komputasi adalah tipe data dan penyimpanannya dalam memori komputer. Setiap bahasa pemrograman mempunyai cara yang berbeda-beda dalam hal penggolongan tipe data dan penggunaan memori untuk masing-masing tipe data. Beberapa tipe data dasar yang digunakan dalam sistem komputer adalah integer, real, karakter, dan logika (boolean). Dalam memori komputer, setiap data akan disimpan dalam bentuk kode biner. Data Integer
Data tipe integer merupakan data untuk angka bulat
atau data angka yang tidak mempunyai titik desimal. Data integer akan disimpan dengan ukuran 2 byte dalam memori atau 16 bit (1 byte = 8 bit). Untuk bilangan integer bertanda (signed integer) maka cacah data yang dapat disimpan sebanyak 215 macam. Dan salah satu bit, yaitu bit paling awal pada 16 bit tersebut digunakan untuk menyimpan tanda (positif atau negatif). Sedangkan untuk bilangan integer tak bertanda (unsigned integer) cacah data yang dapat disimpan sebanyak 216 macam. Data Integer Contoh : Bilangan 10 dalam sistem bilangan desimal, jika disimpan dalam memori komputer harus dikonversi ke dalam bentuk biner, yaitu 0000 0000 0000 1010. Bilangan 5 dalam sistem bilangan desimal disimpan sebagai 0000 0000 0101. Sedangkan bilangan 15 akan disimpan dengan kode 0000 0000 0000 1111 Data Real
Data tipe real merupakan data angka pecahan atau
mempunyai titik desimal. Dalam sistem komputer, bilangan real akan disimpan dalam ruang memori sebesar 4 byte atau 32 bit. Data real disimpan dalam format scientific number, yaitu: M x bE Keterangan, M : mantisa bulat b : basis bilangan E : eksponen Data karakter Data tipe karakter merupakan data berupa huruf atau kosong (null). Dalam memori komputer data karakter disimpan dalam 1 byte atau 8 bit. Dengan demikian macam data yang dapat disimpan adalah sebanyak 28 = 256 macam. Dengan cacah macam data sebanyak itu, maka semua macam karakter yang kita kenal selama ini (A .. Z, a .. z) termasuk karakter simbol khusus ($, *, &, ^, (, ), [, ], {, }, @, !, ?, %, dll) akan dapat dikodekan dan disimpan menggunakan kombinasi 8 bit 0 dan 1, hingga seluruhnya berjumlah 256 karakter. Data logika (boolean) Tipe data logika dikenal pula sebagai data tipe boolean. Tipe data logik hanya memiliki 2 macam data yaitu “benar” (true) dan “salah” (false). Data logik disimpan dalam 1 byte, yaitu 0000 0000 jika bernilai salah dan 0000 0001 jika bernilai benar. Data Larik (Array) Larik merupakan salah satu tipe data terstruktur (structured data) yang mampu menampung sekumpulan data tipe sejenis dalam suatu variabel. Larik dapat tersusun atas sekumpulan rinci data integer, real, atau karakter. Masing-masing komponen penyusun larik / rinci data dalam larik disebut sebagai data elemen. Data tipe larik banyak dimanfaatkan dalam program aplikasi yang memanipulasi sekumpulan data. Dalam tipe data ini, dimungkinkan untuk melakukan operasi sebagaimana pada data tipe lainnya. Untuk melakukan operasi tersebut, setiap elemen larik harus diidentifikasi berdasarkan suatu indeks. Terdapat banyak kemungkinan variasi cacah indeks yang dapat digunakan pada larik. Banyaknya indeks tersebut tak pernah dibatasi. Satu-satunya batasan yang ada adalah kapasitas memori utama komputer yang digunakan. Pada dasarnya, data bertipe larik dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu larik dimensi satu dan larik dimensi banyak. Cara penamaan data tipe larik disesuaikan dengan cacah indeks dan sering dikenal sebagai vector. Berikut adalah suatu contoh larik data berdimensi satu yang tersusun atas 6 elemen data yang dinotasikan dengan simbol berupa karakter "A", yaitu : A1, A2, A3, A4, A5, A6 Larik dimensi banyak mempunyai cacah indeks minimal 2. Yang termasuk larik dimensi banyak antara lain adalah larik dimensi dua, larik dimensi tiga, larik dimensi empat dan lainnya. Cacah indeks dalam larik tidak pernah dibatasi kecuali oleh kapasitas / kemampuan memori utama. Khusus untuk larik dimensi dua, dalam matematika lebih dikenal dengan sebutan matrik. Berikut adalah suatu contoh larik data yang tersusun atas 10 elemen data yang dinotasikan dengan simbol berupa karakter "B", yaitu : B1.1, B1.2, B1.3, B1.4, B1.5, B2.1, B2.2, B2.3, B2.4, B2.5 Sebagaimana tipe data yang lainnya, data bertipe larik harus dideklarasikan terlebih dahulu pada awal program aplikasi. Dengan deklarasi tersebut, berarti kita memberikan sejumlah informasi penting kepada compiler tentang tipe data elemen-elemen larik, batas bawah dan batas atas indeks elemen-elemen larik, dan cacah maksimal elemen dalam larik. Hal ini diperlukan dalam perhitungan dan operasi- operasi manipulasi data pada langkah-langkah berikutnya dalam program aplikasi yang ditulis. Sistem Bilangan Sistem bilangan digunakan untuk mewakili data angka/numeric dalam sistem komputer, baik integer maupun real. Sistem bilangan yang digunakan dalam sistem komputer meliputi sistem bilangan biner, oktal, desimal, dan heksadesimal. Sistem bilangan biner digunakan oleh bahasa mesin, sedangkan sistem bilangan oktal, desimal, dan heksadesimal digunakan dalam bahasa rakitan (Assembler) dan dalam bahasa pemrograman tingkat tinggi. Sistem Bilangan Biner Sistem bilangan biner menggunakan basis 2, yaitu menggunakan dua macam simbol bilangan, yaitu 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai setiap digit bilangan biner dapat dihitung dengan urutan nilai posisi 20, 21, 22, 23, …, dst yang dihitung mulai dari digit paling kanan. Sistem Bilangan Oktal Sistem bilangan oktal menggunakan basis 8, yaitu menggunakan delapan macam simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Nilai setiap digit bilangan oktal dapat dihitung dengan urutan nilai posisi 80, 81, 82, 83, …, dst yang dihitung mulai dari digit paling kanan. Sistem Bilangan Desimal Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10, yaitu menggunakan sepuluh macam simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sistem bilangan desimal merupakan sistem bilangan yang telah kita gunakan dalam perhitungan sehari-hari Sistem Bilangan Heksadesimal Sistem bilangan heksadesimal menggunakan basis 16, yaitu menggunakan enam macam simbol bilangan, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 0, A, B, C, D, E, dan F. Nilai setiap digit bilangan heksadesimal dapat dihitung dengan urutan nilai posisi 160, 161, 162, 163, …, dst yang dihitung mulai dari digit paling kanan.