.

 Jaringan lokal, contoh: jaringan dalam sebuah kampus.

Aspek lain yang penting dari TCP/IP adalah membentuk suatu standarisasi dalam komunikasi.
Tiap-tiap bentuk fisik suatu jaringan memiliki teknologi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan
pemrograman atau fungsi khusus untuk digunakan dalam komunikasi. TCP/IP memberikan
fasilitas khusus yang bekerja diatas pemrograman atau fungsi khusus tersebut dari masing-
masing fisik jaringan. Sehingga bentuk arsitektur dari fisik jaringan akan tersamarkan dari
pengguna dan pembuat aplikasi jaringan. Dengan TCP/IP, pengguna tidak perlu lagi memikirkan
bentuk fisik jaringan untuk melakukan sebuah komunikasi.

Sebagai contoh pada Gambar 1.1, untuk dapat berkomunikasi antar 2 jaringan, diperlukan
komputer yang terhubung dalam suatu perangkat yang dapat meneruskan suatu paket data dari
jaringan yang satu ke jaringan yang lain. Perangkat tersebut disebut Router. Selain itu router juga
digunakan sebagai pengarah jalur (routing).

Untuk dapat mengidentifikasikan host diperlukan sebuah alamat, disebut alamat IP (IP address).
Apabila sebuah host memiliki beberapa perangkat jaringan (interface), seperti router, maka
setiap interface harus memiliki sebuah IP address yang unik. IP address terdiri dari 2 bagian,
yaitu :
IP address = <nomer jaringan><nomer host>

Lapisan (layer) pada Protokol TCP/IP

Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP dibentuk dalam beberapa lapisan (layer). Dengan dibentuk
dalam layer, akan mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer
dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface. Tiap-tiap
layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung layer diatasnya. Pada
protokol TCP/IP dibagi menjadi 4 layer

Aplikasi TCP/IP

Level tertinggi pada layer TCP/IP adalah aplikasi. Dimana layer ini melakukan komunikasi
sehingga dapat berinteraksi dengan pengguna.

Karakteristik dari protokol aplikasi antara lain:

 Merupakan program aplikasi yang dibuat oleh pengguna, atau aplikasi yang merupakan
standar dari produk TCP/IP. Contoh aplikasi yang merupakan produk dari TCP/IP antara
lain :

 TELNET, terminal interaktif untuk mengakses suatu remote pada internet.

 FTP (File Transfer Protocol), transfer file berkecepatan tinggi antar disk.

 SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), sistem bersurat di internet

 dll

 Menggunakan mekanisme TCP atau UDP.

 Menggunakan model interaksi client/server.

Model Client/Server

TCP adalah peer-to-peer, protokol yang bersifat connection-oriented. Tidak ada hubungan tuan
dan budak (master/slave), tetapi banyak aplikasi yang bersifat client/server.
SERVER adalah aplikasi yang memberikan pelayanan kepada user internet. CLIENT adalah
yang meminta pelayanan. Aplikasi bisa memiliki bagian server dan bagian client, dimana dapat
berjalan secara bersamaan dalam 1 sistem.

Server merupakan progam yang dapat menerima permintaan (request), melakukan pelayanan
yang diminta, kemudian mengembalikan sebagai reply. Server dapat melayani multi request
bersamaan.

Server bekerja dengan cara menunggu request pada port yang sudah terdaftar, sehingga client
dapat dengan mudah mengirimkan data ke port pada server.

Proses peer-to-peer

Bila dua mesin/komputer berinteraksi melakukan proses harus mematuhi aturan dan konvensi
yang disebut protokol. Proses yang terjadi pada setiap mesin pada lapisan tertentu disebut peer-
to-peer processes (proses peer-to-peer). Jadi dengan demikian jika 2 mesin akan dapat
berkomunikasi jika pada lapisan tertentu menggunakan protokol yang sama. Dilihat pada
Gambar 2.2, message atau pesan yang dikirim oleh device A menuju device B harus melalui
lapisan-lapisan yang paling atas menuju lapisan bawah berikutnya sampai lapisan terbawah
kemudian kembali menuju lapisan yang lebih tinggi dan seterusnya melewati lapisan tepat
diatasnya. Pesan-pesan yang dikirim adalah b erupa informasi yang dibentuk dalam paket-paket
di mana pada layer tepat di bawahnya informasi tersebut “dibungkus”. Jadi pada sisi penerima
informasi yang sampai berupa paket-paket yang telah “dibuka” bungkusannya dan dikonstruksi
kembali.

Standarisasi TCP/IP

TCP/IP semakin popular diantara developer dan pengguna, karena itu perlu adanya standarisasi.
Standarisasi di kelola oleh Internet Architecture Board (IAB)

IAB mengacu pada Internet Engineering Task Force (IETF) untuk membuat standar baru.
Dimana standarisasi menggunakan RFC. Untuk Internet Standar Process, menggunakan RFC
2026 – The Internet Standard Process – Revision 3, dimana didalamnya berisi tentang protokol,
prosedur, dan konvensi yang digunakan dari oleh internet.

Request For Comment (RFC)


Internet Protocol suite masih dikembangkan dan perkembangannya menggunakan mekanisme
Request For Comment (RFC). Protokol baru yang dikembangkan oleh peneliti akan diajukan
dalam bentuk Internet Draft (ID). Kemudian akan di evaluasi oleh IAB. Apabila disetujui maka
akan lahir RFC dengan seri baru untuk aplikasi atau protokol tersebut, sehingga developer dapat
menggunakan standar tersebut.

Internet Standard

Proposal standar, draft standar, dan protokol standar merupakan bagian dari Internet Standard
Track. Setelah proposal diakui maka proposal tersebut akan memiliki nomer, yang disebut
standard number (STD). Contoh : Domain Name Systems (DNS) menggunakan STD 13 dan
dijelaskan pada RFC 1034 dan 1035, sehingga dapat dituliskan “STD-13/RFC1034/RFC1035”.

Model OSI

Adalah sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International
Standards Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar standar
internasional. ISO ini mengeluarkan juga standar jaringan komunikasi yang mencakup segala
aspek yaitu model OSI. OSI adalah open system yang merupakan himpunan protokol yang
memungkinkan terhubungnya 2 sistem yang berbeda yang berasal dari underlying architecture
yang berbeda pula. Jadi tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi bagaimana suatu komunikasi
dapat terjalin dari sistem yang bebeda tanpa memerlukan perubahan yang signifikan pada
hardware dan software di tingkat underlying. Pada Gambar di bawah ini memperlihatkan lapisan
model OSI.

Interaksi Layer pada OSI

Model OSI disusun atas 7 lapisan; fisik (lapisan 1), data link (lapisan 2), network (lapisan 3),
transport (lapisan 4), session (lapisan 5), presentasi (lapisan 6) dan aplikasi (lapisan 7). Pada
Gambar 2.2, Anda dapat juga melihat bagaimana setiap lapisan terlibat pada proses pengiriman
pesan/message dari Device A ke Device B. Terlihat bahwa perjalanan message dari A ke B
melewati banyak intermediasi node. Intermediasi node ini biasanya hanya melibatkan tiga
lapisan pertama model OSI saja.

Jadi dengan demikian para disainer hardware dan jaringan dapat lebih paham dan flexibel dalam
membuat suatu sistem sehingga fungsi setiap mesin dapat ber-interoperasi (interoperbility) satu
sama lain. Setiap mesin/komputer hanya dapat memanfaatkan service lapisan yang terdapat tepat
di lapisan bawahnya. Contoh: Lapisan 3 menggunakan service yang disediakan oleh lapisan 2
dan menyediakan service untuk lapisan 4.

Proses bagaimana komputer berinteraksi dengan menggunakan layer pada OSI, mempunyai dua
fungsi umum, antara lain :

 Tiap layer memberikan pelayanan pada layer di atasnya sesuai dengan spesifikasi
protokolnya

 Tiap layer mengirimkan informasi komunikasi melalui software dan hardware yang
sama antar komputer.

Sebuah data dibuat oleh aplikasi pada host A, contoh seseorang menuliskan email. Pada tiap
layer ditambahkan header dan dilanjutkan ke layer berikutnya (langkah 1 Gambar di atas).

Contoh : pada layer transport menyalurkan data dan header yang ditambahkannya ke layer
network, sedangkan pada layer network ditambahkan header alamat tujuannya supaya data bisa
sampai pada komputer tujuannya.

BAB II

INTERNET PROTOCOL

Dalam melakukan pengiriman data protokol IP memiliki sifat yang dikenal sebagai unreliable,
connectionless, datagram delivery servrce. Unreliable atau ketidakhandalan berarti tidak ada
jaminan sampainya data di tempat tujuan. Connectionless berarti dalam mengirim paket dari
tempat asal ke tujuan, tidak diawali dengan perjanjian (handshake) antara pengirim & penerima.
Sedangkan datagram delivery service berarti setiap paket data yang dikirim adalah independen
terhadap paket data yang lain. Jalur yang ditempuh antara satu data dengan yang lain bisa
berbeda. Sehingga kedatangannya pun bisa tidak terurut seperti urutan pengiriman.

Dalam mengirim data, protokol IP memiliki format datagram khusus sebagai berikut :

Version untuk menunjukkan versi protokol yang dipakai, Header Length menunjukkan panjang
paket header dalam hitungan 32 bit. Type of Service menunjukkan kualitas layanan, Total
Length of datagram menunjukkan total keseluruhan panjang datagram. Identification, Flags &
Fragment Offset digunakan untuk fragmentasi paket, TTL menunjukkan jumlah hop maksimal
yang dilewati paket IP. Sedangkan Protocol mengandung angka yang mengidentifikasikan
protokol layer atasnya. Header Checksum untuk mengecek kebenaran isi header datagram.
Source & destination IP Address merupakan alamat pengirim dan penerima datagram. Untuk
byte option dapat berisi Strict Source Route, yaitu daftar lengkap alamat IP dari router yang
harus dilalui untuk sampai ke tujuan, dan Loose Source Route.

IP adalah standard protokol dengan nomer STD 5. Standar ini juga termasuk untuk ICMP, dan
IGMP. Spesifikasi untuk IP dapat dilihat di RFC 791, 950, 919, dan 992 dengan update pada
RFC 2474. IP juga termasuk dalam protokol internetworking.

Pengalamatan IP

Alamat IP merupakan representasi dari 32 bit bilangan unsigned biner. Ditampilkan dalam
bentuk desimal dengan titik. Contoh 10.252.102.23 merupakan contoh valid dari IP.

Identifikasi Universal

Suatu sistem komunikasi dikatakan mampu menyediakan layanan komunikasi universal jika di
dalam sistem tersebut setiap host dapat berkomunikasi dengan seluruh host yang ada dalam
sistem tersebut. Untuk dapat berkomunikasi diperlukan suatu metode global pengenalan host
yang dapat diterapkan disemua host yang ada. Seringkali metode identifikasi host
menggunakan name, addresses atau routes. Dimana name mengidentifikasikan apa nama objek
tersebut, addresses mengidentifikasikan dimana objek tersebut berada
dan routes mengidentifikasikan bagaimana untuk bisa sampai di objek tersebut.

Alamat IP (IP Address)

Pengalamatan IP dapat di lihat di RFC 1166 – Internet Number. Untuk mengidentifikasi suatu
host pada internet, maka tiap host diberi IP address, atau internet address. Apabila host tersebut
tersambung dengan lebih dari 1 jaringan maka disebut multi-homed dimana memiliki 1 IP
address untuk masing-masing interface. IP Address terdiri dari :

IP Address = <nomer network><nomer host>

Nomer network diatur oleh suatu badan yaitu Regional Internet Registries (RIR), yaitu :

 American Registry for Internet Number (ARIN), bertanggung jawab untuk daerah Amerika
Utara, Amerika Selatan, Karibia, dan bagian sahara dari Afrika
 Reseaux IP Europeens (RIPE), bertanggung jawab untuk daerah Eropa, Timur Tengah dan
bagian Afrika

 Asia Pasific Network Information Center (APNIC), bertanggung jawab untuk daerah Asia
Pasific

Format Alamat IP

Bentuk Biner

Alamat IP merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda
titik setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Bentuk alamat IP adalah sebagai
berikut :

xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx

setiap symbol “x” dapat digantikan oleh angka 0 dan 1, misalnya sebagai berikut :

11100011.00111001.11110001.00000001

Bentuk Dotted Desimal

Notasi alamat IP dengan bilangan biner seperti di atas tidaklah mudah dibaca. Untuk
membuatnya lebih mudah dibaca & ditulis, alamat IP sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal
yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik. Format penulisan seperti ini disebut “dotted-
decimal notation” (notasi desimal bertitik). Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari
satu oktet (delapan bit) alamat IP. Gambar berikut memperlihatkan bagaimana sebuah alamat IP
yang ditulis dengan notasi

IP address merupakan 32 bit bilangan biner dimana bisa dituliskan dengan bilangan desimal
dengan dibagi menjadi 4 kolom dan dipisahkan dengan titik.

Bilangan biner dari IP address 128.2.7.9 adalah :

10000000 00000010 00000111 00001001

Penggunaan IP address adalah unik, artinya tidak diperbolehkan menggunakan IP address yang
sama dalam satu jaringan.
Pembagian Kelas Alamat IP secara umum (Class-based IP address)

Setiap host yang terhubung di jaringan internet memiliki alamat internet unik sebanyak 32 bit
yang digunakan untuk berkomunikasi dengan semua host.Setiap alamat yang ada terdiri dari
sepasang netid & hostid. Netid

mengidentifikasikan jaringan yang dipakai dan hostid mengidentifikasikan host yang terhubung
ke jaringan tersebut. Ada beberapa macam alamat berdasarkan kelas yang ada.

Ada 5 kelas pembagian IP address yaitu :

Keterangan :

Kelas A : Menggunakan 7 bit alamat network dan 24 bit untuk alamat host. Dengan ini
memungkinkan adanya 27-2 (126) jaringan dengan 224-2 (16777214) host, atau lebih dari 2 juta
alamat.

Format : 0nnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh hhhhhhhh

Identifikasi : bit pertama 0

Panjang NetID : 8 bit

Panjang HostID : 24 bit

Byte pertama : 0 – 127

Jumlah jaringan : 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan)

Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai 126.xxx.xxx.xxx

Jumlah IP : 16.777.214 alamat IP pada setiap kelas A

Kelas B: Menggunakan 14 bit alamat network dan 16 bit untuk alamat host. Dengan ini
memungkinkan adanya 214-2 (16382) jaringan dengan 216-2 (65534) host, atau sekitar 1 juta
alamat.

Format : 0nnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh hhhhhhhh


Identifikasi : 2 bit pertama 10

Panjang NetID : 16 bit

Panjang HostID : 16 bit

Byte pertama : 128 – 191

Jumlah jaringan : 16.384 kelas B

Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx

Jumlah IP : 65.532 alamat IP pada setiap kelas B

Kelas C: Menggunakan 21 bit alamat network dan 8 bit untuk alamat host. Dengan ini
memungkin adanya 221-2 (2097150) jaringan dengan 28-2 (254) host, atau sekitar setengah juta
alamat.

Format : 0nnnnnnn nnnnnnnn nnnnnnnn hhhhhhhh

Identifikasi : 3 bit pertama bernilai 110

Panjang NetID : 24 bit

Panjang HostID : 8 bit

Byte pertama : 192 – 223

Jumlah jaringan : 2.097.152 kelas C

Range IP : 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx

Jumlah IP : 254 alamat IP pada setiap kelas C

Kelas D: Alamat ini digunakan untuk multicast

Format : 1110mmmm mmmmmmmm mmmmmmmm mmmmmmmm

Identifikasi : 4 bit pertama bernilai 1110


Bit multicast : 28 bit

Byte Inisial : 224 – 247 bit

Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast (RFC 1112)

Kelas E: Digunakan untuk selanjutnya.

Format : 1111rrrr rrrrrrrr rrrrrrrr rrrrrrrr

Identifikasi : 4 bit pertama 1111

Bit cadangan : 28 bit

Byte inisial : 248 –255

Deskripsi :Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluaan


eksperimental

Dari macam-macam bentuk alamat IP, setiap kelas dapat diidentifikasi dari 3 bit tertinggi dengan
dua bit menjadi pembeda tiga kelas utama. Kelas A digunakan untuk jaringan besar dengan 216
host terhubung kepadanya. Untuk kelas A, 7 bit untuk netid dan 24 bit untuk hostid. Kelas B
untuk jaringan berukuran sedang, dengan daya tampung antara 28 sampai 216 host. Kelas B
mengalokasikan 14 bit untuk netid & 16 bit untuk hosted. Kelas C mampu menghubungkan
kurang dari 28 host dengan mengalokasikan 21bit untuk netid dan hanya 8 bit untuk hostID.

Alamat IP versi 4

Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar
host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.

Representasi Alamat

Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal


notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku
referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya
berkisar antara 0 hingga 255(meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).
Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask
jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:

 Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus

untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus,

sebuah alamatnetwork identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan

batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa

kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik

yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting.

Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network

identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam

sebuah internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak

dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah

masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh

bernilai 0 atau 255.

 Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk

mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya

yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh

bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di

mana ia berada.

Jenis-jenis alamat

Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:

 Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka

jaringan yang dihubungkan ke sebuah internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam

komunikasipoint-to-point atau one-to-one.
 Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh

setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam

komunikasi one-to-everyone.
 Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu

atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat

multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Kelas-kelas alamat

Dalam RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya,
seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner
yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/high-order bit), tapi untuk
lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal.

Kelas Oktet Oktet


Alamat pertama pertama Digunakan oleh
IP (desimal) (biner)
0xxx
Kelas A 1–126 Alamat unicast untuk jaringan skala besar
xxxx
1xxx Alamat unicast untuk jaringan skala
Kelas B 128–191
xxxx menengah hingga skala besar
110x
Kelas C 192–223 Alamat unicast untuk jaringan skala kecil
xxxx
1110
Kelas D 224–239 Alamat multicast (bukan alamat unicast)
xxxx
Direservasikan;umumnya digunakan sebagai
1111
Kelas E 240–255 alamat percobaan (eksperimen); (bukan
xxxx
alamat unicast)

Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam
alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi
oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena
digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang
bersangkutan.

Kelas B

Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit
pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit
berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier. 16
bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384
network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.

Kelas C

Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet
pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga
oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir)
akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah
network, dan 254 host untuk setiap network-nya.

Kelas D

Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan
tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110.
28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host. Untuk
lebih jelas mengenal alamat ini, lihat pada bagian Alamat Multicast IPv4.

Kelas E

Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan
dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada
bilangan biner1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk
mengenali host.
Nilai
Kelas Bagian Bagian Jumlah Jumlah host dala
oktet
Alama untukNetwor untukHost jaringan m satu jaringan
pertam
t k Identifier Identifier maksimum maksimum
a
Kelas
1–126 W X.Y.Z 126 16,777,214
A
Kelas 128–
W.X Y.Z 16,384 65,534
B 191
Kelas 192–
W.X.Y Z 2,097,152 254
C 223
Kelas Multicast IP Multicast IP Multicast IP Multicast IP
224-239
D Address Address Address Address
Dicadangka Dicadangka
Kelas Dicadangkan; Dicadangkan;
240-255 n; n;
E eksperimen eksperimen
eksperimen eksperimen

Catatan: Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP
sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan
jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi
kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6
yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat
tanpa mempedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

Alamat Unicast

Setiap antarmuka jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP harus diidentifikasikan dengan
menggunakan sebuah alamat logis yang unik, yang disebut dengan alamat unicast (unicast
address). Alamat unicast disebut sebagai alamat logis karena alamat ini merupakan alamat yang
diterapkan padalapisan jaringan dalam DARPA Reference Model dan tidak memiliki relasi yang
langsung dengan alamat yang digunakan pada lapisan antarmuka jaringan dalam DARPA
Reference Model. Sebagai contoh, alamat unicast dapat ditetapkan ke sebuah host dengan
antarmuka jaringan dengan teknologi Ethernet,yang memiliki alamat MAC sepanjang 48-bit.

Alamat unicast inilah yang harus digunakan oleh semua host TCP/IP agar dapat saling


terhubung. Komponen alamat ini terbagi menjadi dua jenis, yakni alamat host (host identifier)
dan alamat jaringan (network identifier).
Alamat unicast menggunakan kelas A, B, dan C dari kelas-kelas alamat IP yang telah disebutkan
sebelumnya, sehingga ruang alamatnya adalah dari 1.x.y.z hingga 223.x.y.z. Sebuah alamat
unicast dibedakan dengan alamat lainnya dengan mengunakan skema subnet mask.

Jenis-jenis alamat unicast

Jika ada sebuah intranet tidak yang terkoneksi ke Internet, semua alamat IP dalam ruangan kelas
alamat unicast dapat digunakan. Jika koneksi dilakukan secara langsung (dengan menggunakan
teknik routing) atau secara tidak langsung (dengan menggunakan proxy server), maka ada dua
jenis alamat yang dapat digunakan di dalam Internet, yaitu public address (alamat publik)
dan private address (alamat pribadi).

Alamat publik

alamat publik adalah alamat-alamat yang telah ditetapkan oleh InterNIC dan berisi beberapa
buahnetwork identifier yang telah dijamin unik (artinya, tidak ada dua host yang menggunakan
alamat yang sama) jika intranet tersebut telah terhubung ke Internet.

Ketika beberapa alamat publik telah ditetapkan, maka beberapa rute dapat diprogram ke dalam
sebuahrouter sehingga lalu lintas data yang menuju alamat publik tersebut dapat mencapai
lokasinya. Di internet, lalu lintas ke sebuah alamat publik tujuan dapat dicapai, selama masih
terkoneksi dengan internet.

Alamat ilegal

Intranet-intranet pribadi yang tidak memiliki kemauan untuk mengoneksikan intranetnya


ke internet dapat memilih alamat apapun yang mereka mau, meskipun menggunakan
alamat publik yang telah ditetapkan oleh InterNIC. Jika sebuah organisasi selanjutnya
memutuskan untuk menghubungkan intranetnya ke internet, skema alamat yang
digunakannya mungkin dapat mengandung alamat-alamat yang mungkin telah
ditetapkan oleh InterNIC atau organisasi lainnya. Alamat-alamat tersebut dapat
menjadi konflik antara satu dan lainnya, sehingga disebut juga dengan illegal
address, yang tidak dapat dihubungi oleh host lainnya.

Setelah aplikasi memuat data, software dan hardware pada komputer menambahkan header dan
trailernya. Pada layer fisik dapat menggunakan medianya untuk mengirimkan sinyal untuk
transmisi (langkah 2 Gambar di atas).
Disisi penerima (langkah 3 Gambar di atas), Host B mulai mengatur interaksi antar layer pada
host B. Panah keatas (langkah 4 Gambar 2.16) menunjukkan proses pemecahan header dan
trailer sehingga pada akhirnya data dapat diterima oleh pengguna di host B.

Apabila komunikasi yang terjadi antar 2 komputer masih harus melewati suatu media tertentu,
semisal router. Maka bentuk dari interaksi OSI layer dapat dilihat seperti Gambar di bawah ini.

Alamat Privat

Setiap node IP membutuhkan sebuah alamat IP yang secara global unik


terhadap internetwork IP. Pada kasus internet, setiap node di dalam sebuah jaringan yang
terhubung ke internet akan membutuhkan sebuah alamat yang unik secara global terhadap
internet. Karena perkembangan internet yang sangat amat pesat, organisasi-organisasi yang
menghubungkan intranet miliknya ke internet membutuhkan sebuah alamat publik untuk
setiap node di dalam intranet miliknya tersebut. Tentu saja, hal ini akan membutuhkan sebuah
alamat publik yang unik secara global.

Ketika menganalisis kebutuhan pengalamatan yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi, para
desainer internet memiliki pemikiran yaitu bagi kebanyakan organisasi, kebanyakan host di
dalam intranet organisasi tersebut tidak harus terhubung secara langsung ke internet. Host-host
yang membutuhkan sekumpulan layanan internet, seperti halnya akses terhadap web atau e-mail,
biasanya mengakses layanan internet tersebut melalui gateway yang berjalan di atas lapisan
aplikasi seperti proxy serveratau e-mail server. Hasilnya, kebanyakan organisasi hanya
membutuhkan alamat publik dalam jumlah sedikit saja yang nantinya digunakan oleh node-
node tersebut (hanya untuk proxy, router, firewall, atautranslator alamat jaringan) yang
terhubung secara langsung ke internet.

Untuk host-host di dalam sebuah organisasi yang tidak membutuhkan akses langsung ke internet,
alamat-alamat IP yang bukan duplikat dari alamat publik yang telah ditetapkan mutlak
dibutuhkan. Untuk mengatasi masalah pengalamatan ini, para desainer internet mereservasikan
sebagian ruangan alamat IP dan menyebut bagian tersebut sebagai ruangan alamat pribadi.
Sebuah alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan digunakan sebagai
sebuah alamat publik. Alamat IP yang berada di dalam ruangan alamat pribadi dikenal juga
dengan alamat pribadi atau Private Address. Karena di antara ruangan alamat publik dan
ruangan alamat pribadi tidak saling melakukan overlapping, maka alamat pribadi tidak akan
menduplikasi alamat publik, dan tidak pula sebaliknya. Sebuah jaringan yang menggunakan
alamat IP privat disebut juga dengan jaringan privat atau private network.

Ruangan alamat pribadi yang ditentukan di dalam RFC 1918 didefinisikan di dalam tiga blok
alamat berikut:

 10.0.0.0/8

 172.16.0.0/12

 192.168.0.0/16

Sementara itu ada juga sebuah ruang alamat yang digunakan untuk alamat IP privat dalam
beberapa sistem operasi:

 169.254.0.0/16

10.0.0.0/8

Jaringan pribadi (private network) 10.0.0.0/8 merupakan sebuah network identifier kelas A yang


mengizinkan alamat IP yang valid dari 10.0.0.1 hingga 10.255.255.254. Jaringan
pribadi 10.0.0.0/8memiliki 24 bit host yang dapat digunakan untuk skema subnetting di dalam
sebuah organisasi privat.

172.16.0.0/12

Jaringan pribadi 172.16.0.0/12 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 16 network


identifier kelas B atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 20 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier, yang dapat digunakan dengan menggunakan
skema subnetting di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan
privat 17.16.0.0/12 mengizinkan alamat-alamat IP yang valid
dari 172.16.0.1hingga 172.31.255.254.

192.168.0.0/16

Jaringan pribadi 192.168.0.0/16 dapat diinterpretasikan sebagai sebuah block dari 256 network


identifier kelas C atau sebagai sebuah ruangan alamat yang memiliki 16 bit yang dapat
ditetapkan sebagai host identifier yang dapat digunakan dengan menggunakan
skema subnetting apapun di dalam sebuah organisasi privat. Alamat jaringan
privat 192.168.0.0/16 dapat mendukung alamat-alamat IP yang valid
dari 192.168.0.1 hingga 192.168.255.254.

169.254.0.0/16

Alamat jaringan ini dapat digunakan sebagai alamat privat karena


memang IANA mengalokasikan untuk tidak menggunakannya. Alamat IP yang mungkin dalam
ruang alamat ini adalah 169.254.0.1 hingga169.254.255.254, dengan alamat subnet
mask 255.255.0.0. Alamat ini digunakan sebagai alamat IP privat otomatis (dalam Windows,
disebut dengan Automatic Private Internet Protocol Addressing(APIPA)).

Hasil dari penggunaan alamat-alamat privat ini oleh banyak organisasi adalah menghindari
kehabisan dari alamat publik, mengingat pertumbuhan internet yang sangat pesat.

Ruang alamat Dari alamat Sampai alamat Keterangan


Ruang alamat privat
010.255.255.25 yang sangat besar
010.000.000.000/8 010.000.000.001
4 (mereservaskan kelas
A untuk digunakan)
Ruang alamat privat
yang besar
172.016.000.000/1 172.031.255.25
172.016.000.001 (digunakan untuk
2 4
jaringan menengah
hingga besar)
Ruang alamat privat
yang cukup besar
192.168.000.000/1 192.168.255.25
192.168.000.001 (digunakan untuk
6 4
jaringan kecil hingga
besar)
169.254.000.000/1 169.254.000.001 169.254.255.25 Digunakan oleh
6 4 fitur Automatic
Private Internet
Protocol
Addressing (APIPA)
dalam
beberapa sistem
operasi.

Karena alamat-alamat IP di dalam ruangan alamat pribadi tidak akan ditetapkan oleh Internet
Network Information Center (InterNIC) (atau badan lainnya yang memiliki otoritas) sebagai
alamat publik, maka tidak akan pernah ada rute yang menuju ke alamat-alamat pribadi tersebut
di dalam router internet. Kompensasinya, alamat pribadi tidak dapat dijangkau dari internet. Oleh
karena itu, semua lalu lintas dari sebuah host yang menggunakan sebuah alamat pribadi harus
mengirim request tersebut ke sebuahgateway (seperti halnya proxy server), yang memiliki
sebuah alamat publik yang valid, atau memiliki alamat pribadi yang telah ditranslasikan ke
dalam sebuah alamat IP publik yang valid dengan menggunakan Network Address
Translator (NAT) sebelum dikirimkan ke Internet.

Alamat Multicast

Alamat IP Multicast (Multicast IP Address) adalah alamat yang digunakan untuk menyampaikan
satu paket kepada banyak penerima. Dalam sebuah intranet yang memiliki alamat multicast IPv4,
sebuah paket yang ditujukan ke sebuah alamat multicast akan diteruskan oleh router ke
subjaringan di mana terdapat host-host yang sedang berada dalam kondisi “listening” terhadap
lalu lintas jaringan yang dikirimkan ke alamat multicast tersebut. Dengan cara ini, alamat
multicast pun menjadi cara yang efisien untuk mengirimkan paket data dari satu sumber ke
beberapa tujuan untuk beberapa jenis komunikasi. Alamat multicast didefinisikan dalam RFC
1112.

Alamat-alamat multicast IPv4 didefinisikan dalam ruang alamat kelas D, yakni 224.0.0.0/4, yang


berkisar dari 224.0.0.0 hingga 239.255.255.255. Prefiks alamat 224.0.0.0/24 (dari alamat
224.0.0.0 hingga 224.0.0.255) tidak dapat digunakan karena dicadangkan untuk digunakan oleh
lalu lintas multicast dalam subnet lokal.

Daftar alamat multicast yang ditetapkan oleh IANA dapat dilihat pada situs IANA.

Alamat Broadcast

Alamat broadcast untuk IP versi 4 digunakan untuk menyampaikan paket-paket data “satu-


untuk-semua”. Jika sebuah host pengirim yang hendak mengirimkan paket data dengan tujuan
alamatbroadcast, maka semua node yang terdapat di dalam segmen jaringan tersebut akan
menerima paket tersebut dan memprosesnya. Berbeda dengan alamat IP unicast atau alamat IP
multicast, alamat IP broadcast hanya dapat digunakan sebagai alamat tujuan saja, sehingga tidak
dapat digunakan sebagai alamat sumber.

Ada empat buah jenis alamat IP broadcast, yakni network broadcast, subnet broadcast, all-


subnets-directed broadcast, dan Limited Broadcast. Untuk setiap jenis
alamat broadcast tersebut, paket IPbroadcast akan dialamatkan kepada lapisan antarmuka
jaringan dengan menggunakan alamat broadcastyang dimiliki oleh teknologi antarmuka jaringan
yang digunakan. Sebagai contoh, untuk jaringan Ethernetdan Token Ring, semua
paket broadcast IP akan dikirimkan ke alamat broadcast Ethernet dan Token Ring, yakni 0xFF-
FF-FF-FF-FF-FF.

Network Broadcast

Alamat network broadcast IPv4 adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset


semua bit hostmenjadi 1 dalam sebuah alamat yang menggunakan kelas (classful). Contohnya
adalah, dalam NetID 131.107.0.0/16, alamat broadcast-nya adalah 131.107.255.255.
Alamat network broadcast digunakan untuk mengirimkan sebuah paket untuk semua host yang
terdapat di dalam sebuah jaringan yang berbasis kelas. Router tidak dapat meneruskan paket-
paket yang ditujukan dengan alamat network broadcast.

Subnet broadcast

Alamat subnet broadcast adalah alamat yang dibentuk dengan cara mengeset semua bit host


menjadi 1 dalam sebuah alamat yang tidak menggunakan kelas (classless). Sebagai contoh,
dalam NetID 131.107.26.0/24, alamat broadcast-nya adalah 131.107.26.255. Alamat subnet
broadcast digunakan untuk mengirimkan paket ke semua host dalam sebuah jaringan yang telah
dibagi dengan cara subnetting, atau supernetting. Router tidak dapat meneruskan paket-paket
yang ditujukan dengan alamat subnet broadcast.

Alamat subnet broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang menggunakan kelas


alamat IP, sementara itu, alamat network broadcast tidak terdapat di dalam sebuah jaringan yang
tidak menggunakan kelas alamat IP.

All-subnets-directed broadcast
Alamat IP ini adalah alamat broadcast yang dibentuk dengan mengeset semua bit-bit network
identifieryang asli yang berbasis kelas menjadi 1 untuk sebuah jaringan dengan alamat tak
berkelas (classless). Sebuah paket jaringan yang dialamatkan ke alamat ini akan disampaikan ke
semua host dalam semuasubnet yang dibentuk dari network identifer yang berbasis kelas yang
asli. Contoh untuk alamat ini adalah untuk sebuah network identifier 131.107.26.0/24,
alamat all-subnets-directed broadcastuntuknya adalah 131.107.255.255. Dengan kata lain,
alamat ini adalah alamat jaringan broadcast darinetwork identifier alamat berbasis kelas yang
asli. Dalam contoh di atas, alamat 131.107.26.0/24 yang merupakan alamat kelas B, yang secara
default memiliki network identifer 16, maka alamatnya adalah 131.107.255.255.

Semua host dari sebuah jaringan dengan alamat tidak berkelas akan menengarkan dan
memproses paket-paket yang dialamatkan ke alamat ini. RFC 922 mengharuskan router IP untuk
meneruskan paket yang di-broadcast ke alamat ini ke semua subnet dalam jaringan berkelas yang
asli. Meskipun demikian, hal ini belum banyak diimplementasikan.

Dengan banyaknya alamat network identifier yang tidak berkelas, maka alamat ini pun tidak
relevan lagi dengan perkembangan jaringan. Menurut RFC 1812, penggunaan alamat jenis ini
telah ditinggalkan.

Limited broadcast

Alamat ini adalah alamat yang dibentuk dengan mengeset semua 32 bit alamat IP versi 4
menjadi 1(11111111111111111111111111111111 atau 255.255.255.255). Alamat ini digunakan
ketika sebuahnode IP harus melakukan penyampaian data secara one-to-everyone di dalam
sebuah jaringan lokaltetapi ia belum mengetahui network identifier-nya. Contoh penggunaanya
adalah ketika proses konfigurasi alamat secara otomatis dengan menggunakan Boot
Protocol (BOOTP) atau Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP). Sebagai contoh, dengan
DHCP, sebuah klien DHCP harus menggunakan alamat ini untuk semua lalu lintas yang
dikirimkan hingga server DHCP memberikan sewaan alamat IP kepadanya.

Semua host, yang berbasis kelas atau tanpa kelas akan mendengarkan dan memproses paket
jaringan yang dialamatkan ke alamat ini. Meskipun kelihatannya dengan menggunakan alamat
ini, paket jaringanakan dikirimkan ke semua node di dalam semua jaringan, ternyata hal ini
hanya terjadi di dalam jaringan lokal saja, dan tidak akan pernah diteruskan oleh router IP,
mengingat paket data dibatasi saja hanya dalam segmen jaringan lokal saja. Karenanya, alamat
ini disebut sebagai limited broadcast.
Alamat IP versi 6

Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan
jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP
versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2 128=3,4 x
1038 host komputer di seluruh dunia. Contoh alamat IP versi 6
adalah 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

Berbeda dengan IPv4 yang hanya memiliki panjang 32-bit (jumlah total alamat yang dapat
dicapainya mencapai 4,294,967,296 alamat), alamat IPv6 memiliki panjang 128-bit. IPv4,
meskipun total alamatnya mencapai 4 miliar, pada kenyataannya tidak sampai 4 miliar alamat,
karena ada beberapa limitasi, sehingga implementasinya saat ini hanya mencapai beberapa ratus
juta saja. IPv6, yang memiliki panjang 128-bit, memiliki total alamat yang mungkin hingga
2128=3,4 x 1038 alamat. Total alamat yang sangat besar ini bertujuan untuk menyediakan ruang
alamat yang tidak akan habis (hingga beberapa masa ke depan), dan membentuk infrastruktur
routing yang disusun secara hierarkis, sehingga mengurangi kompleksitas proses routing dan
tabel routing.

Sama seperti halnya IPv4, IPv6 juga mengizinkan adanya DHCP Server sebagai pengatur alamat
otomatis. Jika dalam IPv4 terdapat dynamic address dan static address, maka dalam IPv6,
konfigurasi alamat dengan menggunakan DHCP Server dinamakan dengan stateful address
configuration, sementara jika konfigurasi alamat IPv6 tanpa DHCP Server dinamakan
dengan stateless address configuration.

Seperti halnya IPv4 yang menggunakan bit-bit pada tingkat tinggi (high-order bit) sebagai alamat
jaringan sementara bit-bit pada tingkat rendah (low-order bit) sebagai alamat host, dalam IPv6
juga terjadi hal serupa. Dalam IPv6, bit-bit pada tingkat tinggi akan digunakan sebagai tanda
pengenal jenis alamat IPv6, yang disebut dengan Format Prefix (FP). Dalam IPv6, tidak ada
subnet mask, yang ada hanyalah Format Prefix.

Pengalamatan IPv6 didefinisikan dalam RFC 2373.

Format Alamat

Dalam IPv6, alamat 128-bit akan dibagi ke dalam 8 blok berukuran 16-bit, yang dapat
dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal berukuran 4-digit. Setiap blok bilangan
heksadesimal tersebut akan dipisahkan dengan tanda titik dua (:). Karenanya, format notasi yang
digunakan oleh IPv6 juga sering disebut dengan colon-hexadecimal format, berbeda dengan IPv4
yang menggunakan dotted-decimal format.

Berikut ini adalah contoh alamat IPv6 dalam bentuk bilangan biner:

001000011101101000000000110100110000000000000000001011110011101100000010101010

1000000000

1111111111111110001010001001110001011010

Untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk notasi colon-hexadecimal format, angka-angka biner


di atas harus dibagi ke dalam 8 buah blok berukuran 16-bit:

0010000111011010 0000000011010011 0000000000000000 0010111100111011

0000001010101010

0000000011111111 1111111000101000 1001110001011010

Lalu, setiap blok berukuran 16-bit tersebut harus dikonversikan ke dalam bilangan heksadesimal
dan setiap bilangan heksadesimal tersebut dipisahkan dengan menggunakan tanda titik dua. Hasil
konversinya adalah sebagai berikut:

21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Penyederhanaan bentuk alamat

Alamat di atas juga dapat disederhanakan lagi dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok
yang berukuran 16-bit di atas, dengan menyisakan satu digit terakhir. Dengan membuang
angka 0, alamat di atas disederhanakan menjadi:

21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Konvensi pengalamatan IPv6 juga mengizinkan penyederhanaan alamat lebih jauh lagi, yakni
dengan membuang banyak karakter 0, pada sebuah alamat yang banyak angka 0-nya. Jika sebuah
alamat IPv6 yang direpresentasikan dalam notasi colon-hexadecimal format mengandung
beberapa blok 16-bit dengan angka 0, maka alamat tersebut dapat disederhanakan dengan
menggunakan tanda dua buah titik dua (::). Untuk menghindari kebingungan, penyederhanaan
alamat IPv6 dengan cara ini sebaiknya hanya digunakan sekali saja di dalam satu alamat, karena
kemungkinan nantinya pengguna tidak dapat menentukan berapa banyak bit 0 yang
direpresentasikan oleh setiap tanda dua titik dua (::) yang terdapat dalam alamat tersebut. Tabel
berikut mengilustrasikan cara penggunaan hal ini.

Alamat asli yang Alamat setelah


Alamat asli
disederhanakan dikompres
FE80:0000:0000:0000:02AA:00FF:FE9A: FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4 FE80::2AA:FF:FE9A:4
4CA2 CA2 CA2
FF02:0000:0000:0000:0000:0000:0000:00
FF02:0:0:0:0:0:0:2 FF02::2
02

Untuk menentukan berapa banyak bit bernilai 0 yang dibuang (dan digantikan dengan
tanda dua titik dua) dalam sebuah alamat IPv6, dapat dilakukan dengan menghitung
berapa banyak blok yang tersedia dalam alamat tersebut, yang kemudian dikurangkan
dengan angka 8, dan angka tersebut dikalikan dengan 16. Sebagai contoh,
alamat FF02::2hanya mengandung dua blok alamat (blok FF02 dan blok 2). Maka,
jumlah bit yang dibuang adalah (8-2) x 16 = 96 buah bit.

Format Prefix

Dalam IPv4, sebuah alamat dalam notasi dotted-decimal format dapat direpresentasikan dengan
menggunakan angka prefiks yang merujuk kepada subnet mask. IPv6 juga memiliki angka
prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak
mendukung subnet mask.

Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau
bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute atau subnet identifier. Prefiks dalam IPv6
direpesentasikan dengan cara yang sama seperti halnya prefiks alamat IPv4,
yaitu [alamat]/[angka panjang prefiks]. Panjang prefiks mementukan jumlah bit terbesar
paling kiri yang membuat prefiks subnet. Sebagai contoh, prefiks sebuah alamat IPv6 dapat
direpresentasikan sebagai berikut:

3FFE:2900:D005:F28B::/64

Pada contoh di atas, 64 bit pertama dari alamat tersebut dianggap sebagai prefiks alamat,
sementara 64 bit sisanya dianggap sebagai interface ID.

Jenis-jenis Alamat IPv6

IPv6 mendukung beberapa jenis format prefix, yakni sebagai berikut:

 Alamat Unicast, yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung

antara dua host dalam sebuah jaringan.

 Alamat Multicast, yang menyediakan metode untuk mengirimkan sebuah paket data ke

banyakhost yang berada dalam group yang sama. Alamat ini digunakan dalam

komunikasi one-to-many.

 Alamat Anycast, yang menyediakan metode penyampaian paket data kepada anggota

terdekat dari sebuah group. Alamat ini digunakan dalam komunikasi one-to-one-of-many.

Alamat ini juga digunakan hanya sebagai alamat tujuan (destination address) dan

diberikan hanya kepadarouter, bukan kepada host-host biasa.

Jika dilihat dari cakupan alamatnya, alamat unicast dan anycast terbagi menjadi alamat-alamat
berikut:

 Link-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar

dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam satu subnet.

 Site-Local, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar

dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam sebuah intranet.

 Global Address, merupakan sebuah jenis alamat yang mengizinkan sebuah komputer agar

dapat berkomunikasi dengan komputer lainnya dalam Internet berbasis IPv6.


Sementara itu, cakupan alamat multicast dimasukkan ke dalam struktur alamat.

Unicast global addresses

Alamat unicast global IPv6 mirip dengan alamat publik dalam alamat IPv4. Dikenal juga
sebagaiAggregatable Global Unicast Address. Seperti halnya alamat publik IPv4 yang dapat
secara global dirujuk oleh host-host di Internet dengan menggunakan proses routing, alamat ini
juga mengimplementasikan hal serupa. Struktur alamat IPv6 unicast global terbagi menjadi
topologi tiga level (Public, Site, dan Node).

Field Panjang Keterangan


Berfungsi sebagai tanda pengenal alamat, bahwa alamat ini
001 3 bit
adalah sebuah alamat IPv6 Unicast Global.
Berfungsi sebagai level tertinggi dalam hierarki routing. TLA ID
Top Level
diatur olehInternet Assigned Name Authority (IANA), yang
Aggregation 13 bit
mengalokasikannya ke dalam daftar Internet registry, yang
Identifier (TLA ID)
kemudian mengolasikan sebuah TLA ID ke sebuah ISP global.
Direservasikan untuk penggunaan pada masa yang akan datang
Res 8 bit
(mungkin untuk memperluas TLA ID atau NLA ID).
Next Level
Berfungsi sebagai tanda pengenal milik situs (site) kustomer
Aggregation 24 bit
tertentu.
Identifier (NLA ID)
Site Level Mengizinkan hingga 65536 (216) subnet dalam sebuah situs
Aggregation 16 bit individu. SLA ID ditetapkan di dalam sebuah site. ISP tidak
Identifier (SLA ID) dapat mengubah bagian alamat ini.
Berfungsi sebagai alamat dari sebuah node dalam subnet yang
Interface ID 64 bit
spesifik (yang ditentukan oleh SLA ID).

Unicast site-local addresses

Alamat unicast site-local IPv6 mirip dengan alamat privat dalam IPv4. Ruang lingkup dari
sebuah alamat terdapat pada internetwork dalam sebuah site milik sebuah organisasi.
Penggunaan alamatunicast global dan unicast site-local dalam sebuah jaringan adalah mungkin
dilakukan. Prefiks yang digunakan oleh alamat ini adalah FEC0::/48.
Field Panjang Keterangan
11111110110000000000000000000000000000000000000 Nilai ketetapan
48 bit
0 alamatunicast site-local
Mengizinkan hingga 65536
(216) subnet dalam sebuah
struktur subnet datar.
Administrator juga dapat
Subnet Identifier 16 bit membagi bit-bit yang yang
memiliki nilai tinggi (high-
order bit) untuk membuat
sebuah infrastruktur routing
hierarkis.
Berfungsi sebagai alamat
Interface Identifier 64 bit dari sebuah node dalam
subnet yang spesifik.

Unicast link-local address

Alamat unicast link-local adalah alamat yang digunakan oleh host-host dalam subnet yang sama.
Alamat ini mirip dengan konfigurasi APIPA (Automatic Private Internet Protocol
Addressing) dalam sistem operasi Microsoft Windows XP ke atas. host-host yang berada di
dalam subnet yang sama akan menggunakan alamat-alamat ini secara otomatis agar dapat
berkomunikasi. Alamat ini juga memiliki fungsi resolusi alamat, yang disebut dengan Neighbor
Discovery. Prefiks alamat yang digunakan oleh jenis alamat ini adalah FE80::/64.

Panjan Keteranga
Field
g n
Berfungsi
sebagai
tanda
11111110100000000000000000000000000000000000000000000000000000
64 bit pengenal
00
alamat
unicast
link-local.
Interface ID 64 bit Berfungsi
sebagai
alamat dari
sebuah
node dalam
subnet yang
spesifik.

Unicast unspecified address

Alamat unicast yang belum ditentukan adalah alamat yang belum ditentukan oleh seorang
administrator atau tidak menemukan sebuah DHCP Server untuk meminta alamat. Alamat ini
sama dengan alamat IPv4 yang belum ditentukan, yakni 0.0.0.0. Nilai alamat ini dalam IPv6
adalah 0:0:0:0:0:0:0:0 atau dapat disingkat menjadi dua titik dua (::).

Unicast Loopback Address

Alamat unicast loopback adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mekanisme interprocess


communication (IPC) dalam sebuah host. Dalam IPv4, alamat yang ditetapkan adalah 127.0.0.1,
sementara dalam IPv6 adalah 0:0:0:0:0:0:0:1, atau ::1.

Unicast 6to4 Address

Alamat unicast 6to4 adalah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6


dalam Internet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini sering digunakan sebagai
pengganti alamat publik IPv4. Alamat ini aslinya menggunakan prefiks alamat 2002::/16, dengan
tambahan 32 bit dari alamat publik IPv4 untuk membuat sebuah prefiks dengan panjang 48-bit,
dengan format2002:WWXX:YYZZ::/48, di mana WWXX dan YYZZ adalah representasi
dalam notasi colon-decimal format dari notasi dotted-decimal format w.x.y.z dari alamat publik
IPv4. Sebagai contoh alamat IPv4 157.60.91.123 diterjemahkan menjadi alamat
IPv6 2002:9D3C:5B7B::/48.

Meskipun demikian, alamat ini sering ditulis dalam format IPv6 Unicast global address,
yakni2002:WWXX:YYZZ:SLA ID:Interface ID.

Unicast ISATAP Address


Alamat Unicast ISATAP adalah sebuah alamat yang digunakan oleh dua host IPv4 dan IPv6
dalam sebuah Intranet IPv4 agar dapat saling berkomunikasi. Alamat ini menggabungkan prefiks
alamat unicast link-local, alamat unicast site-local atau alamat unicast global (yang dapat berupa
prefiks alamat 6to4) yang berukuran 64-bit dengan 32-bit ISATAP Identifier (0000:5EFE), lalu
diikuti dengan 32-bit alamat IPv4 yang dimiliki oleh interface atau sebuah host. Prefiks yang
digunakan dalam alamat ini dinamakan dengan subnet prefix. Meski alamat 6to4 hanya dapat
menangani alamat IPv4 publik saja, alamat ISATAP dapat menangani alamat pribadi IPv4 dan
alamat publik IPv4.

Multicast Address

Alamat multicast IPv6 sama seperti halnya alamat multicast pada IPv4. Paket-paket yang


ditujukan ke sebuah alamat multicast akan disampaikan terhadap semua interface yang dikenali
oleh alamat tersebut. Prefiks alamat yang digunakan oleh alamat multicast IPv6 adalah FF00::/8.

Field Panjang Keterangan


11111111 8 bit Tanda pengenal bahwa alamat ini adalah alamat multicast.
Berfungsi sebagai tanda pengenal apakah alamat ini adalah alamat transient
atau bukan. Jika nilainya 0, maka alamat ini bukan alamat transient, dan
Flags 4 bit
alamat ini merujuk kepada alamat multicast yang ditetapkan secara
permanen. Jika nilainya 1, maka alamat ini adalah alamat transient.
Berfungsi untuk mengindikasikan cakupan lalu lintas multicast, seperti
Scope 4 bit
halnyainterface-local, link-local, site-local, organization-local atau global.
Group ID 112 bit Berfungsi sebagai tanda pengenal group multicast

Anycast Address

Alamat Anycast dalam IPv6 mirip dengan alamat anycast dalam IPv4, tapi diimplementasikan


dengan cara yang lebih efisien dibandingkan dengan IPv4. Umumnya, alamat anycast digunakan
oleh Internet Service Provider (ISP) yang memiliki banyak klien. Meskipun
alamat anycast menggunakan ruang alamat unicast, tapi fungsinya berbeda daripada
alamat unicast.

IPv6 menggunakan alamat anycast untuk mengidentifikasikan beberapa interface yang berbeda.


IPv6 akan menyampaikan paket-paket yang dialamatkan ke sebuah
alamat anycast ke interface terdekat yang dikenali oleh alamat tersebut. Hal ini sangat berbeda
dengan alamat multicast, yang menyampaikan paket ke banyak penerima, karena
alamat anycast akan menyampaikan paket kepada salah satu dari banyak penerima.

Perbandingan Alamat IPv6 dan IPv4

Tabel berikut menjelaskan perbandingan karakteristik antara alamat IP versi 4 dan alamat IP
versi 6.

Kriteria Alamat IP versi 4 Alamat IP versi 6


Panjang alamat 32 bit 128 bit
Jumlah total host
232=±4 miliar host 2128
(teoritis)
Ya, kelas A, B, C, D, dan E.
Menggunakan kelas Belakangan tidak digunakan lagi, mengingat
Tidak
alamat telah tidak relevan dengan perkembangan
jaringan Internet yang pesat.
Alamat multicast IPv6,
Alamat multicast Kelas D, yaitu 224.0.0.0/4
yaitu FF00:/8
Alamatbroadcast Ada Tidak ada
Alamat yang belum
0.0.0.0 ::
ditentukan
Alamatloopback 127.0.0.1 ::1
Alamat IP publik IPv4, yang ditetapkan oleh Alamat IPv6 unicast
Alamat IP publik
otoritas Internet (IANA) global
Alamat IP pribadi IPv4, yang ditetapkan oleh Alamat IPv6 unicast site-
Alamat IP pribadi
otoritasInternet local (FEC0::/48)
Konfigurasi alamat Alamat IPv6 unicast link-
Ya (APIPA)
otomatis local (FE80::/64)
Colon hexadecimal
Representasi tekstual Dotted decimal format notation
format notation
Fungsi Prefiks Subnet mask atau panjang prefiks Panjang prefiks
AAAA Resource
Resolusi alamatDNS A Resource Record (Single A)
Record (Quad A)

Anda mungkin juga menyukai