Maka SE

Sama seperti pada kasus inferior goods bahwa untuk analisa SE jangan dulu dilihat
apakah dia barang normal, inferior atau giffen. Hal pertama yang dilihat adalah efek
substitusi dari kenaikan tingkat harga.
Arti dari barang giffen adalah:
Jenis barang yang memiliki kurva permintaan berbentuk upward slopping yang
diakibatkan karena IE yang lebih besar dari SE ( kenaikan tingkat harga akan
mengakibatakan permintaan terhadap barnag tersebut juga meningkat).
Ketika harga roti naik, maka permintaan terhadap roti akan menurun. Hal ini
ditunjukan dengan adanya perubahan dari tiitk A  B yaitu dari sejumlah F1  E.
Sedangkan sebaliknya terjadi peningkatan pada permintaan daging dari C1  C2.
Maka IE.
Dari sisi IE, kenaikanharga roti mengakibatakan daya beli masyarakat menurun.
Namun, karena roti merupakan barang giffen, maka kenaikan permintaan justru
mengakibatkan permintaan akan roti meningkat. Seperti yang ditunjukan oleh
adanya perubahan jumlah roti yang diminta dari titik EF2 pada titik D pad akurva
IC2.
Sedangkan dari sisi permintaan akan daging, adanya kenaikan harga daging
seharusnya meningkatkan permintaan konsumen akan daging yang tidak
mengalami kenaikan harga. Namun karena ini merupakan kasus barang
gifen, adanya kenaikan harga roti mengakibatkan penurunan daya beli
masyarakat. Sehingga walaupun harga roti meningkat dan harga daging tidak,
masyarakat melihat bahwa roti merupakan barang pokok yang tidak memiliki
substitusi yang dekat, sedangkan daging memiliki banyak substitusi, seperti telur,
daging ayam, dsb. Sehingga adanya penurunan daya beli akibat kenaikan harga
roti, akan mengakibatkan konsumen lebih memilih untuk MENGGANTI atau
MENGURANGI konsumsi daging mereka dengan barang yang lebih murah, seperti
telur, daging ayam etc, namun JUSTRU MENINGKATKAN konsumsi mereka akan
ROTI.
Daging = mengalami penurunan dari C2  C3, pad akurva IC yang baru, yang
menunjukan besarnya IE.
Roti = mengalami keniakan dari C2 C3 pad akurva IC yang baru yang menunjukan
besarnya IE.
Terbukti:
IE > SE