Logika
Oleh
Dr. Wahyu Sasongko, S.H.,
M.Hum.
Pokok bahasan
1. Pendahuluan
1.1 Pengertian Logika
1.2 Signifikansi Logika bagi Hukum
2. Cakupan Logika
2.1 Pengertian (Concept);
2.2 Penalaran (Reasoning);
2.3 Keputusan (Decision).
3. Penutup
Berpikir menurut logika adalah kunci untuk membuat keputusan dan menyelesaikan
masalah yang rumit (Logic thinking is a key to making decisions and solving
complex problem).
Aristoteles, adl orang yg pertama mempelajari logika secara sistematis ( the first
systematic study of logic) dlm bukunya Organon berarti alat. Maksudnya, alat untuk
berpikir secara benar.
Logika: logos (Yunani) berarti kata atau pikiran yg benar. Logika: ilmu berpikir yg
benar (logic is the science of correct reasoning) atau ilmu berkata-kata yg benar;
dlm bhs Arab, disebut ilmu manthiq: ilmu bertutur kata yang benar.
Menurut hemat penulis, logika diperlukan oleh hukum, krn logika adl
berpikir secara sistematis menurut norma-norma dan cara yg benar
utk mencapai kebenaran. Signifikansinya, sangat bergantung pd
kebutuhan dlm hukum, baik teori maupun praktik.
Pengertian atau konsep, dr kata conceptus (Latin) berarti tangkapan. Bhs Inggris concept adl
pengertian. Jadi, konsep adl hasil dr tangkapan akal manusia. Konsep dinyatakan dlm kata-
kata disebut term (istilah).
Pengertian adl gambaran ttg sesuatu yg dpt diterima oleh akal sbg hasil dr pengamatan.
Prosesnya melalui pengamatan dg panca indera, dikirim ke otak di dlm otak dg menggunakan
akal atau rasio menimbulkan pengertian atau konsepsi.
obyek
Konsep jg disebut idea (Latin), yaitu gambaran ttg suatu hal yg terdpt dlm akal manusia.
Melalui akal dpt menyaksikan suatu obyek. Akal menangkap sesuatu dan kemudian
menggambarkan atau menguraikan ke dlm pengertian atau konsep.
obyek
Penalaran atau pemikiran adl kegiatan akal manusia utk memahami suatu konsep yg
benar yg telah dimiliki dikaitkan dg konsep lain yg benar. Dg demikian, penalaran
adl penggunaan kekuatan akal.
Dlm bhs Inggris, premise adl a proposition on which reasoning is based (suatu
proposisi dg mana suatu pemikiran didasarkan). Sedangkan, proposition adl usulan
utk pertimbangan (proposal for consideration) dg kata lain proposisi merupakan
alasan atau pendapat utk pertimbangan. Proposisi jg diartikan sbg dalil. Dlm metode
logi ilmu sosial, teori diartikan sbg rangkaian dari konsep, definisi, dan proposisi yg
saling berkaitan dan bertujuan utk memberi gambaran scr sistematis suatu feomena.
Argumentasi hukum dpt diartikan sbg pemberian alasan hukum. Argumentasi hukum
disusun dg menggunakan kekuatan ratio. Tanpa argumentasi, maka tidak ada
rasionalitas. Dg demikian, argumentasi hk jg berarti penalaran hk (legal reasoning).
Keputusan dlm bhs Latin decisio. Namun, scr logika, keputusan merupakan
pendapat (opinio), pendirian, keyakinan. Dlm bhs Inggris pendapat adl opinion yg
berarti: a belief that is not based on proof; judgment, estimation, evaluation, a
formal expert judgment, professional advice. Dlm logika, opini jg berarti sangkaan
atau dugaan yg masih hrs dibuktikan.
Analogi scr logika adl persesuaian dr dua macam pengertian, pd satu segi sama,
tetapi di segi yg lain tidak sama pengertiannya. Situasi tsb, di bidang hukum
berpotensi menimbulkan kontradiksi norma. Menurut Kelsen: contradiction can
exist only between two ‘ought’ propositions or two ‘is’ propositions, never between
a norm (‘ought’) and a material fact (‘is’).
Legal opinion pd dasarnya adl pendapat hukum yg dibuat oleh ahli hukum (lawyer)
berkenaan dg masalah hukum ttt dg demikian, LO disusun berdasarkan kedudukan,
posisi, status hukum dari subyek hukum ttt.
Steps: (1) collects the data and facts; (2) identified the positive law; (3) arrange the
legal reasoning.
Systematic:
1. Position Case: describing the case of position.
2. Legal Problems: formulating the legal problems.
3. legal Analysis: study of legal sources (the rules, verdict, contract, evidence, etc.)
4. Opinions: stating the legal opinion.
5. Conclusion and Recommendation.
Copyrights by Wahyu Sasongko, 2010
Penemuan hukum dilakukan utk mencari apa yg menjadi hukum atau norma pada
suatu masalah hukum atau utk menemukan suatu norma atau ketentuan yg tidak
jelas berkenaan dg suatu masalah hukum.