Anda di halaman 1dari 18

DATA KOMPUTASI

Materi 3
Tipe Data

 Dua permasalahan penting dalam data


komputasi adalah tipe data dan
penyimpanannya dalam memori komputer.
Setiap bahasa pemrograman mempunyai cara
yang berbeda-beda dalam hal penggolongan
tipe data dan penggunaan memori untuk
masing-masing tipe data. Beberapa tipe data
dasar yang digunakan dalam sistem komputer
adalah integer, real, karakter, dan logika
(boolean). Dalam memori komputer, setiap
data akan disimpan dalam bentuk kode biner.
Data Integer

 Data tipe integer merupakan data untuk angka bulat


atau data angka yang tidak mempunyai titik desimal.
Data integer akan disimpan dengan ukuran 2 byte
dalam memori atau 16 bit (1 byte = 8 bit). Untuk
bilangan integer bertanda (signed integer) maka cacah
data yang dapat disimpan sebanyak 215 macam. Dan
salah satu bit, yaitu bit paling awal pada 16 bit tersebut
digunakan untuk menyimpan tanda (positif atau
negatif). Sedangkan untuk bilangan integer tak
bertanda (unsigned integer) cacah data yang dapat
disimpan sebanyak 216 macam.
Data Integer
 Contoh :
 Bilangan 10 dalam sistem bilangan desimal, jika
disimpan dalam memori komputer harus
dikonversi ke dalam bentuk biner, yaitu 0000
0000 0000 1010. Bilangan 5 dalam sistem
bilangan desimal disimpan sebagai 0000 0000
0101. Sedangkan bilangan 15 akan disimpan
dengan kode 0000 0000 0000 1111
Data Real

 Data tipe real merupakan data angka pecahan atau


mempunyai titik desimal. Dalam sistem komputer,
bilangan real akan disimpan dalam ruang memori
sebesar 4 byte atau 32 bit. Data real disimpan
dalam format scientific number, yaitu:
 M x bE
 Keterangan,
 M : mantisa bulat
 b : basis bilangan
 E : eksponen
Data karakter
 Data tipe karakter merupakan data berupa huruf
atau kosong (null). Dalam memori komputer data
karakter disimpan dalam 1 byte atau 8 bit. Dengan
demikian macam data yang dapat disimpan adalah
sebanyak 28 = 256 macam. Dengan cacah macam
data sebanyak itu, maka semua macam karakter
yang kita kenal selama ini (A .. Z, a .. z) termasuk
karakter simbol khusus ($, *, &, ^, (, ), [, ], {, }, @, !,
?, %, dll) akan dapat dikodekan dan disimpan
menggunakan kombinasi 8 bit 0 dan 1, hingga
seluruhnya berjumlah 256 karakter.
Data logika (boolean)
 Tipe data logika dikenal pula sebagai data
tipe boolean. Tipe data logik hanya
memiliki 2 macam data yaitu “benar”
(true) dan “salah” (false). Data logik
disimpan dalam 1 byte, yaitu 0000 0000
jika bernilai salah dan 0000 0001 jika
bernilai benar.
Data Larik (Array)
 Larik merupakan salah satu tipe data
terstruktur (structured data) yang mampu
menampung sekumpulan data tipe sejenis
dalam suatu variabel. Larik dapat tersusun
atas sekumpulan rinci data integer, real,
atau karakter. Masing-masing komponen
penyusun larik / rinci data dalam larik
disebut sebagai data elemen.
 Data tipe larik banyak dimanfaatkan dalam program
aplikasi yang memanipulasi sekumpulan data. Dalam
tipe data ini, dimungkinkan untuk melakukan operasi
sebagaimana pada data tipe lainnya. Untuk melakukan
operasi tersebut, setiap elemen larik harus diidentifikasi
berdasarkan suatu indeks. Terdapat banyak
kemungkinan variasi cacah indeks yang dapat
digunakan pada larik. Banyaknya indeks tersebut tak
pernah dibatasi. Satu-satunya batasan yang ada adalah
kapasitas memori utama komputer yang digunakan.
 Pada dasarnya, data bertipe larik dapat
dibedakan dalam dua golongan, yaitu larik
dimensi satu dan larik dimensi banyak. Cara
penamaan data tipe larik disesuaikan dengan
cacah indeks dan sering dikenal sebagai vector.
Berikut adalah suatu contoh larik data
berdimensi satu yang tersusun atas 6 elemen
data yang dinotasikan dengan simbol berupa
karakter "A", yaitu :
 A1, A2, A3, A4, A5, A6
 Larik dimensi banyak mempunyai cacah indeks minimal
2. Yang termasuk larik dimensi banyak antara lain
adalah larik dimensi dua, larik dimensi tiga, larik dimensi
empat dan lainnya. Cacah indeks dalam larik tidak
pernah dibatasi kecuali oleh kapasitas / kemampuan
memori utama. Khusus untuk larik dimensi dua, dalam
matematika lebih dikenal dengan sebutan matrik. Berikut
adalah suatu contoh larik data yang tersusun atas 10
elemen data yang dinotasikan dengan simbol berupa
karakter "B", yaitu :
 B1.1, B1.2, B1.3, B1.4, B1.5, B2.1, B2.2, B2.3, B2.4,
B2.5
 Sebagaimana tipe data yang lainnya, data
bertipe larik harus dideklarasikan terlebih dahulu
pada awal program aplikasi. Dengan deklarasi
tersebut, berarti kita memberikan sejumlah
informasi penting kepada compiler tentang tipe
data elemen-elemen larik, batas bawah dan
batas atas indeks elemen-elemen larik, dan
cacah maksimal elemen dalam larik. Hal ini
diperlukan dalam perhitungan dan operasi-
operasi manipulasi data pada langkah-langkah
berikutnya dalam program aplikasi yang ditulis.
Sistem Bilangan
 Sistem bilangan digunakan untuk mewakili data
angka/numeric dalam sistem komputer, baik
integer maupun real. Sistem bilangan yang
digunakan dalam sistem komputer meliputi
sistem bilangan biner, oktal, desimal, dan
heksadesimal. Sistem bilangan biner digunakan
oleh bahasa mesin, sedangkan sistem bilangan
oktal, desimal, dan heksadesimal digunakan
dalam bahasa rakitan (Assembler) dan dalam
bahasa pemrograman tingkat tinggi.
Sistem Bilangan Biner
 Sistem bilangan biner menggunakan basis
2, yaitu menggunakan dua macam simbol
bilangan, yaitu 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai
setiap digit bilangan biner dapat dihitung
dengan urutan nilai posisi 20, 21, 22, 23,
…, dst yang dihitung mulai dari digit paling
kanan.
Sistem Bilangan Oktal
 Sistem bilangan oktal menggunakan basis
8, yaitu menggunakan delapan macam
simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,
dan 7. Nilai setiap digit bilangan oktal
dapat dihitung dengan urutan nilai posisi
80, 81, 82, 83, …, dst yang dihitung mulai
dari digit paling kanan.
Sistem Bilangan Desimal
 Sistem bilangan desimal menggunakan
basis 10, yaitu menggunakan sepuluh
macam simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, dan 9. Sistem bilangan desimal
merupakan sistem bilangan yang telah kita
gunakan dalam perhitungan sehari-hari
Sistem Bilangan Heksadesimal
 Sistem bilangan heksadesimal menggunakan
basis 16, yaitu menggunakan enam macam
simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
0, A, B, C, D, E, dan F. Nilai setiap digit
bilangan heksadesimal dapat dihitung dengan
urutan nilai posisi 160, 161, 162, 163, …, dst
yang dihitung mulai dari digit paling kanan.

Anda mungkin juga menyukai