Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM MK.

DASAR-DASAR BISNIS
Warteg “warnas” dan Restoran “galuga”

Oleh

Putri Handayani (H24070111)

Anisa (H24090036)
Ratih Prihatiningtyas (H24090057)
Suci Ariyanti (H24090108)
Fadil Nurhafiz (H24090142)

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


PEMBAHASAN

Usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya bukan dari segi materi saja tetapi
dari segi pangan juga. Dalam memenuhi segi pangan banyak masyarakat sekarang yang enggan
untuk memasak sendiri khusunya wanita karier. Pada masa sekarang banyak masyarakat mencari
makanan cepat saji karena dengan mudah didapatkan dan begitu banyak pilihan yang di sajikan
dalam rumah makan cepat saji tersebut.

Banyak faktor yang mempengaruhi rumah makan sederhana (warteg) dan restoran ini
memberikan kemudahan dalam menyajikan makanan sesuai dengan keinginan dan memberikan
banyak pilihan yang disajikan. Tidak hanya itu warteg juga memberikan harga yang terjangkau
untuk masyarakat kalangan mana pun, baik kalangan atas sampai kalangan bawah.

1. Pengelolaan usaha

Pengelolaan yang dilakukan oleh rumah makan sederhana (warteg) dan restoran penting
demi memepertahankan berlangsungnya usaha tersebut. Pada usaha warteg umunya dikelola oleh
pemilik dari mulai pemilihan bahan baku, proses sampai menjadi makanan siap saji hingga
sampai ke konsumen. Sedangkan pada restoran biasanya pengelolaan lebih terstruktur dengan
memiliki seorang manajer yang mengatur jalannya usaha tersebut.

2. Perbandingan warteg dan restoran

Warteg Restoran
1. Sarana produksinya lebih sederhana 1. Sarana produksinya lebih modern
2. SDM yang dimiliki berasal dari 2. SDM nya berasal dari perekrutan
kalangan keluarga (kalangan umum)
3. Umumnya menyajikan hidangan 3. Hidangan yang disajikan lebih
rumahan bervariasi dan lebih higienis.
4. Fasilitas yang diberikan kurang 4. Fasilitas yang diberikan lebih
memadai( tempat duduk, meja) memuaskan pelanggan
5. Sumber bahan baku berasal dari 5. Pemilihan bahan baku lebih
pasar lokal selektif.
6. Penyajiannya sederhana 6. Penyajiannya menarik

3. Tata letak usaha


Dilihat dari pemilihan lokasi usaha, warteg “warnas” yang berlokasi didekat lingkungan
kampus. Pemilihan lokasi tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen
khususnya mahasiswa. Sedangkan restoran “galuga” pemilihan lokasinya di dekat jalan
raya sehingga lebih mudah diakses dan strategis untuk kalangan umum. Dari kedua
usaha tersebut lebih memfokuskan pada kedekatan pasar/konsumen. Karena produk yang
ditawarkan merupakan kebutuhan pokok konsumen.

4. Manajemen mutu
Setiap usaha pasti memperhatikan aspek mutu dari produk yang dihasilkan. Tetapi ada
perbedaan dari warteg dan restoran. Aspek mutu pada warteg lebih rendah dibandingkan
dengan restoran karena konsumen pada warteg merupakan kalangan menengah ke bawah
yang lebih memperhatikan aspek harga dan kepuasan. Sedangkan restoran berasal dari
konsumen kalangan menengah ke atas, sehingga mutu dari produk yang dihasilkan harus
higienis. Demi menjaga aspek mutu sangat diperlukan manajemen mutu yang baik untuk
menghasilkan produk yang berkualitas. Contoh aspek mutu, antara lain: rasa dari
makanan di restoran biasanya lebih higienis daripada makanan dari warteg, Hasil
penyajian dari restoran lebih menarik dan bervariasi daripada warteg.
KESIMPULAN

Pengelolaan usaha sangat diperlukan demi berlangsungnya usaha tersebut. Pada


warteg dan restoran memiliki pengelolaan usaha yang berbeda, mulai dari pengelolaan
produksi hingga manajemen mutunya. Aspek-aspek pengelolaan sangat diperhatikan
untuk berjalannya usaha tersebut.

Anda mungkin juga menyukai